Ajaran BHAKTI SEJATI berasal dari bahasa sansekerta bhakti dan sejati kata bhakti berarti

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

Bhakti (Dewanagari: भक्ति; , भक्ति,; dibaca [b ʱ əkt̪i], 'pengabdian' atau 'bagian')[1] dalam praktik Hinduisme menandakan suatu keterlibatan aktif oleh seseorang dalam memuja Yang Mahakuasa. Istilah ini sering diterjemahkan sebagai "pengabdian", meskipun kata "partisipasi" semakin sering digunakan sebagai istilah yang lebih akurat, karena menyampaikan suatu hubungan dekat dengan Tuhan.[2] Orang yang melakukan bhakti disebut bhakta, sementara bhakti sebagai jalan spiritual disebut sebagai bhakti marga, atau "jalan bhakti". Bhakti merupakan komponen penting dalam banyak cabang Hindu, yang didefinisikan berbeda-beda oleh berbagai sekte dan aliran.[3]

Ajaran BHAKTI SEJATI berasal dari bahasa sansekerta bhakti dan sejati kata bhakti berarti

Para bhakta Kresna di Wina, Austria.

Bhakti menekankan pengabdian dan praktik daripada ritual. Bhakti biasanya digambarkan seperti hubungan antarmanusia, seperti dengan kekasih, dengan teman, orang tua-anak, dan tuan-hamba. Bhakti dapat mengacu kepada hubungan bakti kepada seorang guru spiritual (Guru) sebagai guru-bhakti; dengan bentuk pribadi Tuhan (misal: Kresna); atau zat ilahi tanpa bentuk (Nirguna). Tradisi bhakti yang berbeda dalam agama Hindu terkadang dibagi-bagi, meliputi: aliran Saiwa, yang menyembah Siwa dan para dewa dan dewi yang terkait dengannya; Waisnawa, yang menyembah bentuk Wisnu, awatara, dan lain-lain yang terkait dengannya; Shakta, yang menyembah berbagai dewi. Bhakti menurut tradisi tertentu tidak eksklusif. Pengabdian kepada satu dewa tidak menghalangi ibadah yang lain.[4]

Kata "berbakti", "kebaktian", dan "bakti" juga berasal dari kata Sanskerta ini Bhakti yang berarti "devosi, melayani"

  1. ^ "Monier-Williams Sanskrit-English Dictionary". University of Cologne. hlm. bh. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-18. Diakses tanggal 2009-04-19. 
  2. ^ Pechilis Prentiss, Karen (1999). The Embodiement of Bhakti. US: Oxford University Press. hlm. 24. ISBN 9780195128130. 
  3. ^ Lindsay Jones, ed. (2005). Gale Encyclopedia of Religion. Volume 2. Thompson Gale. hlm. 856–857. ISBN ISBN 0-02-865735-7 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 
  4. ^ Rinehart, Robin (2004). Contemporary Hinduism: ritual, culture, and practice. ABC-CLIO. hlm. 45. ISBN 9781576079058. 

 

Artikel bertopik agama Hindu ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bhakti&oldid=18557552"

KUMPULAN SOAL INDIKATOR A B C D E

Indikator A

(Ajaran Bhakti Sejati)

A.      S O A L

1.        Apakah yang dimaksud dengan bhakti sejati dalam Kitab Ramayana? Jelaskanlah.

2.        Apakah yang Anda ketahui terkait dengan penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama Hindu? Jelaskanlah!

3.        Mengapa seseorang wajib menempuh jalan bhakti dalam memuja Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa? Jelaskanlah!

4.        Amatilah lingkungan sekitar anda sehubungan dengan orang-orang yang dipandang dalam memuja Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti, buatlah catatan seperlunya

5.        Dalam kisah Ramayana terdapat kisah mengenai Raksasa Surphanaka yang tidak lain adalah adik dari Rahvana yang hidungnya terpotong oleh pedang Laksmana. Lalu ia mengadukan hal ini kepada kakaknya. Sebagai seorang kakak, apa yang dilakukan oleh Rahvana sebagai wujud dari ajaran bhakti sejati?

