Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Ilustrasi cerita fiksi. Credit: pexels.com/Annelis

Bola.com, Jakarta - Tokoh adalah orang-orang yang terlibat dan banyak mengambil peran dalam cerita. Tokoh merupakan satu di antara unsur penting dalam karya sastra.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian tokoh adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.

Tokoh dalam sebuah cerita fiksi menempati peran penting dalam membuat cerita menjadi menarik. Tak bisa dimungkiri, keberadaan tokoh dalam cerita fiksi membuat suatu kisah jadi hidup.

Secara umum, pengertian tokoh adalah individu ciptaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam cerita. Jadi, keberadaan tokoh dalam sebuah cerita fiksi bisa dibilang tak bisa dipisahkan.

Perlu diketahui, tokoh dalam sebuah cerita fiksi dibedakan menjadi beberapa jenis. Apa saja jenis-jenis tokoh dalam cerita fiksi?

Berikut ini rangkman tentang jenis-jenis tokoh dalam cerita fiksi beserta penjelasannya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman balaibahasajateng.kemdikbud.go.id, Selasa (25/1/2022).

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Ilustrasi cerita fiksi. Credit: pexels.com/Aline

Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam suatu cerita. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

Bahkan, pada novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan.

Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peran sebagai pelengkap dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya menunjang tokoh utama. Dalam sebuah cerita, peran yang dilakukan tokoh pembantu biasanya tidak sebanyak tokoh utama.

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Ilustrasi cerita fiksi. Credit: pexels.com/Enzo

Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi pembaca atau tokoh yang perilakunya sesuai kehendak pembaca. Akan tetapi, dalam istilah sastra, tokoh protagonis sama dengan tokoh utama karena memiliki peran utama dalam cerita.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis. Perilaku yang ditampilkan tokoh antagonis bisa dibilang berlawanan dengan tokoh protagonis.

Tokoh tritagonis merupakan karakter ketiga yang berperan menjadi penengah. Tokoh ini menggambarkan karakter yang bijak dan membawa kedamaian dalam cerita. Tidak jarang, tokoh tritagonis berperan sebagai penyelesai konflik.

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Ilustrasi cerita fiksi. Credit: pexels.com/Gabby

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seseorang tokoh sederhana bersifat datar dan monoton.

Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan mengungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian, dan jati dirinya.

Ia dapat memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, tetapi ia dapat pula menampilkan watak dan tingkah laku yang bermacam-macam, bahkan mungkin seperti bertentangan dan sulit diduga.

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Ilustrasi cerita fiksi. Credit: pexels.com/Alena

Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan atau kebangsaannya atau hal lain yang lebih bersifat mewakili.

Tokoh netral adalah tokoh yang dimunculkan demi cerita itu sendiri. Ia merupakan tokoh imajiner yang hanya ada dalam dunia fiksi. Dia hadir (atau dihadirkan) semata-mata demi cerita, atau bahkan dialah sebenarnya pelaku cerita dan yang diceritakan.

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Ilustrasi cerita fiksi. Credit: unsplash.com/Thought

Tokoh statis adalah tokoh cerita yang tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan dengan perkembangan atau perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan.

Sumber: Kemdikbud

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan pengertian tokoh dalam karya sastra khususnya prosa cerita (novel, cerpen, hikayat, dongeng). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa yang namanya tokoh dalam karya sastra adalah sosok yang benar-benar mengambil peran dalam cerita tersebut. Atau kalau kita buat sebuah perbandingan, jika naskah tersebut akan dimainkan atau difilmkan, sosok tersebut membutuhkan aktor (pemain).

Tokoh yang mengambil peran terbesar dalam sebuah cerita adalah tokoh

Dengan melihat definisi di atas, kita dapat melihat bahwa tokoh dalam cerita memiliki variasi fungsi atau peran mulai dari peran utama, penting, agak penting, sampai sekedar penggembira saja. Perbedaan peran inilah yang menjadikan tokoh mendapat predikat sebagai tokoh utama (sentral), tokoh protagonis, antagonis, peran pembantu utama (tokoh andalan), tokoh tidak penting (figuran), dan tokoh penggembira (lataran).Mungkin kita sering menemukan tokoh-tokoh dalam cerita kartun Jepang, atau komik. Misalnya Ultraman, Satria Baja Hitam, atau Doraemon.

Tokoh-tokoh tersebut hanya memiliki satu perwatakan. Ini adalah tokoh-tokoh sederhana, datar. Namun pasti kita perna melihat film Titanic, Troy, atau sinetron Intan di mana perwatakan tokoh-tokohnya disajikan secara lebih lengkap, memiliki perkembangan tokoh secara manusiawi (bandingkan dengan tipe pertama tadi, seperti robot).

Tokoh-tokoh seperti ini sering  disebut  sebagai  tokoh  bulat,  tokoh  komplek. Berikut ini penjelasan yang lebih ”sulit” dalam kacamata ilmu sastra!Yang dimaksud dengan tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan.

Fungsi Tokoh

Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan.

Tokoh Utama atau Tokoh Sentral (ada pula yang menyebutnya Tokoh Kompleks,Tokoh Dinamis, Tokoh Bulat, Tokoh Berkembang) yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan watak. Tokoh Utama ini mengambil bagian terbesar dalam peristiwa cerita, dengan kata lain tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan.

Baca Juga :  Pengertian Gerak Endonom

Tokoh Bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh Tambahan atau Tokoh bawahan (ada juga yang menyebutnya Tokoh Minor, Tokoh Statis, Tokoh Datar, Tokoh Sederhana) ini diungkapkan atau disoroti dari satu segi watak saja. Tokoh ini bersifat statis, wataknya sedikit sekali berubah, atau bahkan tidak berubah sama sekali. Tokoh Bawahan ini dimunculkan sekali atau beberapa kali. Tokoh-tokoh ini mendukung atau membantu tokoh sentral.

Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu

  1. Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yangmenjadi kepercataan tokoh sentral (protagonist atau antagonis).
  2. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa
  3. Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagianatau berfungsi sebagai latar cerita

Peranan Tokoh-tokoh

Tokoh-tokoh yang ada dalam karya sastra kebanyakan berupa manusia, atau makhluk lain yang mempunyai sifat seperti manusia. Artinya, tokoh cerita itu haruslah hidup secara wajar, mempunyai unsur pikiran atau perasaan yang dapat membentuk tokoh-tokoh fiktif secara meyakinkan sehingga pembaca merasa seolah- olah berhadapan dengan manusia sebenarnya.

Tokoh merupakan pelaku rekaan dalam sebuah cerita fiktif yang memiliki sifat manusia alamiah, dalam arti bahwa tokoh-tokoh itu memiliki “kehidupan” atau

berciri “hidup”. Tokoh memiliki derajat lifelikeness (kesepertihidupan). Karena karya fiksi merupakan hasil karya imajinatif atau rekaan, penggambaran watak tokoh cerita pun merupakan sesuatu yang artifisial, yakni merupakan hasil rekaan dari pengarangnya yang dihidupkan dan dikendalikan sendiri oleh pengarangnya.

Definisi Penokohan

Sebenarnya tokoh yang kita ciptakan ditentukan oleh perwatakan yang kita berikan pada tokoh tersebut. Mungkin saja nama tokohnya sama, tetapi ketika kita beri perwatakan yang berbeda, maka tokoh tersebut akan menjadi berbeda. Pemberian

watak tokoh ini merupakan seni tersendiri, yaitu seni ”mencipta” manusia. Mengapa begitu? Karena dengan memberikan perwatakan seperti yang kita inginkan kita menciptakan ”manusia baru” dalam dunia yang kita ciptakan, yaitu ”dunia fiksi”.

Baca Juga :  Hukum Kekekalan Energi

Pengaturan pemberian watak tokoh membutuhkan keahlian tersendiri agar cerita kita berjalan menarik. Pemberian watak tokoh harus berhubungan dengan peran tokoh tersebut dalam cerita yang kita buat. Tentu tidak bijaksana kalau tokoh yang dimaksud hanyalah tokoh figuran kok kita beri perwatakan begitu lengkap. Sebaliknya tokoh utama kita hanya kita beri perwatakan kasar, kurang detail. Ini juga tidak tepat.

Membuat Karakter Tokoh yang Bagus

Tips membangun karakter tokoh :

  1. Penulis harus tahu benar tokoh yang mau dia tulis. Dari situ bisa membantu membangun karakter tokoh yang kuat. Misal: nama, jenis kelamin, dll. Apa caranya sama dengan memuat tokoh untuk novel? Kurang lebih sama. Tapi untuk novel lebih kompleks lagi, karena cerita lebih lama dan
  2. Ada beberapa penulis bahkan membuat biodata dari satu tokoh. Dari nama, jenis kelamin, makanan favorit, pekerjaan, latar belakang, dll. Bahkan admin pernah baca, ada penulis yang sampai membuat buku diari si tokoh untuk benar-benar menyelami si tokoh / karakter
  3. Jangan lupa masukan pula kepribadian dan kebiasaan-keebiasaan dalam karakter si tokoh. Contoh : pendiam atau pemalu, suka menggigiti kuku, dan sebagainya. Kita bisa juga menentukan gaya bicara si karakter / tokoh tersebut. Itu cukup membantu. Jangan sampai tokoh pendiam, tetapi punya banyak Rupa / bentuk tubuh si tokoh, wajahnya, cara berjalan, bicara,melihat, adalah unsur-unsur yang bisa jadi perhatian kita untuk membuat karakter.
  4. Apa gunanya yang semua disebutkan pada nomor sebelumnya? Gunanya supaya karakter yang kita buat tidak melenceng dari yang seharusnya dan jalan ceritanya. Akan aneh kalau kamu buat karakter gadis manja, lalu tiba- tiba dia memanjat pohon atau mengejar layangan. Kecuali kalau ternyata dia hanya pura-pura
  5. Membuat karakter harus selogis mungkin, dan jangan terlalu sempurna. Sama seperti manusia asli, tokoh juga begitu. Buatlah tokoh nampak nyata. Cinderella yang merupakan karakter dongeng pun gak sempurna kok, buktinya dia tetap butuh bantuan ibu peri. Sama seperti kita yang butuh bantuan orang
  6. Cara menguatkan karakter tokoh bisa juga lewat deskripsi dan dialog serta plot cerita. Semuanya gak bisa berjalan masing-masing, harus saling
  7. Banyaklah membaca dan menonton, akan membantumu juga dalam membuat karakter yang kuat. Kok bisa? Dengan banyak membaca kita akan lihat bagaimana penulis lain membentuk karakternya, menguatkannya dalam adegan, deskripsi, dan dialog. Menonton film bisa melatih kita menangkap mimik dan intonasi serta aksi suatu tokoh. Membantu sekali dalam pembentukan
  8. Dalam cerpen tidak mungkin kita memasukkan semua hal-hal dari karakter tokoh yang kita buat, karena cerpen memiliki keterbatasan. Tetapi walau terbatas yang diterima pembaca, sebagai penulis harus menjadi yang paling tahu tentang karakter tersebut, dan itulah yang membuat karakter kita kuat. Karakter yang kita tahu pondasinya, akan sangat mudah dan kuat, juga tidak akan mudah melenceng dari apa yang kita inginkan. Dan itu karakter yang bagus.
  1. Pergi ke tempat umum seperti mall, cafe, arena bermain, dll juga dapat membantumu membangun karakter sekaligus mendapat ide. Misal saja di tempat umum kamu sedang melihat seorang ibu dan anaknya. Kamu bisa menentukan dari melihat, apakah dia ibu yang baik atau bukan. Dari proses memperhatikan itu kamu pelan-pelan mempelajari karakter orang yang suatu saat akan bisa kamu pakai dalam ceritamu. Tp jika sedang memperhatikan orang jangan seperti penguntit atau melotot di depan dia ya. Nanti kamu ditangkap satpam. Hahaha… Santai saja. Yah, seperti sedang „window shopping‟ atau  cuci  mata.  Karena  itulah  kamu  harus  melatih  kepekaan,  dan menajamkan

Baca Juga :  Pengertian APBN

Demikianlah artikel daria duniapendidikan.co.id mengenai Tokoh Adalah : Pengertian, Fungsi, Peranan, Definisi, Cara Membuatnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.