1 liter solar berapa km untuk truk Elf

Dibawah ini disajikan Konsumsi Bahan bakar atau BBM beberapa mobil bekas, data diambil dari salah satu forum (kaskus) dan berdasarkan pengalaman pengguna (bukan klaim pabrikan). Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Mobil Isuzu

1 liter solar berapa km untuk truk Elf
Konsumsi BBM Toyota New Corolla th 2000= 1:11 – 1:14 Konsumsi BBM Suzuki APV GX 06= 1:10 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Avanza 1.3:= 1:9 – 1:12 Konsumsi BBM Avanza 1.5 S M/T Vvti= 07: 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM Toyota Avanza 1.5 S Manual= 1:9 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Avanza G Non Vvti= 1:9 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Avanza G Vvti= 1:9 – 1:15 Konsumsi BBM Oper Blazer 2000 DOHC= 1:7 – 1:10 Konsumsi BBM BMW 318i 1993= 1:9 – 1:13 Konsumsi BBM BMW 325i 2001= 1:5 – 1:7 Konsumsi BBM Bmw 530i M54 2001= 1:7 – 1:10 Konsumsi BBM Toyota Camry 3.0= 1:07 – 1:10 Konsumsi BBM Toyota Corolla All New 1.6 1997= 1:10 – 1:13 Konsumsi BBM Toyota Corolla All New 1.6 97= 1:8 – 1:14 Konsumsi BBM Corona Absolute 1600 Cc= 1:10 – 1:13 Konsumsi BBM Honda CR-V 2006= 1:07 – 1:10 Konsumsi BBM Honda CR-V, 2001 A/T= 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM Honda CR-V, 2002 M/T= 1:8 – 1:10 Konsumsi Bahan Bakar Suzuki Escudo 1.6 M/T= 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM Mitsubishi Galant St Matic= 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM Grand Livina 1.5 XV MT= 1:13 – 1:17 Konsumsi Bahan Bakar Suzuki Grand Vitara= 1:7 – 1:10 Konsumsi Bahan Bakar Mitsubishi Grandis= 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM Toyota Great Corolla 95 M/T= 1:10 – 1:13 Konsumsi Bahan Bakar Daihatsu Grandmax= 1:10 – 1:13 Konsumsi BBM Great corlla 95, AC FULL= 1:10 – 1:12 Konsumsi BBM Honda Accord Vti M/T 06= 1:7 – 1:13 Konsumsi Bahan Bakar Honda Jazz Idsi MT= 1:13 – 1:17 Konsumsi BBM Toyota Innova Bensin MT= 1:7 – 1:10 Konsumsi BBM Toyota Innova Diesel MT= 1:9 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Innova 2007, G AT= 1:7 – 1:10 Konsumsi Bahan Bakar Honda Jazz Idsi AT= 1:9 – 1:15 Konsumsi BBM Jazz VTEC05 1,5L SOHC= 1:11 – 1:16 Konsumsi BBM Jeep CJ 7. 1982. 4200cc= 1:3 – 1:05 Konsumsi BBM Toyota Kijang Krista 1.8 M/T = 1:7 – 1:10 Konsumsi BBM Toyota Kijang Krista 2.0 M/T= 1:6 – 1:09 Konsumsi BBM Toyota Kijang Super NON AC= 1:9 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Kijang Th 94 Grand 1.5= 1:9 – 1:12 Konsumsi Bahan Bakar Kia Pregio Solar 2700cc= 1:9 – 1:12 Konsumsi BBM Kia Travello Solar 3000cc= 1:9 – 1:12 Konsumsi Bahan Bakar Mitsubishi Kuda Diesel = 1:9 – 1:12 Konsumsi Bahan Bakar Toyota Lancer Glxi 95= 1:9 – 1:13 Konsumsi Bahan Bakar Daihatsu LUXIO M= 1:10 – 1:13 Konsumsi Bahan Bakar Mazda Interplay= 1:10 – 1:14 Konsumsi BBM Suzuki Neo Baleno= 1:10 – 1:14 Konsumsi Bahan Bakar Suzuki SX4= 1:10 – 1:14 Konsumsi Bahan Bakar New Honda Crv MT= 1:9 – 1:12 Konsumsi Bahan Bakar New Kia Picanto= 1:11 – 1:17 Konsumsi Bahan Bakar Nissan Livina 1.8= 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM Odyssey 2.3 Thn 2000 A/T= 1:8 – 1:10 Konsumsi Bahan Bakar Isuzu Panther= 1:12 – 1:16 Konsumsi Bahan Bakar Kia PICANTO= 1:11 – 1:16 Konsumsi Bahan Bakar Sedona Matic= 1:6 – 1:09 Konsumsi Bahan Bakar Nissan Teranno 2.4= 1:6 – 1:9 Konsumsi Bahan Bakar Daihatsu Terios= 1:10 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Soluna Xli 2001= 1:10 – 1:12 Konsumsi BBM Toyota Starlet Carburator= 1:10 – 1:14 Konsumsi BBM Timor Sohc 97= 1:8 – 1:13 Konsumsi BBM Toyota Vios 06= 1:11 – 1:14 Konsumsi BBM Toyota Vios 08= 1:11 – 1:14 Konsumsi BBM Visto 2001 AT= 1:8 – 1:10 Konsumsi BBM VW Kodok 1303 th 76= 1:9 – 1:14 Konsumsi BBM Toyota Yaris= 1:8 – 1:12 Konsumsi BBM Daihatsu Xenia Li= 1:11 – 1:14 Konsumsi BBM Daihatsu Xenia Xi= 1:10 – 1:14 * Keterangan, diatas ada 2 jenis konsumsi bahan bakar yang mana penulis pisahkan menggunakan tanda minus (-), pada sebelah kiri tanda – adalah konsumsi BBM dalam kota, sedangkan disebelah kanan tanda – adalah konsumsi BBM luar kota. Pecinta Otomotif juga bisa menambahkan konsumsi BBM mobil yang dimiliki pada kolom komentar agar menjadi pelengkap

