Apa akibat dari blokade laut di Indonesia pada bulan November 1945

MIPI Dummy

Student XII SMA

30

Terjawab

Jawaban [3]

1

Sasqia Ardelia

Student GAP YEAR

00

© 2020 Pahamify. All rights reserved.

Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :

a. Untuk mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.

b. Mencegah keluarnya hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.

c. Melindungi Bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.

Akibat dari blokade ini barang-barang dagangan milik pemerintah RI tidak dapat diekspor, sehingga banyak barang-barang ekspor yang dibumihanguskan. Selain itu Indonesia menjadi kekurangan barang-barang impor yang sangat dibutuhkan.

Foto: llustrasi Indonesia Awal Kemerdekaan | www.flickr.com by Boobook48

Kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang, sehingga pendapatan pemeritah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan petani inilah pemerintah RI masih bertahan, sekali pun keadaan ekonomi sangat buruk.

Usaha-usaha untuk menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh pihak Belanda dilaksanakan oleh pemerintah dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut :

1. Diplomasi Beras ke India

Usaha ini lebih bersifat politis daripada ekonomis. Ketika terdengar berita bahwa rakyat India sedang ditimpa bahaya kelaparan, pemerintah RI segera menyatakan kesediaannya untuk membantu pemerintah India dengan mengirimkan 500.000 ton beras, dengan harga sangat rendah. Pemerintah bersedia

melakukan hal ini karena diperkirakan pada musim panen tahun 1946 akan diperoleh surplus sebesar 200.000 sampai 400.000 ton.

Sebagai imbalannya pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Keuntungan politik yang diperoleh oleh pemerintah RI adalah dalam forum internasional India adalah negara Asia yang paling aktif membantu perjuangan kemerdekaan RI.

2. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri

Usaha untuk membuka hubungan langsung ke luar negeri, dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Diantara usaha-usaha tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mengadakan kontak hubungan dengan perusahaan swasta Amerika [Isbrantsen Inc.]. Usaha ini dirintis oleh BTC [Banking and Trading Corporation], suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang dipimpin oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan Dr. Ong Eng Die. Dalam transaksi pertama pihak Amerika Serikat bersedia membeli barang-barang ekspor dari Indonesia seperti gula, karet, teh, dan sebagainya. Kapal Isbrantsen Inc. yang masuk ke pelabuhan Cirebon adalah kapal Martin Behrmann yang mengangkut barang-barang pesanan RI dan akan memuat barang-barang ekspor dari RI. Akan tetapi kapal itu dicegat oleh kapal Angkatan Laut Belanda dan diseret ke pelabuhan Tanjung Priuk dan seluruh muatannya disita.

Foto: llustrasi Indonesia Awal Kemerdekaan | www.flickr.com by Boobook48

b. Menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Singapura dan Malaysia. Oleh karena jarak perairan yang relatif dekat, maka usaha ini

dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat. Usaha ini secara sistimatis dilakukan sejak tahun 1946 sampai dengan akhir masa Perang Kemerdekaan. Pelaksanaan penembusan blokade ini dilakukan oleh Angkatan Laut RI dengan dibantu oleh pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor.

Sejak awal tahun 1947, Pemerintah RI membentuk perwakilan resmi di Singapura yang diberi nama Indonesia Office [Indoff]. Secara resmi Indoff ini merupakan badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara rahasia juga berusaha menembus blokade dan usaha perdagangan barter.4

Kementerian Pertahanan juga membentuk perwakilannya di luar negeri yang disebut Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri [KPLULN] yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Tugas pokok badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan Angkatan Perang. Sebagai pelaksana upaya menembus blokade ini yang terkenal adalah John Lie, O.P. Koesno, Ibrahim Saleh dan Chris Tampenawas. Selama tahun 1946 pelabuhan di Sumatera hanya Belawan yang berhasil diduduki Belanda. Karena perairan di Sumatera sangatlah luas, maka pihak Belanda tidak mampu melakukan pengawasan secara ketat. Hasil-hasil dari Sumatera terutama karet yang berhasil diselundupkan ke luar negeri, utamanya ke Singapura, mencapai jumlah puluhan ribu ton. Selama tahun 1946 saja barang-barang yang diterima oleh Singapura dari Sumatera seharga straits $ 20.000.000,-. Sedangkan yang berasal dari Jawa hanya straits $ 1.000.000,-. Sebaliknya barang-barang yang dikirim ke Sumatera dari Singapura seharga straits $ 3.000.000,- dan dari Singapura ke Jawa seharga Straits $ 2.000.000,-.

Video yang berhubungan

Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda pada negara indonesia dimulai pada bulan November 1945. Blokade ini adalah pemerintah belanda menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia. Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat dibutuhkan rakyat indonesia. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia sehingga pertahanan indonesia menjadi lemah, mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya sehingga Belanda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari Indonesia, melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia yang dapat menagmbil alih negara, tujuan Belanda melakukan blokade ini adalah untuk meruntuhkan perekonomian Indonesia agar indonesia menjadi lemah.

Dengan demikian, tujuan blokade laut yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia adalah meruntuhkan perekonomian Indonesia.

Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Hallo Agan...Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda pada negara indonesia dimulai pada bulan November 1945. Blokade ini adalah pemerintah belanda menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia. Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat dibutuhkan rakyat indonesia.

Apa akibat dari blokade laut di Indonesia pada bulan November 1945
Ilustrasi blokade laut

Blokade laut yang dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah:

1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia sehingga pertahanan indonesia menjadi lemah.

2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya sehingga belanda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari Indonesia.

3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia yang dapat menagmbil alih negara.

4. Tujuan Belanda melakukan blokade ini adalah untuk meruntuhkan perekonomian Indonesia agar indonesia menjadi lemah.

Dalam rangka menghadapi masalah blokade laut ini, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya agar ekonomi Indonesia bisa membaik dan bisa mendapatkan bara-barang impor yang dibutuhkan oleh rakyat indonesia,  dan upaya yang dilakukan di antaranya sebagai berikut.

1). Melaksanakan Program Pinjaman Nasional

Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP). Pinjaman yang direncanakan sebanyak 1 miliar rupiah dan dibagi atas dua tahap. Pinjaman akan dibayar kembali selambat-lambatnya dalam waktu 40 tahun. Pada bulan Juli 1946, seluruh penduduk Jawa dan Madura diharuskan menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian. Pelaksanaan pinjaman ini dinilai sukses. Kesuksesan merupakan bukti dukungan rakyat terhadap negara. Tanpa dukungan dan kesadaran rakyat yang tinggi, dapat dipastikan negara akan mengalami kebangkrutan.
Baca juga: Masalah Ekonomi Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin Serta Upaya Mengatasinya

2). Melakukan Diplomasi ke India

Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang tengah menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat 500.000 ton. Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Selain bersifat ekonomis, pengiriman bantuan ke India juga bersifat politis karena India merupakan negara Asia yang paling aktif mendukung perjuangan diplomatik dalam rangka solidaritas negara-negara Asia.

3). Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri

Usaha mengadakan hubungan dagang ke luar negeri itu dirintis oleh Banking and Tranding Coperation  (BTC), suatu badan perdagangan semipemerintah. BTC berhasil mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika Serikat. Dalam transaksi pertama, pihak Amerika Serikat bersedia membeli barang-barang ekspor  dari sektor perkebunan seperti gula, teh, dan karet.

Usaha lain untuk mengadakan hubungan dagang langsung ke luar negeri juga dilakukan melalui Sumatra. Tujuan utamanya adalah Singapura dan Malaya. Usaha ini dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat. Pelaksanaan penembusan blokade dilakukan oleh angkatan laut Republik Indonesia dengan bantuan dari pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor. Melalui upaya ini, Indonesia berhasil menjual barang-barang ekspor dan memperoleh barang-barang impor yang dibutuhkan.

Akhirnya, walaupun Indonesia diblokade lautnya oleh belanda dengan tujuan untuk meruntuhkan ekonomi Indonesia. Indonesia tetap kokoh dan mampu bertahan karena kebijakan pemerintah yang tepat pada masa itu, meskipun dalam keadaan yang sulit tersebut sampai akhirnya, blokade laut dicabut dan tidak berlaku lagi.