Zat terlarut jumlahnya lebih titik-titik dibandingkan dengan pelarutnya

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

Bagaimana jumlah partikel zat terlarut mempengaruhi titik beku larutan?

Jadi, hubungan antara konsentrasi larutan (jumlah partikel) dengan penurunan titik beku larutan adalah berbanding lurus. Artinya, semakin besar konsentrasi larutan (jumlah partikel), maka semakin besar pula penurunan titik beku dari larutan tersebut dan mengakibatkan titik beku larutan semakin rendah.

Bagaimana hubungan antara jumlah zat terlarut dengan titik didih larutan jelaskan?

Semakin banyak jenis zat terlarut yang dicampurkan maka semakin tinggi pula titik didih larutannya. Jadi semakin besar konsentrasi larutan maka energi yang digunakan juga semakin besar maka waktu yang diperlukan juga akan semakin kecil.

Apakah zat terlarut larut dalam pelarut?

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa zat terlarut larut seluruhnya dalam pelarut, padahal tarik-menarik antara sesama molekulnya lebih kuat dibandingkan tarik-menarik antara molekul-molekul itu dengan molekul pelarut. Proses pelarutan, seperti halnya semua proses fisis dan kimia, dipengaruhi oleh dua faktor.

Apakah zat terlarut lebih tinggi daripada pelarut?

Zat Terlarut: Titik didih zat terlarut biasanya lebih tinggi dari zat pelarut. Zat Pelarut: Air, alkohol, ammonia, asam sulfat, eter, dan raksa adalah contoh zat pelarut. Zat Terlarut: Gula, garam, logam, emas dll, adalah contoh zat terlarut.

Bagaimana proses pelarutan larut?

Meningkatnya ketidak teraturan sistem inilah yang menyebabkan zat apapun larut, sekalipun proses pelarutannya bersifat endotermik. Untuk sederhananya, kita dapat membayangkan proses pelarutan ini berlangsung dalam tiga tahap berbeda. Tahap pertama ialah pemisahan molekul pelarut, dan tahap kedua ialah pemisahan molekul zat terlarut.

Apakah larutan merupakan zat terlarut?

Reaksi kimia tidak terlepas dari penggunaan larutan. Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut (solvent) pada umumnya adalah zat yang berada pada larutan dalam jumlah yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap sebagai zat terlarut (solute).

Apa saja zat pelarut?

Contoh pelarut organik adalah alkohol, eter, ester, etil asetat, keton, dan sebagainya. Pelarut anorganik merupakan pelarut selain air yang tidak memiliki komponen organik di dalamnya. Dalam pelarut anorganik, zat terlarut dihubungkan dengan konsep sistem pelarut yang mampu mengautoionisasi pelarut tersebut.

Apa yang dimaksud dengan pelarut dan zat terlarut dan contohnya?

Zat terlarut / solute dapat berupa zat padat, gas, maupun zat cair lain. Contoh zat terlarut adalah gula dalam campuran larutan air dan gula. Zat pelarut disebut solvent. Zat pelarut atau solven merupakan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan.

Apa bedanya pelarut terlarut dan larutan?

Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dapat larut atau dilarutkan, sedangkan zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat terlarut.

Apa contoh zat terlarut?

Contoh.

  • Zat Terlarut Zat Pelarut.
  • keadaan larutan.
  • Oksigen.
  • dalam udara.
  • oksigen.
  • udara.
  • air.
  • Apa yang dimaksud dengan zat pelarut dan contohnya?

    Zat perlarut merupakan suatu zat yang berfungsi untuk melarutkan dan dapat diaplikasikan pada benda padat, cair hingga gas dan bahan kimia lainnya. Pelarut alami dan umumnya digunakan adalah air, tapi tahukah kamu kalau terdapat zat kimia lainnya yang berguna untuk kehidupanmu sehari-hari.

    Kondisi bagaimanakah yang menyebabkan proses pelarutan paling cepat?

    Ukuran zat terlarut Semakin besar luas permukaan, berarti semakin banyak permukaan partikel yang saling bertumbukan satu dengan lainnya. Hal ini mengakibatkan proses pelarutan berlangsung lebih cepat.

    Apa yang dimaksud dengan pelarut polar?

    Pengertian dari polar protik dan aprotik adalah Protik menunjukkan atom hidrogen yang menyerang atom elektronegatif yang dalam hal ini adalah oksigen. Dengan kata lain pelarut protik polar adalah senyawa yang memiliki rumus umum ROH. Contoh dari pelarut protik polar ini adalah air H2O, metanol CH3OH, dan asam asetat ( …

    Apakah air termasuk zat pelarut?

    Air adalah pelarut yang serbaguna. Kemampuan air dalam melarutkan zat tersimpan dalam polaritas yang dimiliki oleh molekul air. Air dapat melarutkan zat-zat yang bersifat ionik atau bersifat polar. Cara air melarutkan suatu zat yaitu dengan menarik sisi-sisi ionik atau sisi-sisi polar dari suatu zat terlarut.

    Apa yg dimaksud dengan larutan dan contohnya?

    Jawaban pendek: Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua jenis molekul tercampur. Larutan tidak dapat dipisahkan dengan diendapkan dan perbedaan zat penyusunnya tidak kasat mata. Contoh larutan adalah larutan gula atau garam di dalam air.

    Apa perbedaan kelarutan dan larutan?

    Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat yang bisa larut dalam sejumlah pelarut. Jadi, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Sedangkan, kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat yang bisa larut dalam sejumlah pelarut.

    Siapa yang suka minum teh manis? Untuk menghasilkan minuman ini, biasanya kita akan memerlukan tak hanya air, tetapi juga gula pasir sebagai pemanis. Air teh disini merupakan salah satu contoh larutan, sementara gula pasir adalah zat terlarut. Nah, bicara soal larutan dan zat terlarut, sebenarnya apa sih pengertian larutan?

    Dalam Kimia, larutan bisa diartikan sebagai campuran homogen dari dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan komposisinya dapat bervariasi. Dalam larutan, jika pelarut yang digunakan adalah air, maka larutan tersebut dikenal dengan larutan berair (aqueous) dan jika pelarut yang digunakan selain air, maka larutan dikenal sebagai larutan tak berair (non-aqueous).

    Suatu larutan terdiri atas zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute), atau disebut juga komponen larutan. Pada larutan teh manis di atas, air merupakan zat pelarut, sedangkan gula pasir merupakan zat terlarut. Nah, jika kita perhatikan, disini kita tidak lagi dapat membedakan partikel zat terlarut dan pelarut, bukan?

    (Baca juga: Mengenal Stoikiometri dalam Kimia)

    Dalam larutan, zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut sebagai (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain disebut pelarut atau solven. Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan sendiri disebut pelarutan atau solvasi.

    Konsentrasi Larutan

    Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Konsentrasi dapat dijelaskan secara kualitatif maupun kuantitatif.

    Secara kualitatif, larutan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu  larutan encer dan larutan konsentrat atau larutan pekat.

    Dalam larutan encer, jumlah zat terlarut yang ada relatif sedikit. Sedangkan dalam larutan pekat, jumlah zat terlarut yang ada relatif besar. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm).

    Zat terlarut jumlahnya lebih titik-titik dibandingkan dengan pelarutnya

    Artikel Kimia kelas 12 ini membahas tentang konsep larutan, sifat koligatif larutan, serta perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

    --

    Kamu pasti pernah kan, bikin teh manis panas? Saat air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu kamu aduk, apa sih yang terjadi? 

    Pasti kamu sudah nggak bisa melihat gula itu lagi, kan. Alasannya karena gula sudah larut sempurna di air panas dan nggak akan bisa dipisah lagi. Nah, campuran antara gula dan air panas itu yang disebut sebagai larutan. Dengan kata lain, larutan adalah campuran antara dua atau lebih zat terlarut dan zat pelarut. Dalam kasus ini, yang menjadi zat terlarut adalah gula, sedangkan yang menjadi zat pelarut adalah air panas.

    Kamu perlu tau nih, larutan punya sifat yang unik dan khas, loh! Sifat itu dinamakan sifat koligatif larutan. Di artikel ini, kita akan bahas pengertian sifat koligatif larutan. So, simak pembahasannya sampai habis, ya!

    Pengertian Sifat Koligatif Larutan

    Sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Jadi, semakin banyak zat terlarut, maka sifat koligatifnya akan semakin besar. Hmm, maksudnya gimana, sih?

    Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

    Misalnya gini nih, kamu akan melarutkan gula dengan air panas dalam jumlah yang berbeda. Jadi, ada dua gelas larutan gula ceritanya. Gelas yang pertama, kamu melarutkan 3 sendok teh gula dengan 500 ml air. Sementara itu, untuk gelas kedua, kamu melarutkan 5 sendok teh gula dengan jumlah air yang sama, yaitu 500 ml juga. Karena gula merupakan zat terlarut, dan jumlahnya lebih banyak di gelas kedua, maka sifat koligatif larutan gelas kedua akan lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan di gelas pertama.

    Paham ya maksudnya? Oke, lanjut.

    Sifat koligatif larutan itu ada empat macam, yaitu penurunan tekanan uap (ΔP), penurunan titik beku (ΔTf), kenaikan titik didih (ΔTb), dan tekanan osmotik (π). 

    Kenapa ya simbol dari keempat sifat koligatif larutan itu beda-beda? Terus, arti dari setiap simbolnya itu apa, sih? Eits! tenang, guys. Misteri itu akan kamu pecahkan, kok! Tapi, sebelumnya, kamu harus pahami dulu tentang konsep awal sifat koligatif larutan. Ada tiga hal, yaitu konsep larutan, larutan elektrolit, dan nonelektrolit.

    Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

    Nah, di awal tadi kan kamu sudah tau ya apa itu larutan. Terus, kamu juga sudah tau tentang sifat koligatif larutan dan macam-macamnya. Sekarang, kita bahas bedanya larutan elektrolit dan nonelektrolit, yuk!

    Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi dua jenis. Ada larutan elektrolit dan nonelektrolit. Lalu, apa sih bedanya? 

    Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Kok bisa? Hal ini karena larutan elektrolit dapat menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutannya, guys. Contohnya itu larutan garam (NaCl). Coba deh perhatikan peristiwa kimia di bawah ini!

    NaCl(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl-(aq)

    Dari reaksi di atas, terlihat bahwa jika sebuah senyawa NaCl dilarutkan ke dalam air, maka akan dihasilkan ion Na+ dan ion Cl-. Dengan demikian, kita mendapati bahwa jumlah ion terlarutnya menjadi dua ion.

    Baca Juga: Memahami Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit beserta Contohnya

    Sementara itu, larutan nonelektrolit kebalikannya, nih. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena molekul-molekul terlarutnya tidak terionisasi di dalam larutanya. Hal ini menyebabkan tidak terbentuknya beda potensial dalam larutan, sehingga listrik tidak dapat mengalir. Contoh dari larutan nonelektrolit adalah larutan gula seperti glukosa, sukrosa dan maltosa, larutan urea (CON2H4), serta larutan alkohol seperti metanol, etanol dan propanol.

    Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat dengan Larutan Elektrolit Lemah

    Ternyata, larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

    Zat terlarut jumlahnya lebih titik-titik dibandingkan dengan pelarutnya

    Nah, karena larutan dibagi menjadi dua, maka sifat koligatif larutannya pun terbagi jadi dua, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit. Kedua sifat koligatif larutan ini tentunya punya ciri dan perbedaannya masing-masing, ya. Selain itu, rumus sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit juga. Itu semua akan kita bahas di artikel selanjutnya, ya!

    Baca Juga: Proses Terjadinya Penurunan Tekanan Uap

    Oke guys, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tau ya apa itu larutan, pengertian sifat koligatif larutan, serta perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit. Intinya sih, dari konsep awal yang sudah kamu pelajari ini, kamu jadi punya bekal untuk mengerti masing-masing sifat koligatif larutannya.

    Nah, buat kamu yang mau belajar lebih lanjut tentang materi kimia lainnya, langsung aja yuk ke ruangbelajar. Materinya lengkap, ada soal terupdate dengan pembahasan yang menarik dan mudah dimengerti. Oh iya, yang lebih kerennya lagi, ada konsep kilat yang bisa bantu kamu paham pelajaran lebih cepat, loh! Yuk, tunggu apalagi? Buruan daftar~

    Zat terlarut jumlahnya lebih titik-titik dibandingkan dengan pelarutnya

    Referensi:

    Budi Utami, dkk. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

    Foster dan Sutrisno. 2019. Taktis Belajar Kimia SMA/MA. Jakarta: Penerbit Duta.

    Artikel ini pertama kali ditulis oleh Tedy Rizkha Heryansyah dan diperbarui oleh Efira Yesika pada 26 Juli 2021.