Perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat yang lain yang hanya bersifat sementara disebut

Perpindahan penduduk merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Setiap harinya perpindahan penduduk terjadi baik perpindahan penduduk nasional maupun internasional. Munculnya perpindahan penduduk adalah akibat dari perkembangan sosial dan ekonomi.

Macam-macam Perpindahan Penduduk

Ada macam-macam perpindahan penduduk yang terjadi dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut.

Imigrasi

Perpindahan penduduk  dari luar negeri ke dalam negeri disebut dengan imigrasi. Perpindahan penduduk ini banyak dijumpai apalagi setelah semakin berkembang pesatnya teknologi transportasi. Orang dari berbagai negara dapat dengan mudah berkunjung ke negara lain.

Remigrasi

Remigrasi adalah perpindahan penduduk ke negara asal. Perpindahan penduduk internasional ini contohnya adalah seorang duta besar yang ditugaskan ke negara asing kemudian kembali ke Indonesia setelah tugasnya selesai.

Emigrasi

Jika imigrasi perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri, maka emigrasi sebaliknya. Perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri dinamakan emigrasi. Emigrasi biasanya dilakukan oleh pelajar-pelajar yang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri dan menetap hingga beberapa tahun di sana.

Ruralisasi

Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa. Biasanya ruralisasi sementara terjadi pada hari raya Idul Fitri yang menyebabkan daerah kota menjadi lebih sepi selama beberapa hari.

Ruralisasi ini juga disebut dengan reurbanisasi. Namun reurbanisasi lebih bersifat permanen saat kembali ke desa. Biasanya dilakukan orang-orang yang hidup di kota lalu di masa tuanya kembali ke desa.

Urbanisasi

Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi biasanya karena ingin mencari peruntungan di kota dan bisa menjadi orang sukses. Faktanya, hanya beberapa saja yang berhasil menjadi sukses, dan sebagian besar malah menjadi masalah bagi kota tersebut.

Urbanisasi juga tak jarang menciptakan kampung-kampung kumuh di perkotaan, banyaknya pengemis, pengamen, dan pengangguran semakin meningkat.

Komuter

Perpindahan penduduk dengan alur bolak balik dapat disebut dengan komuter. Komuter juga kadang disebut dengan forensen. Komuter ini biasanya dilakukan di masa libur panjang. Orang-orang berpindah ke tempat lain lalu kembali setelah musim liburan akan berakhir.

Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau lainnya, namun masih dalam lingkup satu negara. Hal ini pernah terjadi di Indonesia secara besar-besaran, penduduk pulau Jawa melakukan transmigrasi ke pulau Kalimantan dan Sumatera.

Transmigrasi dilakukan untuk meratakan kepadatan penduduk dan membuka lahan baru untuk penghidupan di tempat yang baru. Transmigrasi diharapkan bisa mengurangi kepadatan di pulau Jawa. Faktanya, beberapa orang berhasil dalam program transmigrasi dan menjadi kaya di tempat tersebut. Beberapa orang lainnya gagal karena kurang survive di tempat baru.

Evakuasi

Perpindahan penduduk sementara karena bencana alam atau hal yang berbahaya disebut dengan evakuasi. Sahabat akan sering menjumpai istilah evakuasi ini di gedung-gedung, ada tulisan “titik evakuasi”. Maksudnya adalah Sahabat disarankan berkumpul di titik tersebut ketika terjadi hal-hal berbahaya, tujuannya agar lebih mudah dievakuasi di tempat yang aman.

Evakuasi ini biasanya terjadi karena bencana alam seperti banjir, gunung meletus, tsunami, dan gempa. Berbeda dengan perpindahan penduduk lainnya yang penuh dengan persiapan, evakuasi dilakukan dengan minim persiapan, bahkan tanpa persiapan.

Baca juga: Pengertian, Syarat, Hak, dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia

Dampak Perpindahan Penduduk

Dampak perpindahan penduduk ada 2 macam, yaitu: dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mengurangi kepadatan penduduk bagi tempat yang ditinggalkan. Tak hanya itu, keberagaman budaya akan terwujud dan manusia akan saling mengenal satu sama lain.

