Menurut kalian bagaimana sebaiknya tata krama seorang siswa terhadap guru

Tata Krama Menghormati dan Menghargai Guru - Di samping kita berkewajiban berbakti kepada orang tua, kita juga berkewajiban bersikap hormat dan patuh kepada guru. Kenapa kita harus patuh kepada Bapak/ibu guru? Jasa guru sangat besar sekali bagi murid dan masyarakat, bahkan bagi kemajuan bangsa dan negara. Kita tidak akan menjadi pintar tanpa bimbingan guru. Untuk menjadi Presiden, Menteri, Dokter dan sebagainya, memerlukan bimbingan guru. Lebih dari itu tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran dalam berbagai ilmu pengetahuan kepada muridnya, tetapi juga bertugas mendidik mereka, agar menjadi manusia yang baik yang sehat jasmani dan rohani. Dan kelak diharapkan agar mereka menjadi warga negara yang baik, luhur budinya, cinta kepada tanah air dan bangsanya.Bagi pelajar yang setiap hari berhubungan dengan gurunya, adab dan sopan santun merekaperlu diperhatikan dan dilaksanakan, sebagaimana diperintahkan Nabi dalam hadis berikut :

Menurut kalian bagaimana sebaiknya tata krama seorang siswa terhadap guru

Artinya:”Muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran (ilmu) kepadamu.” (HR. Al-Khatib) Berikut yang termasuk tata krama menghargai dan menghormati guru ialah sebagai berikut:
  1. Jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam
  2. Perhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran
  3. Tunjukkan rasa rendah hati dan hormat serta sopan santun
  4. Mentaati perintahnya selama perintah itu tidak bertentangan dengan ajaran agama
  5. Senantiasa menjaga nama baik guru, tidak menceritakan aib dan kesalahan guru.
  6. Mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah.
  7. Tetap mengakuinya sebagai guru walaupun sudah tidak mengajar lagi.
  8. Patuh terhadap tata tertib sekolah berarti pula patuh terhadap guru dan sebagainya

Sama seperti orangtua di rumah, guru juga harus dihormati. Hal ini dikarenakan guru merupakan orangtua kedua bagi siswa di sekolah. Guru memiliki banyak jasa untuk para siswanya karena telah mengajar, mendidik dan membimbing semua muridnya. Semua hal yang diberikan guru di sekolah telah terbukti menghasilkan manusia berkualitas yang berguna bagi bangsa dan negara. Lalu, bagaimana contoh cara menghormati guru di sekolah yang benar?

7 Contoh Cara Menghormati Guru di Sekolah 

Keberhasilan dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peran guru. Tanpa kehadirannya pendidikan tidak akan tercapai dan manusia berkualitas tidak akan tercipta. Maka dari itu, guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Oleh karena itu, kamu harus selalu menghormati guru. Inilah beberapa contoh cara menghormati guru di sekolah dengan baik dan benar:

1. Mendengarkan Materi Pelajaran yang Disampaikan Guru 

Contoh cara menghormati guru yang pertama adalah selalu mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Saat guru mengajar maka murid harus selalu mendengar dan memperhatikannya. Bila perlu bisa mencatat poin-poin penting materi pelajaran yang disampaikan. Jangan pernah sekali-kali mengobrol, bermain ataupun tidur ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas. Jika melakukan aktivitas seperti itu sama halnya sedang meremehkan guru. 

2. Memberi Salam 

Seiring berjalannya waktu, budaya memberi salam kepada guru mulai luntur. Padahal budaya seperti ini merupakan wujud kesopanan dalam menghargai orang lain. Namun, ada  juga yang terus melakukan budaya memberi salam hingga saat ini. Dimana setiap guru masuk kelas untuk mengajar  dan keluar kelas semua murid akan memberi salam. Meski cukup sederhana, guru akan merasa dihormati dan dihargai oleh murid-muridnya. 

3. Selalu Mengerjakan Tugas yang Diberikan Guru

Selalu mengerjakan tugas merupakan salah satu contoh cara menghormati guru yang mudah dilakukan. Ketika guru memberi tugas maka murid harus selalu mengerjakan tugas tersebut dengan baik. Jika semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan, guru akan merasa dihormati sebagai tenaga pengajar. Selain itu, guru menjadi lebih semangat membimbing muridnya. 

4. Mentaati Perintah Guru 

Contoh cara menghormati guru di sekolah selanjutnya yaitu selalu mentaati perintah guru. Guru tidak hanya menginginkan semua muridnya menjadi sosok yang pintar dan berguna tetapi juga berperilaku baik. Jika ada yang berperilaku kurang baik guru akan selalu memberi nasihat. Dengar semua nasihat yang disampaikan guru dan taati perintahnya. 

5. Tidak Memotong Pembicaraan Guru 

Saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas, jangan sekali-kali menyela pembicaraan. Apabila ingin bertanya atau mengatakan sesuatu sebaiknya tunggu sampai guru selesai menjelaskannya. Dengan begini guru akan merasa dihargai sehingga lebih semangat mengajar lagi. 

