Pilihlah objek objek yang menjadi ide berkarya seni rupa

dan lain sebagainya. Objek-objek tersebut dapatdivisualisasikan dengan berbagai cara, pilihlah unsur-unsur rupa (garis, warna, tekstur, bidang, volume,ruang), sesuai dengan kebutuhan interes seni, interesbentuk dan prinsip estetika yang telah ditetapkandalam aspek konseptual.Diunduh dari

15Seni Budaya2)Komposisi. Hasil seleksi unsur-unsur rupa dikelola, ditata,dengan prinsip-prinsip tertentu, baik terhadap setiapunsur secara tersendiri maupun dalam hubungannyadengan bentuk atau warna. Dengan memperhatikan empatprinsip pokok komposisi, yaitu: proporsi, keseimbangan,irama, dan kesatuan untuk memperlihatkan karakteristikkeunikan pribadi kita.3) Gaya pribadiDalam penciptaan karya seni, karakteristik atau cirikhas seorang perupa merupakan faktor bawaan, yangmenandai sifat unik karya yang diciptakannya. MisalnyaRaden Saleh, Basoeki Abdullah dan S. Soedjojono,meskipun sama-sama melukis dengan gaya realisme,karyanya akan sangat berlainan karena unsur gaya pribadi.Karya Raden Saleh menghadirkan suasana dramatisaristokratis, karya Basoeki Abdullah memperlihatkanidealisasi keindahan yang permai, sedangkan karyaS. Soedjojono menghadirkan suasana heroisme dannasionalisme.Dalam aktivitas pembelajaran seni rupa, gaya pribadiakan lebih mudah terlihat apabila kebebasan berkreasidiberikan, sehingga karya-karya siswa dengan sendi-rinya memperlihatkan keberagaman gaya seni sesuaikepribadiannya masing-masing.2. Aspek OperasionalLangkah-langkah kerja dalam keseluruhan prosesperwujudan karya dimulai dari penetapan bahan, peralatan utamadan pendukung, serta teknik-teknik dalam memperlakukanbahan dengan peralatannya. Seluruh proses dikelompokkan kedalam tiga tahap: (1) Tahap persiapan. pengadaan dan pengolahanbahan utama, bahan pendukung, dan pengadaan peralatan. (2)Tahap Pelaksanaan, berkenaan dengan pengalaman artistik,aktivitas proses kreasi dari awal hingga selesai. (3) Tahap akhir,karya seni rupa yang sudah diciptakan, masih membutuhkantindakan-tindakan khusus supaya siap dipamerkan. Jenis karyaseni rupa tertentu memerlukan pembersihan menyeluruh, lapisanpengawet(coating),atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lainmembutuhkan kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik,sampai sebuah karya seni rupa dikatakan siap pamer.F. Pengertian Dasar Seni LukisPenciptaan karya seni lukis, menuntut pengetahuan danspesialisasi bidang keahlian, karena itu diperlukan pengetahuandasar seni lukis sebagai fondasi proses kreatif yang dilakukan.Diunduh dari

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK16Semester 11. Ruang lingkup seni lukisSebenarnya banyak pengertian seni lukis yang didefinisikanoleh para pakar seni, namun pada umumnya, tidak adasatupun definisi yang dapat memuaskan semua orang. Karenasesungguhnya seni lukis itu memiliki keberagaman dan memilikibanyak aliran, yang satu sama lain di samping mempunyaipersamaan, juga tidak jarang saling bertentangan secaradiametral. Dari sekian banyak definisi itu, di sini dipilih salahsatu definisi sebagai bekal dasar yang cukup relevan memahami

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 136 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Kalian mungkin pernah melihat lukisan ketika menghadiri suatu pameran lukisan atau berkunjung ke suatu museum. Tapi, pernahkah kalian mengidentifikasi atau mengagumi suatu lukisan yang indah? Lukisan sendiri merupakan suatu karya seni yang seringkali dikagumi oleh masyarakat baik dari sisi objek, tema, media, bahkan karena tujuan pelukis dalam membuat lukisannya.

Adapun pengertian dari seni lukis ini adalah bagian dari seni rupa yang dibuat dalam bentuk dua dimensi, dimana garis dan warna menjadi unsur-unsur pokoknya. Suatu lukisan diharuskan bisa memanifestasikan suatu objek tema, ataupun gagasan yang telah dipilih.

Biasanya, setiap perupa atau pelukis memiliki tujuannya masing-masing dalam menghasilkan karya, hal tersebut merupakan tujuan berkarya seni lukis. Secara umum, tujuan berkarya seni lukis dapat dibedakan menjadi enam, yaitu tujuan religius, estetis, simbolis, komersil, magis, dan ekspresi.

Tujuan Simbolis

Tujuan ini bermakna bahwa seniman memiliki tujuan melukis untuk menggambarkan atau menyimbolkan suatu cita-cita kehidupan baik cita-cita pribadi maupun kelompok.

(Baca juga: Mengenal Teori Kedaulatan)

Cita-cita tersebut contohnya adalah kebahagian, kekuatan, kedamaian, ataupun kehendak positif lainnya yang bermanfaat untuk manusia. Contoh dari lukisan ini adalah lukisan pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah

Tujuan Estetis

Tujuan estetis berarti pelukis memiliki tujuan melukis karena keindahan semata sehingga karya dapat dinikmati sebagai dekorasi atau penghias. Contoh lukisan yang dibuat atas tujuan estetis adalah Lukisan pemandangan dan lukisan kegiatan masyarakat.

Tujuan Religius

Pelukis memili tujuan religius berarti pelukis melakukan kegiatan melukis untuk hasil karya seninya dijadikan pengabdian atau persembahan terhadap Tuhan, Dewa, atau nenek moyang baik politheisme maupun monotheisme. Salah satu contoh lukisan yang dibuat atas tujuan religius adalah lukisan pada dinding gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

Tujuan Komersil

Tujuan ini berarti pelukis memiliki keinginan melukis atas dasar mengutamakan selera pembeli atau pelanggan karya seninya. Contoh lukisan dengan tujuan komersil adalah hasil lukisan para seniman jalanan di Yogyakarta

Tujuan Ekspresi

Tujuan ekspresi memiliki arti bahwa perupa melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri tanpa ada unsur lainnya. Seniman dengan tujuan ini dengan total mencurahkan semua perasaan dan ekspresinya pada sebuah karya seni lukisan. Setiap pelukis memiliki teknik masing-masing dalam hal ini.

Tujuan Magis

Tujuan magis berarti seniman atau perupa menjadikan karya seni berupa lukisan sebagai bahan untuk mendatangkan sihir atau magis. Lukisan ini bersifat primitif namun banyak pula seniman modern yang mengambil tema ini untuk menimbulkan kesan magis. Lukisan dengan paham primitivisme ini banyak dipilih oleh para pelukis di Bali sebagai tema untuk membuat karya seni lukis.