Pengalaman ibu hamil yang mengalami pendarahan dan selamat janinnya

Mungkin ada beberapa dari Moms yang sedang hamil dan pernah mengalami pendarahan atau flek. Berdasarkan pengalaman saya, belum tentu pendarahan atau flek tersebut merupakan tanda bahaya atau keguguran loh.

Seperti yang saya alami ketika usia kandungan memasuki 9 weeks tiba-tiba saya keluar flek. Otomatis saya panik karena ini kehamilan pertama saya setelah 4 tahun menanti kehadiran buah hati.

Langsung saya telpon dokter dan segera ke rumah sakit. Setelah dicek USG ternyata janinnya sehat namun saya disarankan dokter harus bedrest tetap minum obat penguat janin merek Ultrogestan100 dan progynova. Fleknya ini berlangsung hanya 3 hari setelah itu berhenti.

Selang 2 minggu kemudian tanpa merasakan sakit ataupun kram tiba-tiba setelah bangun dari tidur siang, saya mengalami pendarahan cukup banyak disertai gumpalan darah. Dalam keadaan panik, segera menuju rumah sakit bertemu dokter langsung diUSG, ternyata janinnya sehat detak jantung bagus dan janin sedang bergerak-gerak di perut terlihat dari layar usg. Pendarahan dan flek yang saya alami kali ini cukup lama sekitar 3 mingguan setelah itu berhenti dengan sendirinya.

Menurut penjelasan dari dokter pendarahan yang saya alami saat hamil ini adalah perlekatan embrio yang sedang menempel di dinding rahim sehingga mengenai pembuluh darah. Akhirnya bisa terjadi keluar darah atau flek dan saran dokter saya harus tetap bedrest, minum obat penguat janin dan jangan stres.

Alhamdulilah sekarang janin saya sudah memasuki usia 23 weeks berharap sehat dan lancar sampai persalinan. Mohon doanya juga ya Moms. 

Pendarahan saat hamil tapi janin sehat bisa saja terjadi karena posisi plasenta hingga iritasi serviks. Jadi belum tentu keguguran.

31 Dec 2020|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Perdarahan yang timbul belum tentu keguguran

Kata flek atau pendarahan bisa jadi momok tersendiri bagi perempuan yang sedang mengandung. Padahal, bisa saja terjadi pendarahan saat hamil tapi janin sehat. Bahkan ini termasuk salah satu gejala yang umum dialami saat sedang hamil.Bahkan sejak trimester pertama saja, bisa terjadi flek atau spotting. Berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga, perdarahan normal juga bisa terjadi. Namun, bukan berarti janin mengalami masalah.

Pendarahan tak harus membuat panik

Perdarahan belum tentu keguguran, jangan panik

Sebelum membahas lebih jauh, perlu dibedakan dulu apa itu “perdarahan” dan “pendarahan”. Perdarahan adalah keluarnya darah dari dalam tubuh (bleeding). Sementara pendarahan adalah proses sirkulasi atau pengaliran darah dalam tubuh.Hal pertama yang perlu dilakukan apabila mengalami perdarahan di awal kehamilan adalah jangan panik. Keluarnya darah baik bleeding maupun spotting tidak selalu berarti keguguran.Beberapa penyebab perdarahan normal saat hamil di antaranya:Ini adalah penyebab utama ibu hamil mengalami perdarahan pada awal usia kehamilannya. Ada periode yang disebut dengan lag time sebelum plasenta benar-benar terbentuk.Umumnya, ini terjadi saat kehamilan berusia 12 minggu. Saat sel telur memberikan suplai hormon kehamilan, ada jeda sebelum plasenta benar-benar melekat. Itulah mengapa terjadi flek atau perdarahan.Selain kontraksi setelah berhubungan seksual, terkadang ada juga ibu hamil yang mengalami perdarahan. Ini terjadi karena adanya iritasi serviks. Terkadang, area di luar serviks yang menghubungkan rahim dan vagina mengeluarkan darah. Ini bisa mereda dengan sendirinya.Selain berhubungan seksual, tes pap smear juga bisa memicu keluarnya darah. Ini pun wajar karena saat hamil, aliran darah ke serviks menjadi lebih deras.Berbagai jenis infeksi pada vagina atau serviks juga bisa menyebabkan perdarahan di trimester pertama. Contohnya seperti chlamydia, gonorrhea,dan juga herpes. Diskusikan dengan dokter spesialis kandungan untuk tahu cara aman mengatasinya saat mengandung.Ini adalah kondisi ketika plasenta berada di bawah dan menutupi serviks. Akibatnya, ibu hamil bisa kerap mengalami spotting. Ibu hamil dengan kondisi plasenta previa perlu mendiskusikan dengan dokter bagaimana rencana persalinan karena kondisi ini bisa berpengaruh terhadap jalannya bayi lahir.Keluarnya lendir darah ketika usia kehamilan sudah mendekati hari perkiraan lahir atau due date juga termasuk perdarahan normal. Ini adalah tanda bahwa proses persalinan akan segera dimulai. Warna dari cairan vagina ini adalah pink atau kecokelatan.

Baca Juga

Hindari Cedera dan Sakit Pinggang, Begini Posisi Duduk yang Baik untuk Ibu HamilSeks Saat Hamil, Ketahui Keamanan dan ManfaatnyaPenyebab Bau Badan saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Apa yang harus dilakukan?

Meski bisa saja terjadi pendarahan saat hamil tapi janin sehat, ibu hamil perlu tahu apa yang harus dilakukan. Apabila pendarahan terus terjadi sepanjang kehamilan, tanyakan kepada dokter apakah ada hal yang perlu dievaluasi?Berikut hal-hal yang perlu dilakukan oleh ibu hamil jika mengalami perdarahan:Catat waktu kapan keluarnya flek atau darah. Kemudian, runut apakah ada aktivitas yang mungkin menyebabkan perdarahan seperti berhubungan seksual dalam 24 jam terakhir. Pemeriksaan lewat vagina juga bisa memicu keluarnya flek.Tempatkan pembalut atau pantyliner untuk tahu seberapa banyak darah yang keluar. Sebagai indikator, petugas medis atau dokter umumnya akan bertanya seberapa cepat satu pembalut menjadi penuh dalam periode tertentu seperti satu malam.Hindari penggunaan tampon karena tidak bisa mengukur seberapa banyak darah yang keluar. Perhatikan pula warna darah yang keluar, apakah kecokelatan atau merah terang.Apabila perdarahan membuat Anda merasa perlu memeriksakan dokter, tetaplah tenang saat menunggu jadwalnya tiba. Usahakan untuk tetap duduk, mengatur napas, dan juga tetap minum banyak air putih.Selain memantau banyaknya darah atau flek yang keluar, perhatikan pula apakah ada gejala lain yang menyertai? Contohnya seperti kontraksi, nyeri punggung, mual, atau gangguan penglihatan.Untuk ibu hamil yang sudah berada di trimester kedua dan ketiga, perhatikan pula seberapa aktif gerakan bayi saat terjadi perdarahan. Dalam kasus perdarahan normal, idealnya bayi tetap bergerak aktif seperti biasa.

Baca Juga

Beberapa Mitos Keguguran yang Sering Membuat Wanita CemasCiri-Ciri Tidak Cocok KB Suntik 3 Bulan yang Bisa Anda KenaliBerapa Usia Ideal untuk Hamil? Ini Waktu yang Tepat

Catatan dari SehatQ

Lakukan observasi terhadap kondisi tubuh saat terjadi perdarahan. Namun, tentu saja setiap ibu hamil bisa memiliki gejala berbeda. Catat apa saja yang dirasakan sebagai bahan konsultasi dengan dokter.Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kapan pendarahan perlu penanganan darurat dan tidak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

menjaga kehamilankehamilanmasalah kehamilan

Parents. https://www.parents.com/pregnancy/complications/miscarriage/why-bleeding-doesnt-always-mean-miscarriage/
Diakses pada 18 Desember 2020
WebMD. https://www.webmd.com/baby/guide/bleeding-during-pregnancy#1
Diakses pada 18 Desember 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/symptoms/bleeding-during-pregnancy/basics/causes/sym-20050636
Diakses pada 18 Desember 2020

Makanan yang dilarang untuk program hamil wajib dihindari oleh wanita yang ingin cepat punya momongan. Salah satu contoh makanan yang harus dihindari saat promil adalah junk food.

Larangan ibu hamil trimester pertama yang harus dijadikan pengingat. Siapa sangka, beberapa di antaranya mungkin saja sudah jadi kebiasaan Anda yang sulit dihindari, tapi membahayakan janin.

Manfaat melon untuk ibu hamil ternyata semanis rasanya. Berbagai kandungan nutrisi yang dimiliki buah ini dipercaya dapat mencegah anemia, mengatasi kram kaki hingga membantu perkembangan otak janin.

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. Ester Agustina

Dijawab Oleh dr. Farahdissa