Siapa saja wali allah di indonesia

MALANGTIMES - AI Qur'an menjelaskan Waliallah memiliki arti orang yang beriman dan bertakwa. Allah juga telah menyebutkan ciri para wali-Nya dalam firmannya, “Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah Mereka tidak merasa takut dan tidak pula merasa sedih. Yaitu orang-orang yang beriman lagi bertaqwa” (Yunus: 62-63).

Nah, berikut ini adalah para Waliyullah Majdub yang dua di antaranya ada di tanah Jawa. Untuk diketahui, wali Majdub merupakan salah satu tingkatan wali yang memiliki sifat Jadzb. Istilah Jadzb ini mungkin bagi sebagian orang awam yang belum mengetahui dunia atau ilmu tasawuf masihlah sangat asing terdengar. Sifat Jadzb dalam kehidupan sehari-hari boleh dikatakan sifat yang nyeleneh yang terkadang cenderung seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.

1. Wan Sehan Atau Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar

Siapa saja wali allah di indonesia

Habib Syaikhon merupakan seorang ulama min Auliyaillah yang Majdzub. KeIakuan yang sering diperlihatkannya memang aneh-aneh dan ganjil. Seringkali di luar kebiasaan manusia (khoriqul 'adah) bagi pandangan mata awam.

Salah satunya ketika Habib Syaikhon menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada saat Mahalul qiyam sedang berlangsung. Habib Syaikhon hanya duduk dan nampak asyik makan. Ia mengacak-acak hidangan yang ada di hadapannya. Para jamaah yang mengerti dan memahami beliau tentu mendiamkannya saja dan tak ada yang menegurnya.

Baca Juga : SBY Persembahkan 'Cahaya Dalam Kegelapan', Lagu Bagi Para Pejuang Covid-19

Yang lebih mengherankan lagi, sewaktu adzan magrib berkumandang, Habib Syaikhon membawa gitar dan teriak-teriak tepat di depan musala. Ini dilakukannya pada saat jamaah akan melangsungkan salat maghrib. Kelakuannya membuat marah sang Marbot Musala. Dengan lantang sang Marbot mencaci-maki Habib Syaikhon habis-habisan.

Akan tetapi Habib Syaikhon malah menjepit leher Marbot tersebut dan dibenamkan ke dalam ketiaknya. Tiba-tiba marbot tersebut menangis sambil mengatakan, "Saya lihat Mekkah. Saya lihat Ka'bah." Sang Marbot pun kemudian meminta maaf.

2. Habib Ja’far Bin Muhammad bin Hamid bin Umar Alkaff

Siapa saja wali allah di indonesia

Waliyullah dari Semarang yang satu ini berpenampilan nyentrik dengan rambut gondrong, memakai kemeja, celana bahan, sandal jepit, dan kopiah hitam. Kuku jari tangannya dibiarkan panjang.

Habib Ja'far bin Muhammad Al-Kaff mempunyai kebiasaan membuang uang ratusan juta hingga milyaran ke lautan. Ia lahir di Kudus. Rumah kediamannya yakni di desa Dema’an Kota Kudus. Yang membimbing Habib Ja'far adalah Nabiyulloh Khidir Balya bin Malkan.

Baca Juga : Seriusi Temuan Situs di Batu, Wali Kota Dijadwalkan Audiensi dengan Balai Cagar Budaya Jatim

Uniknya, Habib Ja'far tidak dikaruniai sifat Iupa. Tamu yang mengunjunginya setiap harinya tidak kurang dari 50 orang dari berbagai penjuru tanah air. Namun kalau kita sudah pernah menyebutkan nama satu kali saja, Habib Ja'far akan selalu mengingatnya. Ia tidak akan melupakannya meski kita tidak pernah bertemu Iagi dengannya hingga bertahun-tahun.

3. Al Habib Bakar bin Abu Bakar Assegaf

Siapa saja wali allah di indonesia

Orangnya sudah tua dan seringkali tidak memakai pakaian. Ia hanya menggunakan sarung saja. Kalau tidak mengenalinya, orang akan menganggapnya sebagai gelandangan.

Namanya dimasturkan (tertutup), namun orang Nganjuk atau Gresik sering memanggilnya Habib Bakar Seggaf. Tidak ada yang tahu siapa nama aslinya. Namanya dikenal dengan sebutan Habib Bakar. Habib Bakar merupakan putra dari Habib Abu Bakar Assegaf dari Gresik.

Warga Gresik banyak yang mencari dan merindukannya. Pria bertelanjang dada, berjenggot putih, dan berkopyah ini memiliki air kencing yang berbau wangi. Ia pernah masuk sumur kemudian Iangsung hilang dan hanya tinggal sarungnya saja. Pernah ia ditemukan di makam kakeknya sedang memeluk nisan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com. Mari bergabung di Grup Telegram , caranya klik link Telegram JatimTIMES, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Wali Allah SWT dalam Al Quran ternyata menjadi salah satu topik yang kerap dipertanyakan netizen. Dikutip dari situs Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam UII, wali Allah kerap identik dengan mereka yang memiliki karomah.

"Al Quran menjelaskan wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong agama Allah SWT, atau orang yang didekati atau orang yang ditolong Allah SWT," ujar penulis Anas Ahmad Rahman yang saat itu menjadi mahasiswa Magister Ilmu Agama Islam (MIAI) UII.

Karomah yang dimiliki para wali Allah SWT adalah anugerah dari Tuhan untuk hambaNya. Pada hakikatnya karomah para wali Allah SWT itu tidaklah dapat dipelajari. Karomah atau kelebihan para wali Allah sempat dijelaskan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

"Karomah wali adalah sebuah pemberian dari Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang shalih tanpa ia bersusah payah darinya. Berbeda dengan seorang yang menggunakan ilmu hasil dari persekutuannya dengan syaitan, maka ia akan bersusah payah untuk melakukannya," ujar penulis mengutip Ibnu Taimiyah.

Al Quran telah menjelaskan wali Allah SWT dalam ayat-ayatnya. Dengan penjelasan ini diharapkan masyarakat tak lagi bingung terkait sosok wali allah SWT.

Ayat Al Quran yang menjelaskan wali Allah adalah:

1. Ali 'Imran ayat 31

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab latin: Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm

Artinya: "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

2. Al-Maidah ayat 54

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ may yartadda mingkum 'an dīnihī fa saufa ya`tillāhu biqaumiy yuḥibbuhum wa yuḥibbụnahū ażillatin 'alal-mu`minīna a'izzatin 'alal-kāfirīna yujāhidụna fī sabīlillāhi wa lā yakhāfụna laumata lā`im, żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."

3. Yunus ayat 62 dan 63

62. أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

63. ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ

Arab latin:

62. Alā inna auliyā`allāhi lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn

63. Allażīna āmanụ wa kānụ yattaqụn

Artinya:

62. Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

63. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.

Ayat-ayat tersebut, tiap muslim juga bisa mempelajari ciri-ciri dan karakter seorang wali Allah SWT. Sifat ini bisa jadi bahan untuk terus belajar menjadi orang yang lebih baik.

Karakter dalam Al Quran yang menjelaskan wali Allah adalah:

  • Orang-orang yang ittiba (mengikuti) Sunnah Rasulullah
  • Lemah lembut kepada sesama mukmin
  • Tegas terhadap orang-orang kafir
  • Berjihad di jalan Allah SWT
  • Tidak takut terhadap celaan si pencela
  • Tidak ada rasa takut dan sedih dalam hatinya terhadap segala ketetapan Allah SWT
  • Selalu menjaga keimanan serta ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Wali Allah SWT tidak identik dengan mereka yang bisa jalan di air, terbang, atau punya kelebihan lain. Al Quran menjelaskan wali Allah adalah mereka yang selalu berusaha dekat dengan Allah SWT dan menjalankan sunnah nabinya.

(row/erd)

Ada berapakah jumlah wali Allah itu?

Ibnu Arabi, filsuf Islam yang terkenal dengan kitabnya berjudul al-Futuhat al-Makiyyah dan Fusus al-Hikam, menyebut ada 9 tingkat posisi wali Allah.

Siapakah wali Allah yang paling utama?

Maka wali Allah yang paling utama adalah para nabi. Para nabi yang paling utama adalah para rasul. Para Rasul yang paling utama adalah 'ulul azmi. Sedang 'ulul azmi yang paling utama adalah Nabi kita Muhammad ShallAllahu 'alaihi wa sallam.

Bagaimana ciri ciri seorang waliyullah?

Dari ayat di atas, maka dapat kita pahami bahwa ciri dari wali Allah Swt itu adalah dia tidaklah takut dengan sesuatu yang akan menimpanya dan dia tidaklah bersedih dengan apa-apa yang telah menimpa dirinya, dan dia adalah orang-orang yang selalu menjaga ketaqwaannya dan keimanannya kepada Allah Swt.

Siapakah 4 wali Kutub?

Dahulu kala terdapat empat wali yang terkenal di kalangan umat Islam di Timur dan Barat yang dikenal dengan nama Wali Kutub. Mereka adalah Syekh Ahmad ar-Rifai Ra., Syekh Abdul Qadir al-Jilani Ra., Syekh Ahmad al-Badawi Ra., Syekh Ibrahim al-Dusuqi Ra.