B.       J A W A B A N

1.        Dalam Kitab Ramayana, bhakti sejati adalah sujud, memuja, hormat setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang, sebenarnya, tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam memuja Ida Sang Hyang Widhi atau yang dipujanya. Bhakti sejati adalah pemujaan yang dilakukan seseorang kepada yang dipujanya dengan sungguh-sungguh dan penuh hormat, cinta kasih yang mendalam untuk memohon kerahayuan bersama. Sebagai contoh adalah bhakti yang dilakukan oleh Hanuman dan juga Wibhisana terhadap Sang Rama.

2.        Ajaran bhakti sejati telah diterapkan dalam kehidupan beragama Hindu. Masyarakat menggunakan ajaran bhakti sejati dalam memuja Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa. Rasa bhakti ini diwujudkan dengan jalan menghormati dan menyayangi sesama ciptaan Beliau. Dalam praktiknya pula, dengan ajaran bhakti sejati pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh rasa hormat dan cinta kasih.

3.        Dalam memuja Ida Sang Hyang Widhi kita wajib menempuh jalan bhakti dikarenakan bhakti merupakan wujud nyata dari pelaksanaan jnana dan karma. Seseorang yang melakukan Karma Marga (berbakti dengan cara berbuat/bekerja), Jnana Marga (berbakti dengan cara mentransfer ilmu yang dimiliki), dan Raja Marga (berbakti dengan mempraktikkan ajaran-ajaran agama) akan dilakukan dengan berlandaskan rasa bhakti. Oleh karena itu, Bhakti Marga diperlukan saat memuja Ida Sang Hyang Widhi.

4.        Setelah saya mengamati lingkungan sekitar saya, orang-orang yang memuja Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti sejati, mereka selalu memuja Ida Sang Hyang Widhi dengan rasa sungguh-sungguh, penuh rasa hormat, dan cinta kasih yang mendalam. Contohnya saat bersembahyang, mereka selalu melakukannya dengan sungguh-sungguh dan penuh hikmat. Sehingga tidak ada satupun hal yang dapat mengganggu mereka saat mereka bersembahyang.

5.        Setelah mengetahui hal tersebut, Rahvana dibantu oleh patih Marica pergi ke hutan dimana Rama diasingkan untuk membalaskan dendam adiknya. Marica berubah wujud menjadi kijang emas yang menarik perhatian Sita. Kemudian ia menyuruh Rama untuk menangkap kijang tersebut. Maka diperintahkanlah Laksmana untuk menjaga Sita. Karena tak kunjung kembali, Laksmana pun pergi untuk menyusul Rama atas perintah Sita. Rahvana yang mengetahui hal tersebut lalu berubah wujud menjadi orang tua dan meminta pertolongan Sita. Saat itulah, ia menculik Sita untuk membalaskan dendam adiknya.

Indikator B

(Bagian-bagian Ajaran Bhakti Sejati)

A.      S O A L

1.        Setelah mengamati dan memahami teks di atas apakah yang Kamu ketahui tentang bagian-bagian bhakti sejati menurut teks? Jelaskanlah.

2.        Sebutkanlah bagian-bagiana jalan bhakti sejati menurut agama Hindu yang Kamu ketahui?

3.        Buatlah peta konsep sehubungan dengan pembagian ajaran bhakti sejati yang Kamu ketahui!

4.        Amatilah lingkungan sekitar Kamu sehubungan dengan pembagian bhakti sejati yang Kamu ketahui, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua! Apakah yang terjadi?

5.        Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian masyarakat masih banyak yang belum menerapkan ajaran Bhakti Sejati dengan benar. Contohnya seperti orang-orang tidak mau dan bahkan selalu mengantuk saat mendengarkan ceramah-ceramah agama di tempat-tempat suci amupun di pewartaan media cetak dan elektronik. Tetapi, mereka akan senang bila mendengarkan pewartaan mengenai gosip, kekerasan, fitnah, maupun diskriminasi. Apa yang akan terjadi pada mereka yang melakukan hal tersebut?

B.       J A W A B A N

1.        Bagian-bagian bhakti sejati disebutkan dalam Kitab Bhagavata Purana VII.52.53. Dalam kitab tersebut disebutkan 9 jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi yang disebut dengan istilah Navavidha bhakti yaitu Srawanam, Kirtanam, Smaranam, Padasevanam, Arcanam, Vandanam, Dasya, Sakhya, Atmanivedanam.

2.        Bagian -bagian bhakti sejati:

a.      Srawanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan cara membaca atau mendengarkan hal-hal yang bermutu seperti pelajaran/ceramah keagamaan, cerita-cerita keagamaan dan nyanyian-nyanyian keagamaan, membaca kitab-kitab suci.

b.      Kirtanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan jalan menyanyikan kidung suci keagamaan atau kidung suci yang mengagungkan kebesaran Tuhan dengan penuh pengertian dan rasa bhakti yang ikhlas serta benar-benar menjiwai isi kidung tersebut.

c.       Smaranam adalah cara berbhakti kepada Tuhan dengan cara selalu ingat kepada-Nya, mengingat nama-Nya, bermeditasi. Setiap indera kita menikmati sesuatu, kita selalu ingat bahwa semua itu adalah anugrah dari Tuhan. Cara yang khusus untuk selalu mengingat Beliau adalah dengan mengucapkan salah satu gelar Beliau secara berulang-ulang misalnya: “Om Nama Siwa ya”. Pengucapan yang berulang-ulang ini disebut dengan japa atau japa mantra.

d.      Padasevanam yaitu dengan memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani, menolong berbagai mahkluk ciptaannya.

e.       Arcanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara memuja keagungan-Nya.

f.       Vandanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan jalan melakukan sujud dan kebhaktian.

g.      Dasya yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara melayani-Nya dalam pengertian mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan penuh keiklasan.

h.      Sakhya yaitu memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat sejati, yang memberikan pertolongan ketika dalam bahaya.

i.        Atmanivedanam adalah berbhakti kepada Tuhan dengan cara menyerahkan diri sepenuhnya kehadapan Hyang Widhi. Seseorang yang menjalankan bhakti dengan cara ini akan melakukan segala sesuatunya sebagai persembahan kepada Tuhan.

3.        Peta konsep pembagian ajaran Bhakti Sejati:

Ajaran BHAKTI SEJATI berasal dari bahasa sansekerta bhakti dan sejati kata bhakti berarti

4.        Setelah saya memahami indikator ini, saya mengetahui mengenai berbagai jenis bhakti sejati. Sebagian besar masyarakat lingkungan sekitar saya telah menerapkan ajaran bhakti sejati ini. Contohnya adalah penerapan ajaran Kirtanam, dimana bhakti ini dilakukan dengan menyanyikan kidung / gita. Hal ini sering kita temukan di pura-pura maupun saat ada odalan. Selain itu, ajaran Srawanam juga telah banyak diterapakan dengan mendengarkan ceramah-ceramah tentang agama.

5.        Bila hal tersebut dilakukan, mereka tidak akan dapat merasakan manfaat yang didapat dari penerapan ajaran bhakti. Mereka tidak akan dapat mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Serta mereka tidak akan dapat merasakan kedamaian yang diciptakan dengan menerapkan ajaran Bhakti Sejati.

Indikator C

(Sloka Ajaran Bhakti Sejati dalam Ramayana)

A.      S O A L

1.        Setelah mengamati dan memahami teks di atas apakah yang Anda ketahui sehubungan dengan sloka-sloka ajaran bhakti sejati dalam Kitab Ramayana? Jelaskanlah.

2.        Apakah yang Anda ketahui terkait dengan penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama Hindu berdasarkan sloka-sloka yang terdapat dalam Kitab Ramayana? Jelaskanlah!