6. Bersikap Lemah lembut Terhadap Guru 

Guru tidak hanya memberikan pendidikan dan pengajaran yang ikhlas kepada muridnya, tetapi guru juga memberikan kasih sayang dan perhatian. Saat muridnya susah diatur guru dengan sabar menghadapinya. Guru juga tidak pernah mengharapkan imbalan dari muridnya. Maka dari itu, sebagai murid harus bersikap lemah lembut, tidak berkata kasar atau membentak guru. Sebagai bentuk hormat kepada guru sebaiknya perlakukan mereka dengan baik.

7. Mengucapkan Terima Kasih

Banyak ilmu, pengetahuan, pembelajaran, perhatian dan kasih sayang yang diberikan guru selama berada di sekolah. Jangan sampai tidak mengucapkan terima kasih atas semua yang telah diberikan. Guru memberikan semuanya tanpa mengharapkan imbalan. Hanya saja sebagai murid harus menghargai dan menghormatinya dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih.

Itulah informasi tentang 7 contoh cara menghormati guru di sekolah yang baik dan benar. Sebagai seorang murid jangan sampai melupakan seluruh jasa yang diberikan oleh guru. Tanpa jasa beliau kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa. 

Dalam proses pembelajaran, murid membutuhkan orang alim atau yang umum disebut dengan guru, ustadz, atau kiai. Murid dan orang alim perlu berinteraksi. Oleh karena itu ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan seorang murid terhadap gurunya sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjdudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431) sebagai berikut:

  آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.  

Artinya, “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.”  

Dari kutipan di atas dapat diuraikan kesepuluh adab murid terhadap guru sebagai berikut:

Pertama, mendahului beruluk salam. Seorang murid hendaknya mendahului beruluk salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam kepada yang besar.

Kedua, tidak banyak berbicara di depan guru. Banyak berbicara bisa berarti merasa lebih tahu dari pada orang-orang di sekitarnya. Apa bila hal ini dilakukan di depan guru, maka bisa menimbulkan kesan seolah-seolah murid lebih tahu dari pada gurunya. Hal ini tidak baik dilakukan kecuali atas perintah guru.   

Ketiga, berdiri ketika guru berdiri. Bila guru berdiri, murid sebaiknya lekas berdiri juga. Hal ini tidak hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu, misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Demikian pula jika guru duduk sebaiknya murid juga duduk.  

Keempat, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda.” Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan oleh orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru. Sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu.   

Kelima, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru di dalam majelis. Dalam majlis ta’lim atau kegiatan belajar mengajar di kelas, murid hendaknya bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum jelas. Hal ini tentu lebih baik daripada bertanya kepada teman di sebelahnya. Lebih memilih bertanya kepada teman dan bukannya langsung kepada guru bisa membuat perasaan guru kurang nyaman.  

Keenam, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru. Guru tidak sama dengan teman, dan oleh karenanya tidak bisa disetarakan dengan teman. Seorang murid harus memosisikan guru lebih tinggi dari teman sendiri sehingga ketika berbicara dengan guru tidak boleh sambil tertawa atau bersenyum yang berlebihan.  

Ketujuh, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru. Bisa saja seorang murid memiliki pendapat yang berbeda dengan guru. Jika ini memang terjadi, murid tidak perlu mengungkapkannya secara terbuka sehingga diketahui orang banyak. Lebih baik murid meminta komentar sang guru tentang pendapatnya yang berbeda. Cara ini lebih sopan dari pada menunjukkan sikap kontra dengan guru di depan teman-teman.   

Kedelapan, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri. Ketika guru hendak berdiri dari posisi duduk mungkin ia membutuhkan bantuan karena kondisinya yang sudah agak lemah. Dalam keadaan seperti ini, murid jangan sekali-kali menarik baju guru dalam rangka memberikan bantuan tenaga. Ia bisa berjongkok untuk menawarkan pundaknya sebagai tumpuan untuk berdiri; atau sesuai arahan guru.    

Kesembilan, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah. Jika ada suatu hal yang ingin ditanyakan kepada guru, terlebih jika itu menyangkut pribadi guru, tanyakan masalah itu ketika telah sampai di rumah. Tentu saja ini berlaku terutama kalau perjalanan dengan menaiki kendaraan umum.   

Kesepuluh, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah. Dalam keadaan guru sedang lelah, seorang murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pelik, misalnya. Dalam hal ini dikhawatirkan guru kurang berkenan menjawabnya sebab memang sedang lelah sehingga membutuhkan istirahat untuk memulihkan stamina.    Demikian kesepuluh adab murid terhadap guru sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali. Jika diringkas, maka pada intinya adalah seorang murid hendaknya berlaku hormat kepada guru baik dengan sikap-sikap tertentu maupun dengan pandai-pandai menjaga lisan. Ia hendaknya tahu kapan dan bagaimana sebaiknya ia berbicara kepada guru termasuk ketika hendak mengajukan pertanyaan.

Sumber: https://islam.nu.or.id