21 berikut ini yang merupakan masalah sosial adalah

Admin dinsos | 04 Agustus 2016 | 123419 kali

21 berikut ini yang merupakan masalah sosial adalah

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain : 1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll. 2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll. 3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.

4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

MASALAH SOSIAL TENTANG PENGANGGURAN.

21 berikut ini yang merupakan masalah sosial adalah
21 berikut ini yang merupakan masalah sosial adalah
Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian,karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang,sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran dari faktor pribadi : 1. Faktor kemalasan 2. Faktor cacat atau umur

3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan

Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya: a. Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan b. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat c. Pengembangan sektor ekonomi

d. Banyaknya tenaga kerja wanita

Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain: a. Penduduk yang relatif banyak b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja d. Teknologi yang semakin modern e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan. f. Penerapan rasionalisasi g. Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim

h. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapat pekerjaan. 1. Kurangnya informasi 2. Tidak adanya sistem penerimaan publik

3. Sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan

Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan.

sumber : http://pratiwi08.blogspot.com/2010/11/artikel-pengangguran.html

Download disini

tirto.id - Masalah sosial masih sering kali terjadi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Permasalahan sosial seolah menjadi benang kusut yang sangat sulit diperbaiki keteraturannya. Masalah-masalah ini berdampak pada masyarakat luas dalam berbagai aspek kehiudupan, sehingga perlu adanya upaya perbaikan dari masyarakat dan pemerintah mengenai persoalan ini.

Menurut Coleman, J.W dan Cressey (1984) suatu fenomena atau gejala kehidupan dapat dikatakan masalah sosial apabila;



Pertama, sesuatu yang dilakukan seseorang itu telah melanggar atau tidak sesuai dengan nilai-norma yang dijunjung tinggi oleh kelompok;

Kedua, sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok itu telah menyebabkan terjadinya disintegrasi kehidupan dalam kelompok;

Ketiga, sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok itu telah memunculkan kegelisahan, ketidakbahagiaan individu lain dalam kelompok.

Secara garis besar masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan yang tidak sesuai dengan unsur budaya serta membahayakan kehidupan kelompok sosial sehingga perlu diatasi.

Objek kajian masalah sosial begitu kompleks dari mulai ekonomi, sejarah, sosial-budaya, bahkan politik. Dalam hal ini, masalah-masalah sosial yang terjadi di indonesia antara lain:

1. Kemiskinan

Menurut John Friendman mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar (esensial) individu sebagai manusia. Dapat diartikan pula sebagai kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverly line) menjadi masalah di banyak negara berkembang (LDCs) termasuk Indonesia.

Pemberdayaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menekan angka kemiskinan agar tercapai tujuan pembangunan. Sedangkan, secara teoritis penyebab kemiskinan terbagi menjadi dua yaitu kemiskinan natural dan struktural. Kemiskinan natural/alamiah timbul sebagai akibat terbatasnya jumlah sumber daya dan/atau karena tingkat perkembangan juga penguasaan teknologi yang sangat rendah. Sedangkan, kemiskinan struktural terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak dapat menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata.

2. Pengangguran

Pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang. Pengangguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan, terjadinya bonus demografi, dan migrasi yang dilakukan ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan tanpa keahlian mumpuni.

3. Kriminalitas

Tindakan kriminalitas yang ada di masyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, hampir setiap hari kita melihat laporan kasus kriminalitas yang disiarkan oleh media-media. Salah satu bentuk kriminalitas yang paling sering menghebohkan adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh para petinggi negeri.

4. Kesenjangan sosial dan ketidakadilan

Kesenjangan sosial merupakan perbedaan jarak ekonomi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Kesenjangan ini didominasi oleh pendapatan yang juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang. Kesenjangan sosial dapat berakibat buruk, seperti terjadinya konflik-konflik sosial di antara penguasa dan proletar. Kesenjangan ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan atau keberpihakan karena individu atau sekelompok masyarakat merasa dipinggirkan dalam masyarakat. Misalnya, belum meratanya pendidikan di seluruh wilayah di indonesia, akibatnya banyak siswa dari daerah pedalaman yang tidak bisa mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan dengan mereka yang berada di kota.

5. Penyakit menular

Penyakit menular adalah adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Penyakit menular ini tentu meresahkan banyak pihak. Di Indonesia sendiri contoh nyata dari permasalahan ini dapat dilihat dari adanya Kampung Kusta di Karangsari, Neglasari, Tangerang, Banten.Selain itu, dapat dilihat pula dari pandemi COVID-19 yang cukup mengacak-acak seluruh sektor kehidupan termasuk perekonomian.

6. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja berarti kejahatan yang dilakukan oleh anak remaja. Masa remaja dikenal dengan masa Strom dan Stres di mana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Masa remaja identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif dengan masyarakat yang sering kali dirasa membebankan mereka. Untuk meredam kenakalan remaja, dibutuhkan figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Remaja membutuhkan teladan karena keteladanan dapat mendorong remaja untuk meniru atau mengadaptasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

7. Aliran sesat

Aliran sesat merupakan penanaman ideologi, pandangan, atau doktrin tententu dengan filsafat, politik, ilmu, dan seni, kepada masyarakat yang menimbulkan adanya sesat pikir pada individu atau kelompok. Aliran sesat di Indonesia contohnya seperti kelompok Salamullah. Kelompok ini lebih dikenal dengan para pengikut Lia Eden (Lia Aminuddin) yang mengaku sebagai perwujudan Jibril di bumi.