Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kuantitas penduduk adalah

Untuk pembahasan kali ini akam mengulas mengenai kependudukan di Indonesia yang dimana dalam hal ini meliputi definisi, masalah, cara dan upaya pemerintah mengatasinya. Untuk lenbih jelas dan lebih dipahami kalau begitu simak saja uraian berikut ini.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kuantitas penduduk adalah

Baca JUga ; Dinamika Penduduk : Pengertian, Dampak, Faktor Dan Solusinya Lengkap

Pengertian Kependudukan Indonesia

Penduduk Indonesia sebagian besar hidup di daerah pedesaan yang masih memiliki rasa kekeluargaan antar sesama. Kependudukan di Indonesia memiliki empat ciri-ciri umum yakni Jumlah penduduk yang dimana dalam hal ini semakin bertambah, sebagian besar penduduk berusia muda, persebaran penduduk tidak merata pada setiap pulau, sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian.

Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah namun untuk mengatasi hal itu pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengendalikan jumlah pertumbuhan.

Masalah Kependudukan Di Indonesia

Dalam hal bahwa permasalahan pendudukan di Indoensia yaitu:

Masalah Kuantitatif

  • Jumlah penduduk yang besar.
  • Pertumbuhan penduduk yang tinggi.
  • Persebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata.

Masalah Kualitatif

  • Tingkat kesehatan penduduk yang rendah.
  • Tingkat pendidikan yang rendah.
  • Tingkat pendapatan yang rendah.

Cara & Upaya Pemerintah Mengatasi Masalah Kependudukan

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut ialah:

  • Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program keluarga berencana (KB).
  • Persebaran dan kepadatan penduduk diatasi dengan seperti program transmigrasi dan pembangunan lebih intensif di kawasan indonesia timur.
  • Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan seperti pembangunan fasilitas seperti pusat kesehatan masyarakat “puskemas” dan rumah sakit umum “RSUD” dan pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin.
  • Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan seperti penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia, penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, peningkatan kualitas tenaga pengajar “guru dan dosen” di lembaga pendidikan milik pemerintah, penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja dan mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga-lembaga pemerintah.
  • Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan seperti penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembangnya usaha/investasi baik PMDN ataupun PMA, optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja, penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha.

Baca Juga : √ Karakteristik Benua Australia : Iklim, Bentang Alam & Penduduk

Unsur-unsur Dinamika Penduduk

Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :

  1. Kelahiran (natalitas)
  2. Kematian (mortalitas)
  3. Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.

5. Masalah Kependudukan

Dunia

  • Tahun 1650 = 500 juta orang
  • Tahun 1830 = meningkat menjadi 1 milyar orang
  • Tahun 1930 = 2 milyar orang
  • Tahun 1975 = 4 milyar orang
  • UNFPA 1989 = 5,2 milyar dan setiap tahunnya meningkat > 90 juta
  • Tahun 2025 diperkirakan bertambah menjadi 8,5 milyar
  • Seabad dari sekarang diperkirakan pertumbuhan penduduk berhenti pada 10 milyar

Sebagian besar tinggal di negara berkembang oleh karena pertumbuhan penduduk di negara maju sudah terkendali.

Deklarasi Kependudukan Dunia 1967

  1. Kami percaya, masalah kependudukan harus ditempatkan sebagai unsur yang amat penting bagi tujuan-tujuan nasional suatu bangsa, serta dalam menyalurkan aspirasi rakyatnya
  2. Kami percaya, bahwa sebagian besar dari orangtua dunia sangat berhasrat untuk mendapat pengetahuan mengenai KB untuk merencanakan keluarga
  3. Kami percaya, bahwa keberlangsungan maupun arti kehidaupan yang damai sangat bergantung terhadap pemecahan dalam masalah kependudukan dunia
  4. Kami percaya, bahwa tujuan dari KB secara hakiki justru berada pada pemerkayaan kehidupan itu sendiri dan bukan pada pembatasan. KB juga meningkatkan harkat seorang manusia untuk dapat mencapai tingkat potensi yang sepenuhnya sebagai manusi utuh

Baca Juga : Pengertian Sensus Penduduk

Forum Kependudukan abad ke-21 November 1989 “Deklarasi Amsterdam”

Menyatakan “untuk melaksanakan berbagai tujuan kependudukan abad ke-21, maka semua negara perlu memperkuat enam pilar yang sangat penting:

  1. Memperkuat komitmen politik
  2. Mengembangkan strategi & program nasional
  3. Mengakselerasikan & meningkatkan mobilitas sumber-sumber dana & daya
  4. Meningkatkan status & peranan wanita
  5. Meningkatkan mutu, efektifitas & daya jangkau pelayanan KB baik pemerintah maupun swasta
  6. Meningkatkan kesadaran masyarakat & pertisipasi masyarakat di semua lapisan dengan memperhatikan kepentingan mereka secara luas

Demikianlah artikel dari gurupendidikan.co.id mengenai Kependudukan Di Indonesia : Pengertian, Masalah, Cara, Upaya, Unsur, Deklarasi, dan Forum Kependudukan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kuantitas penduduk adalah

Masalah kependudukan adalah fenomena sosial yang terus berkembang karena jumlah penduduk di suatu wilayah juga selalu mengalami perubahan. Permasalahan penduduk yang berkaitan dengan jumlah penduduk itulah yang bisa disebut permasalahan kuantitas penduduk. Salah satu contoh permasalahan kuantitas penduduk adalah overpopulasi atau kelebihan jumlah penduduk. Overpopulasi bisa menimbulkan dampak yang beragam dalam berbagai bidang kehidupan karena seperti yang kita tahu bahwa, masing-masing penduduk membutuhkan sandang, pangan, dan papan untuk bisa bertahan hidup.

Jika penduduk terus bertambah, sedangkan jumlah faktor untuk memenuhi kebutuhan tetap atau bahkan semakin berkurang maka akan muncul banyak bermasalahan, seperti kemiskinan, kelaparan, dll. Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya atau cara-cara untuk mengatasi permasalahan kuantitas penduduk, misal melalui program KB.

Kuantitas Penduduk

Pengertian kuantitas penduduk dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan jumlah penduduk. Jumlah penduduk tersebut selalu berubah-ubah atau bersifat dinamis karena dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu:

Kelahiran atau natalitas dapat diartikan sebagai penambahan jumlah penduduk dalam suatu lingkungan dengan bentuk kelahiran bayi. Perhitungan kepadatan penduduk dalam natalitas yaitu kelahiran setiap 1.000 penduduk per satu tahun. Jumlah kelahiran yang semakin tinggi, akan mengakibatkan jumlah penduduk semakin bertambah.

Kematian atau mortalitas dapat diartikan sebagai jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode waktu tertentu. Atau dengan kata lain, mortalitas merupakan indikator demografi yang berkaitan dengan perhitungan kematian dalam sekelompok penduduk untuk mengukur angka kematian penduduk.

Angka kematian khusus mengekspresikan jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun. Jumlah kematian yang semakin rendah angka kematian dibandingkan dengan angka kelahiran, akan mengakibatkan jumlah penduduk semakin bertambah

  1. Migrasi atau perpindahan penduduk

Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk yang bertujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).

Permasalahan Kuantitas Penduduk

Kondisi kependudukan di suatu daerah atau yang lebih luas dalam satu negara tak terlepas dari banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk. Permasalahan-permasalahan tersebut, antara lain:

  1. Pertumbuhan penduduk yang pesat apabila tidak diimbangi dengan kemampuan produksi, akan mengakibatkan tingginya beban pembangunan yang berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.
  2. Kepadatan penduduk yang tidak merata mengakibatkan pembangunan hanya terpusat di daerah-daerah tertentu yang penduduknya padat saja. Akibatnya hasil pembangunan tidak dapat dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan dalam proses sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
  3. Tingginya angka urbanisasi mengakibatkan munculnya kawasan kumuh atau slum area di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.
  4. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan mengakibatkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan sosial.

