Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah
Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah

Sejarah hidroponik memiliki riwayat yang panjang dalam perjalanannya. Dalam beberapa sumber artikel disebut bahwa asal muasal hidroponik dapat ditelusuri kembali ke kota kuno Babilonia, atau yang saat ini menjadi wilayah Negara Irak. Pada zaman itu, terdapat Taman Gantung Babilonia, salah satu dari tujuh Keajaiban Dunia Kuno, merupakan contoh pertama adanya pertanaman hidroponik. Taman ini dibangun Raja Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi. Penguasa Babilonia waktu itu sekitar tahun 600 SM.

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah

Bukti lain juga menunjukkan bahwa, sekitar 1100 SM, suku Indian Aztec memiliki daya kreativitas dalam teknik penanaman mereka dan menciptakan taman yang seolah-olah mengambang. Taman terapung ini disebut Chinampas. Hal yang serupa juga ditemukan di Wilayah China. Pertanaman terapung ini ditemukan oleh Marco Polo dalam kunjungannya ke China, yang membuatnya bingung karena dia belum pernah melihat sesuatu yang aneh dan inovatif dari sebelumnya.  

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah
Sylva Silvarum karya Francis Bacon

Pada 1627, Sebuah buku yang yang berjudul “Sylva Sylvarum” diterbitkan. Buku ini ditulis oleh Francis Bacon. Sylva Sylvarum memuat catatan paling awal tentang menumbuhkan tanaman dengan teknik tanpa tanah. Penemuan besar dibuat pada abad ke-17, Jean Baptista van Helmont, seorang ahli kimia Belgia, menemukan dan membuktikan bahwa tanaman memperoleh mineral dan nutrisi yang diperlukan dari air. Dia melakukan percobaan pohon willow, di mana pohon tersebut bertambah bobotnya sebesar 164 pon atau 75 kg meskipun dengan volume tanah sebagai media tumbuh tanaman yang sama selama percobaan. Ilmuwan lainnnya, John Woodward, melakukan eksperimen pada tanaman mint (Mentha spicata), yang menunjukkan bahwa tanaman tumbuh lebih baik di air yang tidak murni daripada di air murni hasil penyulingan.

Seiring berjalannya waktu, larutan nutrisi standar pertama dibuat pada abad ke-18 oleh Julius von Schaps dan Wilhelm Knop yang meletakkan dasar-dasar hidroponik seperti yang kita kenal sekarang. Solusi ini memungkinkan dalam menumbuhkan akar tanpa media apa pun. Knop melanjutkan untuk menciptakan solusi lain, yang masih digunakan sampai sekarang terkait hidroponik.

William Frederick Gericke dan Hidroponik

Kata “hidroponik” pertama kali digunakan pada tahun 1937, diciptakan oleh Dr. William Frederick Gericke, yang dianggap sebagai “bapak hidroponik”. Dia menjadi populer ketika mampu menanam tanaman tomat sepanjang lebih dari 7 meter hanya dengan menggunakan nutrisi mineral di halaman belakang rumahnya. Kata tersebut merupakan kombinasi dari suku kata Yunani “hydro” (berarti air) dan “ponos” (berarti tenaga kerja).

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah
Gericke dan Tanaman Tomat Raksasanya Yang Dibudidayakan Secara Hidroponik

Dr. William Frederick Gericke adalah seorang ahli fisiologi tanaman kelahiran Nebraska yang pernah yang menempuh pendidikannya di beberapa universitas di Amerika seperti University of Nebraska, Iowa State College of Agriculture, John Hopkins University di Baltimore, dan University of California. Banyak penelitiannya terkait dengan dunia pertanian serta bidang hidroponik. Beberapa karya penelitiannya antara lain  “On the fisiological balance in nutrient solutions for plant culture” diterbitkan dalam edisi April 1922 di Jurnal ilmiah   “American Journal of Botany”. Pada 13 Oktober 1922, Gericke menerbitkan Artikel ilmiah khusus tentang “Water Culture Experimentation” (Eksperimen media Air) yang menguraikan penelitiannya terkait penanaman gandum dengan menggunakan larutan garam selama fase pertumbuhan yang berbeda dari pertumbuhan tanaman di media air. Dia juga menulis artikel lainnya berjudul “Adaptation of Rice to Forty Centuries of Agriculture”, dan pada tahun 1930, makalah berjudul  Excessive Tax on Soil Fertility by Crop Production on Poor Land. Setelah meninggalkan jabatannya di Universitas California, Gericke menulis dan menerbitkan Buku ‘Panduan Lengkap untuk Berkebun Tanpa Tanah’ pada tahun 1940.

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah
Beberapa Publikasi Ilmiah Gericke

Namun dari beberapa artikel dan riset yang telah dilakukannya, banyak perhatian dan penghargaan diberikan pada artikel pendek 200 kata milik Gericke, yang diterbitkan dalam American Journal of Botany edisi Desember 1929 berjudul “Aquaculture: A means of Crop-production,” (Budidaya Perairan: Sarana Produksi Tanaman) di mana ia menjelaskan, dalam istilah yang paling sederhana, pembuatan media tumbuh tanaman hidroponic (plant cartridges) berhasil menambahkan nutrisi pada beberapa jenis bunga, sayuran, yang ditanam. Hasil yang diperoleh mendapat perhatian serius  karena produksi tanaman tertentu dapat ditanam dalam skala intensif dengan cara hidroponik. Artikelnya ini sering dianggap sebagai artikel pertama yang menarik perhatian terkait potensi komersial dari produksi tanaman tanpa media tanah (soiless culture).

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah
Buku Karya Gericke Terkait Pertanian Tanpa Tanah

Pada tanggal 1 April 1928, San Bernadino County Sun menerbitkan artikel pendek berjudul  “Food Pills to Grow Plants in Water, Is Professor’s Claim” (Pil Tanaman untuk Menumbuhkan Tanaman di Air, Adalah Klaim Profesor). Dalam artikel tersebut, Gericke mengatakan bahwa calon tukang kebun dapat menanam sayuran dan bunganya dalam wadah berisi air sederhana di mana “pil nutrisi tanaman”, kapsul silinder  yang berisi kombinasi tujuh nutrisi penting tanaman ditambahkan ke dalam air.  

Pada akhir April 1928, beberapa artikel pendek yang didistribusikan ke seluruh negeri oleh Associated Press, dengan jelas menyatakan bahwa pada tanggal 25 April 1928, saat mengumumkan penemuannya hari tersebut, Gericke mengatakan bahwa bunga yang dihasilkan dengan metode tanpa tanah (soiless culture) menunjukkan pertumbuhan lebih baik lebih baik, dan lebih sedikit terkena jamur dibandingkan dengan tanaman tumbuh dalam kondisi biasa. Judul Headlinenya yakni Grows Plants In Water: Chemicals Better Than Soil, Expert Says” and “Can Grow Plants Without Soil!”.

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah
William Frederick Gericke Sedang Mengamati Tanaman

Namun, selama periode yang sama ini, Gericke sedang mencari nama yang unik, relevan dan mudah diingat untuk teknik pertanian barunya dan, mengacu pada makalah pertamanya pada tahun 1929 tentang topik tersebut. Ia menyukai istilah “aquaculture”.  Gericke mengatakan karyanya dapat dianggap sebagai kelahiran seni baru dan mungkin ilmu baru yang harus diberi nama yang berbeda. Namun terdapat pertentangan diantara banyak kalangan terkait penamaan ini. Hingga akhirnya, Dr. William Albert Setchell, seorang Profesor Botani di UC, yang menyarankan agar istilah tersebut memenuhi persyaratan dari Gericke dengan penamaaannya menjadi Hidroponik. “Hidroponik berasal dari bahasa Yunani“ hidro, ”atau air, dan“ ponos, ”atau tenaga kerja.

Pada 12 Februari 1937, istilah “hidroponik” pertama kali diperkenalkan ke publik dalam artikel majalah Science, yang berarti memelihara sayuran, bunga, dan buah tanpa tanah, dalam alat dengan media air yang telah dipupuk. Nama baru tersebut diusulkan oleh pencetus sistem ini, yang sampai sekarang dikenal dengan julukan sehari-hari “pertanian tanpa tanah (soilless culture), dan Prof. W. F. Gericke dari Universitas California disebutkan sebagai pioneernya.

Ahli yang pertama kali menggunakan istilah hidroponik adalah

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat

Igrow. 2020. The Origins of Hydroponics . Diakses melalui  https://www.igrow.news/igrownews/the  pada tanggal 15 Februari

Edward, J.2021. The Birth of Hydroponics. Diakses melalui http://hydroponicgardening.com/history-of-hydroponics/the-birth-of-hydroponics/ pada tanggal 15 Februari 2021