Top 20 toko gucci Wula Waijelu Sumba Timur Nusa Tenggara Timur 2022

Tempatnya iconik sekali, banyak spot foto-fotonya, ada beberapa gazebo-gazebo juga, akses jalannya menuju pantai juga sudah lumayan bagus, hanya saja ketika berkunjung kesana saya tidak melihat ada toilet umum

Watu parunu adalah pantai yang berhiaskan tebing batu yang indah.
Jika berada diatas tebing ini maka terlihat ciri khas keindahan pantai serta desa2 lain yang ada di wilayah kecamatan wula waijilu.
Berbekal kecantikan alam seperti itu kiranya menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan wisatawati baik lokal maupun luar negeri untuk datang menikmati alamku watu parunu.
Sayang sekali, akhir2 ini pantai tidak lagi dirawat dengan baik, akibatnya kotor di mana-mana

Spot liat sunrise yang sangat menarik. Terletak sekitar 120 km dari pusat kota Waingapu. Penduduk nelayannya sangat ramah. Akses jalan ke pantai mudah. Belum lengkap rasanya ke Sumba Timur jika belum ke pantai ini..

Letaknya lumayan jauh, kurang lebih sekitar 3 jam perjalanan berkendara dari kota Waingapu. Sepanjang perjalanan menuju pantai ini pemandangan nya sangat bagus. Padang savana dan perbukitan, ditambah dengan hewan ternak seperti kuda, sapi, kerbau dan kambing yang sedang merumput. Terdapat beberapa obyek wisata lainnya yg bisa didatangi di sepanjang perjalanan menuju pantai ini, seperti Kampung Adat Praiyawang, Pantai Walakiri, dll

Kesini dari Waingapu memang agak jauh, kurang lebih 2-3 jam perjalanan, tapi kondisi jalan aman sudah teraspal bagus dan tidak terlalu berkelok.
Datang kesini pastikan saat waktu surut, kalau tidak karang bolong yang menjadi icon pantai ini akan tertutup tingginya gelombang. Dan juga saat pasang kita tidak bisa menyeberang ke balik karang bolong, padahal disebaliknya itu lah pemandangan lebih bagus, ada pecahan tebing tinggi yang membentuk seperti relief.
Pantai ini salah satu spot pengambilan adegan syuting film pendekat tongkat emas. Masuk kesini cukup bayar untuk parkir saja.

Di pantai watu parunu itu ,indah akan alamnya,di karenakan punya keindahan masi alami

Nyaman sekali untuk pergi bersama teman-teman. Pantainya sepi tidak banyak pengunjung. Di pinggir pantai banyak nelayan menangkap ikan. Sayangnya, sulit mencari orng yang jualan makanan di sekitar pantai. Tapi sudah mulai dikembangkan dengan adanya gazebo, tempat sampah dan tempat parkir. Biaya masuk cukup 5000 rupiah. Cukup jauh memang dari Waingapu tapi layaklah untuk dikunjungi.

Untuk jln masuk disarankan, mengikuti petunjuk jln terbaru
karena klo mengikutti google maps, jln yg lama udah ketutup rumput dan tanaman perdu

Pas kesini cuaca tidak mendukung, lain kali nunggu cerah aja 😂

Hunian villa di tepi pantai bagi para wisatawan yg hobi ber selancar di pantai watulibu.

Mantapz buat cari suasana pantai n sepi dari keramaian...!

Mantab deh, recommend banget🥰

Dekat rumahku,, pemandangan x Indah

(Diterjemahkan oleh Google) Paket serba bagus! Tim yang bagus dan makanan yang enak! Sangat cocok untuk berselancar yang santai dan tidak ramai (terutama September, Oktober, Maret, dan April). Dengan senang hati lagi dan benar-benar direkomendasikan.

(Asli)
Tolles Rundumpaket! Nettes Team und tolles Essen! Super zum relaxen und uncrowded surf (insbesondere September, Oktober, März und April). Gerne Wieder und absolut zu empfehlen.

(Diterjemahkan oleh Google) Kami menghargai kesederhanaan dan keajaiban tempat terpencil di Sumba timur ini, akomodasinya sangat sederhana dan sederhana, tetapi nilai plus mereka justru adalah rasa petualangan yang liar.
Tidur 2 langkah dari laut di bawah langit berbintang yang jarang saya lihat dalam hidup saya. Pemiliknya sangat ramah dan membantu, dia membiarkan kami menggunakan peralatan untuk laut seperti Sup.
Kami memilih formula all-inclusive karena tidak ada yang bisa dimakan, makanannya selalu sangat sederhana tapi enak dan berlimpah.
Pasti tempat yang akan saya rekomendasikan bagi mereka yang tidak membutuhkan kenyamanan tetapi petualangan dan kesederhanaan

(Asli)
Abbiamo apprezzato la semplicità e la magia di questo luogo remoto in est Sumba, le accommodation sono molto semplici e spartane, ma il loro plus è proprio il senso selvaggio dell’avventura.
Dormire a 2 passi dal mare sotto un cielo stellato che poche volte ho visto in vita mia. Il proprietario è molto accogliente e disponibile, ci ha lasciato usare le attrezzature per il mare come il Sup.
Abbiamo scelto la formula all inclusive perchè per mangiare attorno non c’è nulla, il cibo è sempre stato molto semplice ma gustoso e abbondante.
Sicuramente un posto che mi sentirei di consigliare per chi non necessita di comfort ma di avventura e semplicità

Beautiful bungalows, and amazing location. Lots of activities offered there and if you come when waves are good it is an absolute dream for surfing, basically having a whole kilometre long reef all to its own. Just contact them (native english speakers) and ask for the best time for a visit, consodering details on tides and seasonal effects on swells and winds.

(Diterjemahkan oleh Google)
Bungalow yang indah, dan lokasi yang menakjubkan. Banyak kegiatan yang ditawarkan di sana dan jika Anda datang ketika ombak bagus, itu adalah impian mutlak untuk berselancar, pada dasarnya memiliki karang sepanjang satu kilometer untuk diri sendiri. Cukup hubungi mereka (penutur asli bahasa Inggris) dan minta waktu terbaik untuk berkunjung, perhatikan detail pasang surut dan efek musiman pada bengkak dan angin.

Kalala bech adalah sala satu tempat rekreasi dan terdapat penginapan yang di sediakan pelayanan makan dan minuman. Di pantai kalala beach sangat cocok untuk olah raga serving.

Pantai yang indah dengan deburan ombaknya yang khas...saya sering kesana bersama teman teman...

Pantai yang bagus, ombak nya cocok buat surving, tempat nya bersih dan yang pasti masih alami

Resort yg nyaman, tenang dan pantai yg indah

Tempat wisata pantai yg asri

Pernah liputan turnamen mancing disini

Nyaman dan Menyenangkan..

The resort itself has only 3-4 bungalows, really quite and relaxing. The place is only have a basic facilities and basic utilities. But the host can cook a nice and awesome food. The place has a great view and beautiful sunset and very quite and clean beach to relax.

(Diterjemahkan oleh Google)
Resor itu sendiri hanya memiliki 3-4 bungalow, sangat tenang dan santai. Tempat ini hanya memiliki fasilitas dasar dan utilitas dasar. Tapi tuan rumah bisa memasak makanan yang enak dan enak. Tempat ini memiliki pemandangan indah dan matahari terbenam yang indah dan pantai yang sangat tenang dan bersih untuk bersantai.

Tempatnya sangat nyaman ,pesisir pantai

Trimkasih sdh mengijin kami bisa berfoto di tempt ini🙏Sy suka sma rumh penginpannya yg imutt🥰🥰sukse trus ke dpannya...

Tempatnya bagus

We spent 2 nights at Costa. They were expecting us, but they weren’t at all prepared. No sign of management. We had to quite literally ask for everything.

The bed was made, there were 2 towels and a kettle (which I had to clean as there were dead insects and a spider’s web inside it), but that was it.

No cups, tea/coffee, a spoon, water, glasses, toiletries (just a dirty bar of soap in the bathroom) or toilet paper.

We never got a spoon or tea, just sugary 3-in-1 coffee. We didn’t get toilet paper either - just a few tissues.

One thing they did provide was a sachet of insect lotion - the sand flies after sunset are a nightmare. The lotion helped a bit. Don’t even think about going barefoot!

Our ‘villa’ was built on sand, but there’s nowhere to wash your feet and no floor mats to keep the sand off the polished wooden floor. We had to use the towels they gave us and ask for more, and we had to ask them to brush the floor as no broom was provided.

The power went off both nights we were there, but there was no other light source in the room and they didn’t come with anything to help us.

To manage people’s expectations, they need to be realistic about how they describe the place.

The ‘deluxe bungalows’ were just tents on a raised platform. There’s no bathroom - just a couple of toilet/shower points.

Our ‘villa’ was pretty, but it was just a beachfront bungalow built in a traditional style. All the power points are at the back so bizarrely there are three floor and table lights in a line but nothing else. They say the rooms also have a seating area, a sofa bed and a desk. This really isn’t true! There’s a bed in the middle, a coffee table, a side table and a very small wardrobe. Otherwise it’s bare. There’s a hammock for one person, but nowhere to sit - inside or outside - other than the step.

The bathroom is down a set of stairs, and half indoor/half outdoor. It’s badly thought out, as the floor is part concrete tiles, part pebbles and sand, and the cold water shower is at the very end. So your feet are wet, dirty and full of sand before you’ve even got back into the room!

Outside of the room, they say they have bicycles (not true), a shared lounge (not true), and a bar (there isn’t one). There are no sun loungers on the beach, just a few cushions and some small umbrellas.

The food was basic. The grilled fish was quite good, but the fried fish and chicken we had was so dry - cooked to within an inch of its life. And a teaspoon of sambal between two of us. Luckily we’d asked for some veggies to brighten it up. And for some beers to take our minds off it!

Breakfast was extremely sad. A bowl of rice with a fried egg on top on morning, a bowl of instant noodles the next. No fruit, no veggies. 5k food in a 1.5k per night resort.

And when we got the bill, it turns out that they charged extra for the water they gave us (we didn’t ask for it) and the coffee we had with breakfast! The invoicing was the only real thing they got right.

This is an infuriating place. My travel friend is Indonesian so there wasn’t even a language or cultural barrier that anything could be blamed on. The beach is wonderful - great sunrises, sunsets, great for walking and exploring. It could be fantastic. But it really isn’t.

I understand that things are really difficult in these pandemic times. I might be wrong, but it seems they opened shortly before the virus appeared, and before they’d even finished all the work. And now the owner has disappeared and left it to fester in the hands of a woman who prefers to sleep. Any work was done by the cook and her son.

It would be better to close until they can finish the work and reopen properly. Or lower their prices and describe the place realistically. It’s wrong to swindle people out of money by not offering what you promise. 1.5 million a night is a joke price for what they offer, plucked out of thin air. And apparently that’s less than the normal rate!

(Diterjemahkan oleh Google)
Kami menghabiskan 2 malam di Costa. Mereka mengharapkan kita, tetapi mereka sama sekali tidak siap. Tidak ada tanda-tanda manajemen. Kami harus benar-benar meminta semuanya.

Tempat tidur dirapikan, ada 2 handuk dan ketel (yang harus saya bersihkan karena ada serangga mati dan jaring laba-laba di dalamnya), tapi hanya itu.

Tidak ada cangkir, teh/kopi, sendok, air, gelas, perlengkapan mandi (hanya sabun batangan kotor di kamar mandi) atau tisu toilet.

Kami tidak pernah mendapat sendok atau teh, hanya kopi manis 3-in-1. Kami juga tidak mendapatkan kertas toilet - hanya beberapa tisu.

Satu hal yang mereka sediakan adalah sachet lotion serangga - lalat pasir setelah matahari terbenam adalah mimpi buruk. Lotion sedikit membantu. Jangan pernah berpikir untuk bertelanjang kaki!

'Vila' kami dibangun di atas pasir, tetapi tidak ada tempat untuk mencuci kaki Anda dan tidak ada alas lantai untuk menjaga pasir dari lantai kayu yang dipoles. Kami harus menggunakan handuk yang mereka berikan kepada kami dan meminta lebih banyak, dan kami harus meminta mereka untuk menyikat lantai karena tidak ada sapu yang disediakan.

Listrik padam pada kedua malam kami berada di sana, tetapi tidak ada sumber cahaya lain di ruangan itu dan mereka tidak datang dengan apa pun untuk membantu kami.

Untuk mengelola harapan orang, mereka harus realistis tentang bagaimana mereka menggambarkan tempat itu.

'Bungalow mewah' hanyalah tenda di platform yang ditinggikan. Tidak ada kamar mandi - hanya beberapa titik toilet/pancuran.

'Villa' kami cantik, tapi itu hanya bungalow tepi pantai yang dibangun dengan gaya tradisional. Semua titik daya ada di belakang sehingga anehnya ada tiga lantai dan lampu meja berjajar tapi tidak ada yang lain. Mereka mengatakan kamar-kamarnya juga memiliki area tempat duduk, tempat tidur sofa, dan meja. Ini benar-benar tidak benar! Ada tempat tidur di tengah, meja kopi, meja samping, dan lemari yang sangat kecil. Kalau tidak, itu telanjang. Ada tempat tidur gantung untuk satu orang, tetapi tidak ada tempat untuk duduk - di dalam atau di luar - selain tangga.

Kamar mandinya menuruni tangga, dan setengah di dalam/setengah di luar ruangan. Ini dipikirkan dengan buruk, karena lantainya adalah bagian dari ubin beton, bagian dari kerikil dan pasir, dan pancuran air dingin ada di bagian paling akhir. Jadi kaki Anda basah, kotor, dan penuh pasir bahkan sebelum Anda kembali ke kamar!

Di luar kamar, mereka mengatakan bahwa mereka memiliki sepeda (tidak benar), lounge bersama (tidak benar), dan bar (tidak ada). Tidak ada kursi berjemur di pantai, hanya beberapa bantal dan beberapa payung kecil.

Makanan adalah dasar. Ikan bakarnya cukup enak, tetapi ikan goreng dan ayam yang kami miliki sangat kering - dimasak dalam satu inci dari hidupnya. Dan satu sendok teh sambal di antara kami berdua. Untungnya kami meminta beberapa sayuran untuk mencerahkannya. Dan untuk beberapa bir untuk mengalihkan pikiran kita dari itu!

Sarapan sangat menyedihkan. Semangkuk nasi dengan telur goreng di atasnya di pagi hari, semangkuk mie instan berikutnya. Tidak ada buah, tidak ada sayuran. 5k makanan di 1,5k per resor malam.

Dan ketika kami mendapat tagihan, ternyata mereka mengenakan biaya tambahan untuk air yang mereka berikan kepada kami (kami tidak memintanya) dan kopi yang kami miliki dengan sarapan! Faktur adalah satu-satunya hal nyata yang mereka dapatkan dengan benar.

Ini adalah tempat yang menyebalkan. Teman perjalanan saya orang Indonesia jadi tidak ada kendala bahasa atau budaya yang bisa disalahkan. Pantainya luar biasa - matahari terbit yang indah, matahari terbenam, bagus untuk berjalan-jalan dan menjelajah. Ini bisa menjadi fantastis. Tapi sebenarnya tidak.

Saya mengerti bahwa hal-hal sangat sulit di masa pandemi ini. Saya mungkin salah, tetapi tampaknya mereka dibuka sesaat sebelum virus muncul, dan bahkan sebelum mereka menyelesaikan semua pekerjaan. Dan kini pemiliknya telah menghilang dan dibiarkan membusuk di tangan seorang wanita yang lebih memilih untuk tidur. Pekerjaan apa pun dilakukan oleh juru masak dan putranya.

Akan lebih baik untuk menutup sampai mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dan membuka kembali dengan benar. Atau turunkan harga mereka dan gambarkan tempat itu secara realistis. Adalah salah untuk menipu orang demi uang dengan tidak menawarkan apa yang Anda janjikan. 1,5 juta semalam adalah harga lelucon untuk apa yang mereka tawarkan, dipetik dari udara tipis. Dan ternyata itu kurang dari tarif normal!

Magnificent room on the beach. Beautiful owner, Richard who is so kind and helpful and who speaks perfect English. The beaches are spectacular and the people the friendliest ever. Lovely staff, great food and cold beers. Toiletries, coffee and tea facilities in the room . Absolutely perfect.

(Diterjemahkan oleh Google)
Kamar yang luar biasa di pantai. Pemilik yang cantik, Richard yang sangat baik dan membantu dan yang berbicara bahasa Inggris yang sempurna. Pantainya spektakuler dan orang-orang yang paling ramah. Staf yang menyenangkan, makanan enak, dan bir dingin. Peralatan mandi, fasilitas kopi dan teh di kamar. Sangat sempurna.

The place has a 5-stars review potential given the location right on the beach, the amazing local feel and the nice sumbanese house concept. On the other hand, at the time of visiting (being among the first guests - promo deal), the resort cannot be defined as ready to welcome guests to the required standards and would get 1 star max for the services available. Neither food nor drinks were stocked (even drinking water was missing at some point), the restaurant is not yet furnished (no chairs nor glasses), the breakfast was not even basic (only mie goreng or nasi goreng, no juice or proper black coffee). The staff was kind, but they did not seem trained nor provided with al needed. Also no info available on the location, possible things to do or visit, etc. The addition of a manager for the facility is very much required to improve and start up the business.

(Diterjemahkan oleh Google)
Tempat ini memiliki 5-bintang potensial review yang diberikan lokasi tepat di pantai, menakjubkan merasa lokal dan konsep Sumba rumah yang bagus. Di sisi lain, pada saat mengunjungi (yang di antara tamu pertama - deal promo), resor tidak dapat didefinisikan sebagai siap untuk menyambut tamu dengan standar yang dibutuhkan dan akan mendapatkan 1 bintang max untuk layanan yang tersedia. Makanan maupun minuman yang ditebar (air bahkan minum yang hilang di beberapa titik), restoran belum dilengkapi (tidak ada kursi atau gelas), sarapan tidak bahkan dasar (hanya mie goreng atau nasi goreng, ada jus atau kopi hitam yang tepat ). Staf adalah baik, tetapi mereka tampaknya tidak terlatih atau disediakan dengan al diperlukan. Juga tidak ada info yang tersedia di lokasi, mungkin hal yang harus dilakukan atau kunjungan, dll Penambahan seorang manajer untuk fasilitas sangat diperlukan untuk meningkatkan dan memulai bisnis.

Room is perfect, picture of sumbawa.
Food also incredible, fresh lobster. The taste is amazing.
The view from hotel is wonderful.
The staff is warm and skill enough.
The owner is very
warm and informative

(Diterjemahkan oleh Google)
Kamarnya sempurna, gambaran sumbawa.
Makanan juga luar biasa, lobster segar. Rasanya luar biasa.
Pemandangan dari hotel luar biasa.
Stafnya hangat dan cukup terampil.
Pemiliknya sangat
hangat dan informatif

EVERYTHING was PERFECT! The service was perfect, food is amazing and the room was beautiful. Definitely will be back there specially for my honeymoon

(Diterjemahkan oleh Google)
SEGALA SESUATU SEMPURNA! Layanan sempurna, makanan luar biasa dan ruangan itu indah. Pasti akan kembali ke sana khusus untuk berbulan madu

Sangat recomended buat para pelancong...

Pelabuhan berubah fungsi menjadi tempat mancing karena sudah rusak.

Proyek Pelabuhan gagal, spot bagus untuk memancing

Ombaknya top, cocok buat surving 🔥🔥

Tempat yang jauh melelahkan tapi wort it banget

Yes..

(Diterjemahkan oleh Google)
Ya..