Komponen AC Yang Perlu Kamu Ketahui Jenis dan Fungsinya – Seperti alat elektronik pada umumnya, AC atau pendingin ruangan memiliki beberapa komponen agar dapat bekerja dengan baik. Masing-masing komponen AC mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya, namun perbedaan fungsi itu mampu membuat AC bekerja dengan baik dalam proses pendinginan. Show
AC rumahan atau AC yang pada umumnya digunakan di ruangan berskala kecil seperti AC split memiliki komponen yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan pendingin ruangan yang digunakan di tempat publik, seperti pada pusat perbelanjaan, perkantoran atau gedung besar, maupun hotel. Mengetahui masing-masing komponen beserta fungsinya juga dapat membantu kita lebih memahami fungsi dan kinerja komponen AC, sehingga kita dapat menghindari berbagai macam kerusakan di kemudian hari. Apa saja komponen AC dan fungsinya? Untuk lebih lengkap, yuk simak artikel di bawah ini! Komponen yang pertama adalah kompresor. Jenis komponen ini memiliki fungsi untuk menghisap dan menekan uap dari refrigerant dari bagian evaporator. Uap yang kompresor keluarkan selanjutnya akan terkompresi sehingga suhu dan tekanan menjadi lebih tinggi. Dengan fungsi yang penting tersebut, kompresor termasuk dalam komponen utama dari AC atau pendingin ruangan.
Fungsi lain dari kompresor yakni mempertahankan perbedaan tekanan serta tempratur dalam sistem. Selain itu, kompresor juga dapat membantu mengalirkan refrigerant ke seluruh bagian sistem pendingin. Dalam hal pengaturan tekanan udara, AC sangat bergantung pada jenis komponen yang satu ini. b. KondensorKomponen selanjutnya adalah kondensor. Jenis komponen pada pendingin ruangan ini memiliki fungsi untuk menukar panas atau kalor. Selain itu, kondensor dapat menurunkan tempratur pada refrigerant serta mengubah bentuk refrigerant dari gas menjadi cair, atau proses kondensasi.
Letak kondensor berada di unit outdoor dari AC karena fungsinya sebagai pembuang panas. Bentuk kondensor adalah jaringan pipa yang berfungsi sebagai tempat kondensasi atau pengembunan. Setelah terjadi pengembunan atau dari bentuk gas menjadi cair, zat cair tersebut kemudian akan mengalir ke pipa evaporator untuk dibuang. c. EvaporatorKomponen evaporator memiliki fungsi dalam proses penguapan pendingin ruangan. Selain itu, evaporator pada AC juga dapat menyerap kalor atau panas dari dalam ruangan dimana AC dipasang untuk kemudian masuk ke refrigerant yang akan terjadi pertukaran udara di komponen AC tersebut.
Zat cair yang berasal dari pipa kondensor kemudian akan masuk ke dalam evaporator yang akan berubah wujud menjadi gas dingin akibat adanya penguapan. d. Fan atau BlowerMasing-masing unit indoor dan outdoor AC memiliki komponen fan atau blower. Di bagian indoor, fan atau blower berbentuk seperti tabung bersirip dengan fungsi penting pada sirkulasi udara. Sedangkan pada bagian outdoor, blower atau fan ini memiliki bentuk seperti kipas dengan fungsi untuk mendinginkan refrigerant pada kondensor. e. Freon atau RefrigerantKomponen selanjutnya yani freon atau refrigerant. Komponen ini memiliki fungsi yang penting pada AC. Apabila mengalami gangguan sedikit saja, maka proses pendinginan dari AC akan terhambat, bahkan tidak dapat berfungsi dengan baik. Refrigerant atau freon adalah unit AC yang berbentuk senyawa kimia atau gas. Fungsi dari freon adalah sebagai fluida yang akan membuat suhu udara yang AC keluarkan oleh pendingin ruangan. Pada umumnya, freon atau refrigerant tidak memiliki bau maupun warna.
Saat freon habis, maka proses pendinginan dapat terhambat. Maka, freon dapat diisi ulang atau mengganti freon agar pendinginan AC berjalan dengan optimal. f. Pipa KapilerKomponen AC lainnya yakni pipa kapiler. Komponen ini adalah alat yang memiliki fungsi utama menurunkan tekanan refrigerant dan mengatur aliran refrigerant menuju evaporator. Pipa kapiler termasuk dalam unit penting pada pendingin udara karena berhubungan dengan dua bagian tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. Refrigerant atau freon yang memiliki tekanan lebih tinggi akan diturunkan atau diubah tekanannya sebelum melewati pipa ini. Adanya penurunan tekanan freon mengakibatkan penurunan suhu. Proses ini yang memicu adanya suhu terendah atau suhu dingin. Abang Benerin hadir untuk mempermudah anda yang memerlukan jasa service AC terlengkap untuk keperluan rumah, apartemen, kantor ataupun pabrik anda. Di Abang Benerin anda bisa : Cuci AC , Bongkar Pasang AC dan Perbaikan AC dengan harga yang terbaik dan mendapatkan kualitas pelayanan terbaik. Untuk mempermudah komunikasi anda dengan kami, bisa melalui : WhatsApp Abang Benerin. Ikuti akun Sosial Media Abang Benerin untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, Instagram @abangbenerin, Facebook Fanspage abang benerin GridOto.com – Sistem kelistrikan di motor terbagi menjadi dua jenis, yakni sistem AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Lantas apa perbedaan antara kelistrikan AC dan DC? Paling gampang cirinya bisa kita ketahui dari lampu depan motor. Pada lampu depan motor dengan kelistrikan AC, listrik langsung disuplai oleh spul yang digerakkan poros engkol mesin. "Sumber arus kelistrikan AC dialirkan langsung dari spul dan dikontrol oleh kiprok seberapa besar kebutuhan arus supaya bohlam tidak putus," ucap Topik, pemilik bengkel Barokah Servis, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Untuk melihat lampu dengan kelistrikan AC, ciri-cirinya lampu depan baru akan menyala saat mesin sudah hidup. Makanya di sistem kelistrikan AC, saat mesin idle atau langsam, cahaya lampu cenderung redup. Dan baru terang setelah putaran mesin di atas 2.000 rpm. (BACA JUGA: Nih Rincian Biaya Restorasi dan Pengecatan Helm di Tomi Airbrush) Beda dengan AC, sistem kelistrikan DC atau arus searah, disuplai langsung dari aki. "Kalau kelistrikan DC sumber arus listrik lampu, langsung dari aki, kiprok tugasnya mengisi dan menstabilkan arus ke aki," terang Opick sapaan akrabnya. GridOto.com - Kalau pernah main ke bengkel AC mobil pasti pernah lihat alat yang ada di foto di atas ini. Buat yang belum tahu, ini adalah alat pengukur tekanan AC mobil. Nah, sekarang GridOto.com mau jelasin cara membaca alat pengukur tekanan AC mobil ini. Soalnya, dari sini Anda bisa mendeteksi sejumlah persoalan di AC mobil. Pengukur tekanan AC ada dua, yaitu merah untuk saluran tekanan tinggi dan biru untuk saluran tekanan rendah. Baca Juga: Ini Dampak Isi Oli Kompresor AC Mobil di Atas Volume Standar Sedangkan slangnya ada tiga: merah untuk tekanan tinggi, biru untuk tekanan rendah, dan kuning untuk ke tabung freon atau mesin vakum. Jika slang sudah dihubungkan, saat AC mati tekanan pada meteran biru normalnya sekitar 70-90 psi, sedangkan yang merah sekitar 200 psi. Saat AC dihidupkan, tekanan meteran biru turun menjadi sekitar 45 psi dan makin turun jika putaran mesin dinaikkan. Sementara meteran merah akan naik menjadi 250-275 psi.
Pengisian freon atau refrigerant AC mobil Baca Juga: Pipa Freon AC Mobil Membeku, Ternyata Komponen Ini Biang Keladinya Jika terlalu tinggi berarti kondensor terlalu panas akibat kipas mati dan sebagainya. Bisa juga ini akibat kondensor mampat. Jika tekanan meteran biru kurang dari 15 psi saat putaran mesin dinaikkan, bisa jadi katup ekspansi mampat. Sebaliknya jika tidak turun banyak ketika AC hidup, berarti tekanan kompresor sudah lemah. |