Sering mengalami tindihan saat tidur

Jakarta -

Sleep paralysis atau yang lebih dikenal luas dengan istilah ketindihan merupakan fenomena yang terjadi saat kita tidur. Menurut Raj Dasgupta, MD, anggota dari American Academy of Sleep Medicine penyebab terbesar ketindihan adalah kekurangan tidur.

"Terutama saat jet lag. Ketika kamu akhirnya bisa tertidur, tubuhmu terlempar kembali ke tahap yang sangat kamu butuhkan, yakni REM (rapid eye movement). Semakin lama kamu berada dalam tahap tersebut semakin terbesar kemungkinan mengalami ketindihan," katanya, dikutip dari Reader's Digest.

Stres dan kecemasan, pengidap narkolepsi, serta tidur di tempat baru yang membuat khawatir juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Sebenarnya ketindihan tidak menakutkan, namun beberapa hal ini yang kamu alami membuatnya terasa menakutkan:

1. Tak bisa bergerak
Ketindihan, sesuai dengan namanya, membuatmu seperti ditindih sesuatu. Sehingga tentu membuat kita tak bisa bergerak. Sekeras apapun kita berjuang untuk bergerak, rasanya sangat sulit. Namun kabar baiknya, ini hanya sementara dan hanya dalam beberapa menit kita bisa bergerak kembali.

"Ada pemisahan antara tubuh dan pikiran, jadi pikiranmu terbangun namun tubuh belum bisa mengikuti dan jadinya lumpuh. Ini bisa jadi menakutkan," kata Dr Dasgupta.

2. Terasa sulit bernapas
Mengapa ketindihan terasa sangat menakutkan dan memicu panik karena selain bisa membuat kita tidak bergerak, kita juga seakan tak bisa bernapas atau tersedak. Rasanya ada sesuatu yang menahan dada kita, beberapa orang bahkan menyebut ada 'setan' sedang duduk di situ.

Di pikiran kita, kita sedang tertahan di stage REM di mana pola napas kita berada paling rendah, namun kamu terbangun dan ingin mengambil napas dalam-dalam tapi tak bisa," kata Dr Dasgupta.

3. Kayak tak sendirian
Yang mengerikan lagi adalah saat ketindihan kamu merasa seakan ada orang di dalam kamar, di depan pintu atau di depan jendela. Saat itu pikiran kita sedang terbangun dan sangat waspada sehingga masuk ke dalam mode perlindungan.

Dr Dasgupta menyebut hal itu menyebabkan halunasi akan adanya seseorang di dalam kamar. Selain bentuk orang, beberapa pasiennya juga menyebut mereka melihat iblis, nenek tua, anak kecil dengan wajah rusak menakutkan, dan seseorang berpenampilan jahat.

Seakan masih tak cukup mengerikan, saat kita ketindihan kita mengalami halusinasi seperti ular atau serangga besar sedang merayap di tubuh kita. Namun kita tergeletak tak berdaya dan sulit menyelamatkan diri.

4. Bisa 'keluar' dari tubuh
Ketindihan tentu membuat kita merasa panik apalagi dengan serangkaian hal-hal mengerikan yang kita alami. Beberapa pasien juga menyebutkan bahwa mereka mengalami hal tak biasa seperti melayang-layang di atas tubuh, atau bisa melihat tubuh tergeletak.

Rasa panik umumnya akan muncul sebagai reaksi utama. Dr Dasgupta menyarankan untuk tetap ingat agar tak panik dan mengetahui bahwa hal itu akan berlalu. Tenangkan dan biarkan tubuhmu mengejar kerja otak.

5. Sulit kabur
Sudah sulit bangun, bergerak, bernapas, atau berbicara, saking mengerikannya kita seakan merasa akan sulit 'kabur' atau terbangun. Beberapa orang menyebut fokus menggerakkan jemari atau mencoba berteriak dapat memebebaskan mereka.

"Jika hal itu bekerja, lakukan saja. Namun pilihan terbaik biasanya adalah menunggunya untuk berlalu," pungkas Dr Dasgupta.

Simak Video "Tidur Sore Bikin Bodoh"
[Gambas:Video 20detik]
(frp/up)

Toronto - Tindihan atau tidak bisa bergerak saat tiba-tiba terbangun tengah malam sering dikaitkan dengan keberadaan jin atau hantu. Mitos itu sebentar lagi pasti ditinggalkan, sebab ilmuwan telah menemukan senyawa di otak yang memicu tindihan.

Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa tindihan atau dalam bahasa ilmiah disebut sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak. Perubahan tersebut menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara.

Senyawa yang terlibat dalam kelumpuhan saraf-saraf tersebut ada 2, yakni glycine dan GABA (gamma-aminobutyric acid). Saat tidur memasuhi fase REM (Rapid Eye Movement), keduanya bergantian menduduki neurotransmitter dan membuat komunikasi saraf terhenti, seperti dilansir Livescience, Rabu (18/7/2012).

Mekanismenya secara pasti memang belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini sudah terbukti menyebabkan kelumpuhan saat tiba-tiba bangun tengah malam. Jadi bukan karena ditindih hantu, sebab kelumpuhan itu terjadi di otak bukan di alat gerak tubuh.

Fase REM umunya terjadi ketika tidur malam memasuki menut ke 90, lalu berlangsung hampir sepanjang malam. Pada fase tersebut, otak sangat aktif sehingga bisa memunculkan mimpi, menyebabkan orang bisa bicara saat tidur, atau bahkan berjalan dan berhubungan seks tanpa disadari.

Ketika terjadi sleep paralysis, aktivitas otak selama fase REM sebenarnya tetap tinggi. Namun otot-otot tubuh yang harus digerakkan secara sadar tidak bisa merespons perintah dari otak karena jalur komunikasi melalui saraf dilumpuhkan sementara selama diduduki senyawa-senyawa pemicu tindihan.

Para ilmuwan berharap, temuan ini bisa membantu cara mengatasi berbagai gangguan tidur yang terjadi selama fase REM atau disebut sebagai REM Behavior Disorder. Gangguan ini antara lain mencakup ngelindur atau bicara dalam tidur serta berjalan saat tidur.

(up/ir)

Sering tindihan apakah bahaya?

Pada dasarnya, ketindihan ini bukanlah hal yang berbahaya dan normal terjadi. Akan tetapi, apabila ketindihan ini terjadi berulang kali dan sering, mungkin saja Anda mengalami masalah tidur lainnya. Jika demikian, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.

Sering ketindihan saat tidur pertanda apa?

Penyebab Ketindihan atau Sleep Paralysis Menurut Andreas Prasadja, satu-satunya dokter medis ahli gangguan tidur di Indonesia, sleep paralysis yang kita alami, adalah tanda yang diberikan tubuh bahwa seseorang itu terlalu lelah dan kurang tidur.

Tindihan berkali kali Pertanda Apa?

Ketindihan saat tidur dalam istilah medis disebut dengan sleep paralysis. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan sinyal dari otak ke otot, sehingga menyebabkan otot menjadi paralisis/ tidak aktif untuk sementara.

Apakah ketindihan merupakan gangguan jin?

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Indonesia, ketindihan merupakan sebuah fenomena yang disebabkan oleh adanya gangguan jin atau setan saat tidur sehingga seseorang yang mengalami ketindihan tidak dapat menggerakkan anggota badannya, tidak dapat mengeluarkan suara untuk berteriak, dan mengalami kesulitan bernafas.