pembahasan soal
Standar Kompetensi:
Standar Materi:
1. Shadaqah yang pahalanya mengalir terus menerus walaupun orangnya sudah keninggal dunia disebut… a. Jariyah b. Hadiah c. Hibah d. Fidyah
1. Jawaban untuk: a. Jariyah Ingatlah akan sabda rasulullah saw, "Apabila seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang selalu mendo'akan kedua orang tuanya". (HR. Muslim). Shadaqah jariyah memiliki arti yang sepesifik. Kata jariyah memiliki arti mengalir. Yang dimaksud dengan shadaqah jariyah adalah harta yang sumbangkan di jalan Allah. Kriterianya adalah benda itu tetap tapi bisa memberikan manfaat yang terus menerus kepada orang lain. Misalnya, seseorang menyumbangkan tanah atau bangunan berupa masjid, madrasah, pesantren, rumah sakit, laboratorium, dan lain-lain. Selama benda-benda itu bermanfaat buat orang lain, maka pahalanya akan terus mengalir meski pemberinya sudah di alam kubur. 2. Pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian orang lain disebuta. Ijab b. Qabul c. Aqad d. Taklik 3. Orang yang telah meninggal dunia terputus amalnya kecuali tiga macam, yaitu…. 4. Perbedaan shadaqah dan infak ialah terdapat pada…. 5. Salah satu amalan berikut ini yang dapat menghilangkan pahala shadaqah ialah…. 6. Seorang nenek menghibahkan sepetak tanah kepada anak angkatnya, maka hibah tersebut hukumnya…. 7. Barang yang telah dihibahkan tidak boleh diminta kembali kecuali hibah antara…. Sedekah bisa kita lakukan dengan beragam cara. Sesuai dengan kondisi, potensi, dan kemampuan yang kita miliki. Bagi siapa saja yang diberi kelebihan harta, maka ia bisa bersedekah dengan materi ataupun non materi. Bagi siapa saja yang diuji dengan kekurangan harta, maka pintu sedekah tidak tertutup baginya. Ia bisa bersedekah dengan beragam cara dan meraih pahala sedekah sebagaimana yang didapatkan oleh orang-orang berharta. Sedekah dengan kebaikan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas karunia-Nya. Kata sedekah berasal dari bahasa Arab, yaitu shadaqah yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridha Allah dan pahala semata. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan. Sedekah lebih utama diberikan kepada kaum kerabat atau sanak saudara terdekat sebelum diberikan kepada orang lain. Berikut ini beberapa cara bersedekah dengan kebaikan yang dapat kita lakukan. 1. Sedekah dengan hati Seorang hamba bisa mendapatkan pahala sedekah hanya dengan niatnya yang tulus. Sebagian salaf berkata “Alangkah banyaknya amalan kecil menjadi besar karena niat, dan alangkah banyaknya pula amalan besar menjadi kecil karena niat.” Ya, niat seseorang yang tulus untuk menggunakan harta dalam kebaikan seandainya Allah memberinya, dapat mengantarkan dirinya untuk mendapatkan pahala yang sama dengan orang kaya. 2. Sedekah dengan lisan Lisan berpotensi menjadi bagian tubuh terbaik atau terburuk bagi seseorang. Ia akan menjadi anggota tubuh terbaik jika ia berbicara baik. Pun sebaliknya, lisan akan menjadi anggota tubuh terjelek jika ia berbicara buruk. Di antara hal-hal yang dapat menyebabkan lisan seseorang menjadi bengkok ialah menggunjing, mencaci maki, melaknat, mencela, mengadu domba, berdusta, dan menghina. Adapun cara sedekah dengan lisan antara lain: Berzikir dapat dilakukan di antaranya dengan membaca tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu akbar), dan tahlil. Dengan berkata baik berarti seseorang telah memberikan kebahagiaan kepada orang lain, seperti kebahagiaan saat menerima pemberian. Di antara perkataan yang baik yang termasuk sedekah antara lain:
3. Sedekah dengan perbuatan Berikut ini contoh-contoh perbuatan yang dapat bernilai sebagai sedekah, yaitu: Ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Sedekah jenis ini termasuk sedekah kepada diri kita sendiri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Orang Islam yang baik adalah orang yang tidak mengganggu kaum muslimin lainnya dengan lidah dan tangannya. Disebutkan dalam sebuah hadits:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sedekah dengan menanam tanaman memang ajaib, karena yang dicuri pun akan bernilai sedekah bagi sang penanamnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Mengajarkan ilmu yang bermanfaat adalah sedekah, baik dengan menuliskannya dalam sebuah buku maupun menjelaskannya kepada orang lain. Maka dari itu hendaknya setiap muslim senantiasa mau belajar dan juga mengajarkan ilmu yang dipelajarinya kepada orang lain, sebab mengajarkan ilmu yang kita kuasai kepada orang lain termasuk sedekah bagi kita yang pahalanya akan terus mengalir sesudah meninggal nanti. Semoga beragam cara bersedekah yang dipaparkan di sini dapat memudahkan kita untuk meraih pahala sedekah. Setiap muslim bebas memilih cara bersedekahnya, baik dengan hati, lisan, maupun perbuatan. Semoga Allah selalu menggerakkan hati dan memudahkan langkah kita untuk bersedekah, baik dengan materi maupun non materi. Referensi Fahrur Mu’is, 2007, Sedekah Tanpa Uang, Solo: Aqwam. Lia Wijayanti Wibowo, 2015, Sedekah Tak Sekedar Rupiah, https://muslimah.or.id/7165-sedekah-tak-sekedar-rupiah.html. Penulis: Septia Rani Jurusan Informatika UII menerima kiriman artikel untuk ditampilkan pada Pojok Informatika dan Pojok Dakwah. Ketentuan dan prosedur pengiriman dapat dilihat pada laman berikut. |