Tangga nada yang digunakan dalam gamelan Semar Pagulingan adalah

ENSAMBLE “Semar Pagulingan”

THIS POST WAS WRITTEN BY AGUSPARMADI ON APRIL 23, 2013

POSTED UNDER: TAK BERKATEGORI

Semar Pagulingan adalah sebuah gamelan yang berasal dari Pulau Bali, gamelan ini adalah tergolong barungan madya. Semar Pagulingan merupakan gamelan rekreasi untuk istana raja-raja zaman dahulu. Biasanya dimainkan pada waktu raja-raja akan kepraduan (tidur). Gamelan ini juga dipergunakan untuk mengiringi tari -tarian dan Gandrung yang semula dilakukan oleh abdi raja-raja kraton. Semar Pagulingan memakai laras pelog 7 nada, terdiri dari 5 nada pokok dan 2 nada pamero.

Sejarah Keberadaan gambelan Semar Pagulingan di Banjar Batan poh Penatih sudah ada sejak tahun 2000 tepatnya pada tanggal 23 – 09 – 2000. Pada awalnya di Banjar Batan Poh tidak memiliki barungan gambelan sama sekali di keranakan saat itu sedikit orang yang bisa memainkan gambelan di Banjar sedangkan jika ada keperluuan agama ( dewa yadnya) Banjar selalu mencari gambelan di Banjar sebelah yaitu di Banjar Paang Kelod untuk sedianya ngayah di Banjar Batan Poh pada suatu saat Banjar Batan Poh membuat proposal kepada pemerintah provinsi Bali agar sudi membrikan bantuan sebuah barungan gong untuk membuat generasi pemuda agar bisa memainkan gambelan di Banjar dan bisa di fungsikan untuk keperluuan upacara adat di Banjar Batan Poh maupun di Desa penatih.

Pemerintah provinsi Bali pada tahun 2000 membrikan sebuah barungan gambelan semar pagulingan di Banjar Batan Poh masyarakat sangat antusias menyambut barungan gambelan semar pagulingan, menariknya pada gambelan semar pagulingan yang ada di Banjar Batan Poh tungguh ( PLAWAH ) gambelan sangat ringan, gambelan ini terdiri dari empat gangsa, empat kantil, dua jublag, dua jegog, satu trompong,satu buah klenang, satu buah klentong, dua buah gender rambat, dua buah gong ( lanang-wadon ), satu buah kempur, satu buah gajar krentengan, satu buah kecek, satu buah gentorang, dan duah buah kendang prumpungan (lanang- wadon). Menurut I Gde Arsana s.sn pelatih gambelan semar pagulingan di Banjar Batan Poh pada gong wadon dan kempur dulunya adalah instrument gambelan yang berada di pura panti sebuah gong dan kempur yang di anggap sakral oleh masyarakat pada waktu odalan gong dan kempur ini selalu berbunyi sendiri tanpa ada orang yang memainkan . maka dari gong dan kempur dijadikan satu pada gambelan semar pagulingan oleh kerana itu pada barungan gambelan semar pagulingan di Banjar Batan Poh memiliki dua buah gong dan satu buah kempur.

Gambelan Semar Pagulingan yang ada di Banjar Batan poh Penatih di fungsikan sebagai sarana kegiatan upacara adat (dewa yadnya dan manusa yadnya) yang ada di lingkungan banjar atau desa. sedangkan jika ada keperluan untuk ngayah di luar desa barungan gambelan sangat bisa atas persetujuan dari Bendesa adat Batan poh

Demikian sejarah dari gambelan semar pagulingan yang ada di Banjar Batan Poh Desa Penatih Denpasar timur.

Kesamaan unsur-unsur gamelan pegambuhan dengan gamelan smar pagulingan yang paling menonjol adalah kesamaan ini secara otomatis menyangkut sebagian besar unsur musikal terutama unsur lagu , pola melodi dan ritme,dinamika juga pola permainan instrumen-instrumen pengatur matra dan instrumen-instrumen ritmis. Kesamaan yang lain adalah penggunaan sebagian besar instrumen ritmis dan pengatur matra. Beda penggunaan instrumen dalam gamelan smar pagulingan dengan gamelan pengambuhan hanya terletak pada instrumen-instrumen melodisnya. Kalau gamelan pengambuhan menggunakan suling besar,gamelan smar pagulingan menggunakan trompong dan keluarga gangs ( saron yang digantung) sebagai instrumen melodis. Rebab yang dalam gamelan pengambuhan sebagai pemegang melodi pokok bersama-sama suling , dalam gamelan smar pagulingan hanya untuk memperkaya dan memperpanjang durasi melodi.pola permainan rebab dan suling dalam gamelan smar pagulingan telah mempunyai pola tersendiri dalam merealisasi melodi-melodi pokok yang dimainkan oleh trompong.bentuk instrumen rebab dalam gamelan pengambuhan dan rebab dalam gamelan smar pagulingan pada prinsipnya sama,sedangkan suling dalam gamelan smar pagulingan digunakan suling menengah dan suling titir.