3.        Amatilah lingkungan sekitar Anda sehubungan dengan orang-orang yang dipandang dalam memuja Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti sejati yang terdapat dalam Kitab Ramayana, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua-mu! Apakah yang terjadi?

4.        Sloka ajaran bhakti sejati

Ikanang dhanurdhana kabeh,

kapwa ya bhakti ri sira pranata matwang,

kadi mawwata yasa lana,

rupa nya nagong ta kirttinira.

Tuliskan terjemahan sloka diatas!

5.        Sloka ajaran bhakti sejati

Sesa maharsi mamuja,

purnnahuti dibya pathyagandharasa,

ya ta pinangan kinabehan,

de nira dewi maharaja.

Tuliskan terjemahan sloka diatas!

B.       J A W A B A N

1.        Yang saya ketahui setelah mengamati dan memahami teks diatas adalah Ramayana terdiri dari 7 Kanda dengan jumlah sloka 24.000 buah stanza. Dalam sloka-sloka yang memuat ajaran Bhakti Sejati, digambarkan berbagai sifat-sifat para pelakon Ramayana. Seperti ajaran Kesatrya, Pengabdian, Kesetiaan, Kepahlawanan, Persatuan, Dharma, Kasih sayang, serta Perjalanan spiritual berlandaskan catur purusartha.

2.        Menurut saya, ajaran bhakti sejati dalam agama Hindu telah banyak menerapkan berdasarkan sloka-sloka yang terdapat dalam Kitab Ramayana. Seperti contohnya ajaran Kesatrya, dalam agama Hindu diterapkan dalam ajaran Asta Brata (Delapan Kepemimpinan). Selain itu, ajaran lainnya juga telah diterapkan dengan jalan setia mewujudkan bhakti sejati kepada Ida Sang Hyang Widhi, melaksanakan ajaran Dharma, sedia menolong semua makhluk ciptaan Ida Sang Hyang Widhi, maupun melakukan perjalanan spiritual berlandaskan Catur Purusartha.

3.        Setelah saya mengamati lingkungan sekitar saya, orang-orang yang memuja Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti sejati, mereka selalu memuja Ida Sang Hyang Widhi dengan rasa sungguh-sungguh, penuh rasa hormat, dan cinta kasih yang mendalam. Contohnya saat bersembahyang, mereka selalu melakukannya dengan sungguh-sungguh dan penuh hikmat. Sehingga tidak ada satupun hal yang dapat mengganggu mereka saat mereka bersembahyang. Selain itu, mereka akan merasakan kesejahteraan dan kedamaian tersendiri. Seperti contohnya menjalankan ajaran Kirtanam yaitu dengan menyanyikan kidung / gita maupun juga menjalankan ajaran Srawanam dengan mendengarkan ceramah-ceramah tentang agama.

4.        Terjemahan sloka diatas:

Prajurit panah itu semua, semuanya bhakti, tunduk, hormat kepada Baginda, seperti akan mempersembahkan jasa selalu, tampaklah besar jasa-jasa mereka itu (Kw. Ramayana Sargah I.8)

5.        Terjemahan sloka diatas:

Sisa sang maharsi memuja; sajen-sajen yang lengkap, utama, enak, harum dan lezat, itulah yang disantap bersama-sama, oleh Permaisuri Baginda Raja (Kw, Ramayana Argah I.31)

Indikator D

(Bentuk Penerapan Bhakti Sejati dalam Kehidupan)

A.      S O A L

1.        Setelah membaca teks tentang bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama Hindu, apakah yang anda ketahui tentang agama Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah!

2.        Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!

3.        Apakah yang sudah Anda ketahui terkait dengan bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan sehari-hari? Jelaskanlah!

4.        Bagaimana cara Anda untuk dapat mengetahui bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya!

5.        Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama Hindu? Tuliskanlah pengalaman Anda!

