Perbedaan struktur anatomi daun dicotyledoneae dan monocotyledoneae

Anatomi daun pada umumnya mempunyai warna hijau yang menjadi ciri khas dari daun itu sendiri. Mengapa daun kebanyakan memiliki warna hijau? Warna hijau yang dihasilkan dari daun ini berasalal dari zat hijau daun yang biasa dikenal dengan nama klorofil. Warna hijau ini mempunyai peran penting dalam menangkap energi yang dihasilkan oleh matahari untuk mendukung proses fotosintesis [proses memasak makanan].

Baca juga :

  • struktur dan fungsi jaringan daun
  • bagian bagian daun
  • fungsi stomata

Anatomi Daun

Seperti halnya tumbuhan dikotil, untuk memenuhi kelangsungan hidupnya tumbuhan monokotil pun membutuhkan daun. Hal ini dikarenakan daun mempunyai peran aktif dalam mengubah unsur hara menjadi makanan. Lantas apakah kalian sudah tau perbedaan dari daun dikotil dan monokotil?
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang anatomi daun dikotil dan monokotil. Berikut ini penjelasannya :

Struktur Anatomi Daun Dikotil Dan Monokotil

Adapun struktur anatominya daun dibedakan menjadi 2, diantaranya :

1. Struktur anatomi daun bagian luar

Daun juga dapat dikategorikan sebagai daun sempurna. Sempurnanya daun ini terbentuk dari 3 bagian berikut : bagian pelepah daun yang dipakai guna menempelnya daun ke batang, bagian tangkai daun yang dipakai sebagai penghubung peleoah daun serta yang bagian terakhir ialah helaian daun tersebut.
Diantara bagian tangkainya daun serta pangkal daun dijumpai hiasan daun penumpu. Daun berwarna hijau adalah hasil dari klorofil.

Klorofil inilah yang membuat warna dun jadi hijau. Klorofil ialah senyawa pigmen yang memiliki peran dalam menjalankan seleksi pada panjang gelombang cahaya kemudian energi yang dipakai didapatkan dari hasil proses fotosintesis.

Baca Juga : Klasifikasi Dan Morfologi Bunga Matahari [Kandungan Dan Manfaatnya]

Selain itu, daun pun memiliki jenis senyawa pigmen yang lain seperti contohnya zat karoten yang bisa menimbulkan warna jingga, lalu zat xantofil yang dapat menimbulkan warna kuning, zat antosianin yang dapat menimbulkan warna merah, biru dan ungu yang dikarenakan PH asam.

2. Struktur anatomi daun bagian dalam

Berikut ini pembahasan tentang struktur anatomi daun yang ada dibagian dalam beserta fungsinya :

  • Epidermis
    Bagian ini adalah sel yang hidup di wilayah terluar daun. Jaringan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu epidermis atas dan bawah.
  • Jaringan mesofilJaringan ini dibagi jadi 2 bagian yang mencakup jaringan tiang atau dikenal sebagai jaringan palisade serta jaringan bunga karang yang dikenal menjadi jaringan spons. Jaringan tiang memiliki banyak kandungan kloroplas yang dipakai guna membantu proses memasak makanan.

    Ciri ciri yang dapat kita lihat pada jaringan tiang yakni ada di sel sel yang memiliki bentuk silinder serta susunannya terlihat paling rapat. Sementara jarigan bunga karang dapat dilihat lebih berongga bila dibanding pada jaringan tiang. Peran terutamanya yakni dipakai guna tempat penyimpanan seluruh cadangan makanan yang sudah ada.

  • Berkas pembuluh angkut
    Berkas pembuluh angkut dibagi dua bagian yang mencakup pembuluh kayu dan tapis. Pembuluh kayu dikenal menjadi xylem yang memiliki peran dalam mengangkut air serta mineral guna dibawa menuju bagian daun. Sementara pembuluh tapis dikenal menjadi floem yang memiliki peran dalam menyebarkan hasil proses fotosintesis dari bagian daun menuju seluruh bagian tubuh nya tumbuhan guna menunjang pertumbuhan.
  • Stomata
    Stomata memiliki peran menjadi alat respirasi yang akan membantu mengambil gas CO2 yang terdapat di udara bebas kemudian akan dipakai untuk membantu proses dari fotosintesis dengan menghasilkan gas O2. Letak dari stomata sendiri ada di bagian epidermis bawah.

