Jumlah pembayaran dividen diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dari tahun ke tahun, kebijakan Gudang Garam dalam pembagian dividen adalah sebesar 20% hingga 40% dari laba bersih Perseroan. Semua usulan terkait pembagian dividen diajukan kepada pemegang saham dengan memperhatikan kondisi arus kas, belanja modal atau kebutuhan pendanaan lainnya, rasio utang terhadap ekuitas dan ketersediaan fasilitas serta biaya kredit perbankan. Show
DATA PEMBAYARAN DIVIDEN PERSEROAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TANGGAL 30 JUNI 2022Pengumuman Panggilan Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TANGGAL 8 JULI 2021Pengumuman Panggilan
Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TANGGAL 28 AGUSTUS 2020Pengumuman Panggilan Riwayat Hidup Calon Pengurus Periode 2020-2025 Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TANGGAL 26 JUNI 2019Pengumuman Panggilan Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TANGGAL 26 JUNI 2018Pengumuman Panggilan Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Berita / Kategori / Artikel Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan saham rokok kembali diminati para investor Sejumlah buruh menyelesaikan lintingan rokok di pabrik rokok Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah. Kementerian Perindustrian merencanakan menolak kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen pada 2016, karena berdampak akan memberatkan sektor industri dan bisa menimbulkan gejolak dan pemutusan hubungan kerja (PHK). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah Bareksa.com – Saham emiten rokok sejak bulan Oktober hingga saat ini terus berada dalam trend kenaikan. Dua emiten rokok yang tercatat di Bursa Efek Indonesia juga berada dalam jajaran perusahaan dengan kapitalisasi terbesar, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Kedua perusahaan tembakau tersebut turut memberi andil terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara umum maupun sektor consumer secara khusus, setelah HMSP dan GGRM masing-masing mencatatkan pertumbuhan 6,36 persen dan 25,6 persen dalam sebulan terakhir. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan saham-saham rokok kembali diminati para investor menurut analisis Bareksa. Kenaikan Cukai Rokok 2018 Salah satu yang menjadi katalis positif kenaikan saham di industri rokok ini ialah kenaikan cukai rokok yang secara persentase tidak lebih tinggi dibanding ekspektasi para pelaku pasar. Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan restu terkait dengan kenaikan cukai rokok sebesar 10,04 persen yang berlaku pada 1 Januari 2018. Padahal, ekspektasi analis terhadap kenaikan cukai rokok ini bisa mencapai 11 persen. (Baca Juga : Sri Mulyani Naikkan Cukai Rokok 10,04 Persen, Ini Reaksi Saham GGRM, HMSP, WIIM) Grafik : Return Saham HMSP dan GGRM Sebulan Terakhir (%)
Daya Beli Masyarakat Golongan Bawah Selain kenaikan cukai yang lebih rendah dari yang diharapkan, dalam APBN 2018 pemerintah mencoba untuk tetap berkomitmen menjaga inflasi dan mempertahankan daya beli masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan tetap mengalokasikan subsidi BBM, listrik, pupuk, subsidi bunga untuk KUR dan perumahan, infrastruktur, serta pelayanan publik. Hal ini tentu berdampak baik terhadap industri rokok. Pasalnya, menurut penelusuran Bareksa, rokok atau tembakau merupakan pengeluaran terbesar kedua bagi golongan rumah tangga miskin per 2011, mengutip data BPS serta survei kesehatan nasional. Rekomendasi Analis Salah satu sekuritas besar nasional, Bahana Sekuritas, merekomendasikan beli untuk saham GGRM, dari empat pemain besar di industri tembakau Indonesia. Rekomendasi tersebut tidak terlepas dari perkiraan daya beli masyarakat yang akan pulih, khususnya masyarakat menengah ke bawah yang pada umumnya adalah target pasar perseroan. Salah satu hal yang menolong pulihnya daya beli masyarakat adalah perhelatan Pilkada juga kampanye pemilihan presiden yang diperkirakan akan mulai pada paruh kedua tahun depan. Pilkada diperkirakan akan meningkatkan konsumsi untuk wilayah di luar kota. (Baca Juga : Kenaikan Tarif Cukai Lebih Rendah, Prospek Saham Rokok Tahun Depan Kinclong?) (hm) Artikel Terkait Kasus Gagal Berangkat Umroh Masih Terjadi, Hindari dengan BareksaUmroh Pengaduan masih didominasi masalah umum 83,9 persen dan gagal berangkat 4,6 persen Reksadana Saham Syariah Ini Melonjak Terdongkrak Saham BRPT Saham BRPT ditutup menguat 2,38 persen ke level Rp3.860 per saham pada perdagangan Senin kemarin Berita Hari Ini : Pemerintah Kejar 12,5 Juta SPT, BMRI Dikabarkan Incar BNLI ISAT rugi Rp2,4 triliun, ENRG refinancing utang US$50 juta, laba ADRO turun 13,5 persen, KKR lepas 385 juta saham JPFA Apa saham termahal di Indonesia?Berikut 10 jajaran saham termahal yang tercatat di BEI per 6 September 2022. Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) masih bercokol di posisi pertama dengan saham termahal di BEI yakni mencapai Rp 66.975.
Kenapa saham Gudang Garam turun drastis?Penurunan terjadi karena pemasukan GGRM dari penjualan rokok dan produk terkaitnya turun. Ekspor produk tembakau GGRM turun nilainya dari Rp 437,79 miliar menjadi Rp 346,93 miliar. Kemudian penjualan rokok di dalam negeri anjlok dari Rp 29,31 triliun menjadi Rp 28,94 triliun.
Saham gudang garam milik siapa?Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan salah satu emiten rokok terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh Susilo Wonowidjojo dan keluarganya.
Berapa keuntungan PT Gudang Garam?Laba bruto perseroan tercatat susut 19,77 persen menjadi Rp 5,13 triliun hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,40 triliun. PT Gudang Garam Tbk catat penurunan pendapatan lainnya darI Rp 185,03 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 134,66 miliar pada semester I 2022.
|