Salah satu sifat bunyi yaitu dapat merambat. medium yang dapat digunakan untuk rambatan bunyi adalah

Speaker adalah salah satu benda yang menghasilkan bunyi. Foto: Flickr

Sifat-sifat bunyi jarang menjadi perhatian, meski selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri, di dunia ini tak ada yang bisa terlepas dari bunyi.

Pada dasarnya, bunyi adalah salah satu bagian dari alam ini. Manusia bisa mendengar bebunyian dari berbagai sumber.

Bunyi bisa muncul mulai dari kicauan suara burung pada pagi hari, suara desiran angin, suara mesin motor di jalan raya, bahkan alunan gitar yang dipetik. Melalui indra pendengarannya, manusia bisa memaknai bunyi-bunyian apa yang mereka dengar.

Namun, sebenarnya apakah bunyi itu? Berdasarkan buku Bunyi dan Getaran yang ditulis Gerard Cheshire, bunyi adalah sesuatu yang muncul dari sesuatu yang bergetar.

Objek dari bunyi sangat beragam dan ditemukan di segala jenis benda, mulai dari benda padat, cair, hingga gas. Lantas, bagaimanakah bunyi bisa terdengar ke telinga manusia?

Untuk sampai ke telinga manusia, getaran dari sumber bunyi menggerakan partikel udara di sekitarnya. Selanjutnya, partikel tersebut dipindahkan ke partikel berikutnya.

Pada akhirnya, gelombang bunyi yang merupakan denyut getaran yang bergerak melalui udara diterima oleh telinga manusia. Gelombang bunyi ini ada karena partikel udara merapat dan merenggang.

Kecepatan merambatnya gelombang bunyi tergantung dengan jenis bendanya. Menurut buku Getaran dan Gelombang (Persiapan Olimpiade Fisika) oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D perambatan bunyi paling cepat ada pada zat padat.

Hal tersebut disebabkan oleh hubungan jarak antara molekul dan medium.

Bunyi pun memiliki sifat-sifatnya sendiri. Apa sajakah itu?

1. Memerlukan Medium Untuk Merambat

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bunyi bisa muncul pada getaran yang dihasilkan oleh benda-benda atau zat-zat padat, cair, maupun gas. Tanpa adanya medium, bunyi tak akan bisa muncul.

Bunyi tak akan bisa ditemukan di ruang hampa. Hal ini karena tak ada udara yang menghantarkan gelombang bunyi yang dihasilkan oleh medium.

2. Dapat Diserap dan Dipantulkan

Salah satu sifat-sifat bunyi lainnya adalah dapat diserap. Contoh sifat bunyi satu ini dapat terlihat pada studio musik atau tempat dengan pengedap suara.

Semakin baik pengedap suara yang digunakan pada suatu ruangan, bunyi yang keluar akan semakin kecil. Tak hanya dapat diserap, bunyi juga dapat dipantulkan.

Kebalikannya, ruangan yang minim kedap suara akan menghasilkan suara yang terpantul. Pantulan bunyi ini akan menghasilkan gaung ataupun gema.

Petir di malam hari lebih kencang bunyinya. Foto: Flickr

Satu dari sifat-sifat bunyi yang terakhir adalah dapat dibiaskan. Pembiasan pada bunyi ini tergantung pada kondisi. Contohnya adalah suara petir yang menggelegar di malam hari akan lebih keras.

Ini karena udara di malam hari lebih rapat. Sementara itu, suara petir di siang hari pasti akan lebih pelan. Hal ini karena udara di siang hari lebih renggang dan suhunya lebih tinggi atau panas.

Media atau Benda Apakah yang Digunakan untuk Merambatkan Bunyi?, Foto: Pixabay

Bunyi berasal dari benda yang bergetar, sehingga menghasilkan nada dan desah. Meskipun bunyi menghasilkan nada dan desah, tetapi bunyi tidak dapat merambat melalui 2 hal tersebut, lho. Jadi, media atau benda apakah yang digunakan untuk merambatkan bunyi?

Sebelum mengetahui media yang dapat digunakan untuk merambatkan bunyi, kita perlu terlebih dahulu memahami sifat-sifat bunyi, yaitu:

  1. Bunyi membutuhkan media atau benda untuk merambat, tetapi tidak bisa merambat di dalam ruangan hampa.

  2. Bunyi bisa dipantulkan dari hasil suara yang memantul pada benda keras. Sebagai contoh, ketika kamu berteriak di atas gunung, suaramu pasti menggema, karena teriakanmu memantul pada pohon atau bebatuan besar di sekitarmu.

  3. Bunyi bisa dibiaskan alias berbelok ketika melewati bidang batas di antara dua media yang berbeda. Sebagai contoh, suara petir yang muncul pada malam hari terdengar lebih keras daripada suara petir yang muncul pada siang hari.

Media atau Benda Apakah yang Digunakan untuk Merambatkan Bunyi?, Foto: Pixabay

Dikutip dari buku Seri Sains Dasar, Koeshartati Saptorinil (2013:14), media berikut dapat digunakan untuk merambatkan bunyi:

  1. Media atau benda padat, contohnya adalah ketika kamu memainkan benang dan telepon kaleng. Benda padat merupakan media yang paling cepat untuk merambatkan bunyi. Sebagai contoh, pada besi, bunyi merambat secepat 5.120 ms⁻1 dan pada aluminium secapat 5.000 ms⁻1.

  2. Media atau benda cair, contohnya adalah ketika kamu bisa mendengar suara air saat sedang berenang.

  3. Media atau benda gas, contohnya adalah yang terjadi pada udara. Ya, udara termasuk di dalam kategori benda gas. Selama ini kita bisa mendengar suara orang lain, karena bunyi itu merambat melalui udara. Demikian pula halnya dengan bunyi guntur dan kicauan burung yang membangunkan kita setiap pagi.

Mengapa Bunyi Tidak Dapat Merambat di dalam Ruang Hampa?

Mengapa Bunyi Tidak Dapat Merambat di dalam Ruang Hampa?, Foto: Pixabay

Jawabannya: karena bunyi merupakan salah satu jenis gelombang mekanik, sehingga membutuhkan media untuk merambat. Karena itulah bunyi tidak bisa merambat di luar angkasa, sehingga para astronaut menggunakan radio untuk berkomunikasi.

Jadi, media atau benda apakah yang digunakan untuk merambatkan bunyi? Jawabannya: benda padat, benda cair, dan benda gas.(BRP)


Page 2