* Konsumsi BBM di atas berdasarkan pengalaman pengguna dan bukan berdasar klaim

16 Mar 2021

"Uang Jalan Masih Sisa, Lumayan Buat Beli Baju"

Share

1 liter solar berapa km untuk truk Elf
1 liter solar berapa km untuk truk Elf
1 liter solar berapa km untuk truk Elf


Dalam sekali jalan, kami melihat bagaimana sebuah truk membutuhkan bermacam komponen biaya operasional. Salah satunya adalah uang jalan untuk pengemudi.

Uang solar, uang tol, hingga kebutuhan pengemudi termasuk makan dan minum karena perjalanan yang lama dan jauh menjadi bagian pecahan dari komponen uang jalan tersebut.

Begitu pula yang didapatkan Yudhafri. Pria yang tinggal di wilayah Jakarta Utara ini bekerja antar mengantar perbekalan di sebuah perusahaan Jerman.

"Dikasih uang jalan pulang pergi kalau lagi bawa truk engkel (empat roda) sekitar Rp 800.000. Itu solar, tol, sudah semua," akunya.

Memulai perjalanan pagi, dia biasanya akan sampai di tempat tujuan sekitar sore hari. Yudhafri memang mengaku gas terus. "Josss terus" kalau dalam bahasanya.

Perusahaannya sendiri menyediakan bermacam truk. Ia sendiri lebih sering menggunakan truk ringan empat roda, dan Isuzu Elf menjadi andalannya.

Kesan menyenangkan yang selalu dia ingat saat dapat giliran mengendarai Isuzu Elf adalah hemat. Uang jalannya jadi tersisa, usai pulang mengantar barang, yang antara lain merupakan obat-obatan.

"Isuzu irit bener itu. Kan ada semboyannya tuh, ‘Isuzu rajanya diesel’," kata dia lalu terkekeh karena ingat kalimat iklan Isuzu Elf di TV dan sejumlah media massa lainnya.

“Josss terus” dalam prinsipnya adalah jalan terus pergi pulang dalam satu hari dan tidak buang waktu, tetapi tidak terburu-buru. Dia mengaku merupakan tipe pengemudi yang santai saja saat mengemudikan truk.

Di sisi lain, uang jalan yang disediakan perusahaan masih mungkin untuk membuatnya berhemat. Ditambah lagi truk Isuzu—termasuk Elf—adalah jajaran truk yang efisien dalam hal konsumsi bahan bakar solar.

"Hemat-hematnya Rp 250.000-Rp 300.000. Ini uang jalan di luar gaji ya. Lumayan buat dibawa pulang," akunya.

Nominal yang bisa ia kantongi tersebut sebenarnya juga didukung dari hematnya bahan bakar Elf. Menurut perhitungannya, setidaknya perjalanan sehari pergi-pulang ke luar kota masih membuatnya bisa berhemat bahan bakar. 

"Kalau Isuzu PP paling bolak-balik Rp 400.000 untuk engkel empat roda. Ini solar doang di luar tol. Kalau lainnya solar Rp 500.000 lah. Masih ada sisa Rp 100.000. Lumayan buat beli baju ha-ha-ha," kata dia.

1 liter solar berapa km untuk truk Elf

-

1 liter solar berapa km untuk truk Elf

Isuzu sungguh serius ingin memperlihatkan betapa perusahaan kendaraan komersial berbasis mesin diesel ini pantas menjadi pemimpin di segmen kendaraan komersial di pasar Jepang.

Sehari setelah memperlihatkan fasilitas pabrik Isuzu Fujisawa kepada 30 konsumen kelas kakap setia asal Indonesia, Isuzu memboyong mereka ke WAcom Hokkaido Proving Ground.

WAcom bukanlah tempat biasa. Inilah fasilitas pengujian kendaraan berjalan milik swasta yang disewa sejumlah manufaktur dunia untuk melakukan uji coba kendaraan dan komponen, termasuk ban, sistem suspensi, dan perangkat pengereman. Isuzu sendiri menjadi salah satu pihak penyewa eksklusif. Isuzu bahkan memiliki fasilitas “Isuzu Premium Club” dalam bentuk bagunan terpisah.

“Kami memiliki enam sirkuit pengujian dalam berbagai macam karekter, termasuk cross country, di mana Isuzu selalu menggunakannya sebagai tempat pengujian kendaraan-kendaraannya,” kata managing director WAcom Hokkaido Ltd. Tadashi Shouda.

Tapi yang ingin dibuktikan Isuzu kali ini bukan sebatas pada performa dan durabilitas truk diesel ciptaanya. Lebih jauh si Rajanya Diesel berusaha meyakinkan betapa truk-truk yang dipasarkan di seluruh dunia bisa memberi keuntungan lebih kepada pengusaha angkutan.

Sekaligus pada kesempatan itu Isuzu ingin mengatakan bahwa seluruh truk terbarunya telah dirancang dengan teknologi tinggi. Dengan kata lain, seluruh teknologi yang disematkan merupakan hasil riset mendalam, sehingga sesuai untuk kebutuhan kendaraan-kendaraan komersial yang beroperasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pendeknya, pada kesempatan pengujian ini Isuzu berani bertaruh kalau truk yang telah dibeli konsumen-konsumen setianya di Indonesia mampu meringankan beban oprasional. Salah satunya dalam penghematan konsumsi solar dan penggantian komponen.

Karena itu, sekitar 30 konsumen setia diberi kesempatan untuk mencoba truk secara langsung di lintasan pengujian. Di sini Isuzu akan mengajarkan dua teknik, yaitu pelatihan kemahiran berkendara hemat bahan bakar dan penilaian dampak dari mengemudi hemat bahan bakar.

Empat truk Isuzu C&E-Series dengan merek dagang GIGA berpenggerak roda 6×2 dengan transmisi 7-speed manual disiapkan untuk kegiatan itu. Seluruh truk kelas berat tersebut merupakan unit-unit baru, lengkap dengan boks kargo aluminium tertutup.

Untuk diketahui, GIGA yang berbobot 25 ton mengusung mesin tipe 6UZ1-TCS bertenaga 380hp dengan suspensi udara. Terdapat dua model transmisi untuk GIGA, yaitu manual dan otomatis. Truk yang mengusai segmennya di Australia dan Selandia Baru, serta semakin kuat di pasar China dan Hong Kong tersebut diklaim mampu memangkas biaya operasional dan berkeselamatan tinggi.

Pada tahap pertama pengujian seluruh pengusaha truk asal Indonesia tersebut diberi kesempatan mengendarai GIGA di sirkuit lurus untuk pengujian kecepatan tinggi. Karena menganggap sebagai pengujian biasa, maka hampir semua peserta, termasuk Dapurpacu.com, melarikan GIGA dengan kebiasaan mengemudi sehari-hari.

Kami semua belum sadar bahwa kala itu sebenarnya Isuzu sedang melihat kebiasaan orang-orang Indonesia mengemudikan truk. Bahkan sebuah alat diagnosis canggih Mimamori (Monitoring) System memantau segala aktifitas berkendara, tanpa bisa dimanipulasi.

Dengan Mimamori System kita bisa tahu sebarapa tinggi pengemudi menginjak pedal gas, waktu menginjak rem, penggunaan transmisi, kecepatan laju, hingga kosekuensi pada penggunaan bahan bakar. Mimamory System sendiri merupakan alat besar sebesar lemari yang dikontrol sedemikian rupa lewat komputer dan mampu pengiriman data melalui GPS dan GPRS.

Hasilnya, semua peserta tercengang mana kala melihat lampiran hasil pengujian masing-masing yang dikeluarkan Mimamory System. Hampir semua peserta tergolong sebagai pengemudi yang tak efisien. Artinya, kami semua termasuk pemboros solar.

Sebagai contoh, pada pengujian pertama Dapurpacu.com hanya memperoleh total nilai 51 poin dari nilai maksimal 100 poin. Ironisnya, banyak di antara peserta yang justru meraih nilai di bawah 50 poin. Nilai tersebut menerangkan bahwa rata-rata peserta belum cukup efisien dalam mengendarai truk. Apalagi tak sedikit peserta yang melarikan truk hingga kecepatan di atas 80 km/jam.

Atas hasil tersebut, pihak Isuzu kemudian memberikan beberapa trik berkendara hemat bahan bakar. Kami dijelaskan tentang mengapa mendapat hasil buruk. Kami juga disarankan agar mengikuti langkah-langkah teknik efisiensi.

Dari situ, kami kemudian digiring masuk lintasan kembali. Metode yang telah diterangkan dijalankan setiap peserta. Hasilnya cukup mengejutkan. Rata-rata peserta mampu menaikkan nilai secara signifikan. Dapurpacu.com bahkan sanggup meraih total nilai 95 poin, atau selisih 5 poin dari dua peserta peraih nilai penuh 100 poin.

Dari hasil diagnosa diterangkan bahwa Dapurpacu.com telah membuat kecepatan laju ideal, di bawah kebiasaan sehari-hari. Waktu pelepasan transmisi juga dikatakan tepat dengan putaran mesin di bawah 1.200rpm. Sebanyak 61 persen perjalanan dicatat menggunakan gear paling tinggi, yaitu transmisi ke-7.

Kedalaman menginjak pedal gas dikatagorikan sangat ideal karena tidak terlalu dalam, dan sering melepas pedal gas ketika truk sudah meluncur d kecepatan ideal. Dapurpacu.com pun dinilai mampu memainkan putaran mesin untuk mengurangi laju, serta memanfaatkan rem dalam jarak penghentian yang tepat.

Dalam pengujian sejauh 2,8 km dengan waktu tempuh 5 menit Dapurpacu.com hanya menghabiskan solar sebanyak 0,7 liter atau menghasilkan rata-rata konsumsi bahan bakar 3,95 km/liter. Menurut Isuzu hasil yang diterima Dapurpacu.com tergolong sangat bagus (very good).

Padahal dalam pengujian pertama Dapurpacu.com hanya bisa menghasilkan rata-rata konsumsi bahan bakar 2,6 km/liter atau total 1,1 liter. Nilai buruk itu diterima karena ketika memacu di lintasan sepanjang 2,8 km Dapurpacu.com itu hanya membutuhkan waktu 4 menit. Bayangkan, untuk 1 menit waktu lebih cepat konsekuensi yang harus dibayar adalah 1 liter solar lebih boros