trompong dan gangsa sebagai instrumen melodis dalam gamelan smar pagulingan dapat digunakan untuk memainkan hampir semua repertoar pengambuhan berikut dengan ragam patetnya.trompong adalah instrumen bermoncol (masuk keluarga gong) ,yang ditempatkan berjejer mulai dari yang bernada rendah hingga yang tertinggi. Dalam satu pangkon terdiri dari 14-16 moncol satu nada. Gamelan semar pagulingan juga memiliki sistem pelarasan pelog tujuh nada ( saih pitu),ini berarti ada dua oktaf (gemyangan) nada dalam instrumen trompong tersebut.instrumen –instrumen keluarga gangsa mulai yang bernada terendah seperti jegogan,jublag,gangsa pemade,dan gangsa kantilan dalam satu pangkon hanya terdiri dari tujuh nada

Gamelan gong kebyar merupakan tipe atau jenis musik gamelan paling umum yang ada dan paling sering dipentaskan di Bali.[1] Secara fisik Gong Kebyar adalah penyederhanaan dari Gong Gede dengan pengurangan peranan[2][3] atau pengurangan beberapa buah instrumennya. Kata kebyar secara harfiah bermakna cepat, tiba-tiba, dan keras; merefleksikan jenis musik gamelan gong kebyar yang sangat dinamis, keras, dan memiliki tempo yang cepat.[3] Gamelan gong kebyar memiliki lima nada dasar yang disebut laras pelog yaitu: nding, ndong, ndeng, ndung, dan ndang.[2]

Music of Indonesia

Gong dari Jawa

  • Timeline
  • Samples

Genres

Klasik

Specific forms

Angklung

Regional music

Bali

Pada tahun 1928, lima buah kaset rekaman yang membawa informasi tentang kesenian musik bali memperdengarkan bahwa, pada saat itu telah banyak tipe atau genre gamelan yang berkembang di Bali. Tipe atau genre gamelan tersebut diantaranya: gong kebyar, gamelan semar pagulingan, gamelan palégongan, gamelan gendér wayang, gamelan gambang, gamelan pajogédan, gamelan gambuh dan gamelan angklung.[4] Gong kebyar diyakini mulai muncul ke permukaan pada masa pergantian abad ke-19.[2][5] Inovasinya berkembang antara tahun 1910 sampai 1915 di Buleleng, sebuah pusat pemerintahan Belanda di Bali Utara. Konon, irama gong kebyar yang dinamis dipengaruhi oleh marching band tentara Belanda pada masa perang puputan.[5] Pertunjukan publik gong kebyar pertama kali di depan umum yang tercatat sejarah adalah pada bulan Desember 1915, saat diadakan kompetisi gong kebyar pertama di Jagaraga, Buleleng.[2][5]

Umumnya dalam pementasan Gong Kebyar, terdapat 10-13 jenis instrumen yang digunakan dan masing-masing terdiri dari beberapa buah instrumen.[3] Jumlah instrumen yang digunakan juga bervariasi, bergantung kelompok atau sekaa dari Gong Kebyar yang tampil. Instrumen yang digunakan tersebut adalah: Gangsa, Jegogan, Jublag, Reyong, Terompong, gendang besar, Ceng ceng, Kajar, Gong besar, Kemong, Babende, suling bambu, dan rebab.[1][3]

Kelompok instrumen dengan bilah tuts

Instrumen yang termasuk kelompok gangsa merupakan instrumen pokok penyusun gong kebyar. Gangsa merupakan jenis instrumen berbilah atau dilengkapi dengan 10 buah tuts campuran kuningan yang kemudian dipukul untuk menghasilkan nada.[3] Gangsa yang digunakan pada gong kebyar terdiri dari tiga jenis. Jenis pertama yaitu ugal; merupakan jenis gangsa paling besar dan penyusun melodi utama dari pertunjukan drama gong. Ugal juga berfungsi sebagai pemimpin melodi saat terompong tidak digunakan. Jenis kedua yaitu pemade yang memiliki bilah tuts yang lebih kecil dari ugal. Nada yang dimiliki pemade lebih tinggi satu oktaf dari ugal. Jenis ketiga yaitu kantil yang merupakan gangsa dengan bilah tuts paling kecil dengan nada oktaf terendahnya sama dengan yang dimiliki pemade.[6]

Jublag dan Jegogan memiliki tampilan yang serupa dengan jenis gangsa, namun dengan ukuran tuts yang lebih besar serta jumlah yang lebih sedikit. Jegogan merupakan instrumen dengan tuts yang memiliki nada terendah pada kelompok instrumen gong kebyar. Umumnya jegogan memiliki bilah tuts 5-6 buah. Sementara itu, Jublag memiliki nada yang lebih tinggi serta tempo permainan yang lebih cepat.[3][6]

Kelompok instrumen gong atau serupa

 

Ilustrasi reyong dan cara memainkannya.

Instrumen yang berbentuk gong atau menyerupai terdiri dari Gong besar, kemong, babende, kempli, reyong, dan terompong. Gong besar sesuai namanya merupakan jenis gong yang paling besar pada kelompok instrumen gong kebyar.[6][7] Biasanya gong besar dibuat sepasang yaitu jenis lanang (harfiah: pria) dan wadon (harfiah: wanita). Gong jenis lanang memiliki nada yang lebih tinggi dari wadon. Kemong dan babende memiliki bentuk serupa dengan gong besar namun dengan bentuk lebih kecil secara berurutan, sehingga nada yang dimilikipun secara berurutan lebih tinggi.[6] Reyong dan Terompong merupakan alat musik yang terdiri dari 10-12 blok gong kecil. Reyong memiliki 12 blok gong kecil. Rentang nada reyong dapat mencapai beberapa oktaf, dan dapat dimainkan oleh dua hingga empat orang.[3][6] Sementara terompong memiliki 10 buah blok gong kecil dan rentang nadanya mencapai dua oktaf.[6] Terompong merupakan instrumen yang tidak terlalu umum ditampilkan dalam gong kebyar. Reyong dan Terompong pada tampilannya menyerupai susunan dari Kempli.[6][8] Kempli merupakan instrumen yang terdiri dari satu blok gong kecil yang berfungsi untuk menandai tempo dari permainan gangsa.[6]

Kelompok instrumen lainnya

Gendang ( kendhang dalam bahasa Bali) pada pementasan gong kebyar terdiri dari dua jenis yaitu lanang (harfiah: pria) dan wadon (harfiah: wanita). Sama seperti gong besar, gendang jenis lanang memiliki nada yang lebih rendah dari jenis wadon.[6] Instrumen lainnya yaitu rebab dan suling bambu yang digunakan dalam pementasan gong kebyar, secara umum sama dengan rebab dan suling bambu yang biasa ditemukan di nusantara.[9][10]

Jumlah dan jenis instrumen yang digunakan pada pementasan gong kebyar pada umumnya ditabulasikan pada tabel di bawah ini:[3]

Jumlah Satuan Instrumen
10 buah Gangsa berbilah (terdiri dari 2 giying / ugal, 4 pemade, 4 kantilan)
2 buah Jegogan berbilah 5 - 6
2 buah Jublag atau calung berbilah 5 - 7
1 set Reyong dengan 12 blok gong kecil
1 set Terompong dengan 10 blok gong kecil
2 buah Gendang besar (lanang dan wadon)
1 set Cengceng
2 buah Gong besar (lanang dan wadon)
1 buah Kemong (gong kecil)
1 buah Babende (gong kecil bermoncong pipih)
1 buah Kempli (semacam kajar)
1-3 buah Suling bambu
1 buah Rebab

  1. ^ a b "Gamelan Gong Kebyar | Gamelan Sekar Jaya – Music and Dance of Bali". gsj.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-31. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  2. ^ a b c d wakhyuningngarsih (2017-10-01). "Sejarah Singkat Mengenai Gambelan Gong Kebyar - Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT". Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  3. ^ a b c d e f g h "Babad Bali - Gamelan Gong Kebyar". www.babadbali.com. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  4. ^ Clendinning, Elizabeth (2017). "Review of Bali 1928 I: Gamelan Gong Kebyar: Music from Belaluan, Pangkung, Busung-biu: The Oldest New Music of Bali, ; Bali 1928 II: Tembang Kuna: Songs from an Earlier Time, Allan Evans; Bali 1928 III: Lotring and the Sources of Gamelan Tradition; Bali 1928 IV: Music for Temple Festivals and Death Rituals, Allan Evans; Bali 1928 V: Vocal Music in Dance Dramas: Jangér, Arja, Topéng and Cepung from Kedaton, Abian Timbul, Sésétan, Belaluan, Kaliungu and Lombok, Allan Evans; Bali 1928 Anthology: The First Recordings, Allan Evans". Ethnomusicology. 61 (1): 166–178. doi:10.5406/ethnomusicology.61.1.0166.  Archived.
  5. ^ a b c Herbst, Edward (2014). Bali 1928, vol. I Gamelan Gong Kebyar Tabuh-tabuh dari Belaluan, Pangkung, dan Busungbiu. Archived
  6. ^ a b c d e f g h i "THE INSTRUMENTS FOR GAMELAN BALI". remus.shidler.hawaii.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-03. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  7. ^ "Babad Bali - Babende". www.babadbali.com. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  8. ^ "Kajar :: Ethnomusicology Musical Instrument Collection". digitalcollections.lib.washington.edu. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  9. ^ "Babad Bali - Rebab". www.babadbali.com. Diakses tanggal 2017-11-02. 
  10. ^ "Babad Bali - Suling". www.babadbali.com. Diakses tanggal 2017-11-02. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gamelan_gong_kebyar&oldid=19058677"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA