Apa beda miom sama kista

Kista, miom, dan tumor sering kali dianggap sebagai kondisi yang sama, padahal ada beberapa perbedaan yang menjadi ciri khas dari masing-masing kondisi ini. Apa saja perbedaannya?

Perbedaan kista, miom, dan tumor bisa dilihat dari berbagai aspek. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memahami gejala, penyebab, diagnosis, dan penanganan masing-masing kondisi.

Berikut perbedaan kista, miom, dan tumor yang perlu diperhatikan.

Definisi kista, miom, dan tumor

Apa beda miom sama kista

Kista merupakan kantong berisi udara, cairan, atau bahan lainnya, yang menempel pada organ seperti ginjal, hati, atau payudara. Benjolan ini tidak berbahaya karena bukan bersifat kanker.

Berbeda dengan kista, tumor merupakan benjolan yang terbentuk akibat pertumbuhan sel secara abnormal. Benjolan tersebut bisa bersifat jinak (nonkanker) dan ganas (kanker).

Sementara itu, miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan ikat atau otot pada rahim wanita. Tumor ini berpotensi berkembang menjadi kanker, tetapi kasusnya sangat jarang.

Gejala kista, miom, dan tumor

Umumnya, benjolan kista terasa lunak. Selain itu, kulit pada bagian yang terdampak akan terlihat kemerahan dan terasa nyeri ketika disentuh.

Tidak seperti kista, benjolan tumor terasa padat dan kencang. Pertumbuhan benjolan tumor juga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan kista.

Terkadang, kemunculan benjolan juga bisa disertai dengan gejala lain, di antaranya:

  • demam,
  • tubuh terasa lelah,
  • kesulitan untuk menelan, dan
  • gangguan pernapasan.

Sementara itu, miom sering disamakan dengan kista ovarium. Padahal, keduanya mempunyai gejala yang berbeda.

Kista ovarium sering kali muncul tanpa gejala. Namun, saat kondisinya sudah parah, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti:

  • nyeri panggul,
  • perut terasa kembung,
  • menstruasi tidak teratur, hingga
  • sering buang air kecil.

Kondisi tersebut berbeda dengan miom yang mempunyai gejala berupa:

  • sembelit,
  • perdarahan hebat saat menstruasi,
  • rasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seks, serta
  • menstruasi yang berlangsung hingga lebih dari satu minggu.

Meski begitu, gejala pada masing-masing orang dapat berbeda. Untuk mengetahui kondisi yang menyebabkannya, Anda bisa berkonsultasi ke dokter.

Penyebab kista, miom, dan tumor

Apa beda miom sama kista

Penyebab kista berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sebagai contoh, kista ovarium disebabkan sindrom polikistik ovarium atau gangguan hormon pada wanita di masa subur.

Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab kista di antaranya:

  • penumpukan sel kulit mati yang terjebak di bawah kulit,
  • iritasi pada folikel rambut, dan
  • gangguan pada kelenjar minyak di dalam kulit.

Sementara itu, tumor disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel baru terus tumbuh saat tubuh tidak membutuhkannya.

Tumor bersifat jinak saat pertumbuhannya terjadi pada satu tempat tanpa menyerang jaringan lain. Sementara itu, tumor ganas bersifat kanker dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Untuk miom, hingga kini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, munculnya miom diduga berkaitan dengan jumlah hormon estrogen yang berlebihan.

Diagnosis kista, miom, dan tumor

Jika dilihat dengan mata saja, Anda mungkin akan kesulitan untuk mengetahui perbedaan kista, miom, tumor. Oleh sebab itu, bantuan dokter diperlukan untuk mencari tahu penyebab benjolan.

Dokter biasanya sudah bisa mengenali jenis benjolan dengan menyentuhnya. Jika terasa padat, dokter akan melakukan biopsi untuk mengetahui apakah benjolan bersifat kanker atau jinak.

Namun, untuk diagnosis awal, ketiga kondisi ini biasanya akan mendapatkan perlakuan sama. Untuk mencari tahu apakah benjolan kista, miom, atau tumor, diagnosis dilakukan dengan:

  • pemeriksaan fisik,
  • CT scan,
  • MRI, atau
  • mamografi.

Penanganan kista, miom, dan tumor

Apa beda miom sama kista

Penanganan kista, miom, dan tumor akan bergantung pada jenis dan penyebabnya. Selain itu, benjolan yang bersifat kanker tentu akan mendapatkan penanganan khusus.

Dikutip dari laman Fox Chase Cancer Center, kista biasanya diatasi dengan melakukan drainase. Tindakan ini bertujuan untuk mengeluarkan cairan di dalam benjolan.

Namun, kista bisa kembali muncul jika hanya diatasi dengan drainase. Supaya kista tidak muncul kembali, Anda perlu menjalani prosedur laser atau operasi pengangkatan.

Sementara itu, tumor jinak tidak memerlukan penanganan. Namun, apabila kehadirannya dirasa mengganggu, Anda bisa melakukan operasi pengangkatan untuk menghilangkan tumor.

Berbeda lagi dengan miom. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan konsumsi obat, operasi, atau kombinasi antara keduanya.

Jika miom dan tumor bersifat kanker, pengobatan khusus akan diberikan. Selain operasi, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi tambahan seperti terapi radiasi dan kemoterapi.

Periksa ke dokter saat menemukan benjolan asing

Terlepas dari perbedaan antara ketiganya, segera periksakan diri ke dokter jika menemui benjolan asing pada tubuh. Dengan begitu, penanganan dapat diberikan sesuai penyebabnya.

Apa bedanya sakit kista dan miom?

Perbedaan kista dan miom dari ciri-cirinya Melansir Advanced Gynecology, kista adalah benjolan berupa kantong berisi cairan. Pada wanita, kista biasanya berkembang di luar ovarium atau indung telur. Sedangkan miom adalah benjolan berupa jaringan padat yang tidak ganas.

Kista miom seperti apa?

Mengenal Apa Itu Miom Miom, atau disebut juga fibroid, adalah tumor jinak pada dinding rahim (uterus) yang dapat tumbuh besar hingga menyebabkan nyeri dan perdarahan hebat saat menstruasi. Gejala umum miom berupa perdarahan dari vagina, perut kram, nyeri panggul saat menstruasi, serta sering buang air kecil.

Apa Penyebab penyakit kista atau miom?

Penyebab miom secara pasti belum diketahui. Masih belum jelas apa yang menyebabkan miom. Kondisi ini mungkin terkait dengan kadar estrogen. Selama tahun-tahun reproduksi, kadar estrogen dan progesteron lebih tinggi. Ketika kadar estrogen tinggi, terutama selama kehamilan, fibroid cenderung membengkak.

Apa tanda miom keluar?

Tanda miom keluar dari rahim yang dialami wanita ini antara lain keluarnya gumpalan darah yang disertai: Sakit perut. Demam. Menstruasi berat.