Penyebab lahirnya nasionalisme yang menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Indonesia adalah

tirto.id - Munculnya nasionalisme di Indonesia, tidak terlepas dari sebuah peristiwa masa lampau, tepatnya peristiwa pergerakan gerakan nasional.

Mengutip dari Nyoman Dekker dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1993: 1), disebutkan bahwa pergerakan nasional adalah salinan dari bahasa Belanda, yaitu Nationalistiche Beweging

Secara bahasa, pergerakan nasional terbagi menjadi dua kata, yakni pergerakan yang berarti suatu gerak menuju sesuatu hal. Kemudian, nasional yang berarti kebangsaan atau nasionalis.

Penyebab lahirnya nasionalisme yang menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Indonesia adalah

Jadi, secara bahasa pergerakan nasional dapat diartikan sebagai suatu gerak yang memiliki sifat kebangsaan dengan tujuan mencapai kemerdekaan nasional.

Lantas, apa yang dimaksud dengan nasionalisme? Bagaimana prosesnya munculnya nasionalisme? Dan apa saja faktor internal maupun eksternal yang menyebabkan lahirnya nasionalisme di Indonesia? Berikut penjelasannya.

Pengertian Nasionalisme

Ratna Hapsari dan M. Adil dalam Sejarah (2013: 332), menyebutkan bahwa kata nasionalisme berasal dari bahasa Inggris, yaitu nation atau natie dalam bahasa Belanda yang berarti bangsa atau perasaan kebangsaan.

Sementara itu, Hans Kohn yang dikutip dari Yuliani dalam Sejarah (2020: 8), menyatakan bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa.

Mengutip dari Modul Nasionalisme Bahan Ajar Latsar Gol. III Angkatan ke-37 (BPS), nasionalisme memiliki unsur-unsur pendukung, diantaranya perasaan nasional, watak nasional, batas nasional, bahasa nasional, peralatan nasional, dan agama.

Sejarah Muncul & Berkembangnya Nasionalisme

Nasionalisme sebagai sebuah paham, pertama kali berkembang di Eropa, tepatnya pada akhir abad pertengahan.

Di Indonesia paham tersebut muncul akibat adanya penjajahan dari bangsa Belanda. Kemunculan nasionalisme di Indonesia berbarengan dengan munculnya nasionalisme di berbagai negara kawasan Asia & Afrika.

Secara politis, kemunculan nasionalisme di negara-negara kawasan Asia& Afrika bertujuan mengusir penjajah asing, mendapatkan kemerdekaan, menghentikan eksploitasi ekonomi, dan membangun masyarakat yang bebas dari penderitaan, kesengsaraan, serta kemelaratan.

Adapun tujuan dari nasionalisme, yaitu (1) menjamin kesanggupan dan kekuata mempertahankan masyarakat nasional dalam melawan musuh dari luar; (2) Menjauhkan dari ekstrimisme yang menuntut berlebihan dari warga negara baik individu atau kelompok.

Faktor Internal & Eksternal

Nyoman Dekker dalam bukunya berjudul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1993: 10-17), nasionalisme yang muncul di Indonesia disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut ini disajikan penjelasan singkat dari kedua faktor tersebut.

Faktor Internal

- Adanya penderitaan yang dirasakan rakyat

Sejak VOC mempergunakan sistem ekonomi monopoli disertai dengan cara-cara kekerasan. Kemudian, berlanjut saat sistem tanam paksa, banyak terjadi penderitaan dan kemelaratan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Penderitaan-penderitaan tersebut yang kemudian menjadi sebab pokok timbulnya gerakan-gerakan kebangsaan dan munculnya partai atau organisasi nasional. Munculnya gerakan tersebut tidak terlepas dari peranan para kaum terpelajar yang saat itu sudah cukup banyak.

- Munculnya Politik Etis

Pada akhir abad ke-19 menuju awal abad ke-20, arah politik Belanda di Indonesia mulai berubah. Saat itu, muncul satu tokoh bernama Van Deventer yang menginisiasi untuk dikeluarkannya kebijakan Politik Etis.

Gagasan tersebut disampaikannya atas dasar Indonesia yang telah memberikan banyak keuntungan bagi Belanda. Ia menganggap wajar, apabila Belanda memberikan balas budi atas perilaku tersebut.

Adapun tiga gagasan utama dalam politik etis, yaitu:

  • Irigasi;
  • Edukasi;
  • Emigrasi

- Munculnya Kaum Terpelajar

Penerapan politik etis pada dasarnya tidak serta merta memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Namun, satu dampak yang dirasakan baik ialah munculnya kaum terpelajar dari orang-orang Indonesia.

Perbaikan pendidikan ditanah jajahan melahirkan para pemikir dan penggerak menuju kemerdekaan.

Pergerakan pelajar ini tak lagi kedaerahan melainkan mulai menyatukan perjuangan dan suara dalam kongres pemuda, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Faktor Eksternal

- Kemenangan Jepang Atas Rusia

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1905, saat itu Jepang yang menyerang wilayah Manchuria harus berhadapan dengan Rusia. Akan tetapi, diluar dugaan Jepang berhasil memenangkan peperangan tersebut.

Sontak, kemenangan tersebut dianggap sebagai awal kebangkitan negara-negara di kawasan Asia. Bangsa Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat termasuk Indonesia.

