Untuk menjelaskan ciri kerajaan allah yang penuh pengampunan, yesus menggunakan perumpaan tentang

Kerajaan Allah adalah pemerintahan yang dipimpin oleh Allah Yehova yang merupakan makna sengsara dan wafat Yesus. Markus 1 : 14-15 mengingatkan kita untuk cara bertobat orang Kristen dan janji Tuhan bagi orang percaya kepada injil karena Kerajaan Allah sudah dekat. Di Matius 4 : 17 pun juga megingatkan hal serupa yakni bertobat karena Kerajaan Surga sudah dekat.

Saat Tuhan Yesus  Kristus berada di dunia ini. Pengajaran yang sering Ia ajarkan kepada para murid dan orang banyak adalah tentang kerajaan baik menggunakan kata Kerajaan Allah atau pun Kerajaan Surga. Di matius 13, Yesus memberikan permumpamaan atau ilustrasi alkitab tentang Kerajaan Allah sebanyak 7 perumpamaan. Yesus menggunakan benda sebagai media menceritakan perumpamaanNya yakni biji sesawi, ragi, mutiara, dan harta. Keempat benda ini tidak diperoleh secara instan melainkan butuh proses yang lama dan panjang serta tidak sebentar. Biji sesawi dan ragi menjelaskan proses Kerajaan Allah di dunia seperti yang dijelaskan di bawah ini kemudian harta dan mutiara menjelaskan reaksi manusia terhadap Kerajaan Allah itu sendiri. Ciri Kerjaan Allah yang tertulis dalam matius 13  : 31-33 yakni perumpamaan tentang biji sawi dan ragi.

  • Memulai dari yang kecil berkembang menjadi besar

Di  ayat 31, Tuhan Yesus mengajarkan Kerajaan Surga diperumpamakan sebagai biji sesawi. Biji  Sesawi adalah  biji yang  paling kecil di antara  biji lainnya, bijinya tidak diperhitungkan, biji yang sederhana  tetapi, jika tumbuh akan menjadi paling besar di antara sayur lainnya. Tuhan ingin mengatakan lewat perumpamaan tersebut bahwa  sesuatu dimulai dari hal yang sederhana bahkan tidak diperhitungkan oleh orang banyak.

Di balik kedahsyatan Tuhan yang besar,  Ia adalah pribadi yang  sederhana, manusia diciptakan dengan penuh kesabaran. Tuhan Yesus pun saat  memulai pekerjaanNya di bumi dimulai dengan sederhana, Ia memilih ke 12 muridNya yang sederhana tetapi, mampu mengguncangkan dunia. Jika kita dilahirkan dari keluarga yang  sederhana jangan putus asa dan jangan minder. Jika kita cuma karyawan juga jangan rendah diri. Tuhan bisa mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang dahsyat tinggal kita  harus percaya kepada rencanaNya. Tuhan juga ingin menjelaskan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah berkembang dari hal yang kecil menjadi spektakuler. Warga Kerajaan Allah diundang untuk melayani dan memperlebar Kerajaan Allah di muka bumi.

  • Memengaruhi bukan dipengaruhi

Di ayat 33, Tuhan memberikan perumpamaan tentang ragi. Terdapat 2 pengertian penting tentang ragi yakni dari sudut pandang positif dan sudut pandang negatif. Tetapi, di ayat ini Tuhan berbicara dari sudut pandang positif. Ragi di ayat ini berbicara mengenai ragi yang memberikan pengaruh ke dalam kehidupan yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang. Kekristenan yang benar adalah kekristenan yang memberikan pengaruh kepada orang lain. Karena kita adalah garam dan terang dunia serta suratan Kristus.

Sehingga kita harus membawa pengaruh positif di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi berkat di lingkungan pekerjaan, tempat belajar, dan rumah. Gereja ada karena Tuhan mempuyai tujuan yakni menjadi berkat di tengah-tengah dunia. Tuhan Yesus ingin memberikan penjelasan melalui perumpamaan ragi ini dengan memberikan efek Kerajaan Allah bagi dunia dan mengajak anak-anakNya untuk memberikan pengaruh positif untuk dunia ini.

Mutiara yang asli dihasilkan dari kerang mutiara yang bagus, dari perairan yang baik, sinar matahari cukup, dan makanan yang cukup sehingga dihasilkan muatiara yang berkualitas dan langka. Karena kualitas ini lah membuat orang rela dan senang membeli mutiara in dengan harga yang selangit. Begitu juga dengan hal Kerajaan Surga yang telah membayar dosa-dosa manusia dengan darahNya yang mahal agar setiap orang yang percaya akan beroleh hidup yang kekal dan Allah sendiri juga menginginkan kualitas terbaik untuk rakyat yang akan bersama-sama di Kerajaan Allah.

Yesus diberi wewenang lebih besar dibandingkan dengan wewenang yang dipunyai oleh penguasa manusia mana pun di muka bumi. Seperti yang ditulis di dalam matius 28 : 18 Yesus berkata bahwa Ia diberi segala kuasa baik di Surga mau pun di bumi. Yesus terbukti sebagai Pemimpin yang handal dan berbelas kasih. Bersama Allah, Yesus sudah memilih orang-orang dari segala bangsa yang akan memerintah bersamaNya di Surga seperti yang tertulis di dalam kitab wahyu 5 : 9-10 Ia telah memilih orang-orang sebagai orang pilihanNya.

Kerajaan Allah tidak seperti manusia yang mempunyai masa jabatan tetapi, Kerajaan Allah tidak akan peernah binasa seperti yang tertulis di dalam daniel 2 : 44Allah akan mendirikan kerajaanNya yang tidak akan binasa sampai selamanya, kekuasaan tidak beralih kepada siapa pun, dan akan meremukkan segaa kerajaan serta menghabisinya.

Rakyat dari Kerajaan  Allah adalah siapa pun yang melakukan kehendak Allah, tidak  melihat asal usul, dan  tempat lahir seperti yang tertulis di dalam kisah  para rasul 10  :  34-35 bahwa Allah  tidak membeda-bedakan orang dan siapa pun yang takut akan Dia dan mengamalkan kebenaran  berkenan kepadaNya.

Hukum atau aturan dari Kerajaan Allah tidak  hanya melarang perbuatan  yanng salah tetapi juga meningkatkan karakter moral rakyatnya. Karena ada yang tertulis di matius 22 : 37-39 tentang hukum yang terutama adalah mengasihi Tuhan Allah dengan hati, jiwa, d an akal budi itu lah hukum yang terutama dan pertama dan hukum  yang kedua a dalah mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri.

Kerajaan Allah tidak hanya menetapkan standar yang tinggi bagi rakyatnya tetapi juga mengajarkan cara untuk memenuhi standar tersebut. Karena seperti yang ditulis di dalam Yesaya 48 : 17-18  yang megajarkan  c aranya adalah  Tuhan Allah sendiri, Ia  mengajarkan sesuatu yang berfaedah dan menuntun setiap jalan agar damai sejahtera dan kebahagiaan selalu menyertai.

Misi dari Kerajaan Allah adalah mewujudkan kehendak Allah. Kehendak Allah menurut Yesaya 35 : 1, 5-6 adalah memberi keselamatan bagi umat Allah, menurut matius 6 : 10 adalah mendatangkan Kerajaan Allah dan kehendakNya di bumi seperti di Surga, dan wahyu 21 : 1-4 adalah janjiNya tentang langit baru bumi baru di mana tidak ada maut, perkabungan, ratap tangis, dan dukacita karena yang lama telah berlalu.

Demikian beberapa ulasan tentang ulasan kerajaan Allah yang bisa anda ketahui, sebagai anda adalah umat Kristen untuk menjalaninya dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Kata Alkitab / 7 March 2021

Kalangan Sendiri

  • Share:

Salah satu keunikan ajaran Yesus adalah perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan-Nya melalui kisah-kisah singkat yang menyentil dan bermakna mendalam. Walau demikian, melalui perumpamaan ini, Yesus seolah menarik garis pemisah antara orang-orang yang mau mengetahui makna kerajaan Allah yang diberitakan-Nya dengan orang-orang yang ‘punya mata tetapi tidak melihat, punya telinga tapi tidak mendengar”.

"Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti." - Matius 13: 10-13)

Dari sekian perumpamaan yang diungkapkan Yesus di sepanjang Perjanjian Baru terdapat 6 perumpamaan yang paling terkenal dan begitu penting dimengerti oleh orang-orang Kristen diantaranya adalah:

1. Gadis bodoh dan gadis bijaksana

Para gadis yang bersiap dalam sebuah prosesi pernikahan menjadi subjek perumpamaan Yesus dalam menggambarkan penantian akan kedatangan-Nya yang kedua kalinya (Matius 25: 1-13).

“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.” (Matius 25: 1)

2. Penabur benih

Oleh Yesus, Kerajaan Allah pernah diumpamakan seperti sebuah benih yang ditabur petani, yang kemudian bertumbuh dan berbuah (Markus 4: 26-29).

“Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.” (Markus 4: 26-27)

BACA JUGA: MOST : Perumpamaan Modern Mengenai Kasih Bapa

3. Fondasi iman

Yesus mengibaratkan seorang mendengar perkataan-Nya dan menghayatinya bagai membangun rumah di atas karang. Sebaliknya, mereka yang tidak mau mendengarkan Dia, ibarat membangun rumah di atas pasir. Saat banjir melanda maka rumah itu seketika akan hancur (Matius 7: 24-27).

“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu....Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.” (Matius 7: 24, 26)

4. Gandum di antara lalang

Lalang bisa saja tumbuh di antara gandum-gandum yang tumbuh. Seluruh pendengar perumpamaan Yesus tahu walau cantik, lalang tetap saja penganggu bagi pertumbuhan gandum (Matius 13: 24-30).

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya...Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.” (Matius 13: 25, 27)

5. Ragi

Tiap keluarga Yahudi pasti tahu roti akan terasa nikmat karena dibuat dari bahan ragi yang terkhamir dalam adonan. Tidak tampak tetapi berdampak seperti perumpamaan Yesus dalam Matius 13: 33, “Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

BACA JUGA: Perumpamaan Tentang Menanam Benih di Tanah yang Berbatu

6. Menebar pukat

Untuk melukiskan tentang akhir zaman, Yesus memilih untuk menjadikan pukat dan nelayan sebagai subjek perumpamaan-Nya. Bisa dibilang bahwa Matius 13: 47-51 adalah peringatan Yesus akan orang-orang yang layak dan tidak layak masuk kerajaan Allah.

“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (Matius 13: 47-50)

Di antara perumpamaan di atas, Yesus menekankan prinsip-prinsip Kerajaan Allah bagi orang-orang percaya. Dia mengingatkan bagaimana seharusnya cara hidup seorang yang berkenan di Kerajaan Surga, dan hal itu tetap menjadi konsep yang terus berlaku hingga saat ini.

Apakah kamu saat ini sedang mengalami pergumulan berat dan butuh didoakan? Jangan ditunda, segera hubungan SAHABAT 24 kami supaya Anda bisa didoakan. Silahkan hubungi tim kami DI SINI.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com 1

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA