Mengapa hewan hewan tersebut memiliki kecepatan yang berbeda

Share the publication

Save the publication to a stack

Like to get better recommendations

The publisher does not have the license to enable download

MENGAPA burung elang, cheetah, dan ikan marlin bergerak lebih cepat daripada hewan lain?

Rumusnya ialah 'kaidah kecepatan'.

Begitu kesimpulan hasil riset yang dimuat di jurnal Nature Ecology & Evolution, pekan ini.

Peneliti mengatakan rahasia para binatang tercepat di muka bumi ialah ukuran fisik.

Hewan berukuran tubuh menengah atau yang sedang-sedang saja ialah yang tercepat.

Mereka memiliki keistimewaan untuk memadukan tenaga dan letupan energi menjadi kecepatan.

Menurut peneliti, para hewan cepat bisa berakselerasi sepanjang mereka bisa mengambil energi yang ada pada jaringan otot.

Sebaliknya, lanjut peneliti, faktor kekuatan seperti yang ada pada hewan berawak gagah tidak bisa menjadi penentu kecergasan.

Pada binatang besar, terlalu banyak massa tubuh dan otot.

Hewan yang terlalu kecil tidak punya cukup otot yang dibutuhkan.

Kesimpulan itu didapat setelah peneliti melakukan penghitungan ulang terhadap sejumlah hewan.

Mereka mengesampingkan metode lama yang mengunggulkan faktor otot sebagai penentu kecepatan.

Faktor ukuran dibuat sebagai patokan untuk menghitung kecepatan.

Dengan metode itu, peneliti mengklaim tingkat akurasi 90%.

"Para peneliti sudah lama bergelut dengan fakta hewan besar bukanlah yang tercepat. Seandainya otot menjadi penentu, gajah mungkin bisa berlari maksimal hingga 600 km/jam.

"Faktanya, gajah hanya mampu berlari 32 km/jam," ujar ahli biologi asal Centre for Integrative Biodiversity Research, Jerman, Myriam Hirt.

Peneliti menguji hipotesis mereka terhadap 454 spesies berbobot 1 gram hingga 10 ton, dari yang teringan, yakni moluska, hingga yang terbongsor, yaitu paus biru.

Menurut hitungan peneliti, rekor tercepat semua hewan itu dipegang burung elang dengan kemampuan mengudara mencapai 195 km/jam.

Di darat, cheetah menjadi raja dengan kecepatan hingga 120 km/jam. Sementara itu, lari Jerapah bisa mencapai 60 km/jam, sedangkan manusia hanya mampu berlari hingga 44 km/jam.

Di dalam air, ikan marlin hitam menjadi yang tercepat dengan 130 km/jam, sedangkan tuna sirip biru bisa bergerak di air hingga 70 km/jam.

T-rex lambat

Menurut peneliti, rumus 'kaidah kecepatan' yang bertumpu pada ukuran tubuh itu juga bisa berlaku pada spesies dinosaurus.

Karena itu, mereka juga melakukan pemodelan terhadap sejumlah dinosaurus.

Velociraptor, tambah peneliti, bisa berlari hingga 50 km/jam, sedangkan predator berbadan gagah seperti T-rex disebut hanya mampu mencapai setengah dari kecepatan velociraptor.

Gerak pada hewan merupakan salah satu sifat dari makhluk hidup. Hewan pada umunya bergerak dengan berbagai cara sesuai dengan habitat tempat tinggalnya. Sebagai contoh, hewan yang hidup di darat bergerak dengan cara berlari, berjalan dan merayap. Begitu juga gerak hewan di udara dengan cara terbang dan hewan di air yang bergerak dengan cara berenang.

Gerakkan hewan-hewan ini memiliki beberapa tujuan atau fungsi, diantaranya berfungsi untuk berpindah tempat guna mencari makanan atau mangsa, dan ada juga yang berfungsi untuk melindungi diri dari predator.

Kecepatan gerak hewan di darat

Kecepatan gerak hewan di darat umumnya berbeda-beda, mengapa demikian? Agar bisa menjawab pertanyaan ini, mari kita amati gambar tabel kecepatan gerak hewan darat berikut ini.

Gambar tabel kecepatan gerak hewan darat
  1. Berdasarkan data pada tabel, hewan manakah yang mempunyai kecepatan gerak paling besar?
  2. Mengapa hewan-hewan tersebut memiliki kecepatan gerak yang berbeda-beda? Coba analisis!
  3. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari analisis data tersebut?

Coba kamu perhatikan gerak hewan darat dan hewan yang hidup di air, berbeda bukan? Hewan darat bergerak menggunakan otot dan rangkanya terutama kaki, ikan bergerak menggunakan sirip, dan burung terbang menggunakan sayap. 

Gambar gerak pada hewan: ikan berenang di air, burung terbang di udara, dan kuda berlari di darat

Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara. Air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya.

Gaya angkat air yang besar dan masa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi. Untuk lebih jelasnya, gaya akan kamu pelajari lebih lanjut pada  bagian gerak lurus dan gaya.

Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk torpedo. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari kiri ke kanan.

Bentuk tubuh ikan umumnya berbentuk torpedo

Bentuk tubuh ikan yang streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air. Ekor dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong gerakan ikan dalam air.

Gerak dan bentuk tubuh ikan

Tahukah kamu, ikan dapat berenang karena memanfaatkan bentuk tubuhnya yang unik? Berikut penjelasannya.

  1. Ikan sering mengeluarkan gelembung renang yang berguna untuk mengatur gerakan naik turun.
  2. Ikan memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air.
  3. Sebagian besar ikan menggunakan gerak tubuh ke kanan dan ke kiri dan sirip ekornya untuk menghasilkan gaya dorong ke depan.
  4. Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di terumbu karang. Jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat ikan yang menggunakan tubuh dan sirip ekornya.

Tubuh ikan berbentuk streamline

Berbeda dengan ikan dan hewan yang hidup di dalam air, nyamuk seolah-olah berdiri di atas air karena memanfaatkan prinsip tegangan permukaan air. Tegangan permukaan merupakan peristiwa yang diakibatkan adanya gaya kohesi antar molekul-molekul air. Selain nyamuk, anggang-anggang juga memanfaatkan gaya tegangan permukaan untuk dapat bergerak di permukaan air.

Hewan yang memanfaatkan sifat tegangan permukaan air

b. Gerak Hewan di Udara

Tahukah kamu, bagaimana cara burung  terbang? Hewan-hewan yang terbang di udara dengan cara yang unik.  Tubuh hewan-hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi.

Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat dengan menggunakan  sayap. Prinsip yang sama diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil seperti pada gambar berikut.

Sayap aerofil pada burung

Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Perhatikan gambar berikut ini.

Gerak hewan pada burung saat terbang

Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.

c. Gerak Hewan di Darat

Kecenderungan hewan yang hidup di darat adalah memiliki otot dan  tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia [kecenderungan tubuh untuk diam] dan untuk menyimpan energi pegas [elastisitas] untuk melakukan berbagai aktivitas. 

Bayangkan bagaimana bila kita berjalan. Seorang mulai berjalan dengan mendorong lantai dengan kakinya, lantai kemudian memberikan gaya balik yang sama dan berlawanan arah pada kaki orang tersebut. Gaya inilah yang menggerakkan orang tersebut ke depan. Dengan cara yang sama, seekor burung yang terbang ke depan memberikan gaya pada udara, dan udara tersebut mendorong balik sayap burung itu ke depan.

Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang besar, akibatnya untuk bergerak gajah dan kerbau harus melawan inersia yang nilainya juga besar. Namun, perbedaan struktur tulang dan otot hewan tersebut masing-masing hewan menyebabkan hewan tersebut dapat bergerak lebih lincah dibanding hewan lainnya. 

Misalnya dengan kuda, cheetah, dan kijang. Ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat kuat, namun kijang dan cheetah yang memiliki bentuk kaki yang lebih ramping sehingga kijang dan cheetah memiliki elastisitas yang tinggi. 

Bentuk kaki yang lebih ramping tersebut mengakibatkan kijang dan cheetah pada saat berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gesek udara yang jauh lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat kijang dapat berlari dengan kecepatan gerak yang lebih tinggi daripada kuda.  

Video yang berhubungan

Mengapa hewan-hewan tersebut memiliki kecepatan gerak yang berbeda-beda

Kesimpulan mengapa hewan hewan memiliki kecepatan gerak yang berbeda beda?

Jawaban
Kecepatan gajah, kerbau, kuda, kijang dan cheetah ini berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan bobot antara masing-masing binatang. Bobot yang berat membuat gajah dan kerbau lebih sulit melawan inersia yang juga nilainya besar dibanding kuda, kijang dan cheetah. Selain itu, kuda, kijang dan cheetah juga dilengkapi dengan struktur rangka juga otot yang sangat kuat sehingga bisa bergerak lebih cepat.

Selain itu, bentuk kkai yang ramping juga berpengaruh pada kecepatan gerak binatang. Itulah sebabnya kijang dan cheetah lebih cepat ketimbang kuda. Hal ini dikarenakan kaki mereka ramping sehingga gerak meluncur ke udara lebih mudah karena gaya gesek dengan udara lebih kecil.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA