Materi pada buku panduan lengkap pijat doc

MODUL PANDUANPRENATAL MASSAGE (PIJAT HAMIL)PENYUSUN :Devi Azriani, SST, M.KebKONTRIBUTORDini Oktavia K.W, Amd.keb, S.T, MM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

2019

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Massage/Pijat merupakan aplikasi tekanan pada jaringan lunak tubuh, seperti

    kulit,otot, tendon dan ligament. Pijat merupakan salah satu cara untuk memunculkan

    wellness for body and mind (Kusmiyati. 2015).

    Massage/pemijatan saat ini banyak digunakan oleh tenaga kesehatan untuk

    memberikan efek rileksasi pada ibu hamil yang bertujuan untuk mengurangi stress dan

    kecemasan. Teori stres Selye menjelaskan efektifitas fisiologi dari massage merupakan

    respon terpadu yang berasal dari hipotalamus yang mengarah kenaikan atau penurunan

    gairah dari sistem saraf pusat. Back Massage dapat memproduksi endomorfin dengan

    mengurangi ketegangan otot adalah kebalikan dari respon stres.Studi menunjukkan

    bahwa massage dapat membantu menyelesaikan permasalahan seperti kecemasan,

    depresi, stres, nyeri dan insomnia dengan mengurangi ketegangan otot (Richards,

    2000).

    Prenatal Massage pada ibu hamil merupakan salah satu cara untuk meringankan

    rasa tidak nyaman dan membuat ibu hamil rilek dan tidur nyenyak. Prenatal Massage

    umumnya akan menyesuaikan tekhnik pijatan dalam rangka meredakan beberapa

    keluhan yang sering dialami ibu hamil termasuk diantaranya adalah munculnya rasa

    pegal atau sakit dibagian kepala, kaki, punggung, dan pinggang. Pijat juga dapat

    dilakukan dalam rangka merespon perubahan fisik selama masa kehamilan seperti

    peningkatan volume darah yang bisa mencapai 50 persen, dan peningkatan kadar anti

    koagulan, serta peredaran darah ke kaki yang biasanya menjadi kurang lancar.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum :

    Memberikan informasi tentang Prenatal Massage / pijat hamil untuk tenaga

    kesehatan/kader kesehatan dalam rangka meningkatkan kesehatan pada ibu hamil.

    2. Tujuan khusus :

    a) Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan/kader tentang tujuan dan

    manfaat pijat hamil

  • b) Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan/kader tentang teknik dan cara

    melakukan pijat hamil

    B. Manfaat

    Modul ini dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan pijat hamil untuk

    praktisi kesehatan khususnya bagi bidan yang memberikan asuhan kepada ibu hamil.

  • BAB II

    PIJAT HAMIL

    A. Pengertian

    Massage/Pijat merupakan aplikasi tekanan pada jaringan lunak tubuh, seperti

    kulit, otot, tendon dan ligament. Pijat merupakan salah satu cara untuk memunculkan

    wellness for body and mind (Kusmiyati. 2015).

    Menurut World Health Organization (WHO) setiap negara perlu mengangkat serta

    mengembangkan pengobatan tradisional di masing-masing negara. Saat ini, masyarakat

    dunia memiliki kecenderungan untuk kembali ke alam (back to nature) dalam hal

    menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya, dengan memanfaatkan

    pelayanan kesehatan tradisional yang salah satunya adalah pijat. Dalam pengembangan

    pelayanan kesehatan tradisional, maka terdapat tiga komponen yang harus

    dikembangkan, yakni product, practice, dan practitioners. Yang dimaksud Pijat itu

    sendiri adalah teknik perawatan tubuh dengan cara mengusap, menekan,

    meremas/mencubit, menepuk dan menggetarkan menggunakan tangan, kaki tanpa atau

    dengan alat bantu lain berujung tumpul, umumnya menggunakan minyak kelapa yang

    adakalanya diperkaya dengan ramuan tradisional khas Indonesia pada permukaan tubuh

    yang memberikan efek stimulasi dan relaksasi, melancarkan peredaran darah,

    melancarkan peredaran limfe (getah bening), mengoptimalkan dan menguatkan fungsi

    organ tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Pijat merupakan teknik

    terapi manipulasi pada jaringan lunak tubuh yang meliputi : kulit, daging (otot) dan urat

    (tendon dan ligamen). Teknik manipulasi pijat terdiri dari gerakan tarikan dan

    peregangan yang memberi manfaat pada sistem sirkulasi darah, limfe dan syaraf. Terapi

    pijat dipergunakan untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah

    serta merangsang sistem limfatik (getah bening). Karenanya, pijat diyakini sangat

    efektif untuk mengatasi stres, meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri otot,

    meningkatkan kelenturan otot, mengurangi sakit kepala, meningkatkan sistem daya

    tahan tubuh dan memperbaiki kualitas tidur (Kemenkes, 2015)

  • B. Manfaat

    Manfaat dari Prenatal Massage adalah antara lain :

    1. Menurunkan hormon penyebab stres, ketegangan dan juga dapat memperbaiki

    mood pada ibu hamil.

    2. Meningkatkan kualitas tidur lebih baik dan juga meningkatkan rasa bahagia

    pada ibu hamil.

    3. Membantu mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme tubuh melalui

    limfatik dan system sirkulasi yang dapat mengurangi kelelahan dan membuat

    ibu lebih berenergi

    4. Membantu mengurangi keluhan ibu hamil seperti nyeri punggung bagian

    bawah, kekakuan leher, kram pada kaki, pusing kepala, oedema dan

    pergelangan kaki bengkak

    C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan prenatal Massage

    1. Pilih waktu yang tepat.

    Waktu di sini tentunya menyangkut beberapa kesempatan seorang ibu hamil

    melakukan pijat. Sebaiknya tidak melakukan pijatan pada 3 bulan pertama. Namun,

    dapat melakukan pijatan ketika usia kandungan memasuki trimester kedua. Hal ini

    dikarenakan pada usia trimester kedua, seorang ibu hamil sudah tidak mengalami

    rasa mual dan juga muntah.Melakukan teknik pijat pada trimester pertama memang

    tidak berbahaya, akan tetapi akan membuat seorang ibu hamil merasa tidak

    nyaman. Pemilihan waktu yang tepat juga pada saat mood seorang ibu hamil

    sedang baik tanpa emosional yang tinggi dan juga rasa sensitif.

    2. Pilih tenaga professional

    Jika ingin melakukan teknik pijat ibu hamil, tentunya harus memilih seorang

    tenaga profesional yang sudah ahli di dalam bidangnya. Tentunya, harus memilih

    tenaga profesional,seperti terapis atau masseur. Masseur di sini adalah seseorang

    yang sudah terlatih untuk melakukan pijat pada ibu hamil. Ibu hamil harus

    menghindari diri dari tenaga pijat yang memang belum profesional. Hal ini akan

    membuat merasa khawatir dan juga tidak rileks ketika sedang melakukan pijatan.

  • 3. Tanpa Wewangian.

    Jika ibu hamil sangat sensitif terhadap bau wewangian dengan bau yang

    sangat kuat. Sebaiknya, jangan menggunakan minyak ataupun aroma terapi yang

    dapat membuat ibu hamil merasa mual. Peningkatan hormon estrogen ternyata

    sangat berdampak pada indra penciuman seorang ibu hamil sehingga

    penciumannya menjadi lebih peka. Ibu hamil sebaiknya meminta kepada masseur

    atau tenaga profesional untuk tidak menggunakan aroma apapun selama proses

    pemijatan. Karena hal ini akan berdampak buruk dan tidak akan merasa nyaman.

    Beberapa wangi aromaterapi dapat menyebabkan seorang ibu hamil mengalami

    kontraksi. Namun, jika tidak bermasalah dalam mencium wewangian, ibu hamil

    dapat memilih wewangian yang bisa menambah relaksasi pada saat

    pemijatan/massage.

    4. Posisi yang sempurna

    Tentunya, melakukan pijat pada ibu hamil membutuhkan posisi yang cukup

    baik dan juga nyaman. Jika ibu melakukan pijat hamil kurang dari 4 bulan, ibu

    dapat berbaring. Namun, jika sebaliknya, lebih baik melakukan teknik pijat dengan

    tidak berbaring dan terlentang dalam waktu yang cukup lama. Ibu hamil dapat

    meminta tenaga ahli untuk menggunakan sebuah meja dengan dilubangi bagian

    tengahnya agar dapat menopang perut dengan sangat nyaman dan tidak terhalangi.

    Selain itu, ibu hamil dapat menggunakan bantal untuk membantu posisi berbaring

    menyamping.

    a. Prone (terlungkup)

    Posisi ini disarankan pada trimester pertama. Untuk mencegah tekanan

    intrauterine gunakan dua bantal untuk menyokong pelvis di kedua anterior

    superior spina iliaka. Kita juga membutuhkan bantal yang tinggi di

    pergelangan kaki hindari flexi yang terlalu dalam pada telapak kaki karena

    dapat menyebabkan kram.

    Sumber: Trend ilmu https://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.html

    https://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.htmlhttps://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.html

  • b. Supinasi (terlentang)

    Posisi ini disarankan pada kehamilan 14-22 minggu. Pada trimester pertama

    posisi supinasi juga diperbolehkan dan tidak memerlukan peralatan ekstra.

    Hanya menggunakan bantal dibawah lutut untuk membantu meratakan lumbal

    ditempat tidur. Mulai pada usia 14 minggu gunakan bantal yang diletakan

    disebelah kanan, kemudian selipkan bantal untuk mengangkat sisi kanan dari

    bawah tulang rusuk ke sendi pinggul.

    Sumber: https://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.html

    c. Semi reclining (semifowler)

    Pada usia kehamilan mulai 23 minggu disarankan untuk menggunakan posisi

    semireclining dan menghindari posisi supinasi. Pada posisi ini sudut

    kemiringan dari kepala hingga sendi pinggul adalah 45-47 derajat. Gunakan

    bantal untuk menyangga tulang servikal dan juga tulang belakang. Tambahkan

    bantal untuk menyangga dibawah lutut dan dibawah betis.

    Sumber: https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-

    pada-pasien/

    https://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.htmlhttps://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.htmlhttps://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-pada-pasien/https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-pada-pasien/https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-pada-pasien/https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-pada-pasien/

  • d. Sidelying (menyamping)

    Pada posisi ini ibu dianjurkan miring ke kiri gunakan cukup bantal untuk

    menyangga kepala dan leher. Tambahkan bantal untuk menyangga sendi

    panggul. Posisi lutut satu garis dengan kepala dan trochanter. Sudut sendi

    panggul yang dibentuk kurang lebih 90 derajat untuk mengurangi lordosis.

    Sumber https://rebanas.com/gambar/images/tidur-baik-hamil-posisi-gambar-kartun-ibu-

    menyusui

    e. Seated (duduk)

    Posisi ini sangat nyaman bagi wanita yang kehamilannya kembar, menderita

    penyakit simfisis pubis yang parah, klien yang obesitas dan klien dengan

    refleks lambung parah. Ketika kita menggunakan kursi dan kakinya harus

    ditompang untuk mengurangi terjadinya oedem pada kaki. Untuk menambah

    kenyamanan kita dapat menambah bantal yang diletakan di antara punggung

    dan bagian belakang kursi. Hati-hati ketika melakukan pemijatan di bagian

    punggung untuk mengurangi tekanan intrauterin.

    Sumber : https://www.jitunews.com/read/12693/teknik-pemijatan-untuk-ibu-hamil

    https://rebanas.com/gambar/images/tidur-baik-hamil-posisi-gambar-kartun-ibu-menyusuihttps://rebanas.com/gambar/images/tidur-baik-hamil-posisi-gambar-kartun-ibu-menyusuihttps://rebanas.com/gambar/images/tidur-baik-hamil-posisi-gambar-kartun-ibu-menyusuihttps://rebanas.com/gambar/images/tidur-baik-hamil-posisi-gambar-kartun-ibu-menyusuihttps://www.jitunews.com/read/12693/teknik-pemijatan-untuk-ibu-hamilhttps://www.jitunews.com/read/12693/teknik-pemijatan-untuk-ibu-hamil

  • 5. Tepat pada sasaran

    Tentunya, ketika melakukan pijatan harus mengenai daerah yang tepat.

    Jangan sampai melakukan pijatan pada daerah yang dilarang. Pijat ibu hamil

    dapat dilakukan pada daerah kaki, tangan, punggung, pundak dan juga

    panggul. Hindari untuk memijat area perut karena akan menimbulkan

    kontraksi.

    6. Pijat titik aman

    Hal yang perlu diperhatikan dalam memijat ibu hamil tentunya harus pada titik

    yang aman. Sangat penting bagi ibu hamil untuk tidak menekan langsung pada

    tulang pergelangan kaki dan tumit karena hal ini akan memicu kontraksi. Pastikan

    tenaga ahli dan juga suami tidak menekan daerah tersebut.

    Titik pijat yang harus dihindari pada ibu hamil adalah:

    a. Gall Bladder

    Merupakan titik tertinggi yang terletak di atas trapesius, sedikit kebelakang.

    Selain dapat menstimulasi let down reflek dan mensekresi prilactin, oksitosin

    titik ini juga dapat memicu kontraksi uterus dan perdarahan.

    Sumber: Kusmini S, M.Kep, SP.Kep.An dkk, Modul Touch Taining. Sidoarjo. IHCA

  • b. Kidney I

    Titik ini disebut “gushing spring”. Terletak pada garis vertical yang membagi

    ditengah pada telapak kaki

    c. Large Instine 4

    Disebut “meeting mountaints” atau “great eliminator”. Terletak diantara ibu

    jari dan telunjuk. Dapat menyebabkan kontraksi uterus dan mempercepat

    kemajuan persalinan.

    Sumber: https://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-

    redakan-sakit?page=2

    d. Spleen 6

    Disebut “meeting point of the three yin leg meridians”. Terletak 3 cun di atas

    pergelangan kaki posterior medial ke tibia (di bawah tibia). Dapat

    menyebabkan kontraksi rahim dan mempercepat persalinan.

    Sumber: https://herbalremedies.knoji.com/one-point-healing-acupressure-point-sp-6/

    https://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakit?page=2https://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakit?page=2https://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakit?page=2https://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakit?page=2https://herbalremedies.knoji.com/one-point-healing-acupressure-point-sp-6/https://herbalremedies.knoji.com/one-point-healing-acupressure-point-sp-6/

  • e. Spleen 10

    Disebut “ocean of blood”. Terletak sekitar 2 inci di atas patella di tengah

    vastus medialis. Dapat menstimulasi perdarahan uterus dan keguguran.

    Sumber: http://acupunctureschoolonline.com/sp-10-sea-of-blood-xuehai-acupuncture-

    points.html

    f. Liver 3

    Terletak diantara jari pertama dan jari kedua kaki. Dapat menyebabkan

    perdarahan uterus dan keguguran. Juga dapat mempercepat kemajuan

    persalinan.

    Sumber: https://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-

    redakan-sakit

    g. Bladder 67

    Terletak di sebelah luar pada jari kelingking kaki kira-kira 0,1 cm di belakang

    kuku. Dapat menurunkan bagian terbawah dari janin, digunakan untuk

    mempercepat persalinan yang sulit.

    http://acupunctureschoolonline.com/sp-10-sea-of-blood-xuehai-acupuncture-points.htmlhttp://acupunctureschoolonline.com/sp-10-sea-of-blood-xuehai-acupuncture-points.htmlhttp://acupunctureschoolonline.com/sp-10-sea-of-blood-xuehai-acupuncture-points.htmlhttp://acupunctureschoolonline.com/sp-10-sea-of-blood-xuehai-acupuncture-points.htmlhttps://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakithttps://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakithttps://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakithttps://manado.tribunnews.com/2018/09/18/menekan-5-titik-pada-tubuh-ini-bisa-redakan-sakit

  • h. Ovary Reflex

    Terletak di bagian luar di tengah antara pergelangan kaki dan tumit di mana

    jaringan terasa kenyal. Dapat menstimulasi uterus.

  • BAB III

    PROSEDUR PIJAT HAMIL

    A. Petunjuk Umum

    1. Gunakanlah buku panduan ini dengan sebaik-baiknya

    2. Lakukankah pemijatan sesuai dengan prosedur yang tertulis

    3. Pemijatan bisa dimulai dari usia kehamilan trimester dua dengan durasi setiap

    pemijatan selama 1,5 jam dan bisa dilakukan dua kali dalam satu bulan.

    4. Sebelum melakukan pemijatan yang harus dilakukan oleh bidan adalah:

    i. Memastikan klien/ibu hamil berada pada posisi yang nyaman

    ii. Pertimbangkan suhu ruangan

    B. Hal-hal yang harus diperhatikan

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan massage punggung :

    1. Tanyakan kepada klien apakah klien menyukai usapan punggung karena beberapa

    klien tidak menyukai kontak secara fisik.

    2. Perlu diperhatikan kemungkinan adanya alergi atau kulit mudah terangsang, sebelum

    memberikan lotion atau oil.

    3. Hindari untuk melakukan masase pada area kemerah-merahan, kecuali bila

    kemerahan tersebut hilang sewaktu dimasase.

    4. Massage punggung dapat merupakan kontraindikasi pada pasien imobilitas tertentu

    yang dicurigai mempunyai gangguan penggumpalan darah.

    5. Indentifikasi juga faktor-faktor atau kondisi seperti fraktur tulang rusuk atau vertebra,

    luka bakar,daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka yang menjadi

    kontraindikasi untuk massage punggung.

    C. Persiapan alat dan bahan

    1. Persiapan alat

    - Kursi (jika ada) / tempat duduk dan tempat bersandar.

    - Kasur, sprei putih, selimut, bantal.

    - Aromatherapy candle.

    - Minyak aromatherapy sesuai keinginan pasien.

    - Handuk.

  • 2. Persiapan terapis.

    - Menyiapkan alat dan mendekatkannya ke pasien.

    - Mencuci tangan.

    3. Persiapan lingkungan

    - Menutup gorden atau pintu.

    - Pastikan privasi pasien terjaga.

    D. Teknik pijat hamil

    1. Pemijatan daerah kepala:

    Memijat kulit kepala, membuat lingkaran kecil dari dahi di sepanjang garis rambut dan

    turun ke pelipis, dan meremas leher dari bawah

    2. Pemijatan Daerah bokong dan Punggung

    Buka selimut pada daerah punggung hingga ke gluteal (bokong) ibu kemudian balurkan

    minyak di daerah punggung dan mulai dengan peregangan

    a. Lakukan pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-

    putus dengan menggunakan ujung jari yang ditekan lembut dan ringan

    - Mulailah dari atas punggung meluncur ke bawah pada kedua sisi tulang

    belakang hingga atas otot gluteal

    - Kembali lagi dari bawah ke atas.

    - Tekanan pijatan ke atas dikurangi.

    b. Pijat daerah pinggang dan bahu dengan meremas otot panggul dan bahu

    a) Pinggang: Lakukan kneading (meremas otot) mulai dari otot gluteal (bokong)

    dan pinggang dengan lembut bergeser bolak balik

    b) Bahu: Lanjutkan kneading (meremas) ke bagian atas bahu

    c. Memijat menyilang daerah bahu dan bokong

    a) Urut dari daerah bahu ke daerah gluteal ( daerah bokong ) secara menyilang

    dari sisi kanan ke sisi kiri

    b) Urut dari daerah gluteal ke daerah bahu ( daerah bokong ) menyilang dari sisi

    kanan ke sisi kiri

    c) Lakukan hal ini secara bergantian.

    d. Pijat daerah sekitar ilium dengan cara menekan pada daerah sekitar ilium

    kemudian bergerak ke daerah punggung hingga ke bahu menggunakan tarian

    jempol sambil memutar ibu jari

  • e. Memijat daerah otot spina.

    - Gunakan jempol untuk membentuk lingkaran keluar pada sisi kanan dan kiri otot

    spina (secara sirkular)

    - Gunakan jempol untuk menekan ke dalam dan keluar dari spina

    f. Lakukan gerusan pada otot tulang belakang dengan menggunakan buku jari tangan,

    dapat bergerak maju-mundur

    g. Deeper Cross Friction Therapy

    - Gunakan 2 tangan 4 jari, dimulai dari sisi atas otot gluteal.

    - Meluncur dari alur lamina diatas otot tulang belakang – lanjutkan ke

    punggung ke atas hingga bahu dan kembali

    h. Ellbow Teknik

    - Letakkan salah satu telapak tangan pada bahu dan siku tangan lainnya pada

    punggung.

    - Meluncur turun pada otot tulang belakang dari bahu dengan umpe utama

    tekanan pada otot umpeng.

    i. Akhiri pemijatan daerah punggung dengan usapan lembut daerah punggung.

    3. Pemijatan untuk daerah lengan

    Langkah-langkah pemijatan daerah lengan sebagai berikut:

    a. Melakukan pemijatan daerah lengan dengan mengusap lembut lengan bawah lalu

    naik ke atas

    b. Melakukan teknik V Stroke. Buat huruf V diantara ibu jari dan jari telunjuk, pijat

    dari lengan bawah ke lengan atas.

    c. Kneading: Buat bentuk hati antara ibu jari dan jari telunjuk, saat memijat ibu jari

    diarahkan naik turun hingga bertemu jari telunjuk. Pemijatan dimulai dari bawah ke

    lengan atas.

    d. Usap samping (leaf stroke): mengusap lembut tangan bagian samping dari atas

    kebawah dengan menggunakan ujung jari

    e. Gerusan; Membuat gerakan seperti mengguerus dengan menggunakan buku jari

    tangan. Dilakukan dari atas sampai lengan bawah.

    f. Memijat tangan menggunakan ibu jari untuk membuat lingkaran kecil di atas

    telapak tangan; di punggung tangan, menggosok di antara ruang-ruang tulang;

    meluncur ke bawah setiap jari.

  • 4. Pemijatan daerah paha

    Tahapan pemijatan daerah paha adalah sebagai berikut:

    a. Melakukan pemijatan lembut dimulai dari daerah lutut hingga ke panggal paha

    b. Melakukan teknik V – Stroke : Buat huruf V antara jempol dan telunjuk. Pijat dari

    lutut sampai pangkal paha.

    c. Melakukan pemijatan pada otot hamstring yaitu tiga buah otot yang berkelompok

    dan terletak di bagian belakang paha dengan cara meremas otot-otot tersebut

    d. Melakukan pemijatan meremas pada otot quadriceps yaitu kumpulan dari empat

    otot besar yang terletak dipaha depan dan berfungsi untuk meluruskan lutut dan

    menekuk hip (panggul)

    e. Melakukan pemijatan pada sisi paha bagian luar mulai dari lutut kearah pangkal

    paha dengan menggunakan sisis antara ibu jari dan telunjuk

    f. Melakukan pemijatan dengan teknik Chisel fist yaitu melakukan gerusan dengan

    buku jari mulai dari lutut kearah pangkal paha. ump digunakan dengan 2 tangan

    maupun 1 tangan.

    g. Teknik Splitting hamstrings yaitu kedua tangan umpeng tindih memberikan

    tekanan dari atas lulut hingga ke pangkal paha.

    h. Teknik Criss – cross. Kedua telapak tangan posisi melintang pada paha kemudian

    melakukan gerakan maju mundur dari arah lutut kearah pangkal paha

    i. Teknik Compression jari-jari kedua tangan pemijat saling menyilang/ bertautan

    kemudian melakukan pemijatan dengan telapak tangan dari arah lutut kearah

    pangkal paha

    5. Pemijatan daerah Betis (jangan gunakan tekanan yang sangat pada betis)

    a. Melakukan pemijatan/usapan lembut pada daerah betis mulai dari bawah sampai

    kearah lutut.

    b. Pemijatan dengan teknik V – Stroke yaitu memijat menggunakan sisi dalam jari

    telunjuk dan jempol kemudian memijat daerah betis dari bawah ke atas.

    c. Melakukan peremasan lembut pada otot betis. Dengan lembut lakukan pada daerah

    betis sampai ke lutut.

    d. Teknik Leaf stroke dengan menggunakan jempol dengan membuat setengah

    lingkaran (seperti gerakan membentuk daun) pijat daerah betis dari bawah keatas.

  • e. Melakukan teknik Chisel Fist dengan melakukan gerusan ke arah atas dari

    pergelangan kaki dengan menggunakan buku jari pemijat.

    f. Melakukan teknik Pumping Tahan lutut dengan telapak tangan kemudian lakukan

    dorso fleksi dan ekstensi secara bergantian pada telapak kaki dengan lembut

    g. Lakukan massage dengan lembut pada kaki

    h. Usap dengan lembut bagian telapak kaki

    i. Gosok telapak kaki dengan arah ke atas dan ke bawah dengan menggunakan buku

    – buku jari

    j. Pijat dari jari kaki ke tumit dengan ibu jari dan bergerak kembali ke arah jari kaki

    Setelah selesai pemijatan, bersihkan badan ibu dengan menggunakan handuk.

  • BAB IV

    PENUTUP

    Massage/Pijat merupakan aplikasi tekanan pada jaringan lunak tubuh, seperti kulit,

    otot, tendon dan ligament. Pijat merupakan salah satu cara untuk memunculkan wellness for

    body and mind

    Dengan melakukan pemijatan selama kehamilan, akan mengurangi nyeri pada kaki

    dan punggung. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan pada ibu hamil akan berdampak

    kepada penurunan kecemsan pada ibu hamil sehingga bisa mengurangi resiko/komplikasi

    kehamilan seperti persalinan prematur dan BBLR serta mengurangi kejadian depresi post

    partum

  • DAFTAR PUSTAKA

    Andriana, E. 2007. Melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode relaksasi

    hypnobirthing edisi revisi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu populer.

    Diana. S. 2014. Latar Belakang Psikologis Kecemasan Ibu Hamil Usia 35 Tahun Ke

    Atas. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 02, No.02, Januari 2014

    Hoheb C. 2011. Labor of Love, clinical studies suggest massage therapy offers tanggible

    benefit during pregnancy. www.amtamassage.org/mtj

    Efi Salafas, dkk. 2016. Efektivitas Hypno-eft dan Pernafasan Yoga Dalam

    Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil di BPM ny. Sri Kustinah. Jurnal Ilmiah

    Kebidanan, Vol. 7 No. 2 Edisi Desember 2016, hlm. 84-94

    Hashima EN. Zarina NK. Yvonne F. Maigun E. 2011. Prevalence and associated factors of

    depressive and anxiety Symptoms during pregnancy: A Population based Study in

    rural Bangladesh. BMC womens Health 2011, 11:22.

    http://www.biomedcentral.com/1472-6874/11/22

    IBH (Indonesian Board of Hipnotherapi). 2002. Buku Panduan Resmi Pelatihan Hipnosis.

    IBH.

    Kemenkes RI. 2015. Mengenal lebih jauh tentang pijat tradisional Indonesia.

    www.kesmas.kemkes.go.id

    Kemenkes RI. 2016. Profil kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes RI

    Kuswandi, Lanny. 2013. Hypnobirthing A Gentle Way to Give Birth. Jakarta: Pustaka

    Bunda

    Kusmini, dkk. 2015. Modul Touch Training. IHCA. Sidoarjo

    Lexshimi, R. R. G., Hamidah, R. M., & Syed, Z. S. Z. (2007). A study on anxiety and

    depression level among high risk inpatient pregnant women in an obstetric

    ward. Journal of medical and health, 2, (1), 34-41

    MM. Setyaningsih. 2014. Pengaruh pemberian Paket “Harmoni” pada ibu hamil

    risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan di Kota Malang :

    Thesis UI. Jakarta: Universitas Indonesia

    Niloufer SA, Iqbal SA, Badar SA Ghurnata T. 2012. Clinical study: Frequency and

    Associated factors for Anxiety and Depression in Pregnant Women: A Hospital Based

    Cross-sectional Study. The scientific world Journal Vol 2012.

    Richards K. C., Gibson, R., & Overtoon-McCoy, A. L. 2000. Effects of massage in

    acute and critical care. AmericanAssociation of Critical Care Nurses, 11, 77-96

    Stuart, G.W. 2009. Keperawatan Jiwa. (Edisi 5). Jakarta : EGC

    http://www.amtamassage.org/mtjhttp://www.amtamassage.org/mtjhttp://www.biomedcentral.com/1472-6874/11/22http://www.biomedcentral.com/1472-6874/11/22http://www.kesmas.kemkes.go.id/http://www.kesmas.kemkes.go.id/

  • T. Field, M.A. Diego, M. Hernandez-Reif, S. Schanberg and C. Kuhn. 2004. Massage

    therapy effects on depressed pregnant women. J Psychosom Obstet Gynecol

    2004;25:115–122 ( diakses tanggal 22 Januari 2019)

    Tiffany Field. 2010. Pregnancy and labor massage. Expert Rev Obstet Gynecol. 2010

    March ; 5(2): 177–181. doi:10.1586/eog.10.12

    Tiffany F, Barbara F, Maria HR, Miguel D dkk. 2008. Massage therapy reduces pain in

    pregnant women, alleviates prenatal depression in both parents and improves their

    relationships. Journal of Bodywork and Movement Therapies 12. 146-150 .

    www.intl.elseviershealth.com/journals/jbmt

    Tiffany F, Diego M, Hernandez EMOsvelia D. 2009. Pregnancy massage reduces

    prematurity, low birthweight and postpartum depression. Infant behavior and

    development vol ;32(4):454-60. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/

    Wilis S, Prahesti AW. 2016. Efektivitas Endorphine Massage Terhadap Tingkat

    Kecemasan Ibu Bersalin Primipara. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 7

    No. 1 Edisi Juni 2016, hlm. 53-62.

    http://www.intl.elseviershealth.com/journals/jbmthttp://www.intl.elseviershealth.com/journals/jbmthttps://www.sciencedirect.com/science/article/pii/https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/