5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

GridKids.id - Kids, seperti yang kita tahu, sampah plastik adalah ancaman untuk lingkungan.

Sampah plastik berbahaya untuk makhluk hidup, karena bisa mencemari tanah, air sampai laut, bahkan udara.

Oleh karena itu, kita harus mengurangi dan mengolah dengan baik penggunaan sampah plastik.

Baca Juga: Tak Hanya Sampah Plastik, 4 Kebiasaan yang Sering Disepelekan Ini Juga Memicu Pemanasan Global

Di beberapa negara, penggunaan sampah plastik diatur dengan ketat, nih.

Misalnya saja toko-toko sudah enggak boleh menyediakan kantong plastik atau packaging dari plastik.

Namun sayangnya, beberapa negara lain masih lalai dalam menangani masalah tersebut. Contohnya saja negara-negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia ini.

Negara Penyumbang Sampah Plastik

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

piqsels

Negara Penyumbang Sampah Plastik

Secara keseluruhan, Amerika Serikat menyumbang sekitar 42 juta metrik ton (MMT) sampah plastik pada 2016.

Rata-rata setiap orang Amerika membuang 130 kilogram sampah plastik per tahun.

Setelah itu, Inggris berada di urutan berikutnya dengan 99 kilogram per orang per tahun, diikuti Korea Selatan dengan 88 kilogram per tahun.

India, Tingkok, dan Indonesia juga jadi negara-negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia, lo.

Baca Juga: Rangkuman Materi Kelas 3 SD Tema 3, Cara Mengurangi Sampah Plastik

Pada 2020, India jadi salah satu negara terburuk penghasil sampah plastik di lautan. Paling enggak, negara ini menghasilkan 126,5 juta kilo sampah plastik pertahunnya.

Tiongkok menghasilkan sekitar 70,7 juta kilogram sampah plastik pertahunnya yang menyumbat laut secara global.

Sedangkan pada 2020, Indonesia menghasilkan sampah plastik sekitar 67,8 juta ton atau terdapat 185.753 ton sampah setiap harinya.

Bahaya Sampah Plastik

Produksi plastik global meningkat dari 20 juta metrik ton pada 1966 menjadi 381 MMT tahun 2015, meningkat 20 kali lipat selama setengah abad.

Sekarang diketahui hampir semua plastik di darat berpotensi berakhir di lautan.

Penelitian menunjukkan, hampir seribu spesies kehidupan laut rentan terlilit plastik atau menelan mikroplastik, yang pada akhirnya akan kembali ke manusia melalui makanan.

Sekitar 8 MMT sampah plastik muncul dunia setiap tahun. Hal ini setara dengan membuang truk sampah plastik ke laut setiap menit, lo.

Baca Juga: Materi Kelas 3 SD Tema 3, Ini Cara Mendaur Ulang Sampah Plastik

Oleh karena itu, kita harus benar-benar mengurangi penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya dengan membawa botol minum dan tas belanja sendiri.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

3 menit membaca

Permasalahan sampah khususnya yang terbuat dari plastik kini menjadi sorotan dan perhatian banyak pihak karena mulai mencemari ekosistem laut dan sungai. Penumpukan sampah juga menjadi biang keladi berbagai bencana, khsusnya banjir.

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Berdasarkan penelitian, sampah-sampah plastik yang terapung di laut hanya sekitar 5 persen dari total sampah, sementara 95 persen sisanya berada di dasar laut. Berikut ini adalah 5 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia:

1. China

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

China merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia yakni sekitar 11,5 juta ton setiap tahunnya. Yang menjadi permasalahan adalah sekitar 78 persen atau sekitar 8,8 juta ton dari total sampah plastik tersebut tidak diolah sehingga terbuang percuma dan berakhir di lautan lepas.

Secara rata-rata, setiap masyarakat China membuang sekitar 33,6 kilogram (kg) plastik ke laut setiap tahunnya sehingga membuat pencemaran laut oleh sampah plastik tak terhindarkan.

2. Indonesia

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Indonesia berada di peringkat kedua negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Tentu ini bukan sebuah prestasi yang membanggakan bagi negeri ini. Setiap tahunnya Indonesia memproduksi 3,2 juta ton sampah plastik yang sebagian besarnya berakhir di lautan karena tidak terolah.

Bila dirata-rata, setiap penduduk Indonesia bertanggung jawab atas 17,2 kg sampah plastik yang mengapung dan mencemari ekosistem di laut.

Sistem daur ulang sampah plastik juga belum berjalan baik di Indonesia, begitupun dengan kesadaran masyarakatnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Masyarakat Indonesia juga banyak yang belum peduli dengan bahayanya sampah plastik dan penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Sehingga tidak mengherankan kalau Indonesia menjadi negara penyumbang sampah terbesar di Asia Tenggara dan juga nomor dua di dunia.

(Baca Juga: Negara Tanpa Sampah Plastik? Timor Leste Bisa!)

3. Vietnam

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Di Asia Tenggara, Indonesia bukan satu-satunya negara penghasil sampah terbesar di dunia, karena ada Vietnam yang bertengger di urutan ketiga dunia negara produsen sampah plastik terbesar.

Setiap tahunnya negara yang sempat terpecah menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan tersebut menghasilkan 1,8 juta ton sampah plastik yang bermuara di lautan lepas.

Rata-rata penduduk Vietnam membuang 32,9 kilogram sampah plastik ke laut yang turut andil pada pencemaran laut. Angka rata-rata ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

4. Filipina

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Negara-negara ASEAN menjadi penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Setelah Indonesia dan Vietnam, ada Filipina yang menyusul di posisi empat besar penghasil sampah plastik terbanyak dunia dengan produksi 2,2 juta ton sampah plastik per tahunnya.

Negara yang baru saja menghelat pagelaran olahraga SEA Games tersebut menjadi produsen sampah plastik terbesar yang mengapung di lautan karena 83 persen dari total sampah plastik yang dihasilkan tidak diolah dan terbuang percuma dan mencemari keanekaragaman hayati di laut.

Bila dirata-rata, setiap penduduk Filipina berkontribusi atas 22,6 kilogram sampah plastik yang mengapung di lautan.

5. Sri Lanka

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

Negara yang terletak di Selatan India dengan jumlah penduduk 21,6 juta tersebut menjadi salah satu penghasil sampah terbesar di dunia dengan total produksi sampah per tahunnya mencapai 1,8 juta ton.

Rata-rata sampah yang dihasilkan oleh setiap penduduk pesisir Sri Lanka merupakan yang terbesar di dunia dengan rata-rata 10,9 kilogram sampah plastik per tahunnya.

Pengelolaan sampah di negara ini juga bisa dibilang tidak berjalan dengan baik sehingga sebagian besar sampah plastik yang dihasilkan penduduk negara tersebut atau sekitar 84 persen dari total sampah plastik berakhir di lautan.

Sampah plastik tentu menjadi permasalahan bersama penduduk bumi, baik yang tinggal di negara maju, berkembang, ataupun yang masih terbelakang.

Kampanye untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai mulai masif dilakukan karena ancaman yang ditimbulkan dari sampah plastik khususnya bagi keberlangsungan kehidupan satwa di laut sangat nyata terlihat.

(Baca Juga: Bisnis Berbahan Baku Sampah Ini Bikin Pengusaha Indonesia Meraup Puluhan Juta Rupiah)

Badan PBB untuk program lingkungan yakni United Nations Environment Program (UNEP) melaporkan bahwa kerugian yang ditimbulkan dari pembuangan sampah plastik ke laut mencapai USD13 miliar atau sekitar Rp180 triliun per tahun.

Oleh karena itu, saat ini sudah saatnya untuk kita mengurangi konsumsi sampah plastik sekali pakai, salah satu langkah konkritnya adalah dengan membawa kantong yang bisa dipakai berkali-kali saat berbelanja.

Dapatkan beragam artikel informatif terkait gaya hidup, musik, otomotif, dan tips finansial lainnya melalui CekAja.com, marketplace finansial pertama di Indonesia yang juga siap memberikan rekomendasi produk keuangan yang kamu butuhkan.

Lebih seperti ini

Tentang kami

5 negara penyumbang terbesar masalah polusi plastik dunia 2022

CekAja

Siapa penyumbang sampah plastik terbesar?

Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia. Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok.

Negara apa yang menjadi penyumbang sampah plastik terbesar di dunia dan berapa jumlahnya?

Amerika Serikat (AS) menduduki peringkat pertama sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar.

Negara manakah yang memiliki setengah penyumbang pada polusi plastik di dunia?

Filipina adalah salah satu dari lima negara yang menghasilkan setengah dari sampah plastik dunia.

Siapa penghasil sampah terbesar di dunia?

Finlandia ditinggali oleh sebanyak 5,5 juta penduduk yang katanya paling bahagia di dunia. Sayangnya, negara ini merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia, yakni sekitar 91.698.449 ton per tahunnya.

  • Lingkungan
  • Planet atau plastik?

Krisis polusi plastik telah disalahkan secara luas pada beberapa negara Asia, tetapi penelitian baru menunjukkan seberapa besar kontribusi AS.

Ketika Badan Perlindungan Lingkungan merilis rencananya awal bulan ini untuk menangani serasah laut, itu bernama lima negara Asia - China, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam - yang bertanggung jawab atas lebih dari setengah limbah plastik yang mengalir ke lautan setiap tahun .

"Amerika Serikat memiliki beberapa pantai dan lautan terindah di dunia, dan garis pantai luar biasa," kata Presiden Trump dalam jenis yang diperbesar di halaman pertama rencana itu. "Sebagai presiden, saya akan terus melakukan segala yang saya bisa untuk menghentikan negara -negara lain dari membuat lautan kita ke tempat pembuangan sampah mereka."

Masalah dengan pembingkaian itu, kata para ilmuwan, apakah itu mendistorsi kompleksitas masalah global dan berkontribusi pada rasa puas diri di Amerika Serikat bahwa sampah laut adalah masalah Asia. Sekarang, penelitian baru, yang diterbitkan Jumat dalam Kemajuan Sains, menguji kembali peran AS sebagai konsumen plastik dan menyimpulkan bahwa negara ini memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di rumah untuk mengelola limbahnya.

China mungkin merupakan produsen plastik terbesar di dunia, laporan itu menemukan, tetapi Amerika Serikat sejauh ini merupakan generator limbah plastik terbesar di dunia - menghasilkan sekitar 42 juta metrik ton barang (46 juta ton A.S.) pada 2016. A.S. Juga berada di peringkat setinggi ketiga di antara negara -negara pesisir untuk berkontribusi sampah, sampah yang dibuang secara ilegal dan limbah yang salah mengelola lainnya ke garis pantai.

Sementara itu, kurang dari 10 persen limbah plastik Amerika didaur ulang, dan AS memiliki sejarah 30 tahun pengiriman setengah dari plastiknya yang dapat didaur ulang di luar negeri, terutama ke Cina dan negara-negara berkembang lainnya yang tidak memiliki infrastruktur untuk mengelolanya. Praktik itu berkurang secara drastis hanya ketika Cina berhenti membeli memo plastik pada tahun 2018 sebagai bagian dari kampanye hijau untuk membersihkan lingkungannya sendiri.

Penulis penelitian ini mengatakan mereka melakukannya, sebagian, karena "penunjuk jari" tidak membantu menyatukan dunia untuk bekerja pada solusi global.

“Mari kita hadapi itu, kita memiliki populasi pesisir yang besar [di AS]. Kami adalah konsumen besar dan memiliki konsekuensi, dan kami harus keluar dari kekonyolan yang harus kami lakukan adalah menghentikan orang Asia dari membuang di laut dan kami akan siap, ”kata Ted Siegler, seorang ekonom dan mitra di Layanan Lingkungan DSM di Windsor, Vermont, dan rekan penulis penelitian.

Penelitian baru ini bukan satu -satunya analisis penanganan limbah plastik Amerika Serikat. Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional mengadakan pertemuan publik pertamanya minggu ini untuk penilaian 18 bulan atas kontribusi Amerika Serikat terhadap limbah plastik yang ditugaskan oleh Kongres dan dijadwalkan pada akhir 2021. Penelitian itu termasuk dalam undang-undang yang mendanai itu Program puing laut yang dioperasikan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, yang akan mengawasi proyek. Dalam mengadakan pertemuan, Amy Uhrin, Kepala Ilmuwan Program Puing Laut NOAA, mengingatkan audiensnya, "Ini bukan masalah Asia Tenggara."

(Kami bergantung pada plastik. Cari tahu mengapa kami sekarang tenggelam di dalamnya.)

Alur cerita menyalahkan-Asia tahun 2015

Ironisnya, alur cerita Asia menguasai beberapa penulis yang sama dari studi Science Advance baru menerbitkan penilaian komprehensif pertama dari masalah limbah global pada tahun 2015. Menggunakan data Bank Dunia dari 192 negara pesisir, mereka menyimpulkan bahwa rata -rata 8 juta metrik ton limbah plastik (8,8 juta ton AS) tergelincir dari pantai ke laut setiap tahun. Angka itu telah diterima secara luas sebagai tolok ukur.

Dalam studi 2015 itu, para ilmuwan juga menerbitkan grafik yang mencantumkan 20 negara teratas yang berkontribusi limbah plastik, yang sejak itu telah diedarkan secara luas. Lima pencemar plastik teratas termasuk Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Amerika Serikat menempati peringkat kedua puluh, satu -satunya negara kaya dalam daftar.

Yang pasti, negara -negara berkembang yang berpenduduk padat di Asia dan Afrika yang memiliki kelas menengah yang berkembang, selera yang semakin besar bagi produk konsumen, dan kurangnya infrastruktur untuk mengelola limbah dengan benar memang merupakan kontributor utama bagi masalah global.

Tetapi Dave Ford, seorang mantan eksekutif periklanan, mendapati narasi itu tidak membantu. Pada tahun 2019, ia meminta Soul Buffalo, jaringan kepemimpinan yang ia dirikan, untuk menyatukan para raksasa industri dan pencinta lingkungan untuk mencari solusi untuk masalah limbah plastik.

"Kami memiliki 70 organisasi top di dunia di kapal dan 25 merek," katanya. “Kami sedang dalam dialog rutin dengan para pemimpin industri terkemuka. Tetapi saya memiliki setidaknya selusin perusahaan A.S. yang memberi tahu saya bahwa mereka tidak merasa masuk akal bagi mereka untuk bergabung karena ini sebagian besar merupakan masalah Asia. "

Winnie Lau, seorang ilmuwan di Pew Charitable Trusts yang tidak terlibat dalam studi Science Advances, mengatakan "menjelaskan tingkat sebenarnya dari kontribusi negara-negara berpenghasilan tinggi seperti AS, ke masalah polusi plastik laut global." Dia mengatakan temuan tersebut memperkuat kesimpulan yang dicapai oleh penelitian Pew sendiri tentang limbah plastik.

Awal tahun ini, dalam kemitraan dengan Systemq, sebuah perusahaan konsultan lingkungan yang berbasis di London, Pew memperkirakan bahwa limbah plastik di lautan akan tiga kali lipat pada tahun 2040 kecuali dunia bertindak segera untuk mengurangi penggunaan plastik dan mendapatkan kendali sampah.

Pekerjaan baru

Studi perintis 2015 tentang plastik laut tidak termasuk pembuangan ilegal dan ekspor limbah plastik. Dalam analisis baru, tim mempertimbangkan tindakan -tindakan itu, tetapi hanya untuk A.S. mereka mengatakan data untuk negara -negara lain tidak konsisten atau tidak ada.

“Kami tidak berusaha melakukan kembali studi 2015,” kata Kara Lavender Law, seorang ilmuwan kelautan di Sea Education Association di Woods Hole, Massachusetts, dan penulis utama studi baru. "Intinya adalah untuk memeriksa Amerika Serikat."

Namun, para ilmuwan memang menemukan bahwa banyak negara berkembang dengan pengelolaan limbah yang buruk dalam studi 2015, yang menggunakan data 2010, sejak itu melaporkan peningkatan dalam pengelolaan limbah dan konstruksi infrastruktur. Lima negara Asia teratas juga melaporkan keuntungan. China, misalnya, melaporkan penurunan 60 persen dalam pembangkitan limbah dan penurunan 51 persen dalam limbah yang tidak dikelola, terutama karena konstruksi cepat pabrik insinerasi.

Menganalisis data 2016, tim menemukan bahwa sebanyak 3 persen dari semua limbah plastik yang dihasilkan di A.S. dikotori atau dibuang secara ilegal di lingkungan. Persentase kedengarannya kecil, tetapi ketika mempertimbangkan tonase limbah, ia menambahkan hingga 1,25 juta metrik ton.

Pada 2016, lebih dari setengah dari 3,91 juta metrik ton plastik yang dikumpulkan di Amerika Serikat dikirim ke luar negeri. Dari itu, 88 persen pergi ke negara -negara yang tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mengelola dan memprosesnya dengan benar. Tim memperkirakan bahwa 1 juta metrik ton limbah yang diekspor dari AS akhirnya mencemari lingkungan di luar perbatasannya.

American Chemistry Council, sebuah kelompok perdagangan industri, mengambil masalah dengan penggunaan angka 2016, yang tidak mencerminkan perubahan baru dan dramatis dalam perdagangan global limbah plastik. Sejak 2018, ketika China berhenti membeli limbah plastik impor, ekspor limbah plastik A.S. telah turun 66 persen. PBB juga telah mencari, melalui Konvensi Basel, untuk mengendalikan perdagangan limbah plastik, meskipun AS bukan penandatangan.

Para penulis penelitian baru mengatakan bahwa sementara perdagangan limbah plastik telah terbalik, alasan mendasar AS mengekspor begitu banyak limbah tidak berubah: daur ulang di Amerika Serikat terus tidak berfungsi hari ini dan karena membutuhkan restrukturisasi, suatu kondisi yang dicatat di National Academies of Sciences Gathering minggu ini.

Secara keseluruhan, Amerika Serikat menyumbang hingga 2,24 juta metrik ton ke dalam lingkungan pada tahun 2016, dan itu, lebih dari setengahnya - 1,5 juta metrik ton - berada di sepanjang garis pantai, yang berarti memiliki kemungkinan tinggi untuk tergelincir ke lautan.

2,24 juta metrik ton akan cukup untuk menutupi halaman Gedung Putih setinggi Gedung Empire State, kata Jenna Jambeck, seorang profesor teknik lingkungan Universitas Georgia dan salah satu penulis penelitian.

Sementara itu sebagian kecil dari apa yang dihasilkan oleh negara berkembang, hukum menyarankan satu lagi cara untuk melihat angka -angka: Meskipun AS hanya menyumbang 4 persen dari populasi global pada tahun 2016, ia menghasilkan 17 persen dari semua limbah plastik. Takeaway dari studi baru, katanya, sederhana: "Kita benar -benar perlu melihat halaman belakang kita sendiri dalam hal apa yang terjadi dengan limbah plastik kita sendiri."

Siapa 5 negara teratas dalam limbah plastik?

10 negara ini adalah kontributor terbesar bagi polusi plastik laut - analisis baru..
Cina (21,5 miliar kg).
Brasil (10,6 miliar kg).
Indonesia (9,1 miliar kg).
Federasi Rusia (8,4 miliar kg).
Jerman (6,6 miliar kg).
Inggris (6,4 miliar kg).
Meksiko (5,9 miliar kg).
Jepang (4,8 miliar kg).

Negara mana yang paling banyak menyumbang polusi plastik?

10 negara teratas yang melepaskan plastik terbanyak ke laut (ton 2021):..
Malaysia - 73.098 ..
China - 70.707 ..
Indonesia - 56.333 ..
Brasil - 37.799 ..
Vietnam - 28.221 ..
Bangladesh - 24.640 ..
Thailand - 22.806 ..
Nigeria - 18.640 ..