10 lagu piano paling sulit 2022

“3 HARDEST PIANO ÉTUDES”

Table of Contents Show

Potongan piano tersulit sepanjang masa & nbsp;
1. Etude No. 2, ‘Sequenzen’ oleh Unsuk Chin
2. Piano Sonata No. 29, op. 106, ‘Hammerklavier’ oleh Ludwig Van Beethoven
3. & nbsp; Ballade & nbsp; oleh Kaija Saariaho
4. Piano Sonata pertama oleh Pierre Boulez
5. & nbsp; A Hudson Cycle & nbsp; oleh Nico Muhly
6. & nbsp; tiga gerakan dari Petrushka & nbsp; oleh Igor Stravinsky
7. Sonata No. 1 oleh Franghiz Ali-Zadeh
8. Fantasi dalam C Major, D. 760 oleh Franz Schubert
9. & nbsp; Diary III & NBSP; Oleh Xiaoyong Chen
10. & nbsp; Gaspard de la Nuit, M. 55 & nbsp; Oleh Maurice Ravel
Langkah Anda Selanjutnya untuk Musik Piano

by: Jelia Megawati Heru

(Staccato, August 2018)

TANTANGAN BERMAIN PIANO

Memainkan 88 tuts piano dengan sepuluh jari bisa menjadi sangat menantang – baik secara fisik, teknis, maupun artistik. Mempelajari piano membutuhkan berbagai keterampilan fisik (motorik halus), seperti: koordinasi, kekuatan, stamina bak pelari marathon, jari-jari seperti baja bak seorang atlet, dan kemampuan intelektual yang tinggi. Ibarat kombinasi Serena Williams dan Steve Jobs pada piano. Untuk itu dibutuhkan ketekunan, waktu, kesabaran, metode, materi latihan yang efektif dan efisien. Seorang pianis yang baik akan dinilai, berdasarkan kecakapannya dalam menguasai teknik bermain yang tinggi dan memahami faktor estetika sebuah komposisi musik.

Untuk menjawab tantangan teknis dan artistik ini, maka para komposer dan praktisi pendidikan musik menyumbangkan berbagai pemikiran dan konsep pendekatan sistem pedagogis yang terbaik dan komprehensif. Mulai dari latihan jari pada tahun-tahun pertama studi piano, seperti tangganada (scale), hingga buku studi yang secara mandiri membahas tantangan teknis tertentu dalam repertoar Musik Klasik (misalnya: ketangkasan jari, kecepatan, interval 3rd/6th/8ve, akor, arpeggio, dll).

PENGANTAR ÉTUDE

Istilah "étude" (berasal dari Bahasa Perancis yang artinya: “BELAJAR”) telah digunakan sejak abad ke-19 untuk menggambarkan komposisi musik instrumental yang terfokus pada pelatihan dan menyempurnakan aspek tertentu dalam teknik bermain seorang musisi. Pada abad ke-19 piano mencapai puncak popularitasnya dan memasuki era zaman keemasan sebuah virtuositas.

Bicara mengenai piano étude, tidak terlepas dari Frédéric Chopin sebagai salah satu pelopor terbentuknya seni étude yang revolusioner – dimana atletik dan estetika berpadu dengan sempurna. Bagi seorang Chopin muda, praktik dan studi piano stereotype yang ada pada masa itu, tidaklah cukup baik untuk menaklukkan tuntutan teknis, karakter, dan musikalitas sebuah komposisi lagu. Oleh karena itu Chopin menciptakan étude miliknya sendiri. Pada 24 Oktober 1829, Chopin menulis kepada Titus Woyciechowski, “I have composed a grand study in my own manner.”

Satu hal yang menjadi ciri khas Chopin’s étude, adalah unsur emosional yang melampaui latihan teknik jari yang membosankan. Dimana latihan yang sederhana berubah menjadi mahakarya seni yang berkilauan dan indah. Setiap étude memiliki cerita nya sendiri tentang ekspresi yang dinamis. Setiap karya Chopin memiliki elemen virtuoso yang harus dieksekusi dengan baik untuk mendapatkan efek, karakter tertentu, serta variasi warna dan tekstur yang tidak terbatas. Aspek inilah yang dikembangkan dan menjadi ciri khas repertoar Musik Romantik. Étude merupakan salah satu kulminasi tertinggi seni bermain piano. Sebuah master piece.

Chopin’s étude mempunyai pengaruh yang besar ke banyak komposer di masa depan, seperti: Alexander Scriabin, Sergei Rachmaninoff, dan Claude Debussy. Carl Czerny, Muzio Clementi, Cramer, Franz Liszt, hingga György Ligeti, dan John Cage, adalah sederet nama komposer yang menulis piano étude. Beberapa piano étude masih digunakan sebagai materi mengajar piano hingga hari ini.

MENEMBUS BATAS

Apakah étude itu sulit? Jawabannya relatif dan bervariasi bagi setiap individu. Umumnya SULIT dan bahkan AMAT SANGAT LUAR BIASA SULIT. Perlu diketahui, bahwa memainkan étude merupakan tantangan yang besar bagi setiap pianis. Tidak semua étude selalu bisa dimainkan – untuk seorang profesional sekalipun. Karena tingkat kesulitannya yang sangat tinggi, kompleks, ekstrem, dan pada beberapa kasus tidak berlebihan apabila dikatakan mustahil. Apalagi mengingat tangan pianis Asia memiliki jangkauan jari yang lebih kecil daripada pianis Eropa. Pianis yang memaksakan diri untuk memainkan étude yang sangat sulit, dapat berakhir tragis dengan cidera serius pada tangannya.

Schumann's Finger Strengthening Device

Sebagai contoh pianis dan komposer asal Rusia, Alexander Scriabin cidera parah dalam berlatih “Islamey” dari Mily Balakirev. Atau Robert Schumann yang menciptkan suatu alat mekanik yang disebut sebagai “Happy Fingers” untuk melatih jari-jari tangannya, yang sekaligus mengakhiri kariernya sebagai pianis. Not so happy fingers afterall. Walau mengetahui risikonya, jurus pemungkas adu testoteron dan adu kecepatan jari ini tetap dilancarkan dalam berbagai kompetisi piano.

Walau banyak piano étude yang sulit, seperti: Rachmaninoff’s Études-tableaux ("study pictures"), Op. 33, Scriabin’s 12 Études, Op. 8, atau György Ligeti’s 18 Études for Piano. Ada tiga étude yang dikenal sangat sulit di kalangan para pianis, yaitu:

1. Frédéric Chopin’s Étude Op. 10 No. 2 in A minor (“Chromatic”)
Chopin menulis dua buku étude, Op. 10 dan Op. 25 (total 24 lagu), yang mencakup seluruh kemungkinan teknis yang sebaiknya dimiliki oleh pianis profesional. Dua buku ini merupakan karya yang paling populer dimainkan oleh para pianis. Op. 10 didedikasikan untuk Franz Liszt yang juga sekaligus merupakan pianis virtuoso pertama yang berhasil menguasai semua lagu tsb.

Seperti julukannya “Chromatic”, maka étude ini memiliki struktur tangganada kromatik. Étude ini bertujuan untuk mengembangkan kemandirian jari-jari yang lemah pada tangan kanan dengan memainkan figur tangganada kromatik yang cepat dengan hanya menggunakan jari ke-3, ke-4, dan ke-5 secara legato. Sementara dua jari pertama tangan kanan dan kiri kontras memainkan iringan akor pendek.

Dmitri Shishkin: "Chopin Etude Op. 10 No. 2 in A minor"

Kesulitannya adalah bagaimana melakukan figur kromatik ini secara merata di piano dengan akurat, legato, lembut, lancar, dan pada tempo yang cepat, secara terus-menerus dengan menggunakan jari yang terlemah (jari ketiga, keempat, dan kelima). Pianis Perancis, Alfred Cortot mendeskripsikan karakter étude ini dengan"meluncur dan menguap". Sedangkan Alfredo Casella menyebutnya sebagai "misterius, cepat, aerial, dan tidak substansial".

2. Franz Liszt’s Étude No. 3 in G minor (“La Campanella”)

“La Campanella” (berarti 'bel kecil' dalam bahasa Italia) atau Rondo alla campanella/Ronde à la clochette adalah julukan yang diberikan kepada étude ini. Étude ini merupakan étude ke-3 dari 6 Grandes études de Paganini. Liszt sangat mengagumi Niccolò Paganini, seorang violinist dari Italia. Oleh karena itu potongan melodinya berasal dari tema“Paganini's Violin Concerto No. 2 in B minor”, dimana komposisi ini mengusung tema lagu rakyat Italia dan melodinya diperkaya dengan handbell.

Evgeny Kissin: Liszt "La Campanella"

Untuk menciptakan efek suara lonceng, maka Liszt menggunakan melodi dengan jarak yang lebih besar dari satu oktaf, dan bahkan dua oktaf dalam tempo yang sangat cepat (Allegro spiritoso). Étude ini bertujuan untuk melatih ketangkasan, kelincahan jari-jari, dan akurasi dengan lompatan yang besar pada jari-jari yang lemah (jari ke-4 dan ke-5). Secara terus menerus memantul pada nada yang tinggi selama kurang lebih 5 menit.

La Campanella juga merupakan salah satu étude yang paling populer, a crowd pleaser yang bisa membuat pendengarnya tergila-gila bak beatles groupies, dan konon salah satu yang paling sulit dan rumit yang pernah ditulis untuk piano.

3. Debussy’s Étude No. 3 (“Pour les Quartes”)

Debussy menulis catatan kecil tentang eksekusi étudenya: "a warning to pianists not to take up the musical profession, unless they have remarkable hands". Itulah peringatan Debussy terhadap para pianis yang akan memainkan maha karyanya yang brilian, namun sangat sulit dimainkan. Mungkin terdengar menakutkan, tapi sayangnya Debussy tidak berlebihan sama sekali. Debussy sangat mengagumi karya-karya Chopin. Seperti juga Chopin’s étude, untuk memainkan Debussy’s étude dengan tekstur abstrak dan kompleks dibutuhkan pendekatan pianistik profesional setara level konservatori (profesional).

Étude ini merupakan étude ke-3 dari Douze Études pour le piano yang ditulis oleh Debussy di akhir masa hidupnya, ketika Debussy divonis mengidap kanker (1915). Seandainya Debussy hidup lebih lama, maka akan ada seperangkat dua belas étude baru yang akan menandingi 24 étude dari Chopin (Op. 10 & Op. 25). Urutan studi secara teknis pada buku I terlihat sangat logis, misalnya: sebuah studi untuk lima jari, in thirds, in fourths, in sixth, dan oktaf.

Mitsuko Uchida: Debussy's Etude No. 3 "Pour le Quartes"

Banyak pianis yang menganggap étude No. 3 ini sebagai salah satu étude Debussy yang paling radikal. Karena jarak interval 4th pada prakteknya sangat jarang digunakan dalam musik teori Musik Klasik. Debussy juga menjelajahi warna suara dan tekstur khusus yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh komposer lain di piano, dengan penambahan ornament, kromatik, polytonality, dan ambiguitas ruang serta waktu. Sehingga terdengar seperti magic.

Belum lagi ketiadaan fingering yang sengaja dilakukan oleh Debussy, sangat menantang dan menggelitik bagi para pianis. Go figure! Étude ini juga sangat direkomendasikan bagi para pianis Jazz Modern, karena penggunaan interval 4th sangat populer dalam harmoni Jazz. Happy dan safe practicing!

