Sanksi terhadap norma kesopanan dapat berupa

Vincensius Soma Ferrer  (1516041062)

PERBEDAAN ANTARA KAIDAH HUKUM DAN KAIDAH SOSIAL

  1. 1.      PENGERTIAN  KAIDAH HUKUM

Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh Kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia atau perbuatan nyata yang dilakukan manusia. Kaidah hukum tidak mempersoalkan apakah sikap batin seseorang itu baik atau buruk, yang diperhatikannya adalah bagaimana perbuatan lahiriyah orang itu.Pengertian kaidah hukum ini juga banyak di definisikan oleh para ahli secara tidak langsung kaidah hukum itu meruapakan salah satu kaidah yang sangat meliputi masyarakat secara umum.

  • Kaidah Kesopanan,Kesusilaan,Adat Istiadat ( Kaidah Sosial )

Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah norma yang mengatur hidup manusia yang berlaku secara umum dan bersumber dari hati nurani manusia. Tujuan norma kesusilaan, yaitu mewujudkan keharmonisan hubungan antarmanusia. Sanksi bagi pelanggarnya, yaitu rasa bersalah dan penyesalan mendalam bagi pelanggarnya. Contoh norma kesusilaan, antara lain: 1) jujur dalam perkataan dan perbuatan; 2) menghormati sesama manusia; 3) membantu orang lain yang membutuhkan; 4) tidak mengganggu orang lain;

5) mengembalikan hutang.

Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah norma yang muncul dan berkembang dalam pergaulan masyarakat tertentu. Oleh karena itu, norma kesopanan bersifat lokal dan bergantung kepada adat istiadat atau kebiasa. masyarakat tertentu. Sumber norma kesopanan adalah kebaikan dalam suatu masyarakat yang ditaati sebagai pedoman untuk mengatur manusia. Sanksi bagi pelanggarnya, yaitu dicemooh atau dikucilkan. Contoh norma kesopanan, antara lain: 1) orang muda harus menggunakan bahasa yang lebih halus jika berbicara dengan orang yang lebih tua; 2) mempersilakan wanita duduk, jika bus atau kereta telah penuh; 3) mengetuk pintu jika bertamu; 4) gotong royong untuk kepentingan bersama; dan

5) mengundang tetangga jika menyelenggarakan acara.

Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.

Contoh-contoh norma kesopanan ialah:

  1. Menghormati orang yang lebih tua.
  2. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
  3. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
  4. Tidak meludah di sembarang tempat.
  5. tidak menyela pembicaraan.

Norma kesopanan sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanki dari masyarakat, semisal cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan daripergaulan serta di permalukan.

  1. 2.      PENGERTIAN KAIDAH ADAT (SOSIAL)

Adat adalah aturan, kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi masyarakat pendukungnya. Di Indonesia aturan-aturan tentang segi kehidupan manusia tersebut menjadi aturan-aturan hukum yang mengikat yang disebut hukum adat. Adat telah melembaga dalam dalam kehidupan masyarakat baik berupa tradisi, adat upacara dan lain-lain yang mampu mengendalikan perilau warga masyarakat dengan perasaan senang atau bangga, dan peranan tokoh adat yang menjadi tokoh masyarakat  menjadi cukup penting.

Adat merupakan norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota-anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan menderita, karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan. Misalnya pada masyarakat yang melarang terjadinya perceraian apabila terjadi suatu perceraian maka tidak hanya yang bersangkutan yang mendapatkan sanksi atau menjadi tercemar, tetapi seluruh keluarga atau bahkan masyarakatnya.

PERBEDAAN KAIDAH HUKUM DENGAN KAIDAH SOSIAL

Seperti yang di jelaskan di atas pengertian kaidah hukum dan kaidah sosial, jadi kita bisa membedakan kaidah hukum dan kaidah sosial tersebut . dan perbedaan kaidah hukum kaidah hukum dan kaidah sosial adalah .

Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh Kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia atau perbuatan nyata yang dilakukan manusia.

Kaidah sosial adalah peraturan yang tidak di buat oleh penguasa negara tetapi berlaku dan di akui di dalam masyarakat. Kaidah sosial mempunyai pengaruh yang cukup signifikan di dalam masyarakat dan memiliki sanksi sosial .

Selain dari segi perbedaan pengertiannya kaidah hukum dan kaidah sosial mempunyai perbedaan dari dampaknya. Dampak dari kaidah hukum apabila di langgar akan mengakibatkan terkena sanksi yang sudah di tetapkan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan yang mengatur kaidah hukum tersebut sementara dampak dari kaidah sosial tersebut yakni apabila di langgar akan terkena sanksi yang sudah terdapat  di masyarakat itu dan juga akan mengakibatkan sanksi yang bersifat sosial dan akan juga mengakibatkan anggapan yang tidak bagus dari masyarakat secara tidak langsung akan di kucilkan di masyarakat jadi secara tidak langsung kaidah hukum mendampakkan sanksi secara langsung tetapi kaidah sosial tidak tetapi kaidah sosial itu mengakibatkan hukuman yang berupa pengucilan di masyarakat.

SUMBER : http://rizkifahrian09.blogspot.com/2012/09/perbedaan-kaidah-hukum-dengan-kaidah

Demi memelihara keteraturan dalam masyarakat, ada beberapa norma-norma sosial yang berlaku di dalamnya, salah satunya adalah norma kesopanan. Norma  ini termasuk dalam aturan yang sifatnya tidak memaksa dan berbeda-beda dalam setiap daerah.

Pengertian Norma Kesopanan

Norma kesopanan itu adalah sebuah aturan dalam hidup bermasyarakat yaitu tetang bagaimana bertingkah laku yang baik maupun yang tidak baik, maupun yang patut atau tidak patut yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Norma kesopanan pada umumnya bersumber pada adat istiadat dan budaya yang ada di masyarakat.

Jika dilihat dari namanya, norma ini jelas berkaitan dengan sopan santun yang berlaku dalam masyarakat. Tidak heran kalau sifatnya tidak memaksa dan sanksinya tidak mutlak seperti pada norma hukum. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut beberapa pengertian norma kesopanan.

1. Menurut Bahasa

Norma ini berasal dari dua suku kata, yakni norma dan kesopanan. Norma sendiri berarti sebuah pedoman perilaku yang berlaku dalam kelompok masyarakat dan bersifat mengikat.

Sedangkan kesopanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tingkah laku atau tata krama yang dianggap baik dalam masyarakat.

Dari kedua definisi ini dapat disimpulkan bahwa menurut bahasa norma kesopanan adalah aturan terkait tingkah laku yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu yang sifatnya mengikat anggotanya.

2. Menurut Istilah

Secara istilah, norma sopan santun ini  dimaknai sebagai salah satu aturan yang timbul dan dibuat oleh suatu kelompok masyarakat tertentu untuk menimbulkan rasa saling hormat menghormati. Sumber utama dari norma ini adalah adat kebiasaan yang ada dalam kelompok masyarakat.

Oleh sebab itu, sifatnya sangat relatif dan berbeda-beda antara kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya.

Dari definisi menurut istilah ini, norma sopan santun memiliki beberapa ciri-ciri yang harus ada di dalamnya, yaitu :

  • Sifatnya kedaerahan dan menyesuaikan adat masing-masing tepat.
  • Berasal dari pergaulan yang timbul antar anggota masyarakat.
  • Sanksinya tidak memaksa dan berbeda-beda antar daerah.

Dalam pergaulan sehari-hari, ada banyak sekali contoh norma jenis kesopanan yang bisa ditemukan. Norma-norma tersebut bahkan bisa diklasifikasikan berdasarkan tempatnya, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat seperti berikut ini.

1. Contoh di Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang akan ditemui seseorang sebelum lingkungan lainnya. Tidak heran jika banyak sekali norma terkait kesopanan yang bisa ditemukan dalam lingkup keluarga. Beberapa contohnya adalah :

  • Tidak menyuruh orang tua dengan cara membentak.
  • Tidak berkata kasar kepada ayah dan ibu.
  • Meminta izin kepada kedua orang tua saat akan keluar rumah.
  • Menaati perintah orang tua.
  • Tidak memperlakukan orang tua yang sudah renta dengan kasar.
  • Tidak memaksakan keinginan yang belum bisa dipenuhi orang tua.
  • Berlaku dan berbicara sopan kepada orang tua.

2. Contoh di Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah sebenarnya memiliki tata tertib sendiri di dalamnya yang berkaitan dengan norma kesopanan. Selain norma yang tertulis dalam tata tertib sekolah, ada juga beberapa contoh lainnya, yaitu :

  • Menghormati guru sebagai pengajar ilmu pengetahuan yang ada di sekolah.
  • Mengikuti pelajaran di sekolah dengan tertib.
  • Mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan guru.
  • Tidak berkata jorok kepada teman dan guru yang ada di sekolah.
  • Menggunakan seragam yang tertutup dan rapi.
  • Menghargai dan menerima rapor dengan baik.

3. Contoh di Lingkungan Masyarakat

Norma sopan santun yang ada di lingkungan masyarakat cakupannya sangat luas. Bahkan antara masyarakat yang satu dengan lainnya bisa memiliki norma berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Berjalan agak menunduk ketika ada orang tua yang duduk di bawahnya.
  • Berkata sopan dengan bahasa yang halus kepada orang yang lebih tua.
  • Mendahulukan orang tua untuk duduk ketika berada di tempat umum.
  • Membuang sampah pada tempatnya.
  • Makan dengan tangan kanan.
  • Tidak berbicara kotor dan jorok kepada orang lain.
  • Menutup mulut saat bersin di hadapan orang lain.
  • Tidak membuang ludah di jalan umum.

Baca juga :

Pelanggaran norma ini adalah perilaku yang menyimpang atau tidak mengikuti norma sopan santun yang ada di dalam masyarakat. Biasanya pelanggaran ini dilakukan oleh pendatang yang berasal dari kelompok masyarakat lain ataupun dari dalam anggota masyarakat sendiri.

Salah satu faktor utama terjadi pelanggaran norma sopan santun adalah karena tidak pernah mendapat pengajaran dari orang tua ataupun keluarga terkait sopan santun di masyarakat.

Orang yang melakukan pelanggaran terhadap norma kesopanan tentu akan mendapatkan sanksi secara otomatis dari masyarakat. Meskipun sifatnya tidak memaksa, namun sanksi tersebut bisa membuat pelanggarnya akan merasa jera dan tidak mengulanginya lagi.

Contoh Pelanggaran Norma Kesopanan

Saat ini, banyak sekali ditemukan pelanggaran norma sopan santun yang terjadi di lingkungan sosial, baik masyarakat, sekolah, ataupun dalam keluarga. Ini terjadi karena minimnya penanaman sopan santun sejak dini kepada anak-anak sehingga terbawa setelah dewasa.

Beberapa contoh pelanggaran norma sopan santun yang pernah dan sering terjadi di masyarakat adalah :

1. Contoh Pelanggaran di Lingkungan Keluarga

Jagat maya sempat dibuat heboh oleh perilaku seorang anak perempuan yang membentak-bentak ayahnya, bahkan sampai mengusir ayahnya ke luar area rumah. Perilaku anak tersebut tidak sengaja terekam oleh video CCTV yang ada di sekitar area tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyata anak perempuan tersebut tega membentak dan mengusir ayahnya sendiri karena keinginannya untuk membeli handphone andorid keluaran terbaru tidak bisa dipenuhi ayahnya. Sang anak yang masih remaja dan sifat egoisnya tinggi, langsung emosi dan mengusir ayahnya.

Akibat perbuatan anak perempuan tersebut, ia dikucilkan oleh masyarakat. Ada yang menghujatnya ada pula yang menyumpahinya dengan doa yang jelek. Bahkan, dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, video sang anak tersebar di seluruh Indonesia dan membuatnya merasa malu.

2. Contoh Pelanggaran di Lingkungan Sekolah

Ani adalah anak yang pandai dan selalu masuk 10 besar di sekolahnya. Sayangnya, saat metode pembelajaran diganti secara daring atau melalui media online, nilai Ani menurun drastis. Bahkan, saat pembagian rapor Ani masuk dalam deretan peringkat bawah.

Karena merasa tidak terima dan penilaian gurunya dianggap subjektif, Ani membuang rapor dan sengaja menginjak-injak rapor tersebut di depan teman-temannya. Perbuatan Ani jelas dianggap meremehkan guru karena tidak menghargai hasil penilaian yang diberikan.

Beberapa teman yang tidak mengerti sopan santun malah tertawa senang melihatnya. Namun, siswa lainnya justru memandang Ani rendah karena tidak memiliki sopan santun. Bahkan, akibat perbuatannya, pihak sekolah yang menjunjung tinggi nilai kesopanan mengeluarkan Ani dari sekolah.

3. Contoh Pelanggaran di Lingkungan Masyarakat

Dodo tergesa-gesa berangkat ke sekolah dengan naik angkot. Di dalamnya ternyata penumpang sudah berdesakan. Beruntung Dodo mendapat kursi di dekat pintu. Tepat di sebelah Dodo, ada seorang ibu hamil yang baru saja masuk ke angkot. Ibu itu tidak mendapat kursi dan terpaksa berdiri.

Dodo yang merasa mendapat kursi terlebih dahulu membiarkan ibu hamil di sebelahnya berdiri. Ia malah asyik bermain ponselnya.

Perbuatan Dodo mendapat sorotan dari penumpang lain yang ada di dekatnya. Orang lain yang iba kemudian menawarkan duduk pada ibu hamil tersebut. Sementara orang di dalam angkot masih terus menggunjing Dodo karena perbuatannya yang dianggap tidak beretika.

Baca juga :

Sanksi Norma Kesopanan

Sanksi norma sopan santun adalah hukuman atau balasan yang diperoleh seseorang yang melakukan tindakan pelanggaran terhadap norma tersebut. Tujuan pemberian sanksi adalah memberikan efek jera kepada pelanggar norma agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Beberapa bentuk sanksi yang akan didapatkan oleh pelanggar norma ini di antaranya :

· Dikucilkan oleh masyarakat.

· Menjadi bahan omongan dan gunjingan.

· Diasingkan dalam pergaulan masyarakat.

· Mendapat cemooh dan celaan dari masyarakat di sekitarnya.

· Dipermalukan oleh masyarakat di depan umum.

Beberapa sanksi tersebut memang terlihat ringan dan tidak melukai secara fisik. Namun, orang yang merasakannya tentu akan merasa malu dan terhukum secara psikologis. Dengan perasaan tidak nyaman tersebut, tentu pelanggar norma enggan mengulangi perbuatannya.

Nah sahabat daftarpustaka.org keberadaan norma kesopanan di lingkungan masyarakat berperan penting dalam menjaga kedamaian dan keteraturan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, sanksi yang berlaku pada norma tersebut harus terus diterapkan agar masyarakat lebih menghargai sopan santun dalam pergaulan.


Page 2

Demi memelihara keteraturan dalam masyarakat, ada beberapa norma-norma sosial yang berlaku di dalamnya, salah satunya adalah norma kesopanan. Norma  ini termasuk dalam aturan yang sifatnya tidak memaksa dan berbeda-beda dalam setiap daerah.

Pengertian Norma Kesopanan

Norma kesopanan itu adalah sebuah aturan dalam hidup bermasyarakat yaitu tetang bagaimana bertingkah laku yang baik maupun yang tidak baik, maupun yang patut atau tidak patut yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Norma kesopanan pada umumnya bersumber pada adat istiadat dan budaya yang ada di masyarakat.

Sanksi terhadap norma kesopanan dapat berupa

Jika dilihat dari namanya, norma ini jelas berkaitan dengan sopan santun yang berlaku dalam masyarakat. Tidak heran kalau sifatnya tidak memaksa dan sanksinya tidak mutlak seperti pada norma hukum. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut beberapa pengertian norma kesopanan.

1. Menurut Bahasa

Norma ini berasal dari dua suku kata, yakni norma dan kesopanan. Norma sendiri berarti sebuah pedoman perilaku yang berlaku dalam kelompok masyarakat dan bersifat mengikat.

Sedangkan kesopanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tingkah laku atau tata krama yang dianggap baik dalam masyarakat.

Dari kedua definisi ini dapat disimpulkan bahwa menurut bahasa norma kesopanan adalah aturan terkait tingkah laku yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu yang sifatnya mengikat anggotanya.

2. Menurut Istilah

Secara istilah, norma sopan santun ini  dimaknai sebagai salah satu aturan yang timbul dan dibuat oleh suatu kelompok masyarakat tertentu untuk menimbulkan rasa saling hormat menghormati. Sumber utama dari norma ini adalah adat kebiasaan yang ada dalam kelompok masyarakat.

Oleh sebab itu, sifatnya sangat relatif dan berbeda-beda antara kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya.

Dari definisi menurut istilah ini, norma sopan santun memiliki beberapa ciri-ciri yang harus ada di dalamnya, yaitu :

  • Sifatnya kedaerahan dan menyesuaikan adat masing-masing tepat.
  • Berasal dari pergaulan yang timbul antar anggota masyarakat.
  • Sanksinya tidak memaksa dan berbeda-beda antar daerah.

Contoh Norma Kesopanan

Dalam pergaulan sehari-hari, ada banyak sekali contoh norma jenis kesopanan yang bisa ditemukan. Norma-norma tersebut bahkan bisa diklasifikasikan berdasarkan tempatnya, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat seperti berikut ini.

Sanksi terhadap norma kesopanan dapat berupa

1. Contoh di Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang akan ditemui seseorang sebelum lingkungan lainnya. Tidak heran jika banyak sekali norma terkait kesopanan yang bisa ditemukan dalam lingkup keluarga. Beberapa contohnya adalah :

  • Tidak menyuruh orang tua dengan cara membentak.
  • Tidak berkata kasar kepada ayah dan ibu.
  • Meminta izin kepada kedua orang tua saat akan keluar rumah.
  • Menaati perintah orang tua.
  • Tidak memperlakukan orang tua yang sudah renta dengan kasar.
  • Tidak memaksakan keinginan yang belum bisa dipenuhi orang tua.
  • Berlaku dan berbicara sopan kepada orang tua.

2. Contoh di Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah sebenarnya memiliki tata tertib sendiri di dalamnya yang berkaitan dengan norma kesopanan. Selain norma yang tertulis dalam tata tertib sekolah, ada juga beberapa contoh lainnya, yaitu :

  • Menghormati guru sebagai pengajar ilmu pengetahuan yang ada di sekolah.
  • Mengikuti pelajaran di sekolah dengan tertib.
  • Mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan guru.
  • Tidak berkata jorok kepada teman dan guru yang ada di sekolah.
  • Menggunakan seragam yang tertutup dan rapi.
  • Menghargai dan menerima rapor dengan baik.

3. Contoh di Lingkungan Masyarakat

Norma sopan santun yang ada di lingkungan masyarakat cakupannya sangat luas. Bahkan antara masyarakat yang satu dengan lainnya bisa memiliki norma berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Berjalan agak menunduk ketika ada orang tua yang duduk di bawahnya.
  • Berkata sopan dengan bahasa yang halus kepada orang yang lebih tua.
  • Mendahulukan orang tua untuk duduk ketika berada di tempat umum.
  • Membuang sampah pada tempatnya.
  • Makan dengan tangan kanan.
  • Tidak berbicara kotor dan jorok kepada orang lain.
  • Menutup mulut saat bersin di hadapan orang lain.
  • Tidak membuang ludah di jalan umum.

Baca juga :

Pelanggaran Norma Kesopanan

Pelanggaran norma ini adalah perilaku yang menyimpang atau tidak mengikuti norma sopan santun yang ada di dalam masyarakat. Biasanya pelanggaran ini dilakukan oleh pendatang yang berasal dari kelompok masyarakat lain ataupun dari dalam anggota masyarakat sendiri.

Salah satu faktor utama terjadi pelanggaran norma sopan santun adalah karena tidak pernah mendapat pengajaran dari orang tua ataupun keluarga terkait sopan santun di masyarakat.

Orang yang melakukan pelanggaran terhadap norma kesopanan tentu akan mendapatkan sanksi secara otomatis dari masyarakat. Meskipun sifatnya tidak memaksa, namun sanksi tersebut bisa membuat pelanggarnya akan merasa jera dan tidak mengulanginya lagi.

Sanksi terhadap norma kesopanan dapat berupa

Contoh Pelanggaran Norma Kesopanan

Saat ini, banyak sekali ditemukan pelanggaran norma sopan santun yang terjadi di lingkungan sosial, baik masyarakat, sekolah, ataupun dalam keluarga. Ini terjadi karena minimnya penanaman sopan santun sejak dini kepada anak-anak sehingga terbawa setelah dewasa.

Beberapa contoh pelanggaran norma sopan santun yang pernah dan sering terjadi di masyarakat adalah :

1. Contoh Pelanggaran di Lingkungan Keluarga

Jagat maya sempat dibuat heboh oleh perilaku seorang anak perempuan yang membentak-bentak ayahnya, bahkan sampai mengusir ayahnya ke luar area rumah. Perilaku anak tersebut tidak sengaja terekam oleh video CCTV yang ada di sekitar area tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyata anak perempuan tersebut tega membentak dan mengusir ayahnya sendiri karena keinginannya untuk membeli handphone andorid keluaran terbaru tidak bisa dipenuhi ayahnya. Sang anak yang masih remaja dan sifat egoisnya tinggi, langsung emosi dan mengusir ayahnya.

Akibat perbuatan anak perempuan tersebut, ia dikucilkan oleh masyarakat. Ada yang menghujatnya ada pula yang menyumpahinya dengan doa yang jelek. Bahkan, dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, video sang anak tersebar di seluruh Indonesia dan membuatnya merasa malu.

2. Contoh Pelanggaran di Lingkungan Sekolah

Ani adalah anak yang pandai dan selalu masuk 10 besar di sekolahnya. Sayangnya, saat metode pembelajaran diganti secara daring atau melalui media online, nilai Ani menurun drastis. Bahkan, saat pembagian rapor Ani masuk dalam deretan peringkat bawah.

Karena merasa tidak terima dan penilaian gurunya dianggap subjektif, Ani membuang rapor dan sengaja menginjak-injak rapor tersebut di depan teman-temannya. Perbuatan Ani jelas dianggap meremehkan guru karena tidak menghargai hasil penilaian yang diberikan.

Beberapa teman yang tidak mengerti sopan santun malah tertawa senang melihatnya. Namun, siswa lainnya justru memandang Ani rendah karena tidak memiliki sopan santun. Bahkan, akibat perbuatannya, pihak sekolah yang menjunjung tinggi nilai kesopanan mengeluarkan Ani dari sekolah.

3. Contoh Pelanggaran di Lingkungan Masyarakat

Dodo tergesa-gesa berangkat ke sekolah dengan naik angkot. Di dalamnya ternyata penumpang sudah berdesakan. Beruntung Dodo mendapat kursi di dekat pintu. Tepat di sebelah Dodo, ada seorang ibu hamil yang baru saja masuk ke angkot. Ibu itu tidak mendapat kursi dan terpaksa berdiri.

Dodo yang merasa mendapat kursi terlebih dahulu membiarkan ibu hamil di sebelahnya berdiri. Ia malah asyik bermain ponselnya.

Perbuatan Dodo mendapat sorotan dari penumpang lain yang ada di dekatnya. Orang lain yang iba kemudian menawarkan duduk pada ibu hamil tersebut. Sementara orang di dalam angkot masih terus menggunjing Dodo karena perbuatannya yang dianggap tidak beretika.

Baca juga :

Sanksi Norma Kesopanan

Sanksi norma sopan santun adalah hukuman atau balasan yang diperoleh seseorang yang melakukan tindakan pelanggaran terhadap norma tersebut. Tujuan pemberian sanksi adalah memberikan efek jera kepada pelanggar norma agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Beberapa bentuk sanksi yang akan didapatkan oleh pelanggar norma ini di antaranya :

· Dikucilkan oleh masyarakat.

· Menjadi bahan omongan dan gunjingan.

· Diasingkan dalam pergaulan masyarakat.

· Mendapat cemooh dan celaan dari masyarakat di sekitarnya.

· Dipermalukan oleh masyarakat di depan umum.

Beberapa sanksi tersebut memang terlihat ringan dan tidak melukai secara fisik. Namun, orang yang merasakannya tentu akan merasa malu dan terhukum secara psikologis. Dengan perasaan tidak nyaman tersebut, tentu pelanggar norma enggan mengulangi perbuatannya.

Nah sahabat daftarpustaka.org keberadaan norma kesopanan di lingkungan masyarakat berperan penting dalam menjaga kedamaian dan keteraturan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, sanksi yang berlaku pada norma tersebut harus terus diterapkan agar masyarakat lebih menghargai sopan santun dalam pergaulan.