Sebutkan kata-kata yang menjadi penanda opini dalam kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis

Sebutkan kata-kata yang menjadi penanda opini dalam kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis
Ilustrasi buku. ©2019 Merdeka.com/Pexels

JATENG | 2 November 2021 17:40 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Berbicara tentang kebenaran, tak lepas dengan fakta maupun opini. Fakta dan opini akan membuktikan sebuah pernyataan.Meskipun, fakta dan opini sering disandingkan karena memiliki keterkaitan. Namun, fakta dan opini adalah hal yang bertolak belakang dan memiliki pengertian yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara membedakan fakta dan opini.

Bagi beberapa orang, cara membedakan fakta dan opini terkadang membingungkan. Padahal, cara membedakan fakta dan opini cukup mudah. Fakta adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan opini adalah ekspresi dari perasaan seseorang yang belum bisa dibuktikan.

Sebagaimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal berupa keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.

Sementara, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang pernah ataupun belum terjadi. Pendapat pribadi tersebut dapat benar bahkan dapat juga salah.

Untuk membedakannya, berikut ulasan cara membedakan fakta dan opini beserta ciri dan contohnya dalam kalimat melansir dari Bola.com dan NNY360.com

2 dari 4 halaman

Sebutkan kata-kata yang menjadi penanda opini dalam kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis

©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Feng Yu

1. Telusuri Kebenarannya

Cara membedakan fakta dan opini yang pertama ialah memeriksa kebenarannya. Temukan bukti-bukti yang akurat untuk menelusuri kebenaran sebuah peristiwa atau pernyataan yang didapat, contohnya dengan mencari tahu waktu, lokasi, proses kejadian, atau hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau pernyataan tersebut.

Fakta dapat dibuktikan kebenarannya, namun fakta juga dapat dibuktikan salah. Tidak peduli siapa yang mengatakan pernyataan itu, itu “secara objektif” benar atau salah karena tidak berdasarkan perasaan.

Sebaliknya, jika peristiwa atau pernyataan tersebut tidak dapat diuji dengan indra dan sulit dibuktikan kebenarannya, peristiwa atau pernyataan tersebut termasuk opini.

2. Telusuri Objektif atau Subjektif

Sifat kalimat juga menentukan cara membedakan fakta dan opini. Telusuri sifat dari kalimat yang disampaikan apakah bersifat objektif atau subjektif. Kalimat yang bersifat objektif cenderung mengungkapkan kejadian apa adanya sesuai kenyataan, sedangkan kalimat yang bersifat subjektif cenderung melibatkan perasaan atau pemikiran penulis.

3. Perhatikan Kata Khusus

Cara membedakan fakta dan opini bisa dengan memperhatikan kata khusus. Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi.

Contohnya saya rasa, seharusnya, menurut saya, bisa jadi, kemungkinan, dianggap, bisa disebut, dan sebagainya. Jika sebuah kalimat menggunakan kata-kata tersebut, maka kalimat tersebut adalah opini.

4. Menalar Kalimat

Menalar kalimat adalah cara membedakan fakta dan opini selanjutnya. Untuk memastikan apakah sebuah kalimat tergolong fakta atau opini, libatkan nalar atau perasaan ketika membacanya. Jika kalimat yang dibaca menimbulkan rasa tidak setuju atau cenderung tidak masuk akal, maka kalimat tersebut merupakan opini.

3 dari 4 halaman

Sebutkan kata-kata yang menjadi penanda opini dalam kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis
©2019 Merdeka.com/Pexels

Cara membedakan fakta dan opini bisa dilihat dari ciri-ciri fakta dan opini. Berikut ciri-ciri fakta dan opini yang perlu diketahui. 

Ciri-Ciri Fakta

1. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya

2. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H

3. Dapat dibuktikan kebenarannya

4. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan).

5. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya

6. Bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar objek

7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi

8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya

Ciri-ciri Fakta dalam Kalimat

Dalam kalimat fakta, terdapat data yang jelas dalam suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.

Yang dimaksud objektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.

Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti seseorang bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.

Ciri-ciri Opini

1. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya

2. Tidak memiliki narasumber.

3. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi.

4. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

5. Bersifat subyektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan.

6. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya.

7. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi pada kemudian hari.

8. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok.

Ciri-ciri Opini dalam Kalimat

  • Mengandung Pendapat Pribadi

Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri maupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang itu juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kalimat cenderung subjektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.

  • Memiliki Kata Bersifat Relatif

Pada kalimat opini, seseorang akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif. Maksud relatif di sini ialah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah tergantung siapa yang mengucapkannya. Kata yang termasuk relatif, di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.

4 dari 4 halaman

Sebutkan kata-kata yang menjadi penanda opini dalam kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis
©2014 Merdeka.com/shutterstock/monticello

Setelah mengetahui cara membedakan fakta dan opini, berikut contoh kalimat fakta dan opini dalam kehidupan sehari-hari. 

Contoh Kalimat Fakta

1. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dan bahasa resmi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.

3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis.

4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah.

5. Ayam dan burung termasuk dalam kategori binatang yang berkembang biak dengan cara bertelur.

6. Dalam tubuh landak terdapat duri yang merupakan alat untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan lainnya.

7. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.

8. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.

9. Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa.

10. Negara Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Contoh Kalimat Opini

1. Rumah itu besar sekali.

2. Matematika dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang banyak dibenci oleh para siswa sekolah.

3. Rumah yang kosong dalam waktu lama dipercaya berhantu.

4. Makanan buatan ibu sangat enak.

5. Sepertinya nanti sore akan turun hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

6. Makanan itu akan terasa lebih gurih jika ditambahkan sedikit perasan air jeruk.

7. Besok saya ingin pergi ke luar negeri.

8. Indonesia adalah negara yang indah.

9. Mobil itu sangat cepat.

10. Bunga mawar adalah bunga yang paling indah dibandingkan bunga yang lain.

(mdk/Ibr)

Di era digital yang arus informasinya bergerak sangat cepat seperti sekarang ini, artikel menjadi salah satu bacaan yang paling sering kita baca. Dalam sehari mungkin kamu bisa membaca lima atau lebih artikel dari HP atau laptop kamu. Baik itu untuk keperluan mengerjakan tugas sekolah atau untuk membaca berita terkini dari dalam atau luar negeri atau sekadar bacaan hiburan untuk mengisi waktu luang kamu. Tapi kamu masih inget, kan, artikel itu apa? Iya, kamu bener. Artikel adalah karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai, yang berisi fakta dan opini, yang dapat mendidik, membujuk, dan meyakinkan pembaca atau sekadar menghibur pembaca. Artikel biasanya membahas sebuah isu atau kejadian yang sedang berlangsung atau yang sudah terjadi. Seperti yang tadi udah disinggung, dalam artikel terdapat fakta dan opini, temen-temen. Kita harus bisa membedakan kedua hal ini saat membaca sebuah artikel, supaya kita tidak salah menganggap opini penulis sebagai fakta. Supaya kamu lebih paham perbedaan fakta dan artikel, yuk, kita belajar bersama-sama.

A. Fakta

Seperti yang sudah kamu duga, fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi di kehidupan nyata. Kebenaran yang dikandung dalam fakta ini sudah terbukti dan terverifikasi. Oleh karena itu saat berhadapan dengan fakta, tidak ada orang yang bisa membantahnya. Misalnya, saat seseorang mengatakan bahwa matahari terbit dari timur, kita tidak bisa membantahnya karena hal itu benar-benar terjadi.

Nah, tapi kamu juga mesti inget kalau fakta dibagi menjadi dua jenis, temen-temen, yaitu:

  1. Fakta umum. Fakta umum merupakan fakta yang kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang zaman. Contohnya: Ikan bernafas dengan insang.
  2. Fakta khusus. Fakta khusus merupakan fakta yang kebenarannya bersifat sementara atau hanya berlaku dalam kurun waktu tertentu. Contohnya: Saat ini Anjar duduk di kelas 3 SMA 2 Negeri Semangus.

Dalam sebuah artikel, fakta biasanya didapat dari tiga sumber, yaitu:

  1. Fakta dari peristiwa yang benar-benar terjadi atau nyata.
  2. Fakta dari hasil riset sebuah lembaga atau seseorang yang kompeten di bidangnya.
  3. Fakta dari pendapat seseorang yang kompeten dan kredibel, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukannya terhadap sebuah peristiwa.

Jadi, dalam artikel, kita bisa dengan mudah membedakan kalimat fakta dengan memperhatikan ciri-cirinya. Kamu simak, ya, ciri-ciri kalimat fakta di bawah ini.

  • Kalimat fakta berisi fakta yang kebenarannya yang dapat dibuktikan dan diverifikasi oleh siapa pun.
  • Kalimat fakta berisi informasi atau data yang akurat mengenai sebuah kejadian, seperti waktu kejadian dan lokasi kejadian.
  • Kalimat fakta bersifat objektif, artinya data yang ditampilkan benar-benar sesuai kenyataan, tidak dibuat-buat, tidak memihak, dan tidak dipengaruhi pandangan pribadi atau subjektivitas penulisnya.
  • Kalimat fakta biasanya dapat menjawab 5W + 1H (what, where, when, who, why, dan how).
  • Kalimat fakta biasanya disertai data angka yang menunjukkan statistik atau jumlah sebenarnya dalam sebuah kejadian. Contohnya seperti dalam kalimat “Jumlah pasien virus corona COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 55 kasus pada Rabu (18/3/2020) malam. Hingga Kamis (19/3/2020) pukul 10.00 WIB hari ini, total pasien yang positif COVID-19 di Indonesia menjadi 227 kasus dengan 11 sembuh dan 19 meninggal”.

B. Opini

Berbeda dengan kalimat fakta yang mengandung kebenaran yang sudah terbukti, kebenaran dalam opini belum terbukti, temen-temen. Itu karena kalimat opini mengandung pendapat, pandangan, gagasan, sikap, saran atau solusi penulis terhadap sebuah masalah atau kejadian yang sedang dibahas dalam artikelnya. Sekalipun demikian, bila sebuah opini pada akhirnya terbukti kebenarannya, maka opini tersebut berubah menjadi fakta, temen-temen.

Nah, seperti fakta, opini juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Opini individu atau perorangan. Opini ini merupakan gagasan atau opini yang dikemukakan oleh individu atau satu orang. Misalnya dalam kalimat “Sepertinya malam nanti akan hujan deras.”
  2. Opini umum. Opini yang kedua merupakan opini yang gagasan atau pendapatnya diakui oleh banyak orang. Misalnya dalam kalimat “Sering mandi di malam hari bisa menyebabkan rematik.”

Untuk dapat membedakan kalimat opini dari kalimat fakta, kamu bisa memperhatikan ciri-ciri kalimat opini. Apa aja, sih, ciri-cirinya? Ini dia ciri-cirinya, temen-temen:

  • Kalimat opini tidak dapat atau belum dapat dibuktikan kebenarannya.
  • Kalimat opini bersifat subjektif, yang biasanya diikuti pendapat, saran, dan uraian yang menjelaskan pandangan penulis terhadap suatu masalah atau kejadian.
  • Kalimat opini didasarkan pendapat pribadi, tidak berdasarkan narasumber yang kompeten dan kredibel.
  • Kalimat opini berisi tanggapan penulis atas sebuah masalah atau kejadian.
  • Kalimat opini menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi.
  • Kalimat opini biasanya menggunakan kata-kata yang sifatnya tidak pasti. Contohnya, mungkin, rasanya atau sepertinya.
  • Kalimat opini juga biasanya menggunakan kata-kata yang sifatnya memberi saran atau solusi. Contohnya, seharusnya atau sebaiknya.

Gimana, temen-temen? Mudah bukan membedakan kalimat fakta dan kalimat opini dalam sebuah artikel? Kalau kamu masih pengen belajar lebih dalam mengenai perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini ini, kamu bisa belajar bareng kita di aplikasi Pahamify. Caranya gampang banget! Kamu cuma tinggal buka Google Play atau App Store di HP kamu, terus unduh dan langganan Pahamify, deh. Kita tunggu, ya, temen-temen.

Penulis: Salman Hakim Darwadi