Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Kain batik merupakan warisan budaya dunia asli Indonesia yang sudah sangat populer dan bermacam-macam. Kesemua macam batik tersebut memiliki pola yang unik dan menawan yang dihasilkan dari berbagai macam alat membuat batik.

Dewasa ini semakin sedikit pengrajin batik pada generasi milenial. Warisan budaya yang harus kita lestarikan ini sebenarnya tidak sulit dalam proses pembuatannya hanya saja dibutuhkan kesabaran dan ketelitian.

Bahan dan alat membuat batik terdiri dari berbagai macam. Berikut telah kami rangkum berbagai alat membuat batik yang kamu wajib tahu!

Bahan dan Alat Membuat Batik yang Wajib Kamu Tahu

Proses pembuatan batik saat ini sudah semakin beragam. Modernisasi membuat proses pembuatan batik semakin mudah, seperti adanya batik cap dan batik printing. Namun, batik asli yang ditulis manual atau batik tulis memiliki keunggulan dan keunikannya tersendiri. Ada banyak bahan dan alat membuat batik tulis yang perlu kamu tahu.

Canting merupakan alat membuat batik wajib yang digunakan saat membuat batik tulis. Alat seperti pulpen ini digunakan sebagai alat dalam melukis motif batik pada kain. Bagian-bagian pada canting terdiri dari cucuk, nyamplung, dan gagang.

Cucuk merupakan bagian paling ujung canting yang seperti selang melengkung dengan bahan tembaga untuk mengalirkan malam keluar dari nyamplung. Sedangkan nyamplung merupakan tempat menampung malam. Gagang merupakan bagian pangkal yang kamu pegang dengan bahannya terbuat dari kayu atau bambu.

Terdapat berbagai macam jenis canting yang perlu kamu tahu yang dibedakan berdasarkan fungsinya, ukurannya, dan banyaknya cucuk. Canting yang dibedakan berdasarkan fungsinya terdiri dari rengrengan dan isen. Canting rengrengan yaitu canting bercucuk satu yang digunakan saat menggambar pola pertama, sedangkan canting isen untuk mengisi pola yang telah dibuat.

Canting batik menurut ukuran dibedakan berdasarkan ukuran besar kecilnya. Sedangkan canting berdasarkan cucuknya terdiri dari canting cecekan, loron, telon, prapatan, liman, byok, dan renteng.

2. Wajan dan Kompor Kecil

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Wajan dan kompor kecil merupakan alat membuat batik yang tidak boleh dilewatkan. Sepaket alat membuat batik ini berfungsi dalam memanaskan malam sehingga lebih mudah menempel pada kain nantinya saat digunakan pada proses melukis batik. Umumnya tidak diperlukan jenis wajan dan kompor khusus, hanya saya ukurannya umumnya kecil untuk menyesuaikan jumlah malam.

3. Gawangan

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Gawangan merupakan alat membuat batik yang digunakan sebagai penyangga saat proses membatik berlangsung. Bahan gawangan ini bisa berupa kayu atau pun bambu. Umumnya para pengrajin batik jaman dulu memiliki gawangan yang diberi hiasan pada bagian atasnya. Hiasan tersebut berupa ukiran yang membentuk motif tertentu seperti naga atau pun tumbuhan.

4. Dingklik

Saat proses membuat batik pastinya diperlukan alas duduk. Berbeda halnya dengan proses pembuatan batik cap yang dilakukan oleh para pengrajin dengan cara berdiri.

Baca Juga: 8 Cara Membuat Ide Bisnis Kamu Gak Ada Matinya

Alat membuat batik ini merupakan kursi kecil yang umumnya terbuat dari kayu, plastik, atau bahan apa pun sebagai tempat duduk para pengrajin batik. Alat membuat batik inilah yang disebut dengan dingklik.

5. Bandul

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Alat membuat batik berikutnya yaitu sebuah pemberat yang digunakan sebagai penahan kain batik sehingga tidak mudah tergeser saat kain sedang dilukis dengan menggunakan malam. Alat membuat batik satu ini biasa disebut sebagai bandul. Bandul umumnya terbuat dari besi, kayu, atau bahan lain yang dapat berfungsi sebagai pemberat.

6. Taplak

Taplak merupakan alat membuat batik tambahan yang penting juga. Taplak digunakan sebagai alas saat membatik. Para pengrajin batik meletakkan taplak ini di antara paha dan kain batik sehingga tidak mengotori para pembatik.

7. Meja Kayu

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Meja kayu sebagai alat membuat batik yang tidak boleh dilewatkan memiliki beberapa manfaat. Meja kayu digunakan oleh para pengrajin batik untuk meratakan atau meluruskan kain sebelum proses membatik dilakukan.

Baca Juga: Girls, Yuk Ketahui Macam-Macam Kain dalam Pembuatan Busana Muslim

Selain itu, alat membuat batik ini juga digunakan sebagai alas saat proses penggambaran pola motif batik di atas kain dilakukan oleh para pengrajin dengan menggunakan pensil.

8. Kain Mori

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Selain alat membuat batik, juga diperlukan beberapa bahan salah satunya yaitu kain mori. Kain mori merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat batik tulis. Kain mori terbuat dari bahan kapas yang telah dilakukan proses pemutihan dan klasifikasi secara khusus. Kain yang digunakan yaitu kain yang dapat dengan mudah menyerap zat-zat pewarna batik.

Kain mori terdiri dari 3 jenis yaitu kain mori primisima, kain mori prima, dan kain mori biru. Kain mori primisima merupakan jenis kain dengan kualitas tertinggi, walau daya serapnya kurang. Kain mori prima berada pada kualitas sedang dengan benangnya yang sedikit kasar. Sedangkan jika kamu ingin menghemat biaya bisa menggunakan kain mori biru yang merupakan kain mori dengan kualitas rendah dan memiliki tekstur kasar.

Selain dengan menggunakan ketiga jenis kain mori di atas, kamu juga bisa menggunakan kain lain seperti kain kapas, kain rayon, kain grey, ataupun kain sutera karena bahan-bahan tersebut juga cocok digunakan untuk membuat batik tulis.

9. Malam atau Lilin Batik

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Lilin batik atau yang biasa dikenal sebagai malam merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis. Selain itu, malam juga digunakan pada pembuatan batik cap. Lilin batik atau malam mini dapat dikatakan sebagai perintang atau penghalang sehingga menghalangi pewarna untuk menyerap pada kain.

Biasanya perintang tersebut dilukis sesuai dengan pola motif yang telah Digambar sebelumnya dengan menggunakan pensil. Setelah proses membatik dengan malam selesai, kemudian kain diberi pewarna dan akan menghasilkan pola atau motif batik yang cantik karena telah tertutup malam sebelumnya.

10. Zat Pewarna

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Zat pewarna pada industri pembuatan batik terdiri dari dua macam yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis atau buatan. Zat pewarna alami batik dapat berasal dari berbagai bahan alam seperti kunyit dan secang yang menghasilkan warna kuning, Indigofera yang menghasilkan warna biru, kulit buah jalawe yang menghasilkan warna coklat kehijauan.

Kemudian daun teh yang menghasilkan warna coklat, bawang merah yang menghasilkan warna coklat jingga, buah kelapa yang menghasilkan warna krem kecoklatan, serta kulit buah manggis yang menghasilkan warna merah, ungu hingga kebiruan.

Zat pewarna buatan terbuat dari senyawa zat kimia yang dibuat secara khusus sehingga menghasilkan berbagai macam warna. Zat pewarna batik buatan terdiri dari zat napthol, indigosol, dan remasol.

Demikian sahabat moselo berbagai macam bahan dan alat membuat batik tulis yang telah kami rangkum. Alat membuat batik secara tradisional sudah hampir ditinggalkan karena kemunculan pembuatan batik modern yang lebih cepat. Namun, keunikan dan keotentikan dari batik tulis tetaplah yang terbaik.

Buat yang penasaran bagaimana cara membatik dan belum pernah menyentuh alat membuat batik bisa loh untuk belajar pada berbagai sentra pembuat batik seperti di Yogyakarta ataupun Pekalongan. Selamat mencoba!

Bahan dan alat membatik pada kain terdiri dari canting, malam/lilin batik, kain mori, kompor, dan tempat untuk melelehkan malam. Kegiatan membatik adalah proses pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan perintangan. Hasil dari membatik adalah kain dengan pola atau motif yang dapat menambah keindahan dari kain. Kata membatik merupakan rangkaian kata dalam Bahasa Jawa yaitu mbat (melempar berkali-kali) dan tik (titik). Sehingga dapat dikatakan bahwa membatik adalah melempar titik secara berkali-kali sehingga membantuk suatu pola/motif.

Proses pembuatan membatik di atas kain meliputi tiga langkah. Langkah pertama dalam membatik di atas kain adalah menggambar pola dan menebalkannya dengan malam/lilin. Pola yang dihasilkan merupakan motif bentuk negatif yang disebut klise. Selanjutnya, langkah kedua adalah memberi warna pada kain. Langkah yang terakhir adalah membersihkan kain dari lilin. Bagian kain yang diberi lilin tidak akan ikut terwana sehingga diperoleh kain dengan suatu pola.

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Apa saja bahan dan alat membatik di atas kain? Bagaimana proses yang dilakukan pada membatik di atas kain? Sobat idshchool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Baca Juga: Aneka Motif Batik dari Indonesia

Bahan dan Alat Membatik pada Kain

Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam kegiatan membatik. Namun umumnya hanya perlu 2 bahan dan 4 alat yang menjadi utamanya. Bahan utama yang dibutuhkan dalam membatik di atas kain adalah malam/lilin/parafin dan pewarna. Sedangkan alat yang diperlukan untuk membatik di atas kain adalah kain, canting, kompor, dan wajan/wadah untuk melelehkan malam/lilin.

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

sumber gambar: Astoetik Store dengan tambahan keterangan

Kompor dan wajan/wadah digunakan untuk melelehkan malam/lilin/parafin. Kain yang digunakan untuk membatik biasanya adalah kain mori, sutera, katun, dan blaco. Pola batik di atas kain digambarkan menggunakan canting.

Canting adalah alat untuk membanting yang terbuat dari tembaga. Canting memiliki tiga bagian yang meliputi nyamplung, cucuk, dan gagagang. Fungsi canting adalah sebagai alat tulis bersama malam yang telah dilelehkan. Lelehan malah diambil pada bagian nyamplung. Selanjutnya, lelehan malan di dalam nyamplung diratakan membentuk pola yang telah dibuat sebelumnya melalui cucuk. Alat membatik satu ini digunakan pada proses pembuatan batik tulis.

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Selain itu, dalam proses membatik biasanya juga membutuhkan alat bantu seperti dingklik, bandul, taplak, meja kayu, dan gawangan. Berikut ini adalah daftar bahan dan alat untuk membatik di atas kain adalah sebagai berikut.

  • Canting: alat tulis pola batik
  • Malam/lilin: bahan alat tulis batik untuk menutupi permukaan kain yang tidak diwarna
  • Kain
  • Pewarna kain
  • Kompor minyak dan wadah/wajan untuk melelehkan malam/lilin
  • Dingklik: tempat duduk pendek
  • Bandul: pemberat
  • Taplak: kain untuk alas paha agar terhindar dari lelehan malam
  • Meja kayu
  • Gawangan: ragangan untuk menaruh batik yang sedang dipola

Gambar seseorang bersama kegunaan alat membatik di atas kain dapat dilihat seperti berikut.

Alat yang digunakan untuk membuat bentuk motif pada kain adalah

Proses Membatik (sumber gambar: Wikpedia)

Baca Juga: Macam-Macam Pola Lantai Tari Tradisional dari Indonesia

Teknik dan Proses Membatik

Ada 4 teknik yang dapat digunakan untuk membatik yaitu teknik cangting tulis, celup ikat, cap/printing, dan colet.

1. Teknik Canting Tulis

Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting. Fungsi dari canting adalah untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.

Proses pembuatan batik tulis:

  1. Memotong kain sesuai ukuran yang diinginkan
  2. Menggambar pola menggunakan pensil di atas kain
  3. Mencairkan lilin menggunakan wajan/wadah dan kompor kecil
  4. Menebalkan pola yang sudah digambar sebelumnya dengan malam/lilin batik yang sudah cair menggunakan canting
  5. Mencelupkan kain ke dalam pewarna
  6. Membersihkan lilin dengan mencelupkan air ke dalam pemanas
  7. Mencuci kain dengan air bersih kemudian mengeringkannya
  8. Kain batik sudah selesai dan siap digunakan

Orang jawa mempunyai istilah-istilah yang dilakukan dalam proses membatik. Istilah-istilah dalam membatik kain dengan teknik tulis dari pembuatan pola pertama sampai akhir adalah sebagai berikut.

  1. Nyungging: membuat pola di atas kertas
  2. Njaplak: memindahkan pola dari kertas ke kain
  3. Nglowong: melekatkan malam/lilin sesuai dengan pola yang telah dibuat sebelumnya
  4. Ngiseni: memberikan isian pada ornamen-ornamen tertentu seperti gambar bunga atau hewan
  5. Nyolet: memberikan warna pada bagian-bagian tertentu dengan kuas
  6. Mopok: menutup bagian yang telah dicolet dengan malam
  7. Nembok: menutup bagian latar belakang pola yang tidak perlu diwarnai
  8. Ngelir: pewarnaan kain secara menyeluruh dengan memasukkannya ke dalam pewarna alam atau kimia
  9. Nglorod: meluruhkan malam untuk pertama kali dengan merendamkannya di dalam air mendidih
  10. Ngrentesi: memberikan titik/cecek pada klowongan menggunakan canting dengan jarum yang tipis
  11. Nyumri: menutup bagian tertentu dengan malam
  12. Nglorod: meluruhkan dan melarutkan malam pada kain dengan memasukkan pada air mendidih kemudian dikeringkan

2. Teknik Printing/Cap

Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan ke pingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. Bagian yang menonjol inilah yang berguna menorehkan lilin/malam di atas kain.

Secara umum, teknik printing memiliki langkah yang sama dengan teknik batik tulis. Perbedaannya hanya terdapat pada cara menggambarkan polanya.

Berikut ini adalah proses membatik di atas kain dengan teknik printing/cap:

  1. Permukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan malam/lilin batik
  2. Canting cap dicapkan di atas kain sehingga terbentuk suatu motif yang disebut klise
  3. Memberikan pewarna pada kain
  4. Melarutkan/menghilangkan lilin di atas kain menggunakan air panas
  5. Membilas kain dean mengeringkannya

Dengan menggunakan canting cap, proses membuat pola menjadi lebih cepat. Sehingga, proses pembuatan batik dengan teknik printing menjadi lebih singkat.

3. Teknik Celup Ikat

Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain. Selanjutnya kain yang telah diikat kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna. Sehingga terbentuklah suatu pola atau motif pada kain.

4. Teknik Colet

Teknik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis adalah cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat/pewarna kain jenis tertentu. Cara pembuatan pola batik dengan teknik colet menggunkan alat khusus atau kuas.

Pada proses membatik dengan teknik colet, motif yang dihasilkan bukan berupa klise. Namun langsung berupa gambar motif di atas kain.

Demikianlah tadi ulasan alat untuk membatik di atas kain beserta teknik dan prosesnya. Terimakasih sudahmengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Keunikan Rumah Adat Betang Uluk Palin