22.12.2021 Ben Maloney Piano

Apakah Anda seorang virtuoso yang mencari karya Anda berikutnya untuk dikuasai, atau hanya penasaran untuk melihat betapa sulitnya piano sheet musik, bersiaplah sekarang untuk beberapa repertoar piano yang intens. & Nbsp;

Bertentangan dengan artikel sebelumnya di & nbsp; lagu piano mudah, ini adalah kerusakan dari beberapa bagian paling sulit untuk piano solo yang pernah disusun. Bahkan yang terbaik dan paling & nbsp; pianis terkenal sepanjang masa akan berjuang. Bahkan, banyak dari mereka melakukannya.

Sepuluh karya dieksplorasi dalam daftar ini dan setiap orang menuntut penguasaan teknis penuh keyboard. Kami telah menyusun daftar beragam mungkin sehingga, jika Anda cukup berani untuk menerimanya, Anda harus menemukan setidaknya satu yang cocok untuk Anda. & NBSP;

Edisi premium dari masing -masing bagian ini dapat ditemukan di perpustakaan Nkoda - silakan dan coba satu. Siapa tahu? Anda mungkin mengejutkan diri sendiri. & Nbsp; & nbsp;

Potongan piano tersulit sepanjang masa & nbsp;

Etude No. 2, ‘Sequenzen’ oleh Unsuk Chin
Piano Sonata No. 29, op. 106, ‘Hammerklavier’ oleh Ludwig Van Beethoven
Ballade & Nbsp; oleh Kaija Saariaho
Piano sonata pertama oleh pierre boulez
A Hudson Cycle & nbsp; oleh Nico Muhly
Tiga gerakan dari Petrushka & nbsp; oleh Igor Stravinsky
Sonata No. 1 oleh Franghiz Ali-Zadeh
Fantasi dalam C Major, D. 760 oleh Franz Schubert
Diary III & NBSP; Oleh Xiaoyong Chen
Gaspard de la nuit oleh Maurice Ravel

1. Etude No. 2, ‘Sequenzen’ oleh Unsuk Chin

Seorang komposer yang musiknya selalu sulit untuk didefinisikan, & nbsp; dagu Unkuk tetap benar untuk terbentuk dalam enam etudes piano. Secara tradisional, etude adalah karya pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan teknik bermain - semacam pelajaran. Tetapi seorang pianis yang menghadapi karya -karya ini mungkin perlu menemukan etude yang lebih sederhana hanya untuk melakukan pemanasan.

Chin & nbsp; Etude kedua disusun pada tahun 1999. Ini dimulai dengan tenang, tetapi itu tidak bertahan lama. Tekstur secara bertahap mengental sampai tempo berakselerasi dan catatan kaskade di kedua tangan di register piano yang lebih rendah. Ini dikemas dengan jari -jari yang canggung dan pola -pola ritme yang memutar yang tidak berhenti sampai potongannya selesai.

Carilah beberapa frasa menarik di tangan kanan. Mereka melibatkan cepat dari catatan keyboard yang harus dimainkan dengan meningkatnya kelembutan - mereka sangat sulit untuk dimainkan. Tapi sekali lagi begitu juga segalanya tentang bagian ini. & Nbsp; & nbsp;

2. Piano Sonata No. 29, op. 106, ‘Hammerklavier’ oleh Ludwig Van Beethoven

Beethoven adalah seorang pianis hebat serta komposer hebat karya piano. 32 sonata -nya untuk instrumen adalah pusat dari outputnya, dan repertoar piano pada umumnya. Dari mereka, & nbsp; no. 29 dianggap oleh banyak orang sebagai yang paling sulit dimainkan. The Great Virtuoso & NBSP; Franz Liszt memberikan kinerja pertama dari karya tersebut.

Hammerklavier Sonata adalah khas dari karya -karya Beethoven di kemudian hari - petualang, inovatif, dan besar. Sebenarnya sangat besar bahwa sulit untuk menunjukkan dengan tepat apa yang menandai itu sangat sulit. Tapi itu mungkin hanya itu - ada begitu banyak materi untuk dipelajari dan dimainkan. Gagasan datang dan pergi begitu cepat dalam bagian yang tidak pernah bisa diselesaikan pemain. & Nbsp;

Sonata berada dalam empat gerakan dan masing -masing merupakan tantangan yang unik, tetapi setiap pianis yang mengambil bagian ini akan melihat bahwa interval yang ketiga menembus semuanya. Ini adalah fitur musikal yang mengikat seluruh karya, tetapi memainkan beberapa pertiga berturut -turut Beethoven pada kecepatannya jauh dari langsung.

3. & nbsp; Ballade & nbsp; oleh Kaija Saariaho

Dalam banyak komposisinya & nbsp; Kaija Saariaho menciptakan dunia suara yang nyata dan memikat. Itulah mengapa lembaran musiknya membuat bacaan yang bagus - selalu menarik untuk melihat bagaimana dia membangun tekstur itu. & Nbsp;

Ballade & nbsp; menciptakan soundscape seperti ini, sambil mengubah kesulitan hingga sepuluh. Salah satu aspek dari karya yang berkontribusi pada kedua fitur ini adalah penggunaan polyrhythms - catatan yang diatur dalam pengelompokan ritmis yang tampaknya tidak kompatibel dimainkan pada saat yang sama. Pikirkan kembar tiga bermain melawan duplet. Sulit untuk melakukan keduanya secara bersamaan.

Sekarang, bayangkan harus berurusan dengan itu saat bermain melalui tekstur yang terus bergeser - dengan kecepatan. Belum lagi materi musik lain yang terus -menerus mengganggu aliran ini. Dan itu hanya satu hambatan dari terlalu banyak untuk menghitung bahwa Anda harus menemukan jalan Anda.

4. Piano Sonata pertama oleh Pierre Boulez

Bukan hanya pekerjaan ini sulit dimainkan, hampir tidak mungkin untuk ditafsirkan. Gerakan itu sendiri di & nbsp; Boulez's & nbsp; piano sonata pertama bukan satu -satunya kesulitan yang dihadapi pianis. Pemain harus tahu persis kapan harus membuatnya, dan dengan persis berapa banyak kekuatan. Tantangan dengan Boulez adalah: dapatkah Anda menyadari pekerjaannya justru ketika dia mencatatnya? & Nbsp;

Jadi hampir sama tentang menjadi pandai membaca lembar musik seperti halnya menjadi pianis yang baik. Beberapa ritme yang diuraikan pada tongkat Boulez menyakitkan untuk diuraikan, dan mengatur waktu sisanya di antara mereka tidak kalah menantang - atau penting. Dan begitu Anda mengetahui apa yang harus Anda lakukan, Anda harus benar -benar memainkannya.

Sebanyak mungkin sulit untuk diceritakan dengan mendengarkannya, ekspresi juga sangat penting dalam musik Boulez. Gerakan itu sendiri harus diartikulasikan dengan hati -hati, catatan mereka perlu dipukul dengan cara yang sangat khusus. & Nbsp;

5. & nbsp; A Hudson Cycle & nbsp; oleh Nico Muhly

Seorang musisi serbaguna yang telah mencoba tangannya di sebagian besar hal, & nbsp; Nico Muhly tidak mengejutkan membuat jalan ke daftar ini juga. & Nbsp; Siklus Hudson disusun oleh Muhly pada tahun 2005. Dalam teksturnya yang bergulir Anda dapat mendengar pergerakan sungai itu Karya itu dinamai dan emosi pasangan yang sudah menikah itu ditulis.

Karya ini sangat sulit untuk dimainkan. Seperti di & nbsp; Ballade & nbsp; di atas, polyrhythms muncul kembali di sini, dan perubahan tanda tangan yang konstan membuat sulit untuk melacak frasa ini yang terus -menerus satu sama lain. Suara resonansi bagian hanya dimungkinkan oleh akord besarnya, yang meminta banyak tangan kanan khususnya.

Dinamika adalah aspek penting, yang dibentuk oleh ekspansi dan pengurangan volume dan intensitas. Setidaknya dengan aliran catatan yang konstan, itu menjadi sedikit lebih mudah untuk mengelola perubahan ini. & NBSP;

6. & nbsp; tiga gerakan dari Petrushka & nbsp; oleh Igor Stravinsky

Jika seseorang bekerja pada daftar ini harus diajukan sebagai & nbsp; The & nbsp; potongan piano yang paling sulit, mungkin ini. Diterbitkan pada tahun 1921 as & nbsp; Trois Mouvements de Petrouchka, & Nbsp; karya Stravinsky dianggap oleh banyak orang sebagai & nbsp; The & nbsp; bagian paling canggih secara teknis dalam seluruh repertoar piano solo.

Menarik tiga gerakan dari Ballet & NBSP 1911 -nya; Petrushka, & Nbsp; komposer Rusia mengatur materi untuk piano untuk salah satu pianis paling terkenal sepanjang masa, Arthur Rubinstein. Stravinsky dengan mudah mengakui bahwa tangan kirinya tidak cukup gesit baginya untuk dapat memainkan pengaturan itu sendiri.

Seperti halnya Hammerklavier Beethoven, masing -masing bagian merupakan tantangan yang unik. Dalam gerakan pertama, banyaknya aktivitas musik di antara tangan sangat luar biasa. Yang kedua dibangun dari unit musik kompleks yang berulang dan berkembang. Gerakan ketiga terlalu banyak. Ini bukan untuk orang yang pingsan. & NBSP;

7. Sonata No. 1 oleh Franghiz Ali-Zadeh

Komposer Azerbaijani & nbsp; Franghiz Ali-Zadeh mungkin paling dikenal sebagai komposer untuk perpaduan musik seni Baratnya dengan bentuk-bentuk tradisional negara asalnya. & Nbsp; Sonata No. 1, bagaimanapun, melibatkan sepenuhnya dengan tradisi klasik avant-garde.

Sonata ditulis pada tahun 1970, ketika Ali-Zadeh sedang belajar piano dan komposisi di Baku Conservatory. Disusun dalam tiga gerakan, bagiannya bergerak melalui tekstur yang jarang, resonan, dan panik. Bermain melalui masing-masing mengharuskan pemain untuk memanfaatkan berbagai teknik bermain piano terluas. & NBSP;

Melihat lembaran musik, gerakan terakhir khususnya membuat untuk membaca suram - urutan catatan yang tampaknya tak ada habisnya yang mencakup lebar keyboard. Semua harus dimainkan pada tempo tinggi dan perubahan dalam meter lebih lanjut memperumit hal -hal. Juga, rekaman karya ini jarang terjadi, jadi setiap pianis yang mengambilnya akan menyerang dengan berani.

8. Fantasi dalam C Major, D. 760 oleh Franz Schubert

Beberapa musik paling populer dalam repertoar piano disusun oleh & nbsp; Schubert. 21 pianonya Sonata mungkin berada di jantung tubuh kerjanya, tetapi tiga fantasinya (lengkap dan selamat) menangkap yang terbaik dari cara menulisnya untuk piano. Yang paling sulit dari mereka adalah & nbsp; fantasi dalam C mayor, D. 760.

Chopin & nbsp; Fantaisie-Impromptu & nbsp; mungkin menjadi tujuan, tetapi Schubert mengambil formulir lebih sulit. Ini lebih dikenal sebagai 'Fantasi Wanderer', karena materi ini berasal dari salah satu lagu Schubert, 'Der Wanderer'. Ini adalah karya yang tangguh, yang keempat gerakannya, bermain tanpa istirahat di antaranya, membuat dua puluh menit kinerja tanpa henti.

Terlepas dari sifatnya yang menuntut, karya ini tidak gagal untuk menampilkan hadiah terkenal Schubert untuk melodi. Faktanya, mencapai keseimbangan halus antara lirik dan keahlian fantasi mungkin sebenarnya menjadi tantangan paling sulit bagi pemain untuk diatasi. Itu dan final seperti fugue.

9. & nbsp; Diary III & NBSP; Oleh Xiaoyong Chen

Ketika datang ke musik piano yang sulit, & nbsp; Xiaoyong Chen belajar dari yang terbaik, setelah belajar di bawah komposer György Ligeti. Ditulis pada tahun 2004, & nbsp; Diary III mencerminkan gaya kreatif merek dagang Chen, karena materi tersebut berkembang dari ide atau motif sederhana, diperlakukan lebih sebagai suara murni daripada sebagai catatan pada halaman.

Pekerjaan ini terdiri dari dua gerakan yang kontras: 'nyanyian batu' dan 'angin, air dan bayangan'. Yang pertama adalah khas gaya Chen, dan lebih sulit untuk dimainkan daripada yang mungkin terdengar dengan ritme yang kompleks, sering perubahan dalam tanda tangan waktu dan mengayuh yang tepat. & NBSP;

Yang kedua persis sama sulitnya dengan yang terlihat. Dari semiquavers pembuka dan seterusnya, itu adalah aliran nada yang hampir konstan dan cepat. Sepanjang gerakan kedua tangan berputar, kadang -kadang ke arah yang berbeda saat bermain ritme yang bertentangan. Dan terima kasih kepada banyak tanda ‘pianississimo’ yang harus dilakukan pemain melalui banyak hal selembut mungkin. & Nbsp; & nbsp;

10. & nbsp; Gaspard de la Nuit, M. 55 & nbsp; Oleh Maurice Ravel

Maurice Ravel adalah salah satu pianis komposer hebat. Maka tidak mengherankan bahwa banyak karya terbaiknya dan paling terkenal adalah untuk piano solo. & Nbsp; Gaspard de la Nuit, & nbsp; karya tiga gerakan, didasarkan pada tiga puisi oleh penyair Prancis abad ke-19 Aloysius Bertrand.

Sejauh menyangkut kesulitan, gerakan ketiga - 'Scarbo' - mengalahkan dua sebelumnya. Strukturnya gelisah dan sibuk, dan berisi beberapa bagian paling akrobatik dari musik piano yang pernah ditulis. Puisi yang didasarkan pada kejenakaan makhluk seperti goblin, yang menjelaskan karakter mimpi buruk dari musik.

Akord besar, ritme canggung, tangan yang tumpang tindih - ia memiliki segala sesuatu yang dapat membuat ketakutan ke jantung seorang pianis. Melihat skor, karya itu tampak tidak dapat dimainkan. Dan bukan seolah -olah dua gerakan pertama juga mudah.

Langkah Anda Selanjutnya untuk Musik Piano

Cara terbaik untuk memahami betapa membingungkannya beberapa karya ini adalah dengan melihat lembaran musik untuk diri sendiri di Nkoda. Bahkan jika Anda tidak memiliki keinginan untuk mengambilnya, mereka masih ada sesuatu untuk dilihat. Seperti yang kami katakan, itu semua hanya satu klik. & Nbsp;

Jika Anda menjadi pianis canggih yang mencari tantangan Anda berikutnya - hebat. Semoga karya -karya ini membuat Anda merasa terinspirasi. Mengapa tidak mengumpulkannya di daftar putar dalam aplikasi dan melihat mereka satu per satu?

Atau, jika semuanya terdengar agak banyak - yang bisa dimengerti - maka mungkin beberapa bacaan yang lebih ringan akan membantu Anda. Lihatlah sepuluh & nbsp teratas Nkoda; potongan piano termudah.

10 karya piano dan lagu terbaik yang pernah ditulis

Judul piano teratas Nkoda untuk tahun ini. Potongan yang paling inovatif, imajinatif, beragam, dan sesuai permintaan di aplikasi.