Mengapa pithecanthropus disebut missing link

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by varlord on Wed, 01 Jun 2022 10:06:58 +0700 with category Sejarah and was viewed by 345 other users

Pithecanthropus Erectus dianggap sebagai missing link teori evolusi Darwin karena Pithecanthropus Erectus kedudukannya setengah kera setengah manusia. Pithecanthropus Erectus adalah kera namun berjalan tegak seperti manusia.

Yang dimaksud para ilmuan dengan Missing Link teori Darwin adalah putusnya matarantai teori yang dikemukakan Charles Darwin yakni teori evolusi.

Salah satu kesimpulan yang bis diambil dari buku Darwin yang berjudul The Origin of Species adalah bahwa nenek moyang manusia adalah kera karena secara genetik paling dekat dengan manusia. Hanya saja para ahli menjadi bingung karena evolusi kera menjadi Neanderthal berlangsung sangat lama. Lalu mengapa evolusi Neanderthal menjadi homo sapiens atau manusia modern bisa berlangsung sangat cepat padahal evolusi tersebut harusnya juga berlangsung lama. Pada titik inilah teori Darwin dikatakan kehilangan mata rantainya atau missing link sebagai teori.

Lalu kemudian oleh Dr. Eugene Dubois ditemukanlah fosil yang dinamakan Pithecanthropus erectus yang merupakan manusia kera yang berjalan dengan tegak. Fosil ini ditemukan di wilayah Indonesia berturut-turut pada tahun 1890, 1891 dan tahun 1892.

Ditemukannya Pithecanthropus erectus adalah hal yang sangat besar dan dianggap sebagai jawaban dari matarantai teori evolusi Darwin yang hilang karena makhluk inilah yang dianggap berada di tengah peralihan dari kera ke manusia. Oleh sebab itu Pithecanthropus erectus menjadi salah satu bukti yang makin menguatkan teori evolusi Darwin.

Karena pithecantropus erectus sudah memiliki bentuk tubuh yang tegak dan berbeda jauh dengan jenis manusia purba yang ada sebelumnya.

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


Apa itu en.dhafi.link?

en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Fosil Phitecanthropus erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, dekat lembah sungai Bengawan Solo, pada 1891. Foto: Peter Maas, 2009/commons.wikimedia.org.

KALA Charles Darwin (1809-1882) memperkenalkan On the Origin of Species (1859), dia menjelaskan teori seleksi alam. Di buku keduanya, The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex (1871), dia menyebut manusia berevolusi dari kera. Namun teori ini bercela karena belum ada penemuan fosil makhluk “setengah kera, setengah manusia” sebagai bentuk transisi dari skema evolusi yang bisa menjadi bukti sahih. Ada mata rantai yang hilang (missing link).

Darwin menarik banyak pengikut di Eropa. Salah satunya Marie Eugene Francois Thomas Dubois, yang lahir di Eijsden, Limburg, Belanda pada 28 Januari 1858. Dia mulai mengenal teori Darwin melalui studi medisnya di Universitas Amsterdam. Berasumsi asal-usul manusia terletak di daerah tropis, pada 1887 dia bergabung dengan militer agar ditempatkan di Hindia Belanda.

“Dubois mendasarkan argumennya dari Darwin yang dalam Descent of Man menyatakan nenek moyang manusia tinggal di daerah tropis, karena manusia (modern) telah kehilangan bulu-bulu di sekujur tubuh selama proses perkembangannya,” tulis Bert Theunissen dalam Eugene Dubois and the Ape-man from Java.

Advertising

Advertising

Darwin menunjuk Afrika tropis di mana terdapat habitat gorila dan simpanse. Tapi Alfred Russell Wallace (1823-1913), pemikir teori evolusi lainnya, menyebut asal-usul manusia lebih dekat kepada siamang dan orang utan yang habitat alaminya di Asia Tenggara. Dubois menyepakati Wallace. (Baca: Sisi Lain Perjalanan Wallace)

Penelitian pertamanya dilakukan pada 1888. Dibantu pemerintah kolonial Belanda, dia menelusuri gua-gua di Padang, Sumatera. Perhatiannya lalu teralihkan ke Jawa kala muncul laporan temuan fosil Homo wajakensis (Manusia Wajak) oleh insinyur petambangan Belanda, B.D. van Rietschoten, di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur pada 1889.

Dubois dan tim ekskavasinya memusatkan risetnya di Trinil, dekat lembah sungai Bengawan Solo. Hasilnya pada 1891, dia menemukan fosil tengkorak manusia berupa gigi, tulang paha, dan tempurung kepala. Dia meyakini fosil itu sebagai missing link yang dicari. Dia namakan fosil itu Pithecanthropus erectus (Manusia Jawa). Usianya 700.000 sampai 1.000.000 tahun, menjadi temuan fosil tertua di dunia saat itu.

Pada 1894, Dubois menerbitkan temuannya, lalu pulang ke Belanda untuk meyakinkan publik Barat.

“Dia percaya Pithecantropus adalah missing link, bukan kera atau manusia, tapi di tengah-tengahnya. Komunitas sains Eropa tidak bisa menghargai pencapaiannya ini, dan dia menjadi frustrasi,” tulis Amir Aczel dalam The Jesuit and the Skull. “Dubois lalu menyembunyikan temuannya itu di bawah lantai rumahnya di Belanda, dan menolak untuk menunjukkannya pada siapa pun.”

Baru pada 1923, Dubois memperlihatkan kembali Phitecanthropus erectus ke publik. Tahun-tahun setelahnya, dia habiskan untuk mempertahankan hipotesis “manusia kera” setelah fosil-fosil serupa kembali ditemukan: Sinanthropus pekinensis (Manusia Peking) di Cina pada 1927-1929 dan temuan G.H.R. von Koeningswald (1902-1982) di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada 1931-1941.

Sampai akhir hayatnya pada 16 Desember 1940, Dubois bersikukuh Phitecanthropus erectus berada dalam klasifikasi sendiri. Nantinya, semua temuan tersebut disatukan sebagai Homo erectus (manusia yang berjalan tegak).

Pun begitu, sebagaimana dikatakan von Koenigswald, Phitecanthropus erectus adalah fosil “paling terkenal, didiskusikan, dan digunjingkan.” Semua berkat Dubois, yang petualangannya menyingkap evolusi manusia dapat dibaca secara komprehensif dalam The Man who Found the Missing Link: Eugene Dubois and His Lifelong Quest to Prove Darwin Right karya Pat Shinman.

“Dubois adalah pionir penelitian asal-usul manusia, utamanya karena dia adalah orang pertama yang melaksanakan riset sungguh-sungguh untuk mencari fosil nenek moyang manusia,” tulis Carl C. Swisher III, Garniss H. Curtis, dan Roger Lewin dalam Java Man: How Two Geologist Changed Our Understanding of Human Evolution.

[pages]

Doni Setyawan | Agustus 17, 2020 | soal UTBK Sejarah |

Istilah “The Missing Link” mengacu kepada fosil manusia purba yang ditemukan oleh… .

(A) Ter Haar.

(B) Oppenoorth.

(C) Van Leur.

(D) F.D.K. Bosch.

(E) Eugene Dubois.

Pembahasan:

“The Missing Link” merupakan sebutan yang mengacu pada manusia purba Pithecanthropus Erectus. Pithecanthropus Erectus dianggap sebagai sebagai manusia peralihan dari link yang terputus dari Teori Evolusi Darwin. Posisin dari Pithecanthropus Erectus dianggap sebagai peralihan dari kera menuju manusia. Fosil Pithecanhtropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil Ngawi pada tahun 1891.

Eugene Dubois

Untuk materi secara lengkap mengenai Manusia Purba di Indonesia dan Dunia serta materi lainnya silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih

Kunci jawaban:

Istilah “The Missing Link” mengacu kepada fosil manusia purba yang ditemukan oleh… . (E) Eugene Dubois.

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Pithecanthropus Erectus Foto: dok WorkAmerica.co

Pithecanthropus Erectus yang sudah tak asing lagi di telinga kita ini ternyata memiliki kaitan dengan teori “the missing link” atau mata rantai yang hilang. Pithecanthropus Erectus dan penjelasan lebih detail mengenai manusia purba dan juga teori missing link dapat Anda ketahui dalam ulasan singkat mengenai Pithecanthropus Erectus berikut ini.

Pithecanthropus Erectus: Penjelasan Singkat dan Penemunya

Pithecanthropus Erectus yang juga disebut dengan nama Manusia Jawa merupakan salah satu jenis Homo erectus yang pertama kali ditemukan.Pithecanthropus Erectus ini merupakan nama awal ilmiah yang diberikan langsung oleh penemu makhluk mirip manusia, yaitu Eugène Dubois. Fosil tengkorak dari Pithecanthropus Erectus ini ditemukan tengkoraknya di Trinil, Ngawi pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari bahasa Yunani dan latin yang memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.

Tengkorak Pithecanthropus Erectus Foto: dok Pinterest

Ketika itu, Eugène Dubois tidak berhasil mengambil banyak fosil Pithecanthropus di pulau Jawa, melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas, dan tiga giginya. Sampai saat ini pun belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama atau tidak. Meski Dubois telah banyak menemukan kerangka temuan, namun ternyata masih banyak yang percaya atau meragukan keberadaan Pithecanthropus Erectus. Namun jangan khawatir, penemuan bersejarah ini masih dapat kita jumpai dalam buku-buku pelajaran sekolah saat ini.

Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah, sekitar 18 km ke Utara dari kota Solo. Pada saat sedang gencar-gencarnya mencari dan menggali fosil, para ilmuwan bahkan mengajukan teori bahwa teori Manusia Jawa merupakan mata rantai yang hilang antara manusia dan kera dan juga dengan manusia modern saat ini.

Dubois menerbitkan dan mempublikasikan temuannya pada tahun 1894. Klaim utama Dubois adalah bahwa Pithecanthropus adalah bentuk transisi antara kera dan manusia, yang disebut "mata rantai yang hilang" atau dalam teori evolusi, istilah ini merupakan istilah non ilmiah untuk fosil mirip manusia yang disebut sebagai fosil peralihan.

Itu dia wawasan mengenai Pithecanthropus Erectus dan juga penemu serta penjelasan singkat mengenai Pithecanthropus Erectus ini dapat menambah wawasan Anda mengenai Manusia Jawa dan juga lokasi penemuannya. Semoga bermanfaat! (DA)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA