Buku Tematik Tema 2 Kelas 5 SD - Berikut ini kunci jawaban soal Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 91 92 93 94 95 96 Show
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pembahasan soal dan kunci jawaban tema 1 kelas 5 SD halaman 91, 92, 93, 94, 95, dan 96 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 1. Buku Tematik Tema 2 untuk kelas 5 SD Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 ini berjudul Udara Bersih bagi Kesehatan. Dalam Pembelajaran 1 Subtema 3 ini terdapat bacaan yang berjudul Sembilan Bahaya Kabut Asap dan Cara Mengatasinya. Kunci jawaban ini merupakan pedoman orang tua atau wali dalam mengoreksi hasil belajar anak. Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 2 Kelas 5 SD Halaman 85 86 87 88 89 90 Buku Tematik Pembelajaran 6: Musyawarah Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 SD Halaman 119 120 121 122 Pembelajaran 4: Pecahan dan Desimal Kunci Jawaban Halaman 91 - 96 Suatu hari menjelang sore, langit tampak gelap. Mendung gelap menggantung di langit. Tiba-tiba secercah kilat menyambar dan terdengar suara petir menggelegar. Kemudian hujan turun dan air tercurah deras dari langit. Angin pun berembus sehingga suhu udara menjadi terasa dingin. Jika kamu berada dalam suasana seperti itu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan tinggal di dalam rumah, memakai baju tebal, dan minum teh hangat? Atau sebaliknya, apakah kamu lebih suka keluar dan bermain hujan-hujanan? Kita tentu selalu menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan organ pernapasan. Namun, seringkali faktor lingkungan sangat besar memengaruhi kesehatan kita. Seperti yang terjadi pada tahun 2015, bencana kabut asap melanda sebagian wilayah Indonesia, terutama di Sumatra dan Kalimantan. Bacaan berikut menyajikan bahaya kabut asap bagi kesehatan manusia. Kabut Asap Kebakaran Mengganggu PernapasanSembilan Bahaya Kabut Asap dan Cara Mengatasinya Kebakaran lahan dan hutan telah menjadi bencana kabut asap. Pemerintah sudah berusaha mematikan titik-titik kebakaran, tetapi hasilnya kabut asap masih ada. Apa saja bahaya kabut asap kebakaran dan apa yang harus kita lakukan apabila di daerah kita terkena kabut asap?
Dampak kabut asap tidak hanya buruk bagi lingkungan saja, namun juga dapat mengganggu kesehatan tubuh manusia. Pada dasarnya kabut asap dapat mengganggu kesehatan manusia dalam kondisi apa pun, baik sakit maupun sehat. Terlebih lagi mereka yang yang memiliki riwayat penyakit seperti paru-paru dan jantung. Kabut asap termasuk ke dalam pencemaran polusi udara yang merupakan permasalahan utama dari kesehatan lingkungan di seluruh dunia. Bahkan pada sebuah studi kajian milik Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2013 juga menyimpulkan bahwa polusi udara merupakan penyebab terjadinya penyakit kanker pada manusia, terutama kanker paru-paru. Tak hannya memicu kanker paru-paru saja, kabut asap juga dapat menimbulkan bahaya lainnya bagi kesehatan, di antaranya sebagai berikut: 1. Mengganggu peredaran darah. Paparan kabut asap dapat menyebabkan sistem peredaran darah ikut terganggu. Pasalnya, karbon monoksida (CO) yang terhirup terlalu banyak akan menyebabkan kadar kekentalan darah dan kadar protein meningkat. Hal ini menjadi tanda perkembangan radang pembuluh darah (arterosklerosis). 2. Menyebabkan iritasi. Iritasi juga bisa kamu rasakan jika terlalu lama terpapar oleh kabut asap. Beberapa iritasi bisa saja terjadi di beberapa bagian tubuh seperti hidung, tenggorokan, dan mata. Kondisi ini jika tidak segera ditangani maka akan diperparah dengan munculnya reaksi alergi, infeksi, dan juga peradangan akut. 3. Bersifat karsinogenik. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan memiliki sifat karsinogenik yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan karena zat karsinogenik dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan dalam kondisi yang serius dapat memicu terjadinya kanker. 4. Merusak pernapasan. Dampak lainnya dari kabut asap juga akan menyebabkan kinerja paru-paru menurun sehingga menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. Gangguan pada pernapasan pun bisa berdatangan seperti asma, infeksi saluran pernapasan (ISPA), penyakit paru-paru obstruktif, penyakit jantung, hingga kanker paru-paru. Terlepas dari efek yang bisa merusak kesehatan tubuh. Kita yang terkena dampaknya harus dapat mencegahnya penyakit tersebut menyerang tubuh. Nah, untuk cara mencegah efek kabut asap, dapat mengikuti beberapa tips di bawah ini: 1. Yang paling utama yaitu gunakan masker jika bepergian ke luar rumah 2. Usahakan lantai rumah untuk selalu bersih dari debu dan kotoran 3. Minum air yang cukup sangat membantu membuang racun dari tubuh 4. Jaga kelembapan udara di dalam rumah. Caranya bisa menggunakan filter HEPA atau menggunakan humidifier. Kelembapan dapat membantu mengendalikan alergen dan pemicu penyakit pernapasan lainnya.
Gak perlu khawatir, tulisan kamu bisa tetap Kabut asap tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, tetapi juga kesehatan khususnya organ pernapasan. Menurut Sri Lestari dalam buku Get Smart Ilmu Pengetahuan Sosial, kabut asap pada umumnya terjadi akibat kebakaran hutan. Selain kebakaran hutan, kabut asap juga dapat disebabkan oleh kendaraan bermotor maupun asap pabrik. Kandungan kabut asap tergolong berbahaya karena mengandung zat beracun yang berpotensi mengancam kesehatan manusia. Mengutip laman kemkes.go.id, komposisi kabut asap terdiri dari partikel dan gas, seperti karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, ozon, sulfur dioksida, dan sebagainya. Adapun partikel yang timbul akibat kebakaran hutan disebut dengan particulate matter (PM). Particulate matter biasanya berukuran lebih dari 10 μm (mikrometer). Ukuran partikulat tersebut dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Sementara itu, partikel sangat halus yang berukuran kurang dari 10 μm dapat masuk ke dalam paru. Bahaya Kabut Asap bagi Kesehatan ManusiaMelansir laman bnpb.go.id, bahaya yang ditimbulkan oleh kabut asap antara lain:
Uraian di atas cukup menjelaskan bahaya kabut asap bagi kesehatan organ pernapasan. Kabut asap rentan menginfeksi organ pernapasan karena partikel berbahayanya dapat terhirup manusia. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, kabut asap dapat meningkatkan risiko gangguan paru-paru. Misalnya, emfisema dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Kandungan zat dan partikel hasil pembakaran juga bersifat iritatif dan dapat memperburuk kondisi penderita PPOK maupun penyakit pernapasan lainnya. Sebab, partikulat tersebut membuat paru-paru meradang. Selain bersifat iritatif, berbagai zat dan partikel dalam kabut asap memiliki sifat karsinogenik. Artinya, seseorang yang terpapar kabut asap dapat mengalami risiko terjangkit kanker paru-paru. Cara Melindungi Diri dari Kabut AsapDalam buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 1 oleh Nidaul Janah, terdapat empat cara untuk melindungi diri dari paparan kabut asap di antaranya:
|