Pernyataan berikut yang benar tentang tingkat keasaman pH adalah

Admin distan | 05 Mei 2021 | 101827 kali

Pernyataan berikut yang benar tentang tingkat keasaman pH adalah

Tanah adalah media alam yang menjadi salah satu aspek penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda pada setiap jenis tanah.

Unsur hara yang terkandung dalam tanah secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman disamping faktor kemampuan tanaman dalam menyerap zat hara dari dalam tanah. Kemampuan tanaman untuk melakukan proses penyerapan unsur hara juga dipengaruhi oleh faktor utama, yakni tingkat keasaman tanah atau pH.

pH merupakan kependekan dari potensial of hydrogen, sedangkan pH tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, maka para petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok ditanam atau di budidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan kadar pH yang berbeda-beda.

Ada tiga jenis pH yang mendasarai karakteristik tanah dan biasanya menjadi acuan utama dalam bidang pertanian antara lain :

pH Netral

Tanah dengan pH netral berada pada angka 6,5 hingga 7,8. Tingat keasam-basaan ini merupakan pH ideal kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan mineral-mineral dalam kondisi yang optimal.

Biasanya tanah ber- pH netral cocok digunakan untuk bercocok tanam. Beberapa tanaman seperti ubi kayu optimal ditanam pada tanah ber-pH 4,5 hingga 8 dan cabai memerlukan ph tanah antara 5,6 hingga 7,2.

pH Asam

Kadar pH dalam tanah asam  biasanya dimiliki  oleh tanah gambut yang cenderung mempunyai kandungan hydrogen, aluminium dan belerang tinggi. Pada kondisi asam biasanya tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik karena zat hara tidak dapat diserap oleh tumbuhan secara optimal. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah kita dapat melakukan dengan pemberian dolomit atau kapur pertanian.

pH Basa

Tanah dengan pH basa lebih banyak mengandung zat kapur dan umumnya terdapat didaerah pesisir pantai. Selain itu tanah basa juga memliki kandungan ion magnesium, kalsium, kalium, dan natrium lebih tinggi. Kondisi kebasaan yang tinggi tidak baik untuk tanaman. Pengolahan tanah basa agar pH menjadi netral dapat dilakukan dengan pemberian kapur gypsum.

Mengukur pH Tanah

Pengukuran kadar pH dalam tanah hendaknya dilakukan sebelum melakukan cocok tanam, baik tanaman pertanian maupun tanaman perkebunan .

pH Meter

Cara paling mudah untuk mengukur kadar pH dalam tanah adalah menggunakan pH meter

tanah adalah media alam yang diperlukan untuk kegiatan bercocok tanam, pada setiap tanah memiliki kandungan unsur hara yang berbeda-beda . banyak sedikitnya kandungan unsur hara pada tanah merupakan indikator tingkat kesuburan tanah tersebut.

kandungan unsur hara dan tingkat kesuburan tanah sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

tingkat kesuburan tanaman tergantung pada kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah.

faktor penting yang mempengaruhi proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (ph tanah)

pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur dengan skala pH antara 0 hingga 14 .

suatu benda dikatakan bersifat asam jika angka skala pH kurang dari 7 dan disebut basa jika skala ph lebih dari 7. jika skala ph adalah 7 maka benda tersebut bersifat netral.

kondisi tanah yang paling ideal untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat netral, namun demikian ada beberapa jenis tanaman yang masih toleran terhadap tanah dengan ph yang sedikit asam yaitu tanah yang ber ph maksimal 5

           cara mengetahui ph tanah yang paling akurat adalah menggunakan alat pengukur ph yaitu pH meter.  pengetahuan tentang derajat keasaman tanah (pH tanah ) sangat berperan dalam keberhasilan suatu budidaya tanaman. dengan mengetahui pH tanah, maka petani bisa menentukan skala yang ideal untuk pertumbuhan dan berkembangnya tanaman sehingga kerugian dapat diminimalisir. Selain menggunakan ph meter, mengukur ph tanah bisa juga menggunakan kertas lakmus, namun pengukuran menggunakan kertas lakmus memiliki keterbatasan karena angka skala pH tidak dapat diketahui. pengukuran dengan kertas lakmus hanya bisa menentukan apakah tanah tersebut asam, netral atau basa. walaupun  demikian kertas lakmus cukup membantu dalam mengetahui kondisi dan sifat tanah.

           Apabila tanah atau media tanam memiliki tingkat keasaman tinggi, maka unsur magnesium, kalsium dan fosfor akan terikat  secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. pada kondisi seperti itu unsur aluminiun dan mangan akan bersifat racun dan merugikan tanaman. pemberian pupuk tidak akan efektif dan tidak efisien karena unsur hara tidak diserap tanaman. akibatnya tanaman akan tumbuh tidak normal dan produktivitas rendah dengan kualitas yang buruk. Untuk mengurangi tingkat keasaman dapat dilakukan pemberian dolomit (kapur pertanian). pemberian dolomit dengan dosis sesuai kebutuhan dapat dilakukan untuk menyesuaikan nilai ph tanah. Untuk penambahan jumlah kapur pertanian (dolomit) dapat dilakukan dengan perhitungan sbb:

Bila diketahui pH tanah 4,5, sedangkan kita menginginkan ph 6 maka  6 – 4,5 = 1,5 dengan demikian  kebutuhan kapur pertanian (dolomit) yang diberikan adalah : 5,23 ton / ha.  penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 – 5 th.

          Apabila tanah atau media tanam memiliki tingkat alkalin tinggi (basa) unsur hara micro seperti tembaga, mangan, seng dan besi akan terikat secara kimiawi dan tidak dapat diserap oleh tanaman . seperti halnya tanaman pada tanah asam, pada tanah basa tanaman juga tidak akan tumbuh dan berproduksi secara maksimal.     Pemberian kapur gypsum dapat dilakukan untuk menetralkan sifat basa tanah, ph tanah akan turun setelah kelebihan unsur sodium habis, walau hanya pada angka 7,5 saja. pemberian unsur asam atau belerang untuk menurunkan sifat basa tanah biasanya tidak efektif pada tanah yang mengandung mineral kalsium karbonat (unsur kapur).

tirto.id - Setiap jenis zat mempunyai kekuatan keasaman, yang biasa disebut sebagai derajat keasaman atau pH (potenz of hydrogen).

Istilah pH pertama kali diperkenalkan oleh ahli biokimia Denmark, Soren Sorensen. Ia menggunakan satuan pH untuk mengukur dengan konsentrasi rendah.

Menurut e-modul Kimia Paket C, Interaksi Alam Basa dan Kehidupan (2018), skor pH larutan berkisar antara 0 –14. Nilai 7 menunjukan zat bersifat netral (tidak asam dan tidak basa).

Sementara suatu senyawa dikatakan bersifat asam jika mempunyai nilai pH yang lebih kecil daripada 7, dan senyawa basa mempunyai nilai pH yang lebih besar daripada 7.

Derajat keasaman suatu senyawa berbeda-beda. Ada yang bersifat asam kuat dan ada pula yang bersifat asam lemah. Semakin kecil nilai pH atau semakin mendekati skala nol, maka tingkat keasamannya semakin kuat.

Sebaliknya, jika nilai pH semakin besar atau mendekati skala 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah.

Contoh, jika asam cuka (CH3COOH) mempunyai pH = 3, dan jus jeruk mempunyai pH = 4, maka asam cuka mempunyai derajat keasaman yang lebih kuat daripada jus jeruk.

Pada dasarnya derajat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H , maka semakin asam larutan tersebut.

Umumnya konsentrasi ion H pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H .

Cara Mengukur Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan dengan menggunakan 4 cara, yakni memakai indikator universal, indikator stik, larutan indikator dan pH meter.

Berikut ini penjelasan cara menentukan pH dengan menggunakan cara-cara tersebut, sebagaimana dirangkum dari Modul Pembelajaran Kimia Kelas XI (2020) .

1. Menggunakan Indikator Universal

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator berupa kertas dan larutan.

a.) Indikator Universal Kertas

Kertas indikator universal memiliki empat buah garis yang berwarna, yaitu kuning, hijau, jingga, dan jingga kecokelatan.

Garis warna tersebut akan mengalami perubahan warna jika kertas indikator universal dicelupkan ke dalam suatu larutan yang memiliki sifat tertentu.

Perubahan warna yang terjadi pada garis warna kertas indikator universal dicocokkan dengan tabel berikut ini untuk menentukan nilai pH suatu larutan.

Tabel Nilai pH Berdasarkan Perubahan Warna pada Kertas Indikator

Nilai pH

Urutan Warna pada Garis Warna dari Bawah

Warna 1 Warna 2 Warna 3 Warna 4
0 Ungu tua Kuning Jingga Jingga
1 Ungu Kuning Jingga Kecoklatan
2 Ungu muda Kuning Jingga Jingga
3 Coklat Kuning Jingga Kecoklatan
4 Coklat muda Kuning Jingga Jingga
5 Kuning Kuning Jingga Kecoklatan
6 Kuning Kehijauan Jingga Jingga
7 Kuning Hijau pucat Jingga Kecoklatan
8 Kuning Hijau Jingga Jingga
9 Kuning Hijau tua Jingga Kecoklatan
10 Kuning Biru Jingga Jingga
11 Kuning Biru Kecoklatan Kecoklatan
12 Kuning Biru Coklat muda Jingga
13 Kuning Biru Coklat Kecoklatan
14 Kuning Biru Coklat Jingga

Contoh:

Kertas indikator dicelupkan ke dalam suatu larutan sehingga garis warnanya berubah menjadi (dari bawah) kuning, biru, jingga, jingga.

Jika kita cocokkan dengan tabel perubahan warna pada garis warna kertas indikator universal, maka diperoleh nilai pH larutan tersebut adalah 10.

Dengan menggunakan kertas indikator universal kita dapat menentukan sifat dari suatu larutan apakah bersifat asam, basa, atau netral.

Derajat keasaman larutan yang diperoleh dari hasil pengukuran mengindikasikan sifat larutan tersebut. Contoh di atas menunjukkan bahwa larutan yang diuji bersifat basa karena memiliki nilai pH lebih dari 7.

b.) Indikator Universal Larutan

Jenis indikator universal larutan, jika dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, basa atau garam yang memiliki pH berbeda-beda akan memberikan warna-warna yang berbeda pula. Perhatikan tabel berikut ini.

Nilai pH Warna Indikator Universal
≤ 3 Merah
4 Merah Jingga
5 Jingga
6 Kuning
7 Hijau Kekuningan
8 Biru Kehijauan
9 Biru
≥ 10 Ungu

2. Menggunakan Indikator Kertas (Indikator Stick)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna.

Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.

3. Menggunakan Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO).

Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Indikator Trayek pH Warna
Basa Asam
Timol biru 1,2 - 2,8 Kuning Merah
Metil jingga 3,1 - 4,4 Kuning Merah
Metil merah 4,4 - 6,2 Kuning Merah
Bromocresol biru 6,0 - 7,6 Merah Kuning
Fonoftalein 8,3 - 10,0 Kuning Merah tua

4. Menggunakan pHMeter

pH-meter adalah suatu alat untuk mengukur derajat keasaman (pH) dari suatu larutan. Dengan menggunakan pH-meter, kita akan langsung mendapatkan nilai pH dari suatu larutan tanpa harus melakukan analisis lagi.

Jika elektroda pada pH-meter kita celupkan ke dalam suatu larutan, maka kita akan mendapatkan nilai pH larutan tersebut pada layar pH-meter.

Dengan menggunakan pH-meter juga kita dapat menentukan sifat dari suatu zat atau larutan apakah bersifat asam, basa, atau garam. Nilai pH yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat digunakan untuk menentukan sifatnya.

Contoh:

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pH-meter diperoleh nilai pH larutan A adalah 5,43. Sehingga, sifat dari larutan A adalah asam karena nilai pH-nya kurang dari 7.

Baca juga:

  • Rangkuman IPA: Perbedaan Zat Tunggal & Zat Campuran serta Contohnya
  • Contoh Soal & Jawaban Asam dan Basa, Rangkuman Materi IPA Kelas 7
  • Apa itu Zat Tunggal dan Contoh Unsur & Senyawa dalam Kimia

Baca juga artikel terkait DERAJAT KEASAMAN BASA atau tulisan menarik lainnya Ahmad Efendi
(tirto.id - efd/adr)

Penulis: Ahmad Efendi Editor: Yandri Daniel Damaledo Kontributor: Ahmad Efendi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan