Menggambar dengan menggunakan goresan pensil yang di ulang – ulang disebut tehnik

Teknik arsir. Foto: Unsplash.

Membuat sebuah karya dua dimensi diperlukan berbagai metode dan teknik gambar, salah satunya ialah teknik arsir. Teknik ini merupakan cara menggambar dengan menggunakan unsur garis yang digoreskan secara teratur dan berulang-ulang.

Baik itu garis lurus, lengkung, lingkaran, dan titik yang diulang dengan intensitas yang berbeda. Alat yang digunakan dalam teknik arsir yaitu pensil, pensil warna, pena, graphite, maupun pastel.

Dikutip dari buku Desain Grafis Percetakan SMK/MAK Kelas XI oleh Waryudi Basuki dan Adik Kristien, ada beberapa fungsi teknik arsir, yaitu memberikan kesan gelap terang, mengisi bidang kosong pada objek gambar, menampilkan karakter pada objek gambar, dan sebagai proses finishing objek gambar.

Teknik arsir mempunyai banyak bentuk dan cara yang dapat disesuaikan dengan preferensi keindahan visual masing-masing individu. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang teknik arsir.

Macam-Macam Teknik Arsir dan Caranya

Ilustrasi macam-macam teknik arsir. Foto: Unsplash.

Mengutip buku Gambar Bentuk oleh Ratna Safitri dan Muhammad Mashudi, ada delapan macam teknik arsir yang perlu diketahui, yaitu:

Teknik ini disebut sebagai arsiran searah dan merupakan teknik yang paling dasar dalam membuat sebuah gambar. Caranya dengan membuat gambar garis sejajar secara berurutuan.

Saat menggunakan teknik ini harus memerhatikan jarak antar garis, semakin rapat dan padat garisnya, hasil arsiran akan semakin bagus.

Pada dasarnya, prinsip teknik arsir cross hatching hampir mirip dengan teknik arsiran hatching. Bedanya, teknik ini membentuk goresan-goresan dengan garis silang yang bisa dipakai untuk membuat bayangan dari suatu gambar.

Countour adalah teknik arsir untuk memberikan dimensi pada suatu bidang sesuai dengan karakter suatu bentuk. Jadi, garis-garis yang digunakan pada teknik ini mengikuti bentuk asli dari suatu objek pada gambar.

Teknik arsir ini menggunakan titik-titik untuk membentuk dimensi pada sebuah bidang gambar. Caranya dengan memberikan kerapatan titik yang berbeda pada sebuah bidang. Teknik ini berfungsi untuk menajamkan efek gelap terang pada sebuah gambar.

ilustrasi teknik arsir Foto: Flickr.

Scumbling adalah teknik arsir yang bisa dihasilkan dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil yang saling tumpang tindih. Biasanya, teknik ini menggunakan kerapatan arsiran yang berbeda-beda untuk menghadirkan dimensi pada sebuah objek gambar.

Teknik ini umumnya digunakan untuk mengarsir objek gambar seperti kulit kayu, bebatuan, handuk, dan lain sebagainnya.

  • Arsiran Arsiran Pointilisme

Teknik pointilisme hampir sama dengan teknik stippling. Teknik ini juga menggunakan pola titik-titik kecil untuk menentukan gelap terang. Kelemahan teknik ini yaitu sulit dikombinasikan dengan teknik arsir lainnya.

Teknik arsir circusilm adalah teknik arsiran dengan menggunakan bentuk lingkaan kecil secara beruntun. Alat yang digunakan yaitu pensil warna untuk melukis wajah.

Teknik arsiran Counter Hatching disebut juga arsiran searah kontur. Teknik ini sering dipakai untuk menggambar sebuah objek seperti manusia, hewan, tumbuhan, dengan cara mengikuti kontur bidang yang akan diarsir.

Ilustrasi teknik menggambar. Foto: Unsplash

Menggambar adalah kegiatan dalam membentuk imaji dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Hasil dari menggambar ialah dapat menciptakan suatu karya seni dengan mengolah goresan dari alat-alat gambar.

Mengutip buku Seni Budaya SMP/MTs Kelas 7 oleh Sudaryati dan Boiman, kegiatan menggambar telah dilakukan sejak zaman prasejarah. Kemudian pada 1400 M, seni ini meyebar ke seluruh negara di Eropa, seiring dengan perkembangan media gambar seperti kertas.

Untuk dapat menghasilkan gambar yang menarik dibutuhkan keterampilan yang memadai. Selain itu, diperlukan pula rasa percaya diri, jujur, dan ikhlas, karena seni yang bermakna ialah yang datang dari hati.

Dalam menggambar bentuk, terdapat berbagai macam teknik yang dapat diterapkan sesuai kebutuhan, salah satunya teknik pointilis. Nah, bagaimana penjelasan mengenai teknik pointilis dan teknik-teknik lainnya? Simak uraian berikut.

Teknik Menggambar dan Penjelasannya

Ilustrasi teknik menggambar. Foto: Unsplash

Pointilis adalah teknik menggambar bentuk yang dilakukan dengan menggunakan titik-titik secara berulang-ulang sampai membentuk suatu objek gambar. Untuk menghasilkan warna yang gelap, titik-titik dibuat dengan tebal dan rapat. Sedangkan, untuk warna terang, titik-titik dibuat secara renggang.

Arsir adalah teknik menggambar bentuk dengan cara mengarsir menggunakan spidol, pensil, arang, bolpoin ataupun alat lain. Teknik ini dilakukan dengan menggoreskan alat tulis secara saling menyilang. Tujuannya adalah agar model yang digambar memiliki pencahayaan yang serupa.

Blok adalah teknik menggambar yang dilakukan dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna. Alhasil, kesan yang ditimbulkan hanyalah siluet dari objeknya saja, bukan sebuah objek yang detail. Alat yang dibutuhkan pada teknik ini ialah cat poster dan tinta bak.

Teknik dussel atau gosok adalah teknik menggambar dengan menggosok media gambar hingga muncul efek gelap terang. Biasanya, teknik ini diterapkan saat menggambar wajah manusia ataupun benda-benda lainnya. Menggosok dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau kapas. Alat yang digunakan biasanya adalah pensil.

Teknik garis atau linear adalah teknik menggambar berupa rusuk-rusuk yang tertata sedemikian rupa hingga membentuk gambaran objek yang diinginkan. Teknik ini dilakukan dengan menggambar garis secara lurus ataupun melengkung. Untuk menentukan warna gelap dan terang, pelukis dapat menggambar garis secara menyilang atau sejajar.

Plakat adalah teknik menggambar bentuk atau teknik lukis yang mengandalkan sapuan cat yang lebih tebal. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan cat poster atau cat air. Gambar yang dihasilkan akan terlihat tebal, pekat, dan rapat.

7. Teknik Aquarel/Sapuan Basah

Aquarel atau sapuan basah adalah teknik menggambar menggunakan campuran cat poster, cat air atau tinta sebagai alat gambar. Teknik ini sengaja menggunakan media yang basah agar hasil gambarnya bisa transparan dan catnya bisa cepat menyebar.


Page 2