Ada beberapa teori tentang pengangkutan air dalam xilem, salah satunya teori tekanan akar

Pengertian. Zat zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagian besar diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida, dan oksigen.

Tumbuhan mengambil oksigen dan karbon dioksida melalui daun. Air dan garam- garam mineral diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut -rambut akar yang terdapat pada epidermis akar.

Pada dasarnya, proses pengangkutan air, mineral atau zat lainnya dari tanah ke dalam tumbuhan melibatkan tiga proses yaitu proses osmosis, proses difusi, dan proses transpor aktif.

Osmosis adalah perpindahan molekul atau zat dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui suatu membran selektif permeable (semipermeable).

Difusi adalah proses perpindahan zat dari lauratan berkonsentrasi tinggi (atau hipertonis) ke larutan yang berkonsestrasi rendah (atau hipotonis) baik melalui selaput pemisah maupun tidak.

Transpor aktif adalah transpor melalui membrane plasma dengan bantuan energi agar dapat mengeluarkan atau memasukkan molekul atau ion melalui membrane.

Teori yang membahas tentang pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh tumbuhan melalui pembuluh xilem diantaranya adalah


Teori Vital

Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena adanya sel- sel hidup, misalnya sel- sel parenkim dan jari- jari empulur di sekitar xilem.

Teori Dixon Joly

Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu mengalir atau bergerak dari daerah yang basah ke daerah kering.

Teori Tekanan Akar

Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem.

Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan meresapnya tetes- tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).

Jenis Pengangkutan Tumbuhan

Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia.

Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular.

Pengangkutan Ekstravaskular Zat Tumbuhan

Pengangkutan ekstravaskular adalah transpotasi atau pengangkutan zat air mineral yang dilakukan di luar berkas pembuluh. Pengangkutan zat ini dimulai dari permukaan akar menuju ke bagian- bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh.

Pada pengangkutan ekstravaskular, air akan masuk melalui sel epidermis akar dan bergerak di antara sel- sel korteks. Kemudian air harus melewati sitoplasma sel- sel endodermis untuk dapat memasuki silinder pusat (stele). Setelah berada di dalam  stele, air akan bergerak lebih leluasa di antara sel- sel.

Transportasi zat air dan mineral secara ekstravaskular terbagi menjadi dua jenis, yaitu apoplas dan simplas.

Ada beberapa teori tentang pengangkutan air dalam xilem, salah satunya teori tekanan akar
Transpor Zat Tumbuhan Ekstravaskular Intravaskular Apoplas Simplas

Transportasi apoplas adalah transportasi dimana air tanah bergerak atau berpindah secara difusi bebas atau secara transpor pasif melalui semua bagian yang tidak hidup dari tumbuhan, contohnya adalah dinding sel dan ruang- ruang antarsel.

Transportasi apoplas tidak dapat melewati atau menembus endodermis. Hal ini disebabkan sel- sel endodermis memiliki pita kaspari yang mampu menghalangi gerakan air masuk ke dalam xilem.

Pita kaspari ini tersusun dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu, apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Namun demikian, Air yang menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap

Transportasi simplas yaitu pengangkutan air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan.

Pada transportasi simplas ini, perpindahan zat terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel- sel rambut akar ke sel- sel parenkim korteks yang berlapis- lapis, kemudian ke sel- sel endodermis, terus ke sel- sel perisikel, dan akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.

Pada Pengangkutan zat atau mineral melalui transpor aktif, mineral mampu masuk ke dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah yang memiliki konsentrasi tinggi.

Pengangkutan Intravaskular Zat Tumbuhan

Pengangkutan intravascular adalah pengangkutan yang dilakukan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas tumbuhan.

Pengangkutan intravaskular merupakan pengangkutan yang menggunakan berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan.

Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xylem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun.

Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil.

Ketika sudah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam- garam mineral kemudian disimpan untuk digunakan saar proses fotosintesis dan transportasi.

Transportasi pada trakea lebih cepat daripada transportasi pada trakeida. beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida merupakan satu-satunya saluran pengangkutan air tanah.

Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ===============

KOMPAS.com - Tekanan zat tentu dibutuhkan setiap makhluk hidup. Aplikasi konsep tekanan pada makhluk hidup juga terjadi pada tumbuhan.

Tumbuhan membutuhkan air dan zat hara demi kelangsungan hidupnya. Air diserap dari tanah lalu diangkut hingga ke daun.

Tumbuhan tidak memiliki pompa seperti jantung yang dapat menekan air hingga sampai dahan tertinggi.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada tumbuhan tingkat rendah, pengangkutan air dan zat hara dilakukan oleh seluruh tubuhnya.

Namun, pada tumbuhan tingkat tinggi seperti spermatophyta, pengangkutan air dilakukan di dalam pembuluh tanaman.

Berikut proses masuknya air ke tanaman:

  1. Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari air dalam tanah, diserap oleh rambut akar.
  2. Air dan mineral tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele.
  3. Dari stele, air dan mineral melalui xylem, air tiba di daun pada dahan tertinggi.

Air yang diserap oleh akar harus sampai ke dahan tertinggi yang terkadang tinggi dahan mencapai lebih dari 10 meter.

Baca juga: Tekanan Zat: Pengertian dan Jenisnya

Faktor pengangkutan air pada tumbuhan

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi sampainya air hingga ke dahan tertinggi, yaitu:

Tekanan akar

Faktor pertama yang air dapat naik ke daun tertinggi dalam tumbuhan adalah tekanan akar.

Air diserap melalui akar. Akar memiliki rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air.

Rambut akar terbentuk dari sel epidermis yang menjulur keluar. Cara penyerapan air oleh rambut akar berlangsung secara osmosis.

Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan kurang pekat ke larutan yang kurang pekat melalui membran semipermeable.

Membran semipermeable adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.

Berikut prosesnya:

  1. Air dan mineral yang terlarut di dalam tanah masuk ke dalam sel rambut secara osmosis.
  2. Setelah rambut akar menyerap air, maka cairan pada sel rambut akar menjadi kurang pekat jika dibandingkan dengan cairan pada sel korteks. Hal ini membuat air dari sel rambut akar dapat mengalir ke dalam sel pada korteks secara osmosis.
  3. Air kemudian mengalir ke endoddermis dengan cara yang osmosis hingga mencapai pembuluh kayu (xylem).
  4. Proses pengangkutan air dari rambut akar menuju ke pembuluh xylem dinamakan pengangkutan ekstravasikuler (pengangkutan di luar pembuluh angkut).
  5. Proses penyerapan air menyebabkan akar menekankan air hingga air masuk ke dalam pembuluh xylem, dalam pembuluh ini air diangkut menuju ke batang daun yang letaknya lebih tinggi.

Saat air masuk ke dalam sel, akan terjadi tekanan pada dinding sel, sehingga sel akan merenggang. Hal ini menyebabkan adanya tekanan hidrostatis untuk melawan aliran air tersebut.

Baca juga: Manfaat Proses Fotosintesis bagi Makhluk Hidup lain

Daya kapilaritas batang

Air dapat diangkut dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang.

Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang memiliki diameter sangat kecil (kapiler) untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di luar pembuluh.

Daya kapilaritas dipengaruhi oleh gaya kohesi dan gaya adhesi. Gaya kohesi adalah gaya antar molekul zat yang sejenis.

Sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik antar molekul zat yang tidak sejenis.

Pada saat air masuk ke dalam pembukuh xylem, air akan mengalami gaya adhesi yang lemah antara molekul air dan molekul pembuluh xylem.

Gaya kohesi antara molekul air dengan molekul air lainnya sangat kuat, hal inilah yang menyebabkan air bergerak dapat naik di sepanjang pembuluh xylem.

Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis

Daya hisap daun

Air digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Proses fotosintesis terjadi pada daun.

Selain itu, daun juga mengalami proses transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa pelepasan uap air dari daun.

Daya hisap daun adalah kemampuan daun untuk menyerap air dari jaringan yang ada dibawahnya yaitu batang.

Kemampuan ini disebabkan karena tekanan osmosis pada sel daun lebih tinggi daripada sel batang.

Perbedaan tekanan osmosis ini karena daun selalu mengeluarkan air saat terjadi transpirasi. Terdapat beberapa faktor transpirasi, yaitu suhu udara, luas bidang penguapan, kecepatan angin, kelembaban dan tekanan udara.

Daya hisap daun merupakan faktor terakhir yang menyebabkan air dapat terangkut dari akar hingga ke daun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.