6.        Amatilah lingkungan sekitar Anda terkait dengan adanya bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan sehari-hari guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuanya! Apakah yang terjadi?

B.       J A W A B A N

1.        Yang saya ketahui tentang agama Hindu setelah membaca penerapan ajaran bhakti sejati adalah agama Hindu mengajarkan umatnya berbagai jalan. Agama Hindu tidak perlu kemewahan dalam pelaksanaannya. Yang diperlukan adalah ketulusikhlasan dalam pelaksanaannya. Contohnya dalam melaksanakan Panca Yadnya. Pelaksaan panca Yadnya bukan semata-semata untuk memamerkan kekayaan ataupun harta, namun yang utama adalah ketulusikhlasan orang yang melaksanakan.

2.        Bentuk-bentuk penerapan ajaran bhakti sejati atau Nawa Widha Bhakti penting dilaksanakan sehingga Sewaka Dharma dalam proses perjalanannya dapat membantu membentuk karakter atau kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Penerapan ajaran bhakti sejati, yaitu:

·         Mendengarkan Sesuatu Dengan Baik (Srawanam)

            Bentuk bhakti Srawanam diarahkan ke arah gerak vertikal dan gerak horizontal. Arah gerak vertikalnya yakni umat Hindu mau dan mampu mendengar, terutama mendengarkan sabda-sabda suci dari Tuhan baik yang tersurat maupun tersirat dalam kitab suci. Sedangkan arah gerak horizontalnya yakni umat Hindu mampu mendengarkan nasihat dan menghormati pendapat orang lain serta mendengarkan pewartaan tentang sesamanya dan lingkungan.

·         Bersyukur (Vedanam)

            Dalam ajaran ini, Vedanam berarti bagaimana cara kita bersyukur terhadap keberadaan diri kita. Jadi, bagaimapun keadaan kita dilahirkan di bumi ini, kita harus tetap bersyukur dan bhakti kepada-Nya.

·         Menembangkan, Melafalkan, Menyanyikan Gita/Kidung (Kirtanam)

            Bentuk bhakti Kirtanam juga diarahkan ke arah gerak vertikal dan gerak horizontal. Arah gerak vertikal dilakukan untuk menumbuhkan dan membangkitkan nilai-nilai spiritual yang ada di setiap manusia. Sedangkan arah gerak horizontal masyarakat selalu berusaha melantunkan gita/kidung yang dapat menyejukkan perasaan hati orang lain dan lingkungannya.

Contohnya menembangkan sekar alit pupuh ginanti dan pupuh pucung

a.      Pupuh Ginanti

Saking tuhu manah guru

Mituturin cening jani

Kaweruhe luir sanjata

Ne dadi prabotan sai

Kaanggen ngaruruh merta

Seenun ceninge urip

b.      Pupuh Pucung

Bibi anu

Lamun payu luwas manjus

Antenge tekekang

Yatnain ngabe masui

Tiyuk puntul

Bawang anggen sasikepan

·         Selalu Mengingat Nama Tuhan (Sramanam)

            Arah gerak vertikal dari bhakti ini adalah kita sepatutnya selalu melatih diri untum mengingat nama-nama suci Tuhan serta intruksi dan pesan dari sabda suci Tuhan. Sedangkan arah gerak horizantal dari bhakti ini adalah sepatutnya kita selalu mengingat kembali tragedi dan peristiwa kemanusiaan, perdamaian, maupun demokrasi.

·         Menyembah, Sujud, Hormat, di Kaki Padma (Padmasevanam)

            Arah gerak vertikal dalam bhakti ini adalah manusia sepatutnya selalu sujud dan hormat kepada Tuhan. Sedangkan arah gerak horizontal bhakti ini adalah manusia sepatutnya menghormati para pahlawan, pemerintah, serta para orang tua dan yang tidak kalah penting juga hormat kepada ibu pertiwi.

·         Bersahabat dengan Tuhan (Sakhyanam)

            Sakhyanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan kasih persahabatan, mentaati hukum dan tidak merusak sistem hukum. Dalam ajaran ini, kita anggap Tuhan itu adalah teman atau keluarga sehingga rasa hormat dan bhakti menjadi lebih besar.

·         Berpasrah Diri Memuja Para Bhatara-Bhatari dan Para Dewa Sebagai Manifestasi Tuhan (Dahsyam)

            Dahsyam adalah Bhakti Sejati dengan jalanmengabdi, pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas terhadap Tuhan. Arah gerak vertikal bhakti ini yakni dalam menjalani dan menata kehidupannya, untuk selalu melatih diri dan secara tulus ikhlas menghaturkan pengabdian dan pelayanan kepada Tuhan. Arah gerak horizontal manusia kepada sesama dan lingkungan hidupnya untuk selalu mengabdi, memberikan pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas untuk kepentingan bersama tentang kemanusiaan.

·         Memuja Tuhan dengan Sarana Arca (Arcanam)

            Arcanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan penghormatan terhadap simbol-simbol atau nyasa Tuhan. Arah gerak vertikal masyarakat dalam menjalani dan menata kehidupan untuk selalu menghaturkan dan menunjukkan rasa hormat, sujud, cinta kasih sayang, pengabdian kepada Tuhan. Arah gerak horizontal masyarakat terutama kepada sesama dalam kehidupan untuk selalu belajar untuk memberikan pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas kepada orang lain.

·         Berpasrah Total kepada Tuhan (Sevanam atau Atmanividanam)

            Sevanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan berlindung dan penyerahan diri secara tulus ikhlas kepada Tuhan. Arah gerak vertikal dan horizontal dari bhakti ini masyarakat selalu berpasrah diri dengan kesadaran dan keyakinan yang mantap untuk selalu berjalan di jalan Tuhan.

3.        Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran bhakti sejati telah banyak diterapkan. Seperti contohnya adalah ajaran Kirtanam. Kirtanam ini dilakukan dengan menyanyikan kidung / gita. Hal ini sering kita temukan di pura-pura maupun saat ada odalan. Selain itu, ajaran Srawanam juga telah banyak diterapakan dengan mendengarkan ceramah-ceramah tentang agama. Namun, sebagian besar masih malas untuk mendengarkan ceramah-ceramah agama dan lebih senang mendengarkan pewartaan menganai gosip, kekerasan, fitnah, maupun diskriminasi.

4.        Untuk dapat mengetahui bentuk penerapan ajaran bhakti sejati dalam kehidupan beragama Hindu adalah dengan membaca buku-buku terkait ajaran Bhakti Sejati dan mengamati kehidupan sehari-hari di lungkungan sekitar saya.

5.        Manfaat yang dapat dirasakan dari usaha dan upaya penerapan ajaran bhakti sejati adalah dapat mengantarkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Selain itu, saya juga merasakan kedamaian saat menerapkan ajaran bhakti sejati.

6.        Setelah saya amati, sebagian besar masyarakat telah menerapkan ajaran bhkati sejati. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak juga yang salah mengartikan makna dari penerapan ajaran bhakti sejati. Banyak masyarakat yang memaknai bhakti sejati sebagai sesuatu yang hanya perlu dijalani saja tanpa memiliki tujuan apapun. Namun sebenarnya, bentuk-bentuk penerapan ajaran bhakti sejati ini dalam kehidupan dapat menghantarkan kita untuk mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu.

Indikator E

(Ajaran Bhakti Sejati sebagai Dasar Pembentukan Budi Pekerti yang Luhur dalam Zaman Global)

A.      S O A L

1.        Setelah membaca teks tentang ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu, apakah yang Anda ketahui tentang agama Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah!

2.        Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang Anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!

3.        Apakah yang anda ketahui terkait dengan cara-cara mempraktikkan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Jelaskanlah!

4.        Bagaimana cara untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya!

5.        Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu? Tuliskanlah pengalaman Anda!

6.        Amatilah lingkungan sekitar Anda terkait dengan adanya penerapan ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuanya! Apakah yang terjadi?

7.        Amatilah gambar berikut ini, diskusikanlah dengan orang tua di rumah, selanjutnya buatlah laporan dari hasil diskusi-mu dengan orang tua.

Ajaran BHAKTI SEJATI berasal dari bahasa sansekerta bhakti dan sejati kata bhakti berarti

B.       J A W A B A N

1.        Setelah membaca teks, saya mengetahui bahwa Agama Hindu adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk selalu bersikap budi pekerti yang luhur. Dimana, dengan budi pekerti luhur ini jalan hidup akan teratur dan akan tercipta kerukunan antar masyarakat. Salah satu dasar pembentukan budi pekerti luhur ini adalah ajaran Bhakti Sejati atau Nawa Widha Bhakti. Ajaran ini dapat menumbuhkan karakter Ketuhanan sebagai modal dasar untuk mewujudkan kebaikan dan keharmonisan.

2.        Budi pekerti yaitu perilaku (pekerti) yang dilandasi oleh pemikiran yang baik dan jernih (budi) dan sesuai dengan luhur. Budi pekerti luhur bertujuan untuk membentuk perilaku pribadi yang patut, baik, dan benar. Esensi budi pekerti luhur secara tradisional mulai ditanamkan sejak masa kecil, baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Namun era global masa kini menghadapkan masyarakat dengan pluralisme agama, suku, ras, etnis, golongan, dan lainnya. Dalam hal ini, karakter ketuhanan dalam setiap individu mulai hilang. Oleh karena itu, perlunya penanaman sejak dini. Disinilah ajaran Bhakti Sejati diperlukan guna menumbuhkan karakter ketuhanan sebagai modal mewujudkan kebaikan dan keharmonisan.

       Pentingnya menanamkan ajaran Nawa Widha Bhakti ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut yaitu masyarakat seolah-olah telah meninggalkan jati dirinya sehingga kualitas iman dan taqwa yang selama ini dijunjung tinggi seemakin bergeser. Bhakti sejati adalah salah satu ajaran agama Hindu yang dapat dipedomani untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap aturan keimanan, kebajikan dan upacara keagamaan yang bersumber dari ajaran agama.

3.        Yang saya ketahui terkait cara-cara mempraktikkan ajaran Bhakti Sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti luhur dalam zaman global ada 9 jenis cara, yaitu:

·         Srawanam

            Sravanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan mendengar. Arah gerak vertical bhakti ini yakni umat Hindu mau dan mampu mendengar, terutama mendengarkan sabda-sabda suci dari Tuhan baik yang tersurat maupun tersirat dalam kitab suci. Sedangkan arah gerak horizontalnya yakni umat Hindu mampu mendengarkan nasihat dan menghormati pendapat orang lain serta mendengarkan pewartaan tentang sesamanya dan lingkungan.

·         Vedanam

            Vedanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan membaca, menyimak, dan mempelajari ajaran yang bersumber dari aturan keimanan, kebajikan, atau yang lainnya. Arah gerak vertikal masyarakat dalam menjalani dan menata kehidupan selalu meluangkan waktu untuk membaca, menyimak, dan mempelajari kitab suci dan susastra serta ilmu pengetahuan lain tentang Tuhan. Arah gerak horizontal masyarakat kepada sesama dan lingkungannya untuk selalu membaca, menyimak, dan mempelajari situasi untuk menuju arah gerak yang lebih baik.

·         Kirtanam

            Kirtanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan melantunkan gita/zikir (nyanyian atau kidung suci memuja nama suci dan kebesaran Tuhan). Arah gerak vertikal bhakti ini dilakukan untuk menumbuhkan dan membangkitkan nilai-nilai spiritual yang ada di setiap manusia. Sedangkan arah gerak horizontal masyarakat selalu berusaha melantunkan gita/kidung yang dapat menyejukkan perasaan hati orang lain dan lingkungannya.

·         Sramanam

            Sramanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan mengingat. Arah gerak vertikal dari bhakti ini adalah kita sepatutnya selalu melatih diri untum mengingat nama-nama suci Tuhan serta intruksi dan pesan dari sabda suci Tuhan. Sedangkan arah gerak horizantal dari bhakti ini adalah sepatutnya kita selalu mengingat kembali tragedi dan peristiwa kemanusiaan, perdamaian, maupun demokrasi.

·         Padmasevanam

            Padasevanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan menyembah, sujud, hormat di kaki Padma. Arah gerak vertikal dalam bhakti ini adalah manusia sepatutnya selalu sujud dan hormat kepada Tuhan. Sedangkan arah gerak horizontal bhakti ini adalah manusia sepatutnya menghormati para pahlawan, pemerintah, serta para orang tua dan yang tidak kalah penting juga hormat kepada ibu pertiwi.

·         Sakhyanam

            Sakhyanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan kasih persahabatan, mentaati hukum dan tidak merusak sistem hukum. Dalam ajaran ini, kita anggap Tuhan itu adalah teman atau keluarga sehingga rasa hormat dan bhakti menjadi lebih besar.

·         Dahsyam

            Dahsyam adalah Bhakti Sejati dengan jalanmengabdi, pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas terhadap Tuhan. Arah gerak vertikal bhakti ini yakni dalam menjalani dan menata kehidupannya, untuk selalu melatih diri dan secara tulus ikhlas menghaturkan pengabdian dan pelayanan kepada Tuhan. Arah gerak horizontal manusia kepada sesama dan lingkungan hidupnya untuk selalu mengabdi, memberikan pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas untuk kepentingan bersama tentang kemanusiaan.

·         Arcanam

            Arcanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan penghormatan terhadap simbol-simbol atau nyasa Tuhan. Arah gerak vertikal masyarakat dalam menjalani dan menata kehidupan untuk selalu menghaturkan dan menunjukkan rasa hormat, sujud, cinta kasih sayang, pengabdian kepada Tuhan. Arah gerak horizontal masyarakat terutama kepada sesama dalam kehidupan untuk selalu belajar untuk memberikan pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas kepada orang lain.

·         Sevanam

            Sevanam adalah Bhakti Sejati dengan jalan berlindung dan penyerahan diri secara tulus ikhlas kepada Tuhan. Arah gerak vertikal dan horizontal dari bhakti ini masyarakat selalu berpasrah diri dengan kesadaran dan keyakinan yang mantap untuk selalu berjalan di jalan Tuhan.

4.        Cara saya mengetahui ajaran Bhakti Sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu adalah dengan membaca buku-buku terkait ajaran Bhakti Sejati.

5.        Manfaat yang dapat dirasakan dari usaha dan upaya untuk mengetahui ajaran bhakti sejati sebagai dasar pembentukan budi pekerti yang luhur dalam zaman global menurut ajaran Hindu adalah dapat mengantarkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Selain itu, saya juga merasakan kedamaian saat menerapkan ajaran bhakti sejati dalam zaman global ini.

6.        Setelah saya amati, sebagian besar masyarakat telah menerapkan ajaran bhkati sejati. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak juga yang masih salah dalam pelaksanaanya. Mereka yang telah melaksanakan bhakti sejati dengan baik akan dapat mengendalikan diri dan memiliki budi pekerti yang luhur dalam menghadapi zaman globalisasi ini. Namun, masih banyak juga yang belum dapat mengendalikan diri akibat dari pelaksanaan bhakti sejati yang salah.

7.        Gambar diatas merupakan gambar orang yang sedang mebanten. Orang tersebut telah melaksanakan salah satu bentuk yadnya. Dimana, yadnya merupakan salah satu wujud pelaksanaan Bhakti Sejati yang dapat dipedomani. Gambar diatas juga menggambarkan orang yang masih tetap menerapkan ajaran Bhakti Sejati di zaman global ini.