20 lagu bob dylan terbaik 2022

Seiring perkembangan zaman, ada satu yang tak pernah berubah dalam industri musik, yaitu tentang bagaimana lagu pop menjadi sangat populer dan disukai oleh banyak orang. Musik pop sendiri sebenarnya memiliki definisi yang sedikit kabur, ada orang yang mendefinisikan musik pop sebagai lagu populer apapun yang hadir pada zaman tertentu, entah itu rock, folk, metal, punk, atau bahkan dalam kasus paling ekstrim sekalipun dangdut. Pengertian itu memang tidak salah, bagaimanapun juga lagu pop merupakan sebuah lagu dengan daya tarik yang luas, disukai banyak orang, dan diterima oleh orang banyak. Namun, tak sedikit pula yang memberikan sekat terhadap apa itu musik pop, sehingga dalam beberapa budaya orang akan cenderung membedakan apa itu lagu pop dengan lagu yang lainnya.

Jika kita tarik garis lurus, ada benang merah yang selalu terlihat ketika kita mendengarkan lagu pop. Biasanya, lagu-lagu pop yang menjadi sangat terkenal dan melambangkan suatu masa akan memiliki beberapa karakteristik yang mirip, yang pertama lagu itu memiliki cukup banyak elemen dari musik lainnya, seperti hip hop, country, rock, atau bahkan jazz. Yang kedua, biasanya musik pop akan berkembang sesuai dengan apa yang sedang menjadi trend pada masa tertentu. Jika kalian menarik garis dari tahun 50an, kalian akan menyadari bahwa lagu-lagu pop yang dirilis di beberapa dekade yang berbeda ternyata memiliki semacam ciri khasnya sendiri. Untuk sejarah musik pop sendiri akan tim redaksi bahas dalam artikel yang lain.

Lalu sebenarnya, apa itu musik pop? Elemen seperti apa yang menjadikan sebuah lagu menjadi pop? Pendapat pertama yang menyebutkan lagu pop sebagai lagu populer bukanlah pendapat yang salah. Ada beberapa kasus dimana sebuah band atau seorang musisi menjadi sangat terkenal sehingga musik yang mereka mainkan, yang sebelumnya mungkin hanya terbatas pada kalangan tertentu, menjadi sangat populer dan didengarkan oleh banyak orang. Pada kasus inilah, sebuah lagu pop bisa dianggap sebagai wujud dari lagu populer. Definisi kedua yang bisa dijadikan acuan adalah dengan meminjam definisi pop berdasarkan karakteristik teknis dari sebuah lagu. Ini pun tidak salah, bagaimanapun sebuah lagu populer biasanya memang memiliki beragam pengaruh dari jenis musik lain, bahkan ini juga sering berlaku di Indonesia.

Berangkat dari dua pengertian di atas yang menurut tim redaksi sama-sama benar, tim redaksi Backstage Whisp menyusun sebuah kumpulan lagu pop yang dianggap memiliki pengaruh paling besar, baik di industri musik ataupun mempengaruhi kemanusiaan secara langsung. Lagu-lagu yang ada di bawah ini adalah lagu yang meletakkan dasar penting bagi industri musik, bahkan lagu-lagu ini juga dianggap membawa pengaruh terhadap perkembangan lagu-lagu di Indonesia dan seluruh dunia, baik itu lagu lama yang membawa perasaan nostalgia maupun juga lagu-lagu terbaru yang baru saja dirilis yang sepertinya didominasi oleh kawin silang antara electronic dance music (EDM) dengan aliran musik lainnya. Akhir kata, selamat menikmati sajian mengenai lagu pop paling berpengaruh sepanjang masa ini.

John Lennon – Imagine

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Lagu berjudul “Imagine” adalah lagu yang identik dengan nama John Lennon. Ada banyak pendapat kontroversial mengenai lagu ini, beberapa kalangan menganggap lagu ini sebagai sebuah lagu yang anti agama, anti nasionalisme, dan anti kapitalis. Lagu ini merekam secara penuh gagasan seorang John Lennon mengenai perdamaian dan harmoni dengan mengharapkan sebuah kesatuan dalam hal apapun yang tertuang secara jelas dalam lirik lagu berjudul “Imagine” ini. Sebuah lagu yang sangat berpengaruh, tak hanya secara ideologi, tetapi juga menempatkan standar baru dalam hal musikalias. Dengarkan lagu “Imagine” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=yRhq-yO1KN8

Outkast – Hey Ya

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Outkast memilki musik yang menarik, mereka disebut sebagai sebuah unit hip hop namun tak jarang pula kita bisa mendengar beragam pengaruh seperti country maupun gospel dalam musik mereka. Lagu “Hey Ya” adalah salah satu lagu hits terbesar dari Outkast, sebuah lagu yang bisa menggerakkan pendengarnya. Jika harus diklasifikasikan ke dalam salah satu jenis musik, lagu ini bisa saja dianggap sebagai lagu hip-hop, rap, bahkan dance sekalipun. Kesuksesan “Hey Ya” menjadi salah satu penggerak bagi musisi lainnya untuk lebih berani melakukan eksplorasi dalam musik pop yang masa itu cukup satu dimensional. Dengarkan lagu “Hey Ya” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=PWgvGjAhvIw

Michael Jackson – Thriller

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Epik dan groundbreaking, Michael Jackson meletakkan landasan tentang pop 101 lewat lagu berjudul “Thriller” ini. Lewat lagu “Thriller” juga, kita bisa belajar mengenai cara bagaimana sebuah musik dikemas untuk dipasarkan kepada pendengarnya. Tak hanya itu, lagu ini juga merevolusi standar video yang ditampilkan di MTV pada saat itu, membuta musisi-musisi lain ikut terpacu untuk membuat karya dengan kualitas yang sama. Hal-hal itu menjadi alasan kenapa lagu “Thriller” ini sangat ikonik dan dinilai memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap industri musik pop secara keselarahan. Bahkan, lagu “Thriller” juga dianggap sempat ‘menyelamatkan’ industri musik yang sempat sekarat. Dengarkan lagu “Thriller” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=4V90AmXnguw

Christina Aguilera – What a Girl Wants

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Christina Aguilera adalah seorang penyanyi kelas berat, kualitas suara serta teknik vokal yang dia miliki sudah tak perlu diragukan lagi. Menjadi salah satu penyanyi wanita yang dikenal di akhir abad 20 lewat album debut self titlednya, Christina Aguilera memperkenalkan sebuah lagu berjudul “What a Girl Wants”, sebuah lagu ballad yang memukau. Tak hanya itu, kehadiran seorang Christina Aguilera dalam peta industri musik arus utama juga mempengaruhi standar emas yang ditetapkan di industri ini. Selain bakatnya yang luar biasa, Christina Aguilera juga termasuk vokal dalam menyuarakan aspirasinya, sebelum Beyonce atau Taylor Swift menjadi ikon feminisme modern, Christina Aguilera sudah giat dalam melawan budaya patriarki lewat karya-karyanya. Dengarkan lagu “What a Girls Wants” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=hpspGHeLOPE

The Beatles – I Want To Hold Your Hand

20 lagu bob dylan terbaik 2022

The Beatles mungkin adalah band terbesar sepanjang masa yang pernah dilahirkan dari industri musik. Salah satu lagu paling berpengaruh yang ada di dalam diskografi besar The Beatles adalah lagu berjudul “I Want To Hold Your Hand”. Lagu ini memiliki pengaruh yang tidak main-main, dianggap sebagai lagu yang mengawali revolusi musik besar-besaran di tahun 60an dan menjadikan The Beatles sebagai sensasi rock n roll yang pernah ada di muka bumi ini. Tumbuh sebagai idola bagi para pemuda Britania Raya, The Beatles akhirnya sukses ‘menjajah’ industri musik Amerika Serikat ketika lagu “I Want To Hold Your Hand” ini memancing 70 juta pemirsa pada sebuah acara bernama Ed Suillivan Show. Angka penonton televisi terbesar pada masa itu. Dengarkan “I Want To Hold Your Hand” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=ipADNlW7yBM

Sam Cooke – A Change Is Gonna Come

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Sam Cooke mungkin adalah penampil atau penyanyi pop paling berpengaruh pada dekade 60an. Suara emasnya yang lembut dan kemampuannya dalam menulis lagu romantis tentang gairah cinta masa muda disukai oleh jutaan orang pada masa itu. Namun, popularitas Sam Cooke tak menghalanginya untuk mendapat perlakuan yang tidak adil. Setelah ditolak oleh sebuah hotel untuk menginap, Sam Cooke memiliki gagasan untuk menciptakan perubahan yang revolusioner melalui lagu berjudul “A Change Is Gonna Come”. Lagu ini berbicara tentang perlakuan tak adil yang sering diterima oleh orang kulit hitam dan diterima sebagai sebuah anthem perjuangan dalam mempertahankan hak sipil mereka. Dengarkan “A Change Is Gonna Come” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=wEBlaMOmKV4

Nirvana – Smells Like Teen Spirit

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Salah satu band yang berhasil memaksa musik mereka menjadi sangat populer dan disukai jutaan manusia. Nirvana adalah salah satu alasan meledaknya musik alternatif di akhir dekade 90an. Efek Nirvana ini begitu dahsyat, orang-orang menjadi mendadak edgy dan bangga menyebut diri mereka sebagai fans musik underground. Nirvana dikenal dengan musik grunge yang mereka mainkan, mereka memberi dimensi baru terhadap musik rock n roll yang dipadupadankan dengan beberapa bentuk musik populer lainnya. Sampai saat ini, lagu “Smells Like Teen Spirit” akan tetap relevan dan sosok Kurt Cobain akan tetap dipandang sebagai salah satu nabi yang diutus untuk membawa perubahan terhadap lanskap musik secara keseluruhan. Dengarkan “Smells Like Teen Spirit” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=hTWKbfoikeg

The Kinks – Lola

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Dekade 60an banyak menyimpan cerita tentang revolusi, tak hanya melulu tentang musik namun juga pergerakan lain yang mengubah wajah dunia di masa mendatang. Salah satu lagu berpengaruh yang lahir di era tersebut adalah lagu dari The Kinks berjudul “Lola”. “Lola” sepertinya tak pernah ditulis sebagai bentuk pernyataan politik dari The Kinks, namun lagu ini sangat terbuka terhadap kemungkinan itu ketika The Kinks mengajukan pendekatan yang lebih kasual dalam menanggapi isu mengenai identitas seksual. Satu dekade setelah The Kinks merilis “Lola”, beberapa musisi besar lainnya mulai ikut bagian dalam membahas hal yang sama, seperti ketika David Bowie yang merilis lagu “Rebel Rebel” atau ketika Elton John mengaku kepada Rolling Stone pada tahun 1976 bahwa dirinya seorang biseksual. Dengarkan “Lola” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=LemG0cvc4oU

Donna Summer – I Feel Love

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Donna Summer memperlihatkan visi yang futuristik dalam lagu berjudul “I Feel Love”. Kolaborasinya dengan Giorgio Moroder sebagai produser menghasilkan perpaduan musik elektronik dengan musik disko yang sebelumnya jarang terdengar sebagai satu kesatuan. Hasilnya? Lagu ini adalah lagu disco pertama yang menjadi hits dengan mengandalkan sound synth sepenuhnya. Brian Eno, musisi yang sering berkolaborasi bersama dengan David Bowie menyebut lagu ini sebagai sebuah bentuk suara dari masa depan. Sampai saat ini, lagu “I Feel Love” sering dianggap sebagai lagu dengan pengaruh paling besar terhadap musik elektronik atau biasa disebut sebagai electronic dance music (EDM) yang mendominasi lagu-lagu terbaru di tahun 2017. Dengarkan “I Feel Love” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=g0tenPCmHFk

Elvis Presley – Can’t Help Falling in Love

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Berapa kali kalian menemukan lagu ini dalam pesta resepsi pernikahan kerabat kalian? Sampai sekarang, lagu dari Elvis Presley berjudul “Can’t Help Falling in Love” adalah salah satu lagu paling romantis yang cukup sering dibawakan ulang, baik untuk untuk direkam dengan pembawaan baru atau hanya dengan gitar akustik. Lagu ini boleh dianggap sebagai standar tentang bagaimana lagu romantis sebaiknya ditulis, bahkan pernah mendapat julukan sebagai “Lagu yang menemani jutaan pesta pernikahan”. Beberapa musisi besar modern seperti Tyler Joseph (Twenty One Pilots) pernah membawakan ulang lagu ini dengan versi mereka sendiri. Dengarkan “Can’t Help Falling in Love” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=vGJTaP6anOU

The Beach Boys – Good Vibrations

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Brian Wilson dari The Beach Boys bereksperimen dengan berbagai cara untuk merekam lagu, salah satunya dengan penggunaan Theremin, leluhur dari synthesizer untuk membuat lagu berjudul “Good Vibrations”. Menariknya, efek lagu ini jauh lebih besar daripada yang bisa dibayangkan oleh Brian Wilson sendiri. Cara merekam lagu “Good Vibrations” mengubah cara merekam lagu secara keseluruhan di masa selanjutnya. Bahkan The Beatles mengaku terinspirasi dari cara The Beach Boys merekam lagu ini, lagu ini juga menginspirasi proses produksi dari lagu-lagu electronic dance music di tahun-tahun mendatang. Dengarkan “Good Vibrations” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=apBWI6xrbLY

Spice Girls – Wannabe

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Melalui lagu “Wannabe”, Spice Girls tak hanya sukses menciptakan sensasi di dunia musik pop, mereka juga dianggap sebagai salah satu bagian terpenting dalam sejarah Inggris, sebuah periode yang dianggap merepresentasikan perayaan youth culture di Inggris atau biasa disebut sebagai masa ‘Cool Britannia“. Bersama dengan legenda Britpop, Oasis dan Blur, Spice Girls baru saja mengembalikan aura London sebagai kota terkeren di masa itu. Tak hanya berhenti di masa itu, relevansi lagu “Wannabe” terus bergaung bertahun-tahun setelah lagu ini dirilis. Lagu ini diangkat sebagai mars bagi para wanita untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Secara garis besar, lagu ini sudah berbicara tentang pemberdayaan dan kekuatan seorang wanita di masa dimana isu tersebut belum banyak diangkat. Dengarkan lagu “Wannabe” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=gJLIiF15wjQ

Billie Holiday – Strange Fruit

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Lagu berjudul “Strange Fuit” ini adalah sebuah lagu yang ditulis sebagai bentuk protes akan rasisme dan brutalitas yang masih sering terjadi di Amerika Selatan. Melalui lagu ini, Billie Holiday menjadi musisi kulit hitam pertama yang berani menyanyikan lirik dengan konten kontroversial seperti ini. Lagu “Strange Fruit” kemudian dianggap sebagai simbol dari perlawanan terhadap rasisme, rasa sakit, dan penderitaan yang dihadapi oleh banyak orang pada masa itu. Majalah Time, pada tahun 1999 menobatkan lagu ini sebagai lagu terbaik abad 20 karena pengaruh yang ditimbulkan dari lagu ini begitu kuat. Banyak versi yang sudah dirilis dari lagu ini, bahkan Kanye West memasukkan sampling dari lagu ini ke dalam album dia berjudul Yeezus. Dengarkan lagu “Strange Fuit” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=h4ZyuULy9zs

Adele – Rolling In The Deep

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Tahun 2011 akan selalu diingat sebagai dominasi penuh dari Adele. Bagaimana tidak, Adele berhasil memuncaki berbagai tangga lagu, khususnya Billboard lebih dari 20 minggu. Membicarakan kesuksesan Adele memang menarik, namun lebih menarik lagi jika kita membicarakan tentang dampak yang dihasilkan dari kesuksesan Adele ini. Adele adalah fenomena langka, banyak kritikus musik yang gagal menjelaskan kesuksesan Adele dalam industri musik pop yang didominasi oleh produk media masa (seperti Taylor Swift contohnya). Adele adalah bukti dari bagaimana talenta murni pada akhirnya akan lebih diapresiasi. Menariknya lagi, Adele juga mengajarkan satu pelajaran penting untuk penyanyi pop lainnya bahwa terkadang simplicity terdengar lebih baik. Tak perlu banyak fabrikasi musik, hanya suaramu dan satu instrumen pengiring saja sudah cukup untuk mengkomunikasikan musikmu. Dengarkan lagu “Rolling In The Deep” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=rYEDA3JcQqw

Britney Spears – Baby One More Time

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Britney Spears hanyalah remaja berusia 16 tahun ketika lagu “Baby One More Time” ini dirilis dan hanya dalam hitungan bulan, lagu ini berhasil mengantarkan Britney Spears menuju puncak ketenaran. Lagu “Baby One More Time” adalah salah satu lagu paling laris secara komersial sampai saat ini dengan penjualan yang berada pada angka di atas 10 juta kopi. Lagu ini juga dirilis dengan sebuah video yang memberi pengaruh terhadap berbagai budaya popular sampai saat ini. Oh ya, fenomena Britney Spears ini juga secara tidak langsung mengawali fenomena teen pop star yang sempat merebak di Amerika Serikat dan seluruh dunia pada awal 2000an. Dengarkan lagu “Baby One More Time” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=C-u5WLJ9Yk4

Bob Dylan – Like a Rolling Stone

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Majalah Rolling Stone memutuskan bahwa lagu ini adalah lagu terbaik yang pernah ditulis sepanjang masa. Ide yang terkandung dalam “Like a Rolling Stone” sangatlah brilian dan berada di luar pola yang berkembang di masa itu. Bob Dylan menghancurkan paradigma tentang sebuah lagu hits yang berkembang, dimana pada masa itu muncul pemikiran bahwa sebuah lagu hits sebaiknya memiliki durasi sekitar 3 menitan. Bob Dylan menghantam paradigma tersebut dengan sebuah lagu berdurasi 6 menit dan ketika lagu ini dirilis, runtuhlah sudah paradigma tentang 3 menit itu. Bob Dylan juga sedikit berbelok dari mazab musik pop yang lazim dilakukan ketika dirinya memutuskan untuk menyanyikan sebuah lagu cinta dengan cara yang pahit. Dengarkan “Like a Rolling Stone” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=dxLMr784l0Q

Lady Gaga – Just Dance

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Ketika kita berbicara tentang bagaimana cara untuk mendobrak batasan tentang musik pop modern sekarang ini, tak ada yang bisa mendekati seorang Lady Gaga. Dengan campuran penampilan nyentrik dengan sound elektronik seperti yang ditampilkan di lagu “Just Dance”, Lady Gaga baru saja mengubah citra bubble-gum pop penyanyi populer wanita yang merebak di era akhir 90an dan awal 2000an, seperti Britney Spears, Hillary Duff, dan tentu saja Jessica Simpson, menjadi seorang penyanyi wanita yang independen, cantik, edgy, artistik, dan juga entertaining. Dengarkan lagu “Just Dance” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=2Abk1jAONjw

Blink-182 – All The Small Things

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Blink-182 mendobrak batasan antara musik populer dan punk dengan sebuah lagu berjudul “All The Small Things”. Lagu ini tak hanya menandai bahwa Blink-182 sudah siap menjadi pujaan berjuta-juta fans, tetapi juga menunjukkan bahwa sudah saatnya bagi musik punk (dalam kasus Blink-182 adalah pop punk) untuk masuk dalam arus utama industri musik. “All The Small Things” mempunyai sensibilitas pop dan elemen punk yang sesuai, menjadikan lagu ini sebagai salah satu lagu hits cross over terbesar yang pernah ditulis dan menjadikan Blink-182 sebagai salah satu fenomena pop culture pada saat itu. Dengarkan lagu “All The Small Things” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=9Ht5RZpzPqw

Backstreet Boys – I Want It That Way

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Akhir abad 20 dan awal milenium baru adalah masa-masa dimana boyband seperti Westlife, N’Sync, dan tentu saja Backstreet Boys mulai merajai tangga lagu terbaru di berbagai negara. Salah satu lagu yang berjasa dalam menciptakan trend permintaan akan boyband pada masa itu adalah lagu berjudul “I Want It That Way”. Lagu ini adalah salah satu lagu yang paling sering dimainkan di radio-radio pada masa itu dan dianggap sebagai salah satu lagu pop terbaik yang pernah ditulis oleh Rolling Stone. Bahkan, saking ikoniknya lagu ini, Blink-182 pernah menyindir Backstreet Boys dalam video “All The Small Things”. Dengarkan lagu “I Want It That Way” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=4fndeDfaWCg

Duran Duran – Hungry Like The Wolf

20 lagu bob dylan terbaik 2022

Duran Duran adalah salah satu nama pertama yang berhasil memanfaatkan MTV untuk mencapai puncak popularitas. Berada pada masa dimana video baru mulai populer, Duran-Duran mengemas musik mereka dengan lengkap, termasuk menggunakan video yang dipersiapkan dengan matang, hasilnya? Mereka pun dengan cepat terkenal karena paket lagu beserta video yang mereka rilis. Tak hanya itu, Duran Duran juga membantu musik new wave tahun 80an mencapai arus utama lewat lagu berjudul “Hungry Like The Wolf” yang dianggap sebagai lagu new wave terbaik yang pernah ditulis. Pengaruh Duran Duran tak hanya berhenti di musik saja, pendengar mereka yang tersebar di berbagai negara mulai mengikuti fashion yang dikenakan oleh personel Duran-Duran, menjadikan mereka baromter industri pada masa itu. Bisa dikatakan, Duran Duran-lah yang telah mendefinisikan apa itu new wave 80an kepada seluruh generasi. Dengarkan lagu “Hungry Like The Wolf” di bawah ini.

httpa://www.youtube.com/watch?v=oOg5VxrRTi0

Itu tadi adalah lagu-lagu pop yang menurut tim redaksi memiliki pengaruh sangat kuat terhadap perkembangan industri dan juga peradaban manusia. Adakah lagu yang terlewat? Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar kalian di bawah ini ya.

Sulit untuk melebih -lebihkan berapa banyak waktu di luar pikiran, karya besar Bob Dylan, merevitalisasi artis yang sudah tua. Pemenang Album of the Year Grammy, itu menandakan "comeback" yang paling abadi dalam karier yang dipenuhi mereka, titik belok setelah hampir 20 tahun yang benar -benar tidak adil tidak adil (jika bukan pemecatan langsung dan cemoohan dari teman dan musuh sama) . Niat baik yang luar biasa yang diilhami oleh rekor yang diilhami dan bahkan jambul di tahun 00 -an.

Dylan itu menghasilkan musik baru yang luar biasa dalam dekade kelimanya sebagai artis rekaman adalah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak ada rekan -rekannya - raksasa yang hidup dari tahun 60 -an dan 70 -an - telah cocok. Dan dia melakukannya dengan konsistensi yang luar biasa. "Love and Theft" (2001) dan Modern Times (2006) peringkat di antara album terbaiknya. Menyalakan kedalaman rakyat, blues, honky-tonk, buku nyanyian Amerika-dan sintesis mereka, rock and roll-album kembar itu penuh dengan vitalitas dan kesedihan, sebagian besar berkat band studio yang telah ada untuk perjalanan panjang dari panjang tur yang tidak pernah berakhir. Simbiosis mereka lengkap dan pada tampilan penuh. Dylan akhirnya menjadi lagu dan tari yang selalu diklaimnya.

Bersama-sama Melalui Kehidupan (2009) adalah tingkat kedua yang tidak diragukan lagi, tetapi hanya dengan perbandingan. Suara yang bermandikan akordeon (terima kasih kepada David Hidalgo dari Los Lobos) mengingatkan pada keinginan, dan countermelodi dan violin listrik yang meluas dari Scarlett Rivera. Bersama-sama hanyalah sangat bagus, seperti tindak lanjutnya, kumpulan standar liburan yang tidak mungkin, Christmas in the Heart (2009). Dan kemudian ada pembukaan lemari besi dari seri bootleg Dylan yang sedang berlangsung, yang empat volume yang dirilis di tahun 00-an menampilkan dua pertunjukan live klasik (yang terbaik adalah Dylan Live 1975 yang parau, Rolling Thunder Revue) dan alternatif yang menarik mengambil yang membentang keseluruhannya Katalog di No Direction Home (2005) dan Tell Tale Signs (2008).

Selama tahun 00 -an, Dylan membuktikan seorang seniman tidak hanya memiliki satu (‘60 -an) atau dua (tahun 70 -an), tetapi tiga fase kekaisaran yang berbeda. Dan jika cara -cara kasar dan gaduh tahun ini menunjuk ke tempat dia akan pergi di tahun 2020 -an, kita mungkin berada di awal yang keempat. - Peter Tabakis– Peter Tabakis

“Tweedle Dee & Tweedle Dum”

Mengawali album pertamanya dekade ini, ini dengan cepat menunjukkan bahwa comeback Dylan akhir tahun 90 -an akan berlanjut dengan kecepatan penuh. Energi band ini membebankan suara musik tradisional Amerika; Dylan tidak terdengar seperti dia telah bersenang -senang dalam waktu yang sangat menyenangkan. Jika satu versi Dylan tumbuh menjadi kaset basement, versi ini tumbuh darinya. Band - termasuk kolaborator yang selalu efektif Larry Campbell dan Charlie Sexton - telah datang ke pesta. Track Rollicks, dengan gitar memberikan isi yang sempurna karena semua orang memberi kekuatan pada kereta. Dengan perpaduan antara orang-orang dan blues dan petunjuk batu, suaranya mencontohkan yang terbaik dari Dylan era akhir, menciptakan perayaan tanpa menyembunyikan bintik-bintik gelap.

