Nabi uzair tertidur 100 tahun

Allah Swt memerintahkan kepada RasulNya agar menyampaikan kisah-kisah yang diketahuinya kepada manusia; agar mereka merenungkan keadaan orang-orang terdahulu dan mengambil  “ibrah” dari kisah tersebut.

Jika kisah tersebut adalah tentang kisah-kisah orang ẓalim, maka mereka dapat menjauhi jalan hidup mereka. Apabila kisah tersebut adalah tentang kisah-kisah orangorang shalih (ṣālihīn), maka mereka dapat meneladaninya. Allah Swt berfirman  pada QS. Al A’raf 276:  “ Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Menurut Umar Sulaiman al-Asyqor, penulis buku berjudul “ Kisah-kisah Shahih Seputar Para Nabi dan Rasul”, Kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan hadis nabawi akan selalu menjadi panutan untuk menyirami jiwa dan meneguhkan hati.

Salah satu kisah yang dalam Al-Qur’an adalah kisah tentang  Uzair. Secara eksplisit nama ini hanya disebutkan satu kali dalam Al-Qur’an. Namun, secara implisit, kisahnya diceritakan pada salah satu ayat di dalam surah Al-Baqarah.

Dari kisah beliau yang akan disebutkan, keistimewaan yang dimiliki Uzair tidak mungkin hanya dimiliki oleh manusia shâlih biasa. Kisah ini menceritakan tentang  Uzair yang di dimatikan oleh Allah Swt selama seratus tahun lalu kemudian dihidupkan kembali.

Kisah Uzair diceritakan pada Surat Al-Baqarah [2]: 259

“Atau, apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Ia berkata, ‘Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?’ Maka, Allah mematikan orang itu selama 100 tahun kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, ‘Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?’

Ia menjawab, ‘Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.’ Allah berfirman, ‘Sebenarnya kamu telah tinggal di sini 100 tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikanmu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka, tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, “Saya yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Hal ini bermula saat Uzair melewati satu wilayah yang telah hancur. Di wilayah tersebut banyak mayat yang telah menjadi tulang belulang, bangunan yang telah rata dengan tanah dan tidak ada tanda-tanda akan adanya kehidupan.

Ketika ia melihat tulang yang bergeletakan, lalu ia pun berkata. “Bagaimana Allah akan menghidupkan kembali wilayah yang telah hancur ini?”. Ia tidak meragukan bahwa Allah Swt dapat menghidupkan kembali wilayah tersebut.

Ia berkata seperti itu karena merasa takjub dengan kekuasaan Allah Swt. Kemudian Allah Swt mengutus malaikat untuk mencabut nyawanya, lalu ia dimatikan selama seratus tahun. Selama seratus tahun, begitu banyak yang terjadi dan perubahan pada negeri tersebut.

Ketika Allah mengutus malaikat untuk Uzair

Kemudian Allah Swt mengutus malaikat untuk menghidupkan kembali  Uzair. Lalu malaikat tersebut bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?”. Ia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Lalu malaikat tersebut menjelaskan, “Tidak! Engkau telah tinggal di sini selama seratus tahun.

 Lihatlah pada makanan dan minumanmu. Makanan dan minuman Uzair masih utuh seperti sebelum ia tertidur. Sementara itu, keledainya telah berubah menjadi debu. Saat itu pula, keledainya dihidupkan lagi. Kemudian Uzair melihat negeri yang dulunya hancur telah berubah menjadi sebuah peradaban baru.

Setelah melihat kekuasaan Allah, Uzair kembali menuju rumahnya dengan menaiki keledai. Ia melihat kampung halamannya sudah penuh penduduk namun tidak seorangpun yang mengenalinya. Ia pulang ke rumahnya dan didapatinya seorang wanita buta yang berusia sekitar 120 tahun.

Sebagaimana kisah Ibnu Katsir, saat Uzair meninggalkan kaumnya, wanita itu berusia 20 tahun dan sebelumnya mengenal Uzair dengan baik. “Wahai Ibu, apakah ini rumah Uzair?” tanyanya. Wanita itu membenarkannya dan menangis. Sebab, selama 100 tahun tak ada orang yang menyebut nama tersebut.

Kitab dan Perjalanan Hidupnya

Uzair pun memperkenalkan dirinya dan menceritakan tentang kematiannya selama 100 tahun. Wanita itu tak mempercayainya begitu saja. Uzair adalah seseorang yang mustajab doanya. Dan, ia senantiasa mendoakan orang yang sakit dan tertimpa musibah untuk diberikan kesehatan dan kesembuhan. “Berdoalah kepada Allah agar mengembalikan penglihatanku, sehingga aku bisa mengenalimu.”

Uzair berdoa untuk kesembuhan wanita itu. Ia kemudian mengusapkan kedua tangannya ke mata perempuan tua itu. Atas izin Allah, wanita itu pun sembuh dan bisa mengenali Uzair.

Wanita itu kemudian mendatangi orang-orang Bani Israil dan mengatakan bahwa Uzair telah kembali. Namun, Bani Israil itu tak langsung mempercayainya. Setelah wanita itu bersaksi siapa Uzair, dengan serta-merta orang Yahudi itu mengatakan bahwa Uzair adalah anak Allah.

Anaknya pun mengenali Uzair dari tanda hitam yang ada di antara kedua pundaknya. Mereka pun akhirnya meminta Uzair untuk membacakan kitab Taurat sebab di antara mereka sudah tidak ada lagi yang paham tentang kitab Taurat; karena sebelumnya telah Bukhtunnashir bakar.

Ayahnya Uzair, Sarukha, telah menyembunyikan sebuah kitab Taurat di salah satu tempat dan hanya Uzair yang tahu tempat itu. Maka, ia pun menggalinya dan mengeluarkan Taurat dari dalam tanah.

Kemampuan Uzair yang dapat memperbaharui kitab Taurat sehingga ia dijuluki oleh kaum Yahudi sebagai anak Tuhan.

Dari kisah Nabi „Uzair terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yang akan memberikan pembelajaran untuk kehidupan manusia sekarang ini. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kisah tersebut menjadi sangat relevan untuk kita terapkan dalam dunia pendidikan, di tengah kondisi moral bangsa yang memperihatinkan.

Uzair kemudian merenungi isi Taurat yang ia ingat, dan orang-orang Bani Israil memperhatikannya. Allah kemudian mengilhamkan padanya isi Taurat dan ia menyampaikan isinya kepada Bani Israil. Sejak saat itulah, oleh Bani Israil (Yahudi), Uzair dipanggil dengan putra tuhan.

Menurut Ibnu Asakir, riwayat dari Ibnu Abbas; Abdullah Ibnu Salam bertanya padanya dan menanyakan panggilan Uzair putra tuhan itu. Ibnu Salam menjelaskan, “Ketika Uzair menulis Taurat dari hafalannya, Bani Israil berkata, ‘Dulu Musa hanya bisa memberikan Taurat kepada kita dengan tulisannya, tetapi Uzair memberikan Taurat kepada kita tanpa tulisan (kitab)’.” Maka, sekelompok orang mengatakan Uzair putra tuhan sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Taubah [9]: 30.

Para ulama mengatakan, turun-temurunnya kitab Taurat terputus hingga masa Uzair. Menurut Ishaq bin Bisyr, pada masanya terdapat sembilan kejadian besar, yakni Bukhtunnashir, kebun Shan’a, kebun Saba, Ashab al-Ukhduud, Hashur, Ashab al-Kahfi, Ashab al-Fiil, kota Anthakiyah, dan kejadian kaum Tubba penyembah berhala.

Menurut situs wikipedia, makamnya terletak di Busra, Syam (Suriah, sekarang). Sementara itu, menurut situs jafariyanews.com, makamnya terletak di Irak. Di daratan sungai Tigris, terdapat makamnya.

Sedangkan situs gotquestion.org melaporkan, Uzair oleh dunia Barat dipanggil dengan nama prophet Ezra. Sebuah buku yang menceritakan kisahnya tertulis selama lebih kurang satu abad sejak 538 SM dan baru selesai tahun 460-440 SM. Wa Allahu A’lam.

Siapa nabi yg tertidur 100 tahun?

100 tahun. Uzair pun tertidur begitu lama. Dikisahkan, bahkan hingga tulang belulangnya sudah hancur rata dengan tanah. Ia wafat.

Berapa lama Nabi Uzair Tertidur?

Nabi Uzair A S - Nabi yang Tertidur Selama 100 Tahun - Kisah Islami Channel - YouTube.

Kapan Nabi Uzair hidup?

Nabi Uzair AS atau Ezra AS adalah seorang hamba Allah yang hidup pada zaman antara Nabi Saleh AS dan Ibrahim A.S. yaitu sekitar 5000 sampai 4000 tahun sebelum masa Nabi Isa AS.

Apa mukjizat Nabi Uzair?

Dengan hal itulah, Uzair mendapat mukjizat untuk melihat bagaimana Allah SWT menghidupkan kembali orang yang sudah meregang nyawa. Artinya: "... Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali.