Teknik mencapai finish dalam perlombaan lari jarak pendek dilakukan dengan cara mendahulukan

Teknik mencapai finish dalam perlombaan lari jarak pendek dilakukan dengan cara mendahulukan

Teknik mencapai finish dalam perlombaan lari jarak pendek dilakukan dengan cara mendahulukan
Lihat Foto

Usain Bolt (kanan) mengalahkan Justin Gatlin (kiri) dalam sebuah perlombaan lari.

KOMPAS.com - Sikap tubuh ketika mencapai garis finis merupakan teknik yang sangat penting dalam perlombaan lari.

Untuk mencapai hasil maksimal, seorang pelari harus menguasai teknik start, teknik lari, serta teknik finis (finish).

Kali ini, kita akan membahas teknik mencapai garis finis dalam lomba lari.

Namun, sebelumnya perlu mengetahui jenis-jenis lomba lari yang termasuk ke dalam cabang olahraga atletik.

Baca juga: Sejarah dan Macam-macam Nomor Lari di Olimpiade

Macam-macam nomor olahraga lari adalah lari sprint (100 meter), lari jarak pendek (100-400 meter), lari jarak menengah (800-1500 meter), lari jarak jauh (3000 meter), lari estafet, dan lari gawang atau halang rintang.

Setiap nomor lari memiliki teknik yang berbeda, khususnya saat melakukan start dan gerakan ketika berlari.

Adapun untuk mencapai garis finis, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan.

Berikut adalah macam-macam teknik memasuki garis finis dan juga penjelasannya, seperti dikutip dari laman E-PJOK.

Baca juga: Sejarah Lari Jarak Jauh

1. Teknik Finis dengan Memutar Badan

Gerakan memutar salah satu bahu pada perlombaan lari dilakukan pada saat hendak mencapai garis finis.

Teknik ini bisa dilakukan ketika persaingan dalam lomba lari berlsangung ketat.

Ilustrasi Mencapai Garis Finish (Sumber: Deposit Photos)

Teknik mencapai finish dalam perlombaan lari dilakukan dengan cara mendahulukan bagian dada. Lari merupakan cabang olahraga atletik yang sudah banyak dilombakan. Bagi anak-anak, lari juga dapat dijadikan sebagai permainan lomba lari.

Pada permainan lomba lari, masing-masing orang akan berlari menuju garis akhir. Orang yang berhasil mencapai garis akhir lebih dulu merupakan pemenangnya.

Permainan lomba lari dimainkan dapat dimainkan paling sedikit oleh dua orang. Namun, semakin banyak pemain, maka permainan akan berjalan lebih seru dan kompetitif.

Olahraga ini dapat melatih daya tahan otot dan kecepatan. Dalam berlari, para pemain harus menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh.

Teknik mencapai finish dalam perlombaan lari dilakukan dengan cara mendahulukan anggota badan dada dengan membusungkannya ke arah depan.

1. Gerakan dalam Lomba Lari

Ilustrasi Berlari (Sumber: Pixabay)

Mengutip situs Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia, lari adalah gerakan berpindah tempat atau memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki secara bergantian.

Dengan demikian, berlari termasuk bagian dari gerak atau teknik lokomotor, yaitu gerakan berpindah tempat. Sama halnya seperti berjalan, melompat, memanjat, dan gerakan berpindah tempat lainnya.

Ketika melakukan gerakan laki-laki, ada kalanya kedua kaki tidak bersentuhan dengan tanah. Pada saat berlari, ada waktu tertentu di mana kedua kaki melayang di udara.

Pada cabang atletik, lari dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu lari pendek (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Berbeda dengan permainan lomba lari yang tidak terikat oleh aturan tertentu.

Tempat bermain lomba lari pun bebas di mana saja. Kamu bisa melakukannya di lapangan depan rumah, halaman sekolah, atau lapangan bola. Jarak antara garis start dan finish juga bebas dan sesuai dengan kesepakatan pemain lomba lari.

Teknik Lari dalam Perlombaan

Ilustrasi Lomba Lari (Sumber: Pixabay)

Menurut (Purnomo 2007: 23), seorang pelari harus melakukan persiapan awal sebelum berlari. Hal itu dinamakan dengan start, kemudian tujuan utamanya adalah mengoptimalkan pola lari cepat.

Teknik ini digunakan pelari untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan dengan teknik berlari yang telah dipelajari. Ada dua tahap dalam berlari cepat, antara lain:

Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Caranya adalah dengan mendarat pada telapak kaki, lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortisasi, kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut.

Lalu, mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak, paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.

Tujuan fase layang adalah memaksimalkan dorongan ke depan. Caranya melakukannya adalah sebagai berikut:

  • Mengayunkan lutut kaki, bergerak ke depan, dan ke atas.

  • Pada fase pemulihan lutut kaki topang bengkok, irama ayunan lengan aktif tetapi rilek.

  • Kemudian, kaki topang bergerak ke belakang.

Seorang pelari harus melewati garis finish dengan cepat. Seorang pelari dinyatakan finish jika bagian-bagian tubuhnya sudah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish.

Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewati garis finish, yaitu:

  • Mencondongkan dada dan menjatuhkannya ke depan.

  • Salah satu bahu dijatuhkan ke depan.

  • Secepat mungkin lari, sampai beberapa meter garis finish terlewati.

Itulah teknik mencapai finish dalam perlombaan lari yang dapat kamu lakukan dengan cara mendahulukan bagian dada ke arah depan.