Pengertian Kuantitas Penduduk Menurut Para Ahli

Adapun definisi kuantitas penduduk menurut para ahli, antara lain:

Insee (Institut National de la Statistique)

Konsep kuantitas penduduk ditentukan oleh dekrit No. 2003-485, yang diterbitkan dalam Journal Officiel 8 Juni 2003, mengenai sensus penduduk. Kuantitas penduduk adalah ukuran penduduk yang sah, yang dirujuk dalam banyak teks legislatif dan peraturan.

Dampak Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Cara Mengatasinya

Berikut ini beberapa bentuk permasalahan beserta dampak yang ditimbulkan, antara lain:

Tingginya jumlah penduduk

Jumlah penduduk Indonesia yang senantiasa bertambah dari tahun ke tahun dapat memunculkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi. Dampak sosial pada kegiatan ekonomi yang ditimbulkan tersebut, diantaranya yaitu:

  1. Meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial;
  2. Meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja;
  3. Meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang tidak mampu bersaing);
  4. Meningkatnya angka kriminalitas.

Cara atau upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu:

  1. Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, yang bisa dilakukan dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.
  2. Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
  3. Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk  

Sama halnya seperti negara-negara berkembang lainnya, pada umumnya jumlah penduduk di  Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, apabila kita perhatikan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari periode ke periode cenderung mengalami penurunan.

Dampak atau permasalahan yang ditimbulkan dari tingginya laju pertumbuhan penduduk pada dasarnya sama dengan dampak atau permasalahan yang tingginya jumlah penduduk. Akan tetapi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, bisa dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

  1. Melakukan peningkatan layanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor KB.
  2. Memudahkan dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, tujuannya agar keinginan untuk segera menikah bisa dihambat.
  3. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar dalam arti masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.

Persebaran dan Kepadatan Penduduk 

Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia persebaran penduduknya tidak merata, sehingga kepadatannya pun tidak merata. Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa yang luasnya hanya sekitar 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia.

Kepadatan penduduk bisa diartikan sebagai perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk bisa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian

Berdasarkan arti lahan pertanian untuk kepadatan pendudukan ini bisa dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:

  • Kepadatan penduduk agraris, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.
  • Kepadatan penduduk fisiologis, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.

Kepadatan penduduk umum (aritmatik)

Kepadatan aritmatik dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah (baik lahan pertanian maupun tidak). Untuk menghitung kepadatan penduduk di di Indonesia, kita bisa menggunakan rumus perhitungan kepadatan penduduk umum (aritmatik).

Kepadatan penduduk ekonomi

Kepadatan penduduk dalam motif ekonomi ialah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah yang didasarkan pada kemampuan wilayah yang bersangkutan. Masing-masing wilayah di Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang tidak sama. Hal inilah yang bisa  menimbulkan permasalahan kependudukan terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.

Dampak atau permasalahan yang ditimbulkan karena persebaran penduduk yang tidak merata atau pemusatan penduduk pada daerah-daerah tertentu saja, terutama di kawasan perkotaan dan pusat-pusat kegiatan, yaitu:

  1. Munculnya kawasan-kawasan kumuh kota dengan rumah-rumah yang tidak layak huni.
  2. Persaingan di dunia kerja yang semakin sulit menyebabkan merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya yang seringkali keberadaannya bisa mengganggu ketertiban;
  3. Tturunnya kualitas lingkungan;
  4. Terganggunya stabilitas keamanan.

Cara atau upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak ketidakmerataan persebaran penduduk, diantaranya yaitu:

  1. Melaksanakan program transmigrasi.
  2. Melakukan pemerataan pembangunan, yaitu dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota (dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
  3. Melengkapi sarana dan prasarana sosial sampai ke pelosok desa, sehingga pelayanan dalam arti kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa bisa dipenuhi sendiri dan bisa mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.

Contoh Permasalahan Kuantitas Penduduk

Salah satu contoh permasalahan kuantitas penduduk yaitu overpopulasi atau kelebihan jumlah penduduk. Overpopulasi menyebabkan banyak masalah. Alasan kelebihan populasi adalah kemiskinan, peningkatan angka kelahiran, imigrasi, perawatan kesuburan, dan fasilitas medis yang lebih baik mengurangi angka kematian, kekurangan sumber daya, dll. Populasi meningkat dengan cepat di seluruh dunia dan terutama di India.

Pada tingkat peningkatan 1,07% per tahun, populasi dunia global diperkirakan akan lebih dari 8 Miliar hingga 2030. Populasi rata-rata saat ini adalah lebih dari 80 juta per tahun. Keluarga besar dengan lebih dari 5 anggota mengakibatkan kemiskinan di negara-negara berkembang seperti India. Bukan hanya India, negara kita sendiri, Indonesia juga termasuk salah satu negara terpadat di dunia (peringkat keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat).

Terdapat beberapa faktor penyebab kondisi overpopulasi di Indonesia, antara lain:

Menikah di usia muda masih menjadi tradisi di Indonesia. Orang Indonesia menikah rata-rata pada usia 20-25 tahun untuk wanita. Sedangkan pria umumnya menikah pada usia 20-30 tahun. Pasangan pernikahan berusia di atas 30 tahun bahkan dianggap sebagai hal yang memalukan. Tidak menikah pada usia 20-30 tahun di Indonesia adalah hal yang tidak wajar.

Masalah budaya terkait erat dengan pernikahan di usia muda. Di daerah-daerah tertentu, terutama di kota-kota kecil dan pedalaman, mereka bahkan menikahkan anak-anak mereka setelah lulus SMA. Memperoleh jodoh di usia muda dianggap sebagai hal yang baik dan menguntungkan.

Ada beberapa daerah di Indonesia yang percaya bahwa semakin banyak anak, semakin banyak rezeki yang datang. Karena itu, orang Indonesia akan senang jika mereka memiliki banyak anak.

Mayoritas orang Indonesia hidup dengan mengandalkan kekayaan alam, warisan nenek moyang mereka. Misalnya menjadi petani, peternak, dan produk alami lainnya. Orang Indonesia berpikir bahwa pendidikan tidak terlalu penting untuk dijalani.

Bisa membangun keluarga dan bisa makan sehari-hari sudah cukup. Kebanyakan orang Indonesia tidak mengerti bahwa pendidikan itu penting untuk masa depan. Sehingga seharusnya pemuda masuk perguruan tinggi, bahkan disuruh menikah.

Ketika seorang remaja lulus dari sekolah atau universitas dan belum mendapatkan pekerjaan, solusinya adalah menikah dulu. Konsep ini dibagikan oleh kebanyakan orang Indonesia. Sehingga kelahiran anak tidak bisa lagi dihindari.

Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak penduduk pada usia muda. Sejumlah besar orang yang menganggur, mengarah pada pertumbuhan populasi yang tinggi karena kaum muda memilih untuk menikah terlebih dahulu.

Pendidikan seks dini adalah suatu keharusan saat ini. Tetapi itu tidak terjadi di Indonesia. Anak-anak tidak mendapatkan pendidikan seks dengan benar karena orang Indonesia menganggap berbicara tentang seks pada usia dini adalah hal yang memalukan.

Karena kurangnya pendidikan seks, maka ketika mereka remaja, mereka kurang mampu mengatasi pertumbuhan hormon mereka. Banyak remaja Indonesia yang melakukan hubungan seks tanpa alat kontrasepsi sehingga menimbulkan kehamilan, yang berujung pada peningkatan jumlah penduduk.

Demikianlah serangkain artikel yang bisa kami tuliskan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian permasalahan kuantitas penduduk menurut para ahli, dampak, cara mengatasi, dan contohnya di berbagai bidang kehidupan. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah penget