Dylan memadukan kiasan liris seperti ia menggabungkan suara rakyat. Karakter judul mungkin alkitabiah, mereka mungkin kartun atau mereka mungkin gelandangan yang kejam. Mereka mungkin lebih dari dua orang. Lagu ini tidak pernah menghasilkan narasi, tetapi ia memberikan semacam perjalanan makna imajinatif untuk membuat sketsa bersama -sama sekuens pengalaman yang hanya memberi isyarat. Duo ini - diangkat dari Lewis Carroll sebagai yang pertama dari banyak pencurian penuh kasih di album - Mulai dengan Nod, sebuah lokasi yang, bersama dengan pisau dan mayat, menempatkan keunggulan pembunuhan di nada. Alusi Dylan menyarankan pengembaraan mereka menuntun mereka melalui Mythic American South. Secara singkat, kami pikir mereka mungkin menemukan cara yang harmonis untuk menetap, tetapi cacat yang melekat pada pasangan itu menyebabkan konflik yang tak terhindarkan dan kembali ke kekerasan bait pembukaan. Ancaman fratricide tidak pernah terdengar begitu menyenangkan, karena Dylan mengedipkan mata dan (ya) mengangguk sepanjang putaran, dengan bandnya siap untuk mencocokkan drive -nya. -Justin Cober-Lake– Justin Cober-Lake

"Mississippi"

Itu telah dipasang, terpisah, diteliti dan diperdebatkan sejak rilis resminya tentang "Love and Theft". Beberapa bersikeras itu hanyalah kisah cinta yang tidak menyenangkan dari seorang pengembara yang bandel. Yang lain menyarankan pembacaan yang lebih politis, yang membentang kembali ke hawar moral perbudakan Amerika dan kontradiksi mendasar dari dokumen pendirian kami.

Dengan cara yang khas, Dylan sendiri tidak banyak membantu, meskipun ia mengisyaratkan interpretasi yang terakhir. Tetapi dilettantes dan akademisi sama -sama menyetujui satu fakta yang tak terbantahkan: "Mississippi" menempati peringkat tinggi sebagai salah satu komposisi Dylan yang paling kompleks, melodik, dan menakjubkan dalam karier yang penuh dengan mereka.

During its five-plus-minutes runtime, it swings wildly between existential despair and spiritual enlightenment. “Your days are numbered, so are mine,” he growls at the start. Humankind is “all boxed in,” “trapped” with “nowhere to escape.” The “sky is full of fire, pain pourin’ down,” a lyric that eerily anticipates the album’s ill-timed release date on September 11, 2001. Three-quarters of the way through this otherwise jaunty number, Dylan is fully “drowning in the poison” with “no future” and “no past.”

Then, the big pivot. Despite all the apocalyptic woe, his “heart is not weary, it’s light and it’s free.” He’s arrived at a Zen-like state of acceptance: “I’ve got nothin’ but affection for all those who’ve sailed with me.” So sings the author of “Positively 4th Street,” “Like a Rolling Stone” and “Idiot Wind,” three of the most scathing takedowns in popular music history. By the time we get to a final mea culpa (for a transgression we never really understand), Dylan implores his lover (or is it the listener?) to “stick with me baby, stick with me anyhow.”

“Mississippi” looks to the future in its final moments. “Things,” Dylan speculates, “should start to get interesting right about now.” True. Two endless wars, the Great Recession, America’s first Black president, the legalization of same-sex marriage, Donald Trump and a global pandemic eventually followed. A mixed bag of history. But “fortune is waitin’ to be kind.” And so, we still wait, impatiently. – Peter Tabakis

“Summer Days”

It’s both unfortunate and kind of inevitable that Dylan doesn’t get much credit for having a sense of humor. His work is so steeped in the mythos of him being the Greatest American Songwriter that it’s easy to forget that he’s a human being, and like all human beings, he sometimes just wants to kick back and enjoy himself. “Summer Days” is one of the most genuinely fun songs on an album that has more than its fair share, but Dylan ends up being far too clever of a writer to have simple, brainless fun. In essence, this is his reflection on getting older and the changing times he’s lived through, but where some songwriters would turn such a concept into a somber acoustic dirge, Dylan and his band cut loose on a 12-bar blues with swinging drums and jazz guitar inflections.

However, while Dylan may be reflecting on his past, he does so with a wink and a nod to the audience. The narrator isn’t necessarily Dylan himself, but a character that stands in both for his real experiences and his odd fantasies. Here, Dylan is throwing money around, chatting up girls who don’t seem all that interested, and toasting Elvis. Eventually, the song winds through this speaker’s life, through an ill-advised marriage and towards a confrontation with his maker. Yet even as the lyrics take a turn, Dylan’s effortless vocals and the band’s breezy performance keeps things light and easy. The lyrics have a cyclical nature, ending where they began as Dylan seems to imply that life will keep going beyond him (or this Court Jester version of him), and the band’s looping patterns echo that sentiment. Never has an acknowledgement of the fleeting nature of existence sounded so fun. – Kevin Korber

“Floater (Too Much to Ask)”

One of the early revelations one has if one studies Shakespeare at all is that he was an inveterate thief. His plays were almost always assemblages of other sources – sometimes folk tales or myths, and sometimes other plays as well. Originality is a tricky concept; there may well be nothing new under the sun in art. Most would agree that influence is unavoidable, but at what point does homage become plagiarism? Bob Dylan, having imbibed continually the spirit of folk music even as his sonic palette expanded far outside that vernacular, does not lose sleep over this question.

So Dylan must have had an obsession with Junichi Saga’s Confessions of a Yakuza sometime between the book’s 1991 publication and the 2001 release of “Love and Theft”. The biographical novel focuses on the life and travails of a dying Japanese mobster as told from his deathbed to his doctor. Dylan lifts lines from it all over the album, twisting them to suit his needs. “Floater (Too Much to Ask)” is the most prominent example. Musically, the song borrows liberally from Bing Crosby’s 1932 recording of “Snuggled on Your Shoulder.” It’s a strange, impressionistic pairing. What’s strange is that, despite the music and lyrics coming from places that are seem distinctly un-Dylanesque, the song calls back to the swirling, surreal spaces Dylan conjured so easily in the 60s with tracks like “Desolation Row.” And yet on the whole the song is exemplary of Dylan’s work in the 21st century, sounding nothing like what had come before, even as it raised plenty of hysteric declarations of plagiarism in the press upon its release. But if nothing is really new, then originality comes from creating new configurations of what is already lying around. Few artists have ever been better at that than Dylan. – Ian Maxton

20 lagu bob dylan terbaik 2022

“Air Tinggi (untuk Charley Patton)”

Seperti banyak kolase yang ditemukan sebagai komposisi asli, ini dalam banyak hal mengumumkan proyek abad ke-21 Dylan, yang memuncak dalam raksasa 17 menit baru-baru ini "pembunuhan yang paling busuk." "High Water" dinamai untuk legenda blues Charley Patton. Tapi itu juga untuk Robert Johnson, yang "Saya percaya saya akan membersihkan sapu saya" dikutip; Dan untuk Big Joe Turner, dirujuk dalam ayat pertama, serta untuk ratusan ribu yang terkena dampak banjir besar Mississippi tahun 1927. Jika ada yang kami pelajari dari “pembunuhan paling busuk,” Dylan percaya ada kekuatan khusus yang khusus Dalam membangkitkan masa lalu, bahkan jika semua yang Anda lakukan hanyalah menyebutkan nama -nama itu. Beberapa telah mengkritik kecenderungan Dylan untuk mengutip dari sumber lain, menyebutnya plagiarisme. Namun, orang mungkin berpendapat bahwa Dylan tidak begitu banyak berbicara untuk referensi -Nya seperti membiarkan mereka berbicara sendiri - pada tingkat tertentu, membiarkan sejarah berbicara sendiri.