- Pergerakan Kebangsaan India

Penjajahan Inggris terhadap India membuat kaum muda terpelajar India membentuk All India National Congres. Salah satu tokoh yang ada di organisasi tersebut ialah Mahatma Gandhi.

Mahatma Gandhi merupakan sosok penting atas bangkitnya nasionalisme di India. Melalui gagasannya, yaitu ahimsa (melawan tanpa kekerasan), hartal (mogok kerja), satyagraha (tidak mau bekerjasama dengan pihak asing), dan swadeshi (tidak mau memakai produk luar negeri). Rakyat India mampu bangkit dan berhasil menentang penjajahan Inggris.

Infografik SC Faktor Lahirnya Nasionalisme. tirto.id/Sabit

Baca juga:

  • Apa Perbedaan Nasionalisme dengan Patriotisme dan Ciri-cirinya
  • Sejarah Perkembangan Nasionalisme di Indonesia dan 5 Prinsipnya

Baca juga artikel terkait PELAJARAN SEJARAH atau tulisan menarik lainnya Alhidayath Parinduri
(tirto.id - hdy/adr)


Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Alhidayath Parinduri

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Pergerakan nasional di Indonesia muncul sebagai sebagai reaksi faktor internal dalam negeri dan faktor eksternal dari luar negeri. Kedua faktor itu saling berhubungan dan memantik sikap nasionalisme hingga lahir kemerdekaan Indonesia.

Meskipun demikian, faktor dari dalam negeri lebih menentukan timbulnya pergerakan nasional, daripada faktor eksternal. Faktor luar negeri hanya berperan sebagai pemercepat proses munculnya pergerakan nasional.

Tanpa adanya faktor eksternal sekalipun, pergerakan nasional tetap akan timbul. Akan tetapi, ia akan membutuhkan waktu lebih panjang dan berlangsung lebih lamban dari seharusnya.

Keyakinan bahwa pergerakan nasional lebih ditentukan dari faktor internal (dalam negeri) disebabkan perjuangan bangsa Indonesia terus dilancarkan secara silih berganti.

Penyebab lahirnya nasionalisme yang menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Indonesia adalah

Akan tetapi, perlawanan masih dilakukan dalam skup lokal dan masih bergantung pada pemimpin feodal atau penguasa setempat.

Selain itu, belum muncul rasa saling memiliki dan persatuan antarsesama rakyat Indonesia. Perlawanan seperti itu mudah ditumpas pihak kolonial, seperti penjajah Jepang dan Belanda. Meskipun demikian, pengalaman itu tetap berharga dan menjadi fondasi dan semangat perjuangan awal menentang penjajah.

Selanjutnya, penduduk mulai menyadari perlunya strategi lain untuk lepas dari kolonialisme. Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1997:14-15) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, faktor-faktor internal yang timbul dari dalam negeri untuk bergerak secara nasional sebagai berikut:

  • Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah
  • Adanya rasa senasib-sepenanggungan karena telah hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara berdaulat.
  • Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri

Sebenarnya, faktor internal telah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama, namun ia juga didukung faktor eksternal dalam momentum tepat.

Berikut ini faktor-faktor eksternal yang turut menentukan pergerakan nasional Indonesia:

  • Adanya faham baru, yaitu liberalisme dan human rights yang muncul selepas Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789)
  • Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902). Hal itu merangsang munculnya wawasan kebangsaan bagi para pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya masih sangat sedikit.
  • Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia pada 1905. Saat itu, Jepang berhasil membangkitkan rasa percaya diri rakyat Asia-Afrika sehingga berani bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa kulit putih)
  • Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki sehingga terbentuk kebangsaan yang bulat dalam ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa.
  • Gerakan pan-islamisme yang dimotori oleh Djamaluddin Al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperalisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-imperialis
  • Faktor eksternal lainnya, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok dan Filipina

Penyebab lahirnya nasionalisme yang menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Indonesia adalah

Infografik SC Faktor Internal Pergerakan Nasional Indonesia. tirto.id/Fuad

Contoh Bentuk Kegiatan Perjuangan Organisasi Pergerakan Nasional

Salah satu organisasi nasional pertama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pergerakan nasional (nasionalisme) adalah Indische Partij. Organisasi ini berbeda dengan Boedi Oetomo yang lebih awal muncul, namun memiliki kecenderungan pada kebudayaan dan pendidikan.

Indische Partji terkesan lebih berani dan radikal menyuarakan penentangannya kepada Belanda. Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yakni Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Sejak saat itu, mulai muncul berbagai organisasi pergerakan seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga Partai Nasional Indonesia-Baru (PNI-Baru).

Dikutip dari Persamaan dan Perbedaan Strategi Pergerakan Nasional (2020:4) yang diterbitkan Kemendikbud (2020:4), beberapa contoh perjuangan organisasi-organisasi masa pergerakan nasional sebagai berikut:

  • Menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui rapat umum dan surat kabar.
  • Menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebebasan kepada partai-partai politik di Indonesia.
  • Mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang-wenang.
  • Melakukan aksi pemogokan massal yang merugikan kolonial saat itu.

Baca juga:

  • Apa Perbedaan Nasionalisme dengan Patriotisme dan Ciri-cirinya
  • Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Nasionalisme di Indonesia

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/hdi)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates