Show
Inget enggak, dulu waktu kamu masih SD atau mungkin sebelum masuk sekolah, pernah baca-baca buku yang berisi teks cerita fantasi atau tidak nyata? Misalnya, kisah Putri Duyung, Si Kancil, Roro Jonggrang, atau Bandung Bondowoso yang terkenal. Semua judul cerita itu, termasuk teks cerita fantasi yang berupa khayalan dari pengarangnya lho. Lalu, apa, arti dari cerita fantasi? Yuk, kita kenali pengertian serta unsur-unsur teks cerita fantasi. Teks cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan untuk menuturkan, menggambarkan, atau membayangkan berbagai perbuatan, pengalaman, dan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka. Dengan kata lain, hal-hal yang digambarkan dalam teks fantasi adalah hal-hal yang tidak nyata atau fiksi. Unsur-Unsur Teks Cerita Fantasi1. Ada keajaiban, keanehan, dan kemisteriusanCerita mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan kegaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. 2. Ide ceritaIde cerita terbuka terhadap daya khayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana, tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib, supernatural, atau futuristik. Contoh cerita fantasi (Sumber: tokopedia.com) 3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar, yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu. 4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik, yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh juga ada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik). 5. Bersifat fiksiCerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan, tetapi diberi fantasi. 6. BahasaPenggunaan sinonim disampaikan dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal). Baca juga: Cara Membuat Teks Cerita Fantasi Itulah tadi pengertian dan unsur-unsur teks cerita fantasi. Sudah semakin paham 'kan? Mau belajar seru dengan teman dari seluruh Indonesia? Yuk, gabung di ruangbelajar. Kamu akan belajar dengan video-video belajar interaktif, materi yang terstruktur, dan pastinya memudahkan kamu memahami konsep materi belajar. Yuk, langganan sekarang!
Referensi Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Sumber Foto Putri Duyung. Tautan: https://docplayer.info/48843977-Objektif-nilam-yang-ditambahbaik.html Artikel diperbarui pada 8 Agustus 2021. Teks cerita fantasi adalah teks cerita yang ditulis berdasarkan imajinasi atau khayalan. Peristiwa yang terjadi di dalam teks cerita fantasi tidak nyata atau fiksi. Teks cerita fantasi disusun berdasarkan ciri kebahasaannya. Ciri kebahasaan tersebut antara lain:
Dengan demikian, kaidah kebahasaan pada teks cerita fantasi ada enam yaitu menggunakan kata ganti, kata cerapan pancaindera, diksi yang bermakna kiasan, konjungsi urutan waktu, ungkapan keterkejutan, dan kalimat langsung.
Cerita Fantasi adalah bagian dari prosa narasi. Di dalamnya terdapat unsur-unsur kebahasaan yang serupa. Berikut ini akan dijelaskan ciri dan unsur kebahasaan pada cerita fantasi. Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi a) Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni) b) Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana) Contoh deskripsi latar tempat Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan berlian bertaburan di dinding rumah itu. Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh hanya laptopku yang masih menyala. Latar suasana Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata pun terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan penuh kesedihan. Latar waktu Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam nampak mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut malam yang semakin larut. c) Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus. Contoh 1 Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia mengendus sekeliling. d) kata sambung penanda urutan waktu Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat. Contoh:
e) Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah) Contoh
f) Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita “Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku ternganga mendengar perkataan Fona. Aku segera berlari. Demikianlah penjelasan singkat ciri dan unsur kebahasaan pada cerita fantasi. |