Dylan dengan sengaja membawa kita kembali ke asli Patton, "High Water Everywhere," yang judulnya menginformasikan judul dan paduan suara lagu Dylan sendiri. Di dalamnya, kita melihat tidak hanya akun banjir tetapi juga akun rasisme sistemik. Patton bernyanyi, "Saya akan pergi ke negara bukit, tetapi mereka membuat saya dilarang," menyinggung perlakuan Palang Merah terhadap keluarga kulit hitam yang dipindahkan karena banjir Mississippi. Di baris terakhir, ia bernyanyi, "tidak ada orang yang ditemukan" (digemakan oleh Dylan di baris Migrasi. Referensialitas Dylan menyoroti jaringan utas yang terjalin dari sejarah A.S. yang tidak mungkin diuraikan - penangguhan, perpindahan, rasisme sistemik dan sejarah musik populer. -Tyler Dunston-Tyler Dunston

"Sinar bulan"

Pada 2015, ketika Bob Dylan mengumumkan bahwa ia akan merilis album sampul Frank Sinatra yang pada akhirnya akan memulai trilogi penafsiran ulang buku lagu Great American, beberapa terkejut. Mereka yang terkejut dengan langkah ini mungkin tidak mendengarkan "cinta dan pencurian" selama beberapa waktu, atau mereka akan ingat bahwa "cahaya bulan" membuat tak terhindarkan dari belokan kiri artistik seperti itu cukup jelas. Sebagian besar album terasa dengan sengaja kuno, seolah-olah Dylan mengilhami genre dan gaya musik yang dibesarkannya dengan kehidupan baru, dan ini membawa ide itu ke ekstremnya. Ini adalah lagu obor jazzy, jenis yang akan menjadi hit bagi sejumlah crooners band besar di tahun 40 -an. Namun, menyebut "cahaya bulan" penghargaan langsung akan menjadi kesalahan; Lagi pula, kapan Bob Dylan benar -benar langsung?

Alih -alih membahas objek kesukaannya secara langsung, Dylan menggunakan bahasa bunga, menumpuk metafora dan bahasa kiasan satu sama lain untuk membuat serangkaian gambar yang memusingkan yang menyerang kecantikan mereka, bahkan jika maknanya tidak jelas. Penggemar Dylan telah membaca lirik selama bertahun -tahun, dan beberapa perdebatan apakah lagu itu dimaksudkan untuk menjadi romantis atau jika itu adalah balada pembunuhan (garis tentang “Twisted Oaks That Grang” menunjukkan yang terakhir, atau setidaknya semacam arus bawah yang menyeramkan) . Dylan sepertinya tidak tertarik untuk memberi tip kepada tangannya: Tidak peduli seberapa bengkok beberapa gambarnya, dia kembali ke permohonan sederhana yang dia berikan dengan ketulusan yang dipinjam dari mata biru: “Tidakkah kau bertemu denganku di bulan cahaya bulan cahaya bulan sendiri?" Mungkin nasihat untuk pertemuan romantis, mungkin? Atau sesuatu yang lebih gelap? Apa pun masalahnya, itu disampaikan dengan tingkat kerajinan dan kejujuran dari masa lalu, era yang ditahan oleh Dylan dengan jelas. - Kevin Korber– Kevin Korber

"Po 'Boy"

Dalam kumpulan lain, Dylan mengangkat dari Confessions of a Yakuza lagi, melemparkan humor Marx Brothers dan, ya, Shakespeare. Tapi yang luar biasa tentang metode penulisan lagu Dylan selama periode ini adalah bahwa ia benar -benar mengubah materi dasar. "Po 'Boy" terdengar seperti digali dari peti rekaman, 78 yang tidak jelas oleh beberapa artis yang memotong tiga lagu untuk perusahaan rekaman dan furnitur kombo.

Lagu ini adalah arketipal, seperti sosok judulnya. Seperti biasa, Dylan bermain game dengan orang pertama. Ayat -ayat cenderung dimulai dengan adegan miniatur, diikuti oleh refrain, yang tampaknya mengomentari mereka. Tapi apakah Dylan adalah "po 'boy" dari judulnya? Atau apakah narator, terhuyung -huyung adegan -adegan yang tidak masuk akal ini untuk mendaratkan pucat seperti: "Dipanggil ke layanan kamar, mengatakan," Kirim kamar. "" Dia keduanya dan tidak, tentu saja. Tetapi di antara lelucon itu adalah intimasi pengkhianatan dan penyesalan - ruangan dari lelucon di atas adalah di sebuah hotel yang disebut Istana Gelaman.

The Blues Rag adalah kanvas yang bagus untuk Dylan untuk melukis adegan -adegan ini. Lagu itu riang, bahkan saat kematian dan kekerasan mengintai. Sering berkomentar bahwa catatan terburuk Dylan adalah suara seorang pria yang tidak peduli, tetapi suara "cinta dan pencurian", untuk pertama kalinya dalam satu dekade atau lebih, seperti suara seorang pria yang bersenang -senang - retak Lelucon, memainkan permainan sastra yang rumit dan menyerukan lagu-lagu pra-rock masa mudanya untuk mengatur suasana dengan tepat. - Ian Maxton– Ian Maxton

"Sugar Baby"

Musik rakyat Amerika telah menjadi bagian dari DNA musik Dylan sejak awal karirnya, tetapi tidak sampai akhir tahun 90 -an, Blues benar -benar menjadi komponen yang sama pentingnya. Dua album lagu -lagu rakyat tradisional yang telah ia rekam sebelumnya dekade itu, sebagus saya untuk Anda dan World Gone Wrong, tampaknya memiliki efek mem -boot ulang naluri musiknya; Setelah bertahun -tahun upaya canggung untuk memodernisasi suaranya, Dylan memperoleh kembali dirinya dengan lagu dan penulis lagu yang pertama kali menginspirasi dia. Di sini ada Woody Guthrie dan Ramblin 'Jack Elliott, tentu saja, tetapi di sini juga ada Robert Johnson dan Muddy Waters, Charley Patton dan Blind Willie McTell. Dylan selalu menarik dari seniman -seniman ini, tetapi sekarang ia tampaknya berbicara bahasa mereka - menghapus seluruh bagian liris dan musik saat ia melampaui rock 'n' roll dan menjadi bentuk musik Amerika yang lebih primordial.

Seperti nada dermaga Boggs dari mana ia mengambil namanya, "Sugar Baby," lagu terakhir tentang "Love and Theft", berhutang budi kepada rakyat dan blues tanpa sepenuhnya milik keduanya. Itu juga meminjam (mencuri, benar -benar) melodi dan lirik kunci— “lihat ke atas, lihat ke atas, cari pembuat Anda 'Fore Gabriel meniupkan tanduknya” - dari gen Austin "The Lonesome Road," serta kesendirian megah yang melampaui Austin "The Lonesome genre. (Banyak penutup Dylan berbagi kualitas ini, terutama epos seperti "Desolation Row," "Highlands" dan entri lain dalam daftar ini.) Semuanya membuat lagu yang terasa seperti standar Amerika baru, sebuah objek yang sekaligus akrab dan novel. "Kamu pergi bertahun -tahun tanpa aku," Dylan Harrumphs pada paduan suara, "mungkin juga terus berjalan sekarang." Dia tampaknya menyanyikannya sebanyak untuk dirinya sendiri seperti halnya objek kasih sayangnya. - Jacob Nierenberg– Jacob Nierenberg

“Menyeberangi Gunung Hijau”

Salah satu lagu terbaik Bob Dylan dalam dekade ini akan tetap terkubur dalam soundtrack dewa dan jenderal film yang terlupakan dan tampaknya dapat dieksekusi. Untungnya, Tell Tale Signs menariknya dari api penyucian ke ruang yang lebih mudah diakses. "'Cross the Green Mountain" membuat fitur mini sendiri, meditasi delapan menit yang indah tentang perang dan kerugian di antara topik-topik lainnya. Dylan membenamkan dirinya dalam meneliti periode saat menulis dan, apakah itu bekerja secara khusus terbayar atau tidak, lagu itu masuk ke dalam waktu dan karakter, lebih cocok untuk membaca kembali Fireside dari Cold Mountain daripada untuk film yang menggiling.

Dylan memperluas teknik penulisan yang sangat cocok untuknya. Dari ayat pembukaannya, lagu ini membawa nada apokaliptik yang tidak jelas dengan mimpi dan monster laut yang mengungkapkan kebenaran mendasar. Alih -alih tetap sebagai metafora yang longgar, bingkai itu menempatkan spesifik, dalam hal ini seorang prajurit Konfederasi kehilangan. Kita melihat South Burning (dengan nuansa agama) ketika Stonewall Jackson meninggal; Alabama kehilangan bintang -bintangnya. Dylan mengumpulkan momen -momen ini bersama dengan pendekatan alkoholnya, memadukan dalam karya Walt Whitman yang tepat waktu bersama dengan penyair lain dan, tentu saja, Alkitab. Konten asli dan referensi menyatu menjadi ode yang bergerak.

“Melintasi Gunung Hijau bergerak dengan mantap, dengan atmosfernya, sebagian besar disediakan oleh organ, lebih berharga dari elemen individualnya. Meski begitu, lagu tersebut bergantung pada pengaturan yang cermat. Biola Larry Campbell bekerja dengan sempurna, dan gerakan halus dalam dinamika dan ketegangan menjaga lagu agar tidak terasa berulang meskipun strukturnya yang konsisten. Akord terakhir ini menangkap cinta, penyesalan, dan ketabahan penyanyi itu, pergeseran ke keheningan yang sesuai dengan sepotong menyedihkan yang tetap ada setelah wahyu terakhirnya. -Justin Cober-Lake– Justin Cober-Lake

20 lagu bob dylan terbaik 2022

"Guntur di Gunung"

Membuka zaman modern adalah Dylan yang mengayunkan prototipik ini, semua lirik choogling, blues-y dan lirik yang penuh teka-teki. Diduga terinspirasi oleh Dylan setelah melihat kinerja Alicia Keys di Grammy (karenanya penampilannya yang tampaknya tidak memiliki lapangan dalam ayat kedua), ia menghabiskan sebagian besar lirik bermain-main dengan citra alkitabiah. Tapi ayat kedua inilah yang benar -benar membuat lagu ini menonjol, dengan kekaguman Dylan terhadap sesama artis yang datang dalam lirik yang jika tidak masuk akal dalam konteks yang lebih luas. Ini begitu banyak sehingga ketika Wanda Jackson memotong "Thunder on the Mountain," dia menggosok kunci sepenuhnya demi Jerry Lee Lewis; Dengan kata lain, ini adalah semacam ayat pilihan Anda sendiri yang dapat disesuaikan oleh dan dikaitkan dengan siapa pun yang diinginkan penyanyi itu.

Setelah dibuka dengan beberapa api dan belerang kuno, non-sequitur, "Saya berpikir 'Bout Alicia Keys, tidak bisa tetap menangis," adalah sesuatu yang menggosok kepala. Dia mengikatnya kembali dalam menggambarkannya sebagai telah "lahir di dapur neraka," tetapi keluar dari rel lagi dengan adanya lanjutan: "Aku bertanya-tanya di mana di dunia Alicia Keys bisa/ aku sudah mencarinya bahkan jelas melalui Tennessee. " Dan kemudian, begitu saja, dia lenyap sepenuhnya, dan Dylan kembali ke citra penuh teka -teki. Ini adalah jalan memutar liris yang aneh yang dikelilingi oleh pilihan-pilihan verbal yang begitu cemerlang seperti “Sons of Bitches” yang berima dengan “panti asuhan” dan bait yang dibuat-untuk-ehala-lain, “Saya mendapatkan daging babi, dia mendapatkan pai/ dia bukan tidak malaikat dan aku juga. " "Thunder on the Mountain" biasanya merupakan citra Dylan yang ambigu dengan bola lengkung yang membingungkan yang dilemparkan untuk mengukur baik. Hampir setengah abad ke karirnya yang legendaris, ia masih berhasil membuat orang menggaruk -garuk kepala sambil mengetuk kaki mereka dan mengangguk pada aliran penyampaiannya yang menular dan musisi pendukung yang sempurna. - John Paul– John Paul

“Semangat di atas air”

"Spirit on the Water" adalah lagu yang tidak bisa ditulis oleh orang muda. Bergerak dengan kecepatan santai, hampir delapan menit dari jenis balladeering yang akan dijelajahi Dylan sepanjang sebagian besar tahun 2010 -an. Pada nilai nominal, itu adalah lagu tentang cinta tak berbalas, seorang paean dari kekasih yang takut terlempar. Tapi ada sesuatu yang lebih dalam bermain di sini.

Judul lagu dan garis pertama musim semi dari ayat Alkitab: “Dan Bumi tanpa bentuk, dan batal; Dan kegelapan berada di wajah yang dalam. Dan Roh Allah bergerak di atas wajah perairan. ” Dylan menyederhanakan ini sedikit dengan: "Semangat di atas air/ kegelapan di wajah dalam." Jadi, mengapa balada cinta sederhana menggali jauh ke dalam alusi alkitabiah?

Terlambat di lagu itu, Dylan mengeluh, "Aku ingin bersamamu di surga/ dan sepertinya sangat tidak adil/ Aku tidak bisa kembali ke surga tanpa lagi/ Aku membunuh seorang pria di sana." Ada kemungkinan bahwa objek kasih sayang ini mati dan Dylan tidak dapat mencapainya di surga karena dosa masa lalu, tetapi itu terlalu harfiah. Sebaliknya, orang yang mati itu kemungkinan mewakili semacam pelanggaran yang dilakukan narator di masa lalu, sehingga tidak mungkin untuk kembali ke keadaan tenang apa pun yang digunakan hubungan yang digunakan untuk menyerupai. Namun, narator bukan satu -satunya yang harus disalahkan. "Mengapa Anda tidak bisa memperlakukan saya dengan benar/ Anda berbuat baik sepanjang hari/ lalu melakukan kesalahan sepanjang malam," katanya.

Dylan juga membuat garis dari "Black Gal Blues" karya Sonny Boy Williamson: "Lord Tngain Ire Wild tentang Anda, Gal Hitam/ Anda harus bodoh tentang saya." Bandingkan dengan bait Dylan: "Saya liar tentang Anda, Gal/ Anda harus bodoh tentang saya." Penambahan kutipan ini memindahkan lagu itu ke sekuler. Masuk akal, karena Dylan telah menyusun kembali dirinya sebagai bluesman penatua pada saat ini dalam karirnya. Dylan dapat mengejek orang -orang yang mencari utas seperti ini dalam lagu -lagunya, tetapi itu hanya bagian dari kesenangan bagi para ahli dylanologi untuk memilah -milah remah -remah, memungkinkan lagu -lagu seperti "Spirit on the Water" untuk bekerja pada berbagai tingkatan. - David Harris– David Harris

“Rollin '& Tumblin'”

Aneh sekali bahwa zaman modern mulai mengambil uap dengan trek yang berasal dari tahun 1929. Dimulai dengan Hambone Willie Newbern dan mengikuti jalan yang termasuk Robert Johnson, Muddy Waters dan Led Zeppelin, "Rollin 'and Tumblin'" sepertinya jenisnya dari jumlah blues off-the-cuff, rocker veteran bisa melakukan tidurnya. Tetapi transformasi lirik yang menarik selama beberapa dekade menunjukkan ini sebagai visi yang hampir apokaliptik yang hanya bisa berasal dari tubuh lama - dan seperti jiwa Dylan.

Menelusuri lagu selama bertahun -tahun mengungkapkan perubahan nada yang luar biasa. Gerunds judul kembar terdengar seperti kejar -kejaran seksual yang dibuang, tetapi gambarnya kaya dan berlapis - dengan tepat seperti biskuit, yang mendorong lirik rendisi awal seperti Robert Johnson's “If I Have Ive Over Judgment Day,” ketika Insomnia mengarah ke A yang akut Johnson Kecemasan: "Nak, aku bangun pagi ini, roller biskuitku pergi." [Beberapa menafsirkan bahwa "roller biskuit" sebagai wanita yang melakukan kesalahan, tetapi sulit untuk tidak mendengarnya sebagai ketakutan akan pengebirian.] Variasi Zep, "bepergian blues tepi sungai," adalah kehebatan seksual murni, lengkap dengan perasan lemon, tetapi tetapi tetapi tetapi tetapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tetapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon, tapi tapi lemon lemon, tapi Lemon, tapi Dylan merokok dengan tempo dan nada seperti versi Muddy Waters '1950, jauh melampaui menabur gandum liar. Setelah malam tanpa tidurnya sendiri, dia menyesali, "Aku pasti bertaruh uang saya salah," menentukan dengan gembira, "beberapa pelacur malas muda telah memikat otak saya."

This is the kind of doomed bluesman persona Dylan dreamed of embodying in his early career, and now he has the grizzled voice and fatalistic wisdom to sell it as he gets closer to judgement day—which he may well be presiding over: “The night’s filled with shadows, the years are filled with early doom/ The night’s filled with shadows, the years are filled with early doom/ I’ve been conjuring up all these long dead souls from their crumbling tombs.” That primeval blues structure with the repeated line seems to point to the inevitability of his fate, and everybody’s: your time will come to pay the piper. That Dylan conveys this in six minutes of choogling music with humor and brimstone proves he’s one of the most possessed of all rock ‘n’ roll preachers. — Pat Padua

“When the Deal Goes Down”

Though Bob Dylan namechecks Alicia Keys in the opening moments of Modern Times, Scarlett Johansson appears in the video for “When the Deal Goes Down.” Directed by Bennett Miller, “Deal” is one of the few Dylan songs to actually get an official music video release. The short film feels like the polar opposite of the tragic nostalgia featured in Lana Del Rey’s “Video Games” as Johansson appears in what feels like wholesome home movies from decades past.

Dylan may be mining nostalgia in Modern Times by quoting the Bible, old blues singers and Ovid, but “When the Deal Goes Down” is a song pointed towards the end of life. “We live and we die/ We know not why/ But I’ll be with you when the deal goes down.” This isn’t the type of deal Lou Reed is singing about in “I’m Waiting for the Man,” but the final deal, something Dylan seems to have been exploring since the late ‘90s.

Yet, Dylan isn’t looking at death with fear. Instead, he chronicles all the different emotions one experiences whilst being alive, knowing that whomever he loves is by his side when it’s time for one of them to pass on. The music video brims with life as we watch Johannson play badminton, cuddle with children and lounge in a hammock. Miller plays up the nostalgia but the video is looking back while the song stretches towards the end.

If the early ‘90s were a time for Dylan to air out his influences by doing stripped-down cover songs, the ‘00s found the musician fusing their words and melodies with his own. “When the Deal Goes Down” makes no apologies for its inspiration, using the melody of Bing Crosby favorite “Where the Blue of Night (Meets the Gold of Day)” as its backbone. For those crying plagiarism, Dylan headed them off at pass, telling the Los Angeles Times that many of his melodies have come from other sources from hymns to Carter Family tunes. This sort of songwriting tradition has become lost in a mire of legal tangles. Dylan is doing what any good bluesman has always done. And “When the Deal Goes Down” is the perfect distillation of inspiration and invention. – David Harris

“Workingman’s Blues #2”

Dylan’s most popular political tunes have been played at many a rally and demonstration, but for all their affective power, they lack specificity. It’s their greatest weakness as political pieces, but their greatest strength as enduring pieces of music. They aren’t scathing, incisive critiques of a political system – they’re vague by design, which is why they’ve become broad, hopeful bits of liberal agitprop. This, despite the fact that they came into being at the last real high watermark of the American left. But remember, the folk scene that directly preceded Dylan and after which he modelled himself was crawling with communists. In that tradition, “Workingman’s Blues #2” is a worthy entry.

Released in 2006, the song arrived a decade too early for some idiot op-ed writer to declare it Dylan’s ode to the white working class. It doesn’t take a genius to figure out that a song with lyrics like “The buyin’ power of the proletariat’s gone down” is more Marx than MAGA, though. The song does convey a deep melancholy over a fading way of life, but that way isn’t some nostalgic idyll filled with good-paying jobs and racial homogeneity. Rather, the song looks back to a time when working people recognized class war for what it was and fought back, contrasting that with the present resignation. It’s a song about the power of solidarity. All over the track are intimations of violence against workers and calls to form new alliances and fight back – and Dylan lifts lyrics from Woody Guthrie, Big Joe Williams and Robert Johnson to drive his point home.

The instrumentation is simple and straightforward. The track isn’t dynamic – it’s a dirge. It’s the sound of a song meeting its moment, even if that moment hadn’t yet appeared – “No man, no woman knows/ The hour that sorrow will come” hits different post-Recession. At a time when the poor and working classes are as diverse as they’ve ever been in this country – and perhaps as powerless as they’re ever been – the song’s powerful closing lines do something more effective than asking us to listen for an answer blowing in the wind, they point to our common enemy. – Ian Maxton

"Nettie Moore"

"Oh, aku merindukanmu nettie moore/ dan kebahagiaanku adalah O'er" Dylan bernyanyi, mengutip kata-demi-kata Marshall S. Pike dan James Lord Pierpont's "Gentle Nettie Moore" dari tahun 1857, untuk membentuk tulang punggung lagu yang diinjak dalam tradisi rakyat dan blues A.S. Dia menanggapi kutipan langsung dengan serius; Mungkin ada sedikit main -main dalam cara dia mempertahankan "o'er" untuk mempertahankan sajak penuh "o'er" dan "Moore." Sepanjang, garis meluas dan berkontraksi, membangun intensitas hanya untuk disebarkan. Melodi diaduk tetapi terkendali, tidak pernah cukup untuk melepaskan. Secara lirik, lagu ini adalah campuran dari perayaan dan berkabung - semacam keanggunan - untuk musik itu sendiri, seperti yang disarankan oleh materi sumber Dylan, yang menyoroti "suara lembut" Nettie Moore. Jadi, Dylan merayakan suara -suara blues dan musisi rakyat yang datang sebelum dia dan secara langsung memberi tahu pekerjaannya.

Lagu ini tidak hanya penuh dengan kutipan langsung - penampilan oleh Charley Patton, Robert Johnson - tetapi juga sejumlah besar kiasan musik di mana -mana dalam tradisi blues dan rakyat. Lagu ini bukan hanya perayaan tetapi juga perpisahan, lagu yang mengacaukan cinta dan kehilangan romantis serta cinta dan kehilangan musik dan sejarah. Ini juga merupakan akun pribadi, karena Dylan mengonfigurasi mitos versi dirinya dengan musik Amerika, yang kisahnya sangat terjerat dengan mitologi dan sejarah - dari fiksi Faustian dari keterampilan gitar legendaris Robert Johnson hingga sejarah penindasan yang sangat nyata yang sangat nyata yang nyata nyata nyata yang sangat nyata nyata yang sangat nyata nyata yang sangat nyata nyata yang sangat nyata yang sangat nyata yang sangat nyata yang sangat nyata nyata Bahwa blues dan musik rakyat itu muncul dari dan mendokumentasikan. Ini adalah salah satu ironi besar dari sejarah blues yang diskriminasi rasial yang sering mereka dokumentasikan dengan sendirinya bertanggung jawab atas fakta bahwa sejarah awal blues sangat buruk didokumentasikan. Dylan tahu tidak mungkin untuk mengisi celah -celah ini, tetapi dia tetap menganyam permadani yang tidak lengkap. (Kita mungkin melihat "plagiarisme" -nya sebagai semacam sejarah yang tersebar.) Di seluruh, Dylan berpasangan dengan tulus dengan humor, kecerdasan dan rasa ruang lingkup yang luas. Dia membangun mitos musik Amerika, serta mitosnya sendiri, sementara itu mengakui bahwa tidak mungkin satu lagu untuk menutupi semuanya. - Tyler Dunston– Tyler Dunston

"Tanggul akan istirahat"

"The Levee's Gonna Break" memiliki lapisan makna yang dipanggang ke dalamnya. Untuk satu hal, judul dan beberapa baris pertama dipinjam dari standar blues yang dibuat terkenal oleh Led Zeppelin. Selain itu, lagu itu keluar hanya setahun dihapus dari kehancuran yang dilakukan Badai Katrina di New Orleans, yang membuat doa tanggul cukup tepat waktu. Kemudian lagi, apa yang harus kita harapkan dari album yang disebut Modern Times? Album ini sering menemukan Dylan terlibat dengan dunia modern dengan cara yang ditolak oleh dua album sebelumnya, dan sementara "Levee" meminjam struktur, judul, dan liriknya dari masa lalu, kekhawatirannya dan duri sangat disutradarai di penjahat dari masa kini.

Secara alami, sementara lagu itu pasti terasa terinspirasi dari kejatuhan dari Katrina, "Levee" tidak secara eksplisit tentang apa pun yang terjadi selama bencana atau kesalahan penanganan pemerintah. Sebaliknya, Dylan menggunakan blues 12-bar yang mengoceh untuk menceritakan kisah seseorang yang menemukan kelahiran kembali setelah mencapai pasang surut terendah mereka. Yang terpenting, poin rendah ini tidak datang sebagai hasil dari kebodohan pembicara sendiri; Dylan menahan diri dari "beberapa dari orang -orang ini yang akan melucuti semua yang dapat mereka ambil" dan berulang kali merujuk pada "mereka" yang tidak terlihat menunjukkan bahwa pembicara telah dipukuli dan dirampok oleh kekuatan yang tidak terlihat. Yang terpenting, meskipun, "tanggul akan istirahat" bukan hanya kisah kejatuhan pribadi atau spiritual; Ada kelahiran kembali dalam narasi juga. Pembicara Dylan tidak penuh keputusasaan; Dia terdengar terbebaskan. Bahkan ketika unsur -unsur realitas meresap, dia terdengar tidak terpengaruh dalam keyakinannya bahwa hari yang lebih baik akan datang dan bahwa saat -saat sulit ini akan segera berada di masa lalu. Ini adalah kisah ketahanan seperti halnya kisah kehancuran, dan mengingat konteks rilisnya, jelas bahwa ini adalah lagu yang dibuat Bob Dylan untuk orang lain selain dirinya sendiri. - Kevin Korber– Kevin Korber

"Tidak bicara '"

"Ain't Talkin’ "adalah salah satu karya besar dari sepertiga terakhir karier Dylan ini, contoh sterling tentang bagaimana ia dapat menyesuaikan garis dari lagu -lagu rakyat dan puisi menjadi komposisi yang terasa sepenuhnya miliknya. Dua baris yang muncul di setiap ayat lain— “Ain't Talkin ', Just A-Walkin'” dan “Heart Burnin ', masih merindukan'”-diangkat dari Stanley Brothers '“Highway of Regret,” tetapi lagu itu terasa Lebih seperti interpretasi Dylan tentang "The Wayfaring Stranger," sumber lirik "dunia celaka". (Ada juga anggukan pada karya -karya Ovid, yang akan Anda lihat lagi dalam daftar ini.) Hanya narator "The Wayfaring Stranger" yang berharap untuk pembebasan, atau untuk kembali ke rumah, sementara karakter Dylan bernyanyi seperti di " Ain't Talkin '”hanya mencoba untuk tetap hidup di dunia yang salah.

Of course, the end times are hardly new ground for Dylan to cover, but rarely has the man portrayed himself as such a ruinous and malevolent force, akin to DMX or Anton Chigurh: A criminal prosecutor might be driven to press charges after hearing Dylan mutter “If I catch my opponents ever sleepin’/ I’ll just slaughter ‘em where they lie.” To that end, his vow that “I’m a-tryin’ to love my neighbor and do good unto others/ But oh, mother, things ain’t goin’ well” practically reads as an admission of guilt. Unlike the Stanley Brothers song that inspired its title, “Ain’t Talkin’” betrays no trace of regret, just a thirst for revenge. It’s a mode Dylan has only written in a few times, and bettered even fewer. -Jacob Nierenberg

20 lagu bob dylan terbaik 2022

“Beyond Here Lies Nothin’”

Many have taken the title of this song to be a quote from Ovid, though few have commented on it further, beyond noting that it’s in keeping with Dylan’s fascination with myth and mythmaking. However, when we turn to the line in question, it’s interesting to note that it is not from the fantastic, mythological tales of the Metamorphoses but from Ovid’s poems written while he was in exile: “longius hac nihil est, nisi tantum frigus/ et hostes, et maris adstricto quae coit unda gelu. [Beyond this there is nothing, save only the cold/ and enemies, and the wave of the sea which coalesces in frozen ice.]” There is an apparent reversal of the source material in Dylan’s version. While Ovid was exiled by Augustus, alone in a land far from home where no one speaks his language, Dylan is at home with “the only love” he’s ever known. Outside of their love, they have “nothing to call [their] own.”

Both writers tell a story of alienation, but Dylan’s story is one of alienation from everything with a crucial exception. As such, it’s as much about refuge—in another person—as it is about alienation. This refuge is such that the social world melts away—beyond it there is nothing “but the moon and stars.” The emphasis on the nothing which characterizes the world outside their love, along with qualifiers like “As long as you stay with me” and “For as long as love will last,” highlights the significance of Ovid’s poem for this speaker. Ovid’s vision of exile is in many ways the same as the one Dylan hints at in lines like, “Don’t know what I’d do without it/ Without this love that we call ours.” Without this love, his exile would be the same as that of the ancient poet. Dredging up “the mountains of the past” through Ovid’s poem, Dylan conjures the fear of loss that goes hand in hand with his vision of love. – Tyler Dunston

“My Wife’s Home Town”

Using Willie Dixon’s well-known and beloved blues standard “I Just Want to Make Love to You” as a starting point, Dylan and Grateful Dead lyricist Robert Hunter repurposed the original’s format, loose melodic structure and prototypical blues cadence to come up with the rollicking, tongue-in-cheek “My Wife’s Home Town.” Instead of Dixon’s carnal yearning, Dylan flips the original’s sentiments on their ear and delivers something of an extended blues riff on the old “take my wife, please” joke formula. Where Dixon lists all the things he doesn’t want the object of his lust to do, Dylan sits right down and lays out his desire to just take a load off: “Well, I didn’t come here to deal with a doggone thing,” he croaks, before delivering the kicker line, “I just wanna say that hell’s my wife’s home town.”

It’s all a bit silly and clearly taking the piss out of the typical blues sentiments, but it also works simply because it rides along on the well-worn path of familiarity in terms of form and structure (i.e. the stock-in-trade I-IV-V blues progression). Thematically, it shows the flip side of what can happen to those who pine away for the object of their affection, with Dylan lamenting that he’s pretty sure she’ll make him kill someone some day and that “[his] love for her is all [he] know[s].” In other words, he’s effectively cursed, stuck with hell’s princess for the remainder of his days and he just wanted folks to recognize that. “She can make you steal, make you rob/ Give you the hives, make you lose your job,” he warns, “Make things bad, she can make things worse/ She got stuff more potent than a gypsy curse.” All things to consider when pining after that voodoo woman archetype so popular within the blues idiom. In other words, be careful what you wish for. – John Paul

“I Feel a Change Comin’ On”

Co-writing this one with Robert Hunter, Dylan wrote the lyrics inspired by Billy Joe Shaver’s “Ain‘t No God in Mexico,” a hit for Waylon Jennings. As he did so often this decade, Dylan takes on an outlaw’s lament, not about evading an earthly law enforcement but running afoul of a higher power. He’s restless, “lookin’ the world over.” He’s concerned about his loved one’s soul: “I see my baby comin’/ She’s walking with the village beast.” And as he nears the end of his days, it’s nearly time for the great reckoning: “I feel a change comin’ on/ And the last part of the day’s already gone.”

Tempo yang mudah, dan akordeon David Hidalgo, mengatur refleksi musim gugur ini dengan sentuhan ringan, tetapi dipenuhi dengan penyesalan yang berat: “Nah sekarang apa gunanya bermimpi?/ Anda mendapatkan hal -hal yang lebih baik untuk dilakukan/ mimpi tidak pernah berhasil untuk saya tetap saja / Bahkan ketika mereka menjadi kenyataan. ” Selama karirnya yang panjang, Dylan telah mencapai sesuatu yang diinginkan oleh seorang musisi, tetapi untuk tujuan apa? Baris lain tampaknya menggemakan ruangan: "Ya, hidup adalah untuk cinta/ dan mereka mengatakan bahwa cinta itu buta." Siapa yang tahu jika Dylan pernah menghadiri pemutaran malam tengah malam tentang kebodohan terkenal Tommy Wiseau, tetapi disengaja atau tidak, resonansi berbicara kepada garis halus seorang seniman berjalan antara kemenangan dan bencana.

Setelah dekade akhir yang tidak mungkin subur, Dylan akan berubah lagi, menggeser persneling ke, dari semua hal, musik Natal, dan upaya penyanyi lounge beruban di Great American Songbook. Dengan suara yang tidak salah lagi yang mendefinisikan royalti batu tertentu, Dylan selalu tetap menjadi dirinya sendiri, tetapi alih -alih menetap di alur yang dapat diprediksi, ia siap untuk membalikkan harapan sekali lagi, betapapun membuat frustrasi tujuan -tujuan itu mungkin terjadi. - Pat Padua— Pat Padua

Apa lagu Dylan favorit Bob Dylan?

Lagu Bob Dylan menyebut sampul Bob Dylan favoritnya: "Dari semua versi lagu rekaman saya," Dylan memulai. “Johnny Rivers adalah favorit saya. Jelas bahwa kami berasal dari sisi kota yang sama, telah dibaca kutipan yang sama, berasal dari keluarga musik yang sama dan dipotong dari kain yang sama. ”The Johnny Rivers one was my favourite. It was obvious that we were from the same side of town, had been read the same citations, came from the same musical family and were cut from the same cloth.”

Apakah Bob Dylan pernah memiliki hit Top 40?

Hari ini pada tahun 1965, single Bob Dylan "Subterranean Homesick Blues" memuncak di No.39 di tangga lagu A.S., memberikan Dylan hit Top 40 AS pertama. 39 in the U.S. charts, giving Dylan his first U.S. top 40 hit.

Berapa banyak lagu #1 yang ditulis Bob Dylan?

1, tetapi tidak pernah ada single.Penulis lagu Bob Dylan memiliki karier panjang yang membentang beberapa dekade.Untuk sebagian besar karirnya, ia tidak pernah mendapatkan No. 1 di tangga lagu.never any singles. Songwriter Bob Dylan has a long career that spans many decades. For most of his career, he never got No. 1 on the charts.

Apa 10 Lagu Terbaik Terbaik?

51 Lagu Terbaik Sepanjang Masa (Lagu Terkenal & Ikon)..
"Bau seperti semangat remaja" - Nirvana.....
"Billie Jean" - Michael Jackson.....
"Stayin 'Alive" - Bee Gees.....
"I Will Survive" - Gloria Gaynor.....
"Seluruh cinta lotta" - Led Zeppelin.....
"Sweet Child O'Mine" - Guns N 'Roses.....
"Scream and Shout" - Will.i.am & Brittney Spears.....
"Santeria" - Sublime ..