Mengurutkan dengan benar langkah-langkah pada pengolahan bahan serat

Mengurutkan dengan benar langkah-langkah pada pengolahan bahan serat

Siapa yang tak suka jika makan daging yang empuk dan juicy. Tentu daging bertekstur empuk dan juicy menjadi syarat utama kelezatan suatu hidangan olahan daging. Akan tetapi tidak semua orang dapat mengolah daging dengan baik dan benar. Sering kali kita temui daging masih bertekstur alot walaupun sudah dimasak lama. Duh, sayang banget kan sudah beli daging mahal tetapi saat diolah hasilnya masih alot. Mari kita bahas beberapa teknik pengolahan daging secara baik dan mudah sehingga bisa kita praktikkan di rumah.

1.      Potong daging melawan arah serat

Teknik memotong daging sangat penting untuk diperhatikan guna mendapatkan tekstur daging yang empuk. Potonglah daging melawan arah serat daging. Jangan memotong daging mengikuti serat panjang yang tampak dari permukaan daging. Apabila serat halus dari daging tampak membujur, maka potonglah secara melingtang. Demikian sebaliknya, apabila serat daging melintang, maka potonglah daging secara membujur.

2.      Gunakan temperatur yang tepat saat memasak

Teknik pengolahan daging dapat disesuaikan dengan tingkat kematangan daging yang kita inginkan. Untuk hasil daging medium atau medium rare, usahakan jangan memasak daging terlalu lama dengan temperatur yang tinggi saat memasak karena dapat menurunkan kuilitas gizi dan saripati (juice) yang terkandung dalam daging. Inilah yang seringkali menjadi penyebab daging menjadi alot dan keras saat dimakan. Begitupula sebaliknya, jangan menggunakan temperatur yang sangat rendah karena akan membuat daging menjadi kering akibat menguapnya cairan yang ada di dalam daging.

3.      Masak secara perlahan

Memasak daging secara perlahan sering kali kita gunakan dalam proses memasak sehari hari, misalnya rendang dan semur.  Untuk mendapatkan hasi daging yang empuk, daging dapat dimasak secara perlahan dengan api sedang. Untuk volume dapat disesuakin dengan menu daging yang akan kita masak. Penambahan garam sebaiknya diberikan setelah daging cukup empuk karena garam dapat memperlambat daging menjadi empuk.

4.      Menggunakan meat pounder (hammer)

Penggunaan meat pounder atau hammer daging dengan cara memukul-mukulkan hammer pada daging sebelum diolah bertujuan untuk memotong serat daging sehingga daging akan lebih mudah empuk saat dimasak.

5.      Marinasi daging sebelum dimasak

Marinasi atau pemeraman pada daging bertujuan untuk membuat tekstur daging menjadi lebih empuk. Bahan yang biasa digunakan antara lain daun pepaya, nanas, dan bumbu rempah-rempah. Marinasi dilakukan sebelum daging diolah. Disarankan untuk marinasi jangan terlalu lama karena dapat membuat tekstur daging menjadi hancur saat akan dihidangkan.

Sebelum diolah, sebaiknya daging jangan dicuci terlebih dahulu karena dapat merusak tekstur daging dan membuat daging menjadi tidak tahan lama. Naah sangat mudah bukan. Beberapa tips ini bisa kita praktikkan dengan mudah di rumah. Jadi tidak akan ada lagi deh komentar daging alot yang bisa buat hilang selera makan. Selamat mencoba, have fun, and lets cooking.

Mengurutkan dengan benar langkah-langkah pada pengolahan bahan serat

Mengurutkan dengan benar langkah-langkah pada pengolahan bahan serat
Lihat Foto

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Proses pemintalan benang bahan baku kain lurik di rumah produksi Kurnia Lurik, Dusun Krapyak Wetan, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta.

KOMPAS.com - Sebelum membuat kerajian tentunya terlebih dahulu harus melakukan proses pengolahan terhadap tekstil. 

Pengolahan dapat dilakukan secara manual dengan tenaga manusia atau modern dengan mesin. 

Pengolahan bahan serat alam memerlukan proses panjang yang pada akhirnya bisa dijadikan bahan pembuatan kerajinan.

Dilansir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), bahan serat yang akan digunakan untuk tekstil melewati beberapa proses untuk dijadikan benang dan juga kain.

Baca juga: Pengertian Serat Alam

Sifat-sifat serat akan berpengaruh terhadap cara pengolahan benang atau kain baik pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.  

Beberapa langkah proses pengolahan serat menjadi benang sebagai berikut:

  • Pemintalan benang (Spinning)

Bahan baku serat kapas yang sudah dikumpulkan, diolah dengan pembukaan serat, melakukan pembersihan dan pencampuran serat.

Serat-serat yang datang dalam wujud masih bergumpal akan diurai dan dibersihkan. Kegiatan ini menggunakan mesin yang disebut mesin blowing. 

Serat yang sudah bersih kemudian diurai dan dipisah sesuai ukuran panjang pendeknya. Mesin yang bertugas melakukan ini bernama mesin carding.

Baca juga: Jenis dan Karakteristik Bahan Serat

Proses selanjutnya setelah sesuai ukuran, serat akan melalui proses penarikan dan penggulungan menjadi ukuran tertentu. Mesin yang bertugas melakukan ini adalah mesin roving.

Sebutkan urutan proses pengolahan bahan serat alam yang benar dan tepat? Pembahasan kali ini merupakan lanjutan materi pelajaran prakarya sebelumnya, di mana kita telah mempelajari tentang jenis dan karakteristik bahan serat tumbuhan dan hewan.

Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

4 Langkah Proses Pengolahan Bahan Serat Alam

Adapun urutan pengolahan serat menjadi tekstil, berikut ini langkah-langkahnya :

1). Pemintalan benang

Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan.

2). Penggulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.

3). Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.

4). Penenunan Benang Menjadi Kain
Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.

Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame dan tapestri, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup.

Nah itulah empat urutan pengolahan bahan serat alam yang benar dan tepat. Setelah mempelajari proses pengolahannya, lalu bagaimana proses produksi kerajinan bahan serat?

Proses produksi kerajinan dari bahan serat menggunakan beberapa teknik-teknik. Adapun teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil terdiri dari teknik menenun, menjahit, mengikat.

Pembuatan produk dari kerajinan perlu memahami seperti apa karya yang berkualitas. Proses pembuatannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat yang dimaksud meliputi kegunaan, kenyamanan, keluwesan, keamanan dan keindahan.

Baca Juga: Bahan Serat Alam dari Tumbuhan dan Manfaatnya

Mengurutkan dengan benar langkah-langkah pada pengolahan bahan serat
Mengurutkan dengan benar langkah-langkah pada pengolahan bahan serat

Pengolahan Bahan Serat, Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya perajin harus melakukan proses pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masingmasing bahan tekstil secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. 3angkah-langkahnya sebagai berikut.

Pemintalan benang

Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan.

Penggulungan benang

Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.

Pencelupan Warna

Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.

Penenunan Benang Menjadi Kain

Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.

Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame dan tapestri, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup.

Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

Pengolahan Bahan Serat, teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan demikian, penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran.

Baca juga Serat dari Hewan

Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut.

Menenun

Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.

Menjahit

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.

Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.