Dampak negatifnya adalah menambah masalah kependudukan bagi tempat tujuan. Kadang bisa berupa naiknya tingkat kriminalitas dan pengangguran. Selain itu, bagi tempat yang ditinggalkan bisa kekurangan tenaga kerja, contohnya desa yang seharusnya butuh tenaga kerja namun malah kekurangan gara-gara orang-orang pindah ke kota.

Penulis: Iskael



KONTAN.CO.ID - Perpindahan atau mobilitas penduduk sudah sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua memahami pengertian serta jenis-jenis dari mobilitas penduduk.  Mengutip dari Modul Geografi Kelas 11 Kemendikbud Ristek, mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah geografis ke wilayah lain dalam kurun waktu tertentu.  Meskipun sudah sering dilakukan oleh kebanyakan masyarakat dan terlihat sepele, kajian tentang mobilitas penduduk sebenarnya sangat penting.  Dengan mengkaji mobilitas penduduk, Anda bisa melihat gambaran aktivitas masyarakat dalam suatu negara yang memiliki peran dalam proses modernisasi.  Banyak faktor yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk seperti perbedaan sumber daya tiap daerah.  Penduduk melakukan mobilitas untuk mendapatkan sesuatu yang tidak tersedia di wilayah asal mereka, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi seperti pekerjaan.  Terdapat dua macam mobilitas penduduk yang biasa dilakukan oleh manusia, yaitu mobilitas permanen dan mobilitas non-permanen. Berikut ini penjelasan masing-masing jenis mobilitas penduduk.  Baca Juga: Perjanjian Renville 17 Januari 1948: Latar Belakang, Tokoh, dan Isi Perjanjiannya

Mobilitas permanen

Mobilitas permanen, bersumber dari situs sumber.belajar.kemdikbud.go.id, merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain kemudian menetap di tempat tujuan.  Jenis mobilitas ini juga sering disebut dengan migrasi. Migrasi sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu migrasi internasional dan migrasi internal.  Seperti namanya, migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Jenis migrasi ini terbagi lagi menjadi tiga jenisi:
  1. Emigrasi: Keluarnya penduduk dari suatu negara ke ke negara lain dengan tujuan menetap di negara tujuan. Penduduk yang melakukan kegiatan emigrasi disebut dengan emigran.
  2. Imigrasi: Masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain yang bertujuan untuk tinggal di negara tujuan. Penduduk yang melakukan imigrasi dikenal dengan imigran.
  3. Remigrasi atau repatriasi: Perpindahan penduduk yang kemudian kembali lagi ke negara asal. Contohnya seperti seseorang yang tinggal di Korea Selatan pada tahun 1990 kemudian kembali lagi ke Indonesia pada 2021 untuk seterusnya.
Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Perlu Diajarkan pada Anak untuk Mencegah Kekerasan Seksual Untuk migrasi internal terjadi saat penduduk berpindah dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu wilayah negara. Pola migrasi dalam negeri atau nasional bisa dibagi menjadi:
  1. Transmigrasi: Perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduk menuju ke daerah yang jarang penduduknya. 
  2. Urbanisasi: Perpindahan penduduk dari desa atau kota kecil menuju ke kota besar.
  3. Ruralisasi: Perpindahan penduduk dari kota besar ke kota kecil atau desa. Hal ini bisa terjadi karena kesempatan kerja di kota sangat kecil. 

Mobilitas non-permanen

Macam mobilitas penduduk ini merupakan jenis perpindahan penduduk dimana masyarakat berpindah dari suatu wilayah ke wilayah lain namun tidak bertujuan untuk menetap di wilayah tujuan.  Singkatnya mobilitas non-permanen adalah perpindahan penduduk yang bersifat sementara dengan durasi waktu tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau lebih.  Mobilitas non-permanen dibedakan menjadi dua jenis: 
  1. Komutasi: Pergerakan penduduk secara ulang-alik atau pulang-pergi tanpa menginap di suatu wilayah. Jenis mobilitas ini terjadi kurang dari 24 jam. 
  2. Sirkulasi: Perpindahan penduduk yang tidak permanen namun ada durasi dimana mereka menginap di tempat tujuan. Jenis mobilitas penduduk ini juga bisa disebut mobilitas musiman. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat yang lain yang hanya bersifat sementara disebut

Jakarta -

Emigrasi dan imigrasi disebut dengan migrasi internasional, karena terjadi antar negara. Istilah tersebut muncul karena banyak di antara penduduk yang melakukan mobilitas atau perpindahan selama hidupnya.

Secara umum, mobilitas bisa dilakukan dalam jarak antar daerah, kota, provinsi, bahkan antar negara. Berbagai perpindahan atau pergerakan itu dinamakan mobilitas penduduk.

Adapun pergerakan atau perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya disebut dengan migrasi. Misalnya, perpindahan penduduk dari dalam ke luar negeri.

Dilansir dari buku Pengetahuan Sosial Geografi oleh Idianto Mu'min, mobilitas permanen merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan menetap, jangka waktunya adalah sekitar tiga bulan. Apabila kurang dari tiga bulan, maka dianggap belum menetap.

Dalam migrasi internasional, terdapat istilah emigrasi, imigrasi dan remigrasi. Sementara, pada migrasi internal terdapat istilah transmigrasi dan urbanisasi.

Proses perpindahan tersebut mengakibatkan jumlah kepadatan penduduk dalam kepadatan populasi manusia di suatu wilayah akan berubah tiap waktunya.

Perubahan tersebut bisa berupa pengurangan maupun pertambahan penduduknya. Keadaan perubahan jumlah kepadatan penduduk di suatu tempat disebut dengan dinamika penduduk.


Dikutip dari buku Biologi Kelas VII oleh Agung Wijaya, jumlah penduduk akan meningkat apabila angka kelahiran (natalitas) lebih besar dari kematian (mortalitas), atau jika imigrasi lebih besar daripada emigrasi.

Adapun penyebab atau faktor terjadinya dinamika penduduk yakni emigrasi, imigrasi, transmigrasi, dan urbanisasi. Perbedaan dari ketiganya terletak pada tujuan.

Pengertian Emigrasi, Imigrasi, Transmigrasi, dan Urbanisasi:

Emigrasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emigrasi juga diartikan sebagai keberangkatan keluar dari suatu negara untuk tujuan hidup atau tinggal menetap di negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut dengan emigran.

Umumnya, suatu emigrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan pendidikan. Contoh emigrasi adalah ketika warga negara Indonesia bermigrasi dan menetap di negara Australia untuk kuliah.

Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke sebuah negara lain. Maka, proses masuknya warga negara asing ke negara lain disebut dengan imigran.

Disebut Imigrasi jika kita masuk ke suatu negara oleh negara tujuan. Sementara, proses kembalinya penduduk ke negara asalnya setelah berpindah atau menetap di negara asing disebut remigrasi.

Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya, ke pulau yang tidak terlalu padat atau jarang penduduknya. Transmigrasi sering ditemukan di Indonesia.

Orang yang melaksanakan suatu program transmigrasi disebut transmigran. Transmigrasi di Indonesia biasanya dilakukan antar pulau, misalnya dari pulau Jawa ke Sumatra dan pulau lainnya.


Urbanisasi

Perpindahan penduduk dari suatu wilayah pedesaan ke wilayah kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urbanisasi. Contoh urbanisasi misalnya ada seseorang yang pergi dari desa ke Ibu Kota Jakarta, untuk bekerja.

Pengertian urbanisasi juga mencakup proses perubahan situasi kehidupan desa menjadi situasi perkotaan. Hal itu bisa dilihat dari berkembangnya penduduk daerah pinggiran kota (sub-urban), menjadi daerah dengan suasana kota (urban).

Kepadatan penduduk di suatu tempat juga akan menimbulkan berbagai pengaruh dan dampak terhadap lingkungannya.

Di antaranya ketersediaan tempat tinggal atau lahan, ketersediaan gizi makanan, ketersediaan air bersih, hingga berakibat pada kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, secara historis proses imigrasi sebenarnya telah memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan budaya yang besar bagi negara.

Adanya beragam pengalaman imigrasi yang panjang juga telah menghasilkan perkembangan masyarakat multikultural.

Hal ini dicirikan oleh keragaman budaya dan etnis yang luas di banyak negara modern, yang berasal dari periode imigrasi sebelumnya.

Nah, itulah penjelasan dinamika penduduk yang berupa emigrasi, imigrasi, transmigrasi, dan urbanisasi. Sekarang detikers sudah paham kan perbedaannya?

Simak Video "Kenapa Bikin Paspor Butuh Waktu Lama? Ini Kata Imigrasi"



(faz/faz)