Baca Juga : 3 Adaptasi Tumbuhan - Pengertian, Ciri dan Contohnya Lengkap

3. Struktur anatomi daun dikotil

Secara umum daun dikotil mempunyai suatu jaringan kutikula yang berfungsi sebagai meminimalisir dari proses terjadinya penguapan pada air lewat permukaan daun. Jaringan kutikula ialah hasil proses penebalan yang terjadi pad azat kutin yang terletak di bagian atas dan bawah permukaan daun.

Perbedaan Mendasar Anatomi Daun Dikotil Dan Monokotil

Berikut ini ialah penjelasan antara anatomi daun dikotil dan monokotil, antara lain :

  1. Daun dikotil dijumpai pada bagian mesofil yang berada di antara bagian epidermis atas dan lapisan epidermis bawah serta permukaan atas daun. Sementara daun monokotil dijumpai bagian mesofil yang berada di bagian cekungan antara urat dengan daun.
  2. Untuk daun monokotil berada di stomata yang dapat dijumpai dengan berderet diantara bagian urat daun. Sementara daun dikotilnya, stomata bisa dijumpai di bagian permukaan atas dan permukaan bawah daun.
  3. Memiliki dua lapisan daun monokotil yang berada di bagian permukaan bawah dan permukaan atas daun. Sementara satu lapis pada jaringan epidermis ini dijumpai pada daun monokotil yang ada pengecualian dalam tanaman karet.

Fungsi Utama Daun

Pada umumnya, daun mempunyai peran dan berandil menjadi bagian dari tumbuhan, yaitu sebagai berikut :

  1. Dapat disebut menjadi alat reproduksi yang sifatnya vegetative. Misalnya seperti contoh dijumpai dalam tanaman cocor bebek yang perkembangbiakannya lewat tunas daun.
  2. Daun dipakai menjadi tempat gutasi
  3. Daun dipakai sebagai pendukung terjadinya proses transpirasi
  4. Daun memiliki bagian yang dikenal dengan nama stomata guna dipakai menjadi organ respirasi.
  5. Daun dipakai menjadi tempat kegiatan memasakan makanan atau fotosintesis. Untuk jaringan parenkim palisade terkadang dipakai untuk proses fotosintesis tumbuhan dikotil. Semenatara untuk jaringan spons dipakai menjadi tempat fotosintesis tumbuhan monokotil.

Baca Juga : Serial Tanaman Obat [Adas] - Pengertian, Karakteristik, Kandungan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari artikel ini mengenai anatomi daun dikotil dan monokotil bahwa keberadaan diantara keduanya ini masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan adanya artikel ini semoga dapat memudahkan kalian dalam mempelajari bahan dikotil dan monokotil. Terima kasih.

Baca juga:

  • Tulang Paha : Bagian Bagian Dan Fungsinya Terlengkap
  • Sistem Penggolongan Darah ABO : Pengertian, Pencampuran dan Karakteristiknya Lengkap

Share this:

Adapun fungsi umum pada daun yang diantaranya yaitu:

  • Tempat terjadinya fotosintesis, pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis dijaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons. Sebagai organ pernapasan.
  • Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.
  • Tempat terjadinya transpirasi.
  • Tempat terjadinya gutasi.
  • Alat perkembangbiakan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor bebek “tunas daun”.

Struktur Morfologi Daun

Secara umum daun memiliki struktur morfologi sebagai berikut [Tjitrosoepomo, 2009] :

  1. Helaian daun [ lamina ].
  2. Tangkai daun [ petiolus ], terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
  3. Pelepah daun [ folius ], pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya : pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.

Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:

  1. Menyirip, misalnya pada daun mangga,
  2. Menjari, misalnya pada daun pepaya,
  3. Melengkung, misalnya pada daun gadung,
  4. Sejajar, misalnya pada daun jagung,

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

Gambar Struktur Perbedaan Daun Monokotil dan Dikotil
  • Terdapat 3 struktur jaringan penyusun dari daun, diantaranya jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan pengangkut.
Gambar Jaringan Penyusun Daun

Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin [kutikula] atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata [mulut daun] yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung [pada daun teratai], ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun [atas dan bawah]. Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma [rambut] dan sel kipas [Mulyani, 2006].

Gambar Epidermis dengan stomata

Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus. Struktur dalamnya biasanya berbentuk pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis yaitu permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut permukaan abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel.

Di antara sel epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan menutup ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada jaringan daun ini adalah susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata [Campbel, 2005].

Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara berkas pengangkut. Mesofil dapat tersusun atas parenkim yang relative homogen atau berdifferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim spons. Sesuai dengan fungsinya, parenkim mesofil merupakan daerah fotosintesis utama karena mengandung kloroplas [Sutrian, 2004].

Parenkim palisade merupakan sel-sel yang bentuknya silindris, tersusun rapat berjajar seperti pagar. Parenkim palisade umumnya dijumpai pada lapisan atas daun, menempati sampai ½ hingga 2/3 mesofi, tetapi dapat pula dijumpai pada kedua sisi permukaan daun. Jumlah lapisan sel palisade dapat satu lapis atau lebih [Hidayat, 1995].

Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.

Parenkim Palisade

Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya. PadaLiliumterdapat lobus besar pada sel palisade dan tampak bercabang [Fahn, 1991].

Gambar Parenkim Palisade

Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral [selapis] atau multilateral [berlapis banyak]. Seringkali terdapat hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade. Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan. Apabila tersusun lebih dari satu lapisan, panjang sel pada tiap lapisan atau sama, atau malah semakin ke tengah semakin pendek. Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan abaksial daun.

Meskipun jaringan palisade tampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel tetap mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebut mengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung efesien [Kertasapoetro, 1991].

Perenkin Spons

Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim spons dapat berbentuk bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus [rongga] yang terdapat antara sel satu dan lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim spons tidaklah selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan.

Alasannya adalah apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya [Mulyani, 2006].

Gambar Parenkim Spons

Berkas pengangkut ini biasanya terbagi menjadi 2 jenis yaitu,xylemdanfloem. Sel berkas pengangkut ini berdinding tipis untuk memudahkan terjadinya transpor antar sel, mungkin memiliki kloroplas seperti mesofil. Sering kali terdapat kristal. Kebanyakan daun Dikotil, parenkim berkas pengangkut memperluas ke arah epidermis pada satu atau kedua sisi daun. Sel yang mencapai arah epidermis ini berfungsi dalam pengangkutan pada daun. Bukan hanya pada daun Dikotil saja yang memiliki berkas pengangkut akan tetapi berkas pengangkut juga terdapat dalam daun Monokotil [Campbel, 2005].

Daunnya adalah organ tanaman yang penting bagi tanaman dikotil dan monokotil. Karena dalam fotosintesis organ daun ini berlangsung. Berikut ini adalah perbedaan antara struktur daun dikotil dan struktur daun monokotil.

Struktur Daun Dikotil

Bentuk daun dikotil bervariasi, urat daun serta batang daun menyirip atau menjari.

Daun dikotil memiliki:

  1. Jaringan epidermis, yang terdiri dari lapisan sel kecuali ficus [karet], terletak di lapisan permukaan bawah dan atas daun. Lapisan epidermis tanaman dikotil berfungsi untuk menjaga lapisan sel terutama bagian dalam kekeringan dan untuk mempertahankan bentuk daun.
  2. Jaringan kutikula adalah penebalan zat kutikula, yang terletak di bagian bawah dan atas daun. Dalam zat kutin untuk kutikula berperan mencegah keluarnya air dari dalam daun.
  3. Stomata, yang melapisi permukaan bawah dan atas daun, berfungsi sebagai saluran masuk dan keluar udara dan sebagai sel pelindung sebagai pengatur untuk membuka dan menutup stomata
  4. Kelenjar dan Rambut yang bertindak sebagai perangkat keluaran
  5. Mesofil antara epidermis bawah dan atas berfungsi sebagai tempat untuk fotosintesis.
  6. Vena daun, yang terletak pada bilah daun, berfungsi sebagai transportasi zat.

Struktur Daun Monokotil

Daun monokotil berbentuk seperti pita dan di pangkalnya ada daun yang membungkus batang dan uratnya sejajar.

Daun dikotil memiliki:

  1. Kutikula dan epidermis terletak di lapisan permukaan bawah dan atas daun. Jaringan ini menjaga lapisan sel terutama bagian dalam untuk kekeringan dan mencegah air menguap melalui atas daun.
  2. Stomata berjajar di antara batang daun. Berfungsi untuk jalannya masuk ke udara dan keluar dari udara.
  3. Mesofil, terletak di panggul di antara vena. Berfungsi menghasilkan makanan dari fotosintesis.
  4. Vena daun yang ada di bilah daun. Berfungsi sebagai zat pengangkut.

Perbedaan Monokotil dan Dikotil dalam Bentuk Tabel

PerbedaanMonokotilDikotil
Keping bijiBerkeping 1Berkeping 2
Pembelahan bijiTidak membelah saat berkecambahMembelah saat berkecambah
Bentuk akarAkar serabutAkar tunggang
Tudung akarMemiliki tudung akarTidak memiliki tudung akar
Pembentukan akarTerbentuk dari batangTerbentuk dari percabangan akar utama
Cabang batangTidak bercabangBercabang
KambiumTidak memiliki kambiumMemiliki kambium
Pertumbuhan sekunderTidak ada, hanya pertumbuhan memanjangAda, sehingga terdapat pertumbuhan membesar
Bentuk daunMemanjangMelebar
Tulang daunSejajarMenyirip atau menjari
Kelopak bungaJumlah kelopak 3 atau kelipatannyaJumlah kelopak 2, 4, dan 5 atau kelipatannya
Berkas pengangkutTersebarTeratur
KorteksTidak memiliki korteksTersusun atas korteks dan stele
Serbuk sariAlur tunggal di tiap butir serbuk sari3 alur
Pembuluh kayuTidak memiliki pembuluh kayuMemiliki pembuluh kayu

Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil Pada Biji

Perbedaan utama antara dikotil dan monokotil adalah jumlah biji. Sesuai namanya, tanaman Monokotil memiliki 1 biji, sedangkan tanaman dikotil memiliki 2 biji. Tanaman monokotil tidak membelah saat berkecambah, sedangkan tanaman dikotil menjadi dua saat berkecambah.

Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil Pada Akar

Perbedaan selanjutnya antara Dikotil dan Monokotil adalah dalam bentuk akar. Akar pada tanaman monokotil adalah akar berserabut tipis dan kecil dan umumnya memiliki tudung akar. Sementara tanaman dikotil memiliki akar tunggang yang bercabang dan kuat dan umumnya tidak memiliki tudung akar.

Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil Pada Daun

Bentuk daun juga bisa menjadi perbedaan antara dikotil dan monokotil. Pada tanaman monokotil bentuk daun umumnya memanjang dengan tulang daun sejajar. Sedangkan untuk tanaman dikotil, bentuk daun umumnya ditambah dengan tulang daun yang menjari atau menyirip.

Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil Pada Batang

Batang dapat digunakan untuk membedakan tanaman dikotil dan monokotil. Tanaman monokotil biasanya tidak bercabang, tidak memiliki kambium dan terus tumbuh tinggi. Tanaman dikotil biasanya bercabang dan memiliki kambium di perbatasan antara jaringan xilem dan floem.

Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil Pada Bunga

Perbedaan tanaman monokotil dan dikotil juga dapat dilihat pada bagian berbunga. Pada tanaman monokotil, bagian-bagian bunga biasanya memiliki total 3 kelopak atau kelipatan. Sedangkan tanaman dikotil umumnya memiliki kelopak dengan angka 2, 4, 5 atau kelipatan.

Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil Pada Berkas Pengangkut

Dalam berkas pengangkut ada perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil. Pada tanaman monokotil, Pengakutnya umumnya menyebar di seluruh batang tanpa susunan khusus. Sementara berkas pengangkut pada tanaman dikotil umumnya membentuk cincin atau melingkar.

Demikianlah pembahasan tentang perbedaan daun dikotil dan monokotil semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Baca Juga Artikel Lainnya

  • 14 Manfaat Daun Benalu untuk Kesehatan
  • 15 Manfaat Buah Sukun dan Kandungan Nutrisi Buah Sukun
  • 10 Manfaat Teh Daun Sukun dan Cara Membuat Teh Daun Sukun

Share this:

  • Pengertian Teh, Sejarah, Jenis-jenis dan Manfaat Teh

  • Pengertian Kopi, Sejarah, Jenis, dan Manfaat Kopi

  • Contoh Tanaman Merunduk dan Cara Merundukkan Tanaman