Matahari berada pada galaksi yang bernama Bima Sakti yang terletak pada gugus

Dilihat 17,260 pengunjung

Halo Sobat SMP! Ketika kalian memandang ke arah langit pada malam hari saat cuaca sedang cerah, kalian akan melihat berbagai objek benda langit. Ada yang bersinar terang, ada juga yang berkelap-kelip seakan-akan lokasinya sangat jauh. Benda langit yang berkelap-kelip itu dinamakan dengan bintang.

Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Berbeda dengan bintang, cahaya yang terlihat dari planet dan satelit merupakan pantulan cahaya dari bintang-bintang, contohnya seperti bulan yang memantulkan cahaya dari matahari.

Loh, jadi apakah matahari termasuk bintang? Jawabannya adalah iya. Matahari merupakan sebuah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem Tata Surya. Tanpa energi intens dan panas matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi.

Apa itu Tata Surya?

Sebelumnya, apakah Sobat SMP tahu apa itu Tata Surya? Tata Surya adalah sistem interaksi benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan juga benda-benda langit yang mengelilinginya seperti planet-planet.

Selain planet, benda-benda langit seperti bulan dan satelit lainnya, komet, meteoroid, asteroid, planet kerdil dan benda langit lainnya yang mengelilingi matahari dan membentuk suatu keteraturan di dalamnya.

Di manakah letak kita?

Rumah kita adalah Bumi yang berada di urutan ketiga dalam sistem Tata Surya setelah Merkurius dan Venus. Bumi termasuk ke dalam planet dalam karena letaknya di dalam sabuk asteroid yang membatasi antara Mars dengan Jupiter.

Tata Surya sendiri terletak di dalam Galaksi Bima Sakti bersamaan dengan kumpulan bintang, debu, gas, dan sistem tata surya lainnya. Spesifiknya, Tata Surya kita berada di lengan Orion atau jalur Orion yang berada di tepi Galaksi Bima Sakti.

Selain Galaksi Bima Sakti, terdapat pula galaksi-galaksi lainnya seperti galaksi tetangga yaitu Andromeda, Galaksi Sombrero, Galaksi Ursa Mayor, dan masih banyak lagi. Sekumpulan galaksi akan membentuk gugus, contohnya adalah Galaksi Bima Sakti dan kumpulan galaksi lain yang membentuk grup lokal yang terletak di gugus Galaksi Virgo.

Kumpulan gugus-gugus galaksi lainnya yang biasa disebut supergugus (supercluster), yaitu pada supergugus Laniakea. Supergugus terdekat yaitu supergugus Perseus-Pisces. Terdapat banyak supergugus lainnya.

Jadi, seberapa besarkah kita di alam semesta ini?

Bila kalian menganggap bumi cukup besar, sebenarnya Bumi hanyalah ibarat setitik debu yang berada di padang gurun pasir. Masih banyak misteri-misteri alam semesta lainnya yang belum terungkap hingga saat ini saking begitu luasnya.

Nah, untuk mempelajari mengenai astronomi, planet, dan alam semesta, Sobat SMP dapat membaca Modul IPA SMP Terbuka terbitan Direktorat SMP. Di sana terdapat penjelasan-penjelasan menarik mengenai keajaiban-keajaiban sains lainnya. sobat SMP bisa mengunduhnya secara gratis di situs Direktorat SMP, ya!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul IPA SMP Terbuka kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.Morbi adipiscing gravdio, sit amet suscipit risus ultrices eu.Fusce viverra neque at purus laoreet consequa.Vivamus vulputate posuere nisl quis consequat.

Create an account

Info Astronomy - Sebagian dari kita mungkin pernah berpikir kalau Matahari adalah pusat dari galaksi Bimasakti. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu, lho. Matahari hanya salah satu bintang di galaksi dan letaknya jauh dari pusat Bimasakti.

Menurut EarthSky.org, Matahari, Bumi, dan seluruh anggota tata surya kita berada di salah satu lengan Bimasakti. Untuk yang belum tahu, Bimasakti merupakan jenis galaksi spiral, di mana ia memiliki lengan-lengan galaksi yang masing-masing berisikan jutaan bintang.

Matahari dan tata surya kita terletak di antara dua lengan spiral besar milik Bimasakti, yang pernah dianggap oleh para astronom sebagai jembatan bintang, gas, dan awan debu. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan penelitian telah mengungkapkan bahwa kita hidup di lengan spiral kecil yang disebut sebagai Lengan Orion-Cygnus, atau yang juga dikenal hanya sebagai Lengan Orion atau Lengan Lokal.

Perhatikan ilustrasi galaksi Bimasakti berikut ini deh:

Dari ilustrasi di atas, kita bisa melihat bagaimana bentuk galaksi Bimasakti berdasarkan pengamatan terhadap posisi bintang-bintang dari permukaan Bumi serta posisi Matahari yang ditandai dengan lingkaran.

Bimasakti adalah galaksi spiral berpalang, yang artinya memiliki struktur palang yang memanjang di area pusatnya. Diameter galaksi Bimasakti sendiri diperkiraan sekitar 150.000 hingga 200.000 tahun cahaya, dengan ketebalan sekitar 2.000 tahun cahaya, memiliki 100 hingga 400 miliar bintang, dan memiliki empat lengan spiral utama yang melebar dari palang di tengahnya dan beberapa lengan spiral kecil juga.

Nah, jarak Matahari dan seluruh tata surya dari pusat Bimasakti diperkirakan mencapai sejauh 26.000 tahun cahaya. Pada jarak ini, kita cukup aman dari efek yang ditimbulkan oleh lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti, Sagitarius A*.

Lengan Orion tempat Matahari berada diperkirakan memiliki lebar sekitar 3.500 tahun cahaya. Awalnya, para astronom mengira panjangnya sekitar 10.000 tahun cahaya. Namun, lewat sebuah studi diterbitkan pada tahun 2016, panjangnya diperkirakan lebih dari 20.000 tahun cahaya.

Itulah letak Matahari di galaksi Bimasakti. Pada lokasi ini, butuh sekitar 225 hingga 250 juta tahun bagi Matahari untuk sekali mengitari pusat galaksi Bimasakti. Jadi, jangan sampai salah mengira lagi kalau pusat galaksi adalah Matahari ya!

Mau belajar galaksi Bimasakti lebih jauh? Ikutan kelas onlinenya di BelajarAstro yuk! Klik di sini untuk pendaftaran: BelajarAstro.id

Ada usul agar Bima Sakti diganti judulnya dan dipindahkan ke Bimasakti (Diskusikan).

"Milky Way" beralih ke halaman ini. Untuk arti lainnya, lihat Milky Way (disambiguasi).

Untuk pemain sepak bola Indonesia dengan nama yang sama, lihat Bima Sakti (pemain sepak bola).

Bima Sakti (bentuk yang sering digunakan oleh ahli astronomi[15][16]) atau Bimasakti (bentuk baku menurut KBBI[17]) adalah galaksi spiral yang besar, yang di dalamnya terdapat Tata Surya, tempat planet Bumi beredar mengelilingi matahari. Matahari hanya salah satu dari sekitar 200 miliar[18] sampai 400 miliar bintang[19] yang membentuk galaksi Bima Sakti. Galaksi ini termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar satu triliun ( 10 12 {\displaystyle 10^{12}}

) kali massa matahari serta memiliki diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1.000 tahun cahaya.[20]

Galaksi Bima Sakti

Pusat Galaksi Bima Sakti seperti yang terlihat dari Observatorium Paranal di malam hari. Laser tersebut ditembakkan untuk mengoreksi penampakan benda langit yang terdistorsi yang diterima teleskop.

Data pengamatanJenisSb, Sbc, atau SB(rs)bc[1]
(Galaksi spiral berbatang)DiameterPiringan bintang:
170–200 Kly[2][3]
Materi gelap halo:
≈19 ± 04 Mly (5.800 ± 1.200 kpc)[4]Jumlah bintang100-400 miliarMassa(0,8–1,5)×1012 M☉[5][6][7][8]Momentum sudut≈1×1067 J s[9]Jarak matahari ke Inti galaksi2.560–2.710 kly (786–832 kpc)[10][11]Periode rotasi galaksi Matahari240 Myr[12]Pola Spiral periode rotasi220–360 Myr[13]periode rotasi kerapatan Bar100–120 Myr[13]Kecepatan relatif ke CMB rest frame552,2±5,5 km/s[14]Kecepatan lepas pada posisi Matahari550 km/s[8]Kepadatan materi gelap pada posisi Matahari0,0088+0,0024
−0,0018
M☉pc−3 or 0,35+0,08
−0,07
GeV cm−3[8]Lihat pula: Galaksi, Daftar galaksi

Matahari kita tidak berada di pusat Bima Sakti namun berada agak di tepi, dengan jarak antara matahari dan pusat galaksi sekitar 27.700 tahun cahaya. Kuat dugaan, di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (bahasa Inggris: super massive black hole, SMBH). Titik tempat lubang hitam itu berada disebut sebagai Sagittarius A* (dibaca: Sagittarius A-star), suatu objek yang memancarkan gelombang radio yang sangat kuat.

Semua objek yang berada di Bima Sakti mengorbit di sekeliling pusat galaksi. Tata Surya memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu putaran orbit mengelilingi pusat galaksi, yang berarti telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit Tata Surya dalam Bima Sakti adalah 217 km/s.

Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Karena jalur kitaran busur langitnya tidak berdekatan dengan garis ekuator langit maupun ekliptika, Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit.

Nama dalam bahasa Indonesia mengadopsi istilah dalam perbintangan Jawa. Sebutan "Bima Sakti" dalam astronomi orang Jawa diilhami dari gambaran tokoh pewayangan, yaitu Bima yang tengah dililit ular naga, sebagaimana diceritakan dalam lakon "Bima Suci". Gambaran pewayangan itu dikenal sebagai "Sang Bima Sakti". Susunan kabut putih yang melintasi angkasa dan diselingi alur hitam di tengahnya memberikan kesan pada orang Jawa seperti Bima (kabut putih) yang tengah dililit naga (alur hitam).[21][22]

Sementara itu, masyarakat Eropa menyebutnya "Jalur Susu" (misalnya Ing.: Milky Way, Jer.: Milchstrasse, Pra.: voie lactée), yang merupakan terjemah langsung dari bahasa Latin Via Lactea, yang pada gilirannya diambil dari bahasa Yunani: Γαλαξίας κύκλος ("Galaxias kyklos") yang berarti "lingkaran susu". Mereka melihatnya sebagai kabut bercahaya putih seperti susu yang membentang pada bola langit. Dalam mitologi Yunani, itu adalah tumpahan susu yang mengalir di langit saat Dewi Hera (Juno dalam mitologi Romawi) menyusui Herakles (Herkules).

Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit. Busur Bima Sakti membentuk sudut sekitar 60 derajat dari ekliptika (piringan orbit bumi relatif terhadap matahari)

Kabut Bima Sakti memanjang mengelilingi busur langit melintasi 29 konstelasi bintang. Bagian yang tampak paling terang dan lebar berada di arah Sagitarius dan Skorpio, dan memang di arah tersebut terletak pusat Bima Sakti. Berikut adalah konstelasi yang dilintasi oleh Bima Sakti ke arah barat daya, dimulai dari arah pusat galaksi:

  • Sagittarius
  • Scorpius
  • Ara
  • Norma
  • Triangulum Australe
  • Circinus
  • Centaurus
  • Musca
  • Crux (paling selatan)
  • Carina
  • Vela
  • Puppis
  • Canis Major
  • Monoceros
  • Orion
  • Gemini
  • Taurus
  • Auriga (posisi anticenter)
  • Perseus
  • Andromeda
  • Cassiopeia (paling utara)
  • Cepheus
  • Lacerta
  • Cygnus
  • Vulpecula
  • Sagitta
  • Aquila
  • Ophiuchus
  • Scutum (lalu kembali ke Sagittarius)

 

Galaksi Bima Sakti di atas Danau Summit, West Virginia.

Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9,5×1017 km = 950.000.000.000.000.000 km) diperkirakan rata-rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9,5×1015 km = 95.000.000.000.000.000 km) Bima Sakti diperkirakan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang[23] dan mungkin hingga 400 miliar bintang.[24] Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Di luar bagian cakram bintang terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1,1×1017 km = 110.000.000.000.000.000 km), sebesar dua belas kali nilai dari anggapan sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, dapat dimisalkan apabila diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk Awan Oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.

Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tetapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil, yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1,7×1018 km = 1.700.000.000.000.000.000 km). Pada jarak ini dan lebih jauh lagi, orbit-orbit dari objek sekitar akan diganggu oleh kedua Awan Magellan dan objek objek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti.

 

Konsep seniman tentang lengan-lengan Bima Sakti. terdapat enam lengan, satu merupakan lengan baru

Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Sakti ternyata lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, yaitu galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan materi gelap yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi daripada nilai umum sebelumnya, sebesar 792.000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar tiga triliun bintang, atau kira kira 50% lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.

Diperkirakan ada empat lengan spiral utama dan dua yang lebih kecil yang berpangkal dari tengah galaksi. Lengan-lengan spiral tersebut adalah sebagai berikut.

  • Lengan Norma
  • Lengan Scutum-Crux
  • Lengan Sagitarius
  • Lengan Orion atau Lengan Lokal
  • Lengan Perseus
  • Lengan Cygnus atau Lengan Luar

  •  

    Bima Sakti dan Komet Halley pada tahun 1986.

  •  

    Bima Sakti di Utah pada tahun 2014.

  •  

    Bima Sakti dari ISS.

  •  

    Bima Sakti yang dilintasi oleh pesawat.

  1. ^ Frommert, Hartmut; Kronberg, Christine (26 Agustus, 2005). "Classification of the Milky Way Galaxy". SEDS. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 31, 2015. Diakses tanggal May 30, 2015.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  2. ^ Freeman, David (25 Mei 2018). "The Milky Way galaxy may be much bigger than we thought". NBCNews.com. Diakses tanggal 18 November 2020. 
  3. ^ Howell, Elizabeth (2 Juli 2018). "It Would Take 200,000 Years at Light Speed to Cross the Milky Way". Space.com. Diakses tanggal 18 November 2020. 
  4. ^ Croswell, Ken (23 Maret 2020). "Astronomers have found the edge of the Milky Way at last". ScienceNews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2020. Diakses tanggal 18 November 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ McMillan, P. J. (July 2011). "Mass models of the Milky Way". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 414 (3): 2446–2457. arXiv:1102.4340  . Bibcode:2011MNRAS.414.2446M. doi:10.1111/j.1365-2966.2011.18564.x.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ McMillan, Paul J. (February 11, 2017). "The mass distribution and gravitational potential of the Milky Way". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 465 (1): 76–94. arXiv:1608.00971  . Bibcode:2017MNRAS.465...76M. doi:10.1093/mnras/stw2759.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  7. ^ Kafle, P.R.; Sharma, S.; Lewis, G.F.; Bland-Hawthorn, J. (2012). "Kinematics of the Stellar Halo and the Mass Distribution of the Milky Way Using Blue Horizontal Branch Stars". The Astrophysical Journal. 761 (2): 17. arXiv:1210.7527  . Bibcode:2012ApJ...761...98K. doi:10.1088/0004-637X/761/2/98.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  8. ^ a b c Kafle, P.R.; Sharma, S.; Lewis, G.F.; Bland-Hawthorn, J. (2014). "On the Shoulders of Giants: Properties of the Stellar Halo and the Milky Way Mass Distribution". The Astrophysical Journal. 794 (1): 17. arXiv:1408.1787  . Bibcode:2014ApJ...794...59K. doi:10.1088/0004-637X/794/1/59.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  9. ^ Karachentsev, Igor. "Double Galaxies §7.1". ned.ipac.caltech.edu. Izdatel'stvo Nauka. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2016. Diakses tanggal 5 April 2015.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  10. ^ Boehle, A.; Ghez, A. M.; Schödel, R.; Meyer, L.; Yelda, S.; Albers, S.; Martinez, G. D.; Becklin, E. E.; Do, T.; Lu, J. R.; Matthews, K.; Morris, M. R.; Sitarski, B.; Witzel, G. (October 3, 2016). "An Improved Distance and Mass Estimate for SGR A* from a Multistar Orbit Analysis" (PDF). The Astrophysical Journal. 830 (1): 17. arXiv:1607.05726  . Bibcode:2016ApJ...830...17B. doi:10.3847/0004-637X/830/1/17. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal December 2, 2017. Diakses tanggal July 31, 2018.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  11. ^ Gillessen, Stefan; Plewa, Philipp; Eisenhauer, Frank; Sari, Re'em; Waisberg, Idel; Habibi, Maryam; Pfuhl, Oliver; George, Elizabeth; Dexter, Jason; von Fellenberg, Sebastiano; Ott, Thomas; Genzel, Reinhard (November 28, 2016). "An Update on Monitoring Stellar Orbits in the Galactic Center". The Astrophysical Journal. 837 (1): 30. arXiv:1611.09144  . Bibcode:2017ApJ...837...30G. doi:10.3847/1538-4357/aa5c41.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  12. ^ Sparke, Linda S.; Gallagher, John S. (2007). Galaxies in the Universe: An Introduction. hlm. 90. ISBN 9781139462389. 
  13. ^ a b Gerhard, O. (2010). "Pattern speeds in the Milky Way". arXiv:1003.2489v1  . 
  14. ^ Kogut, Alan; et al. (December 10, 1993). "Dipole anisotropy in the COBE differential microwave radiometers first-year sky maps". The Astrophysical Journal. 419: 1…6. arXiv:astro-ph/9312056  . Bibcode:1993ApJ...419....1K. doi:10.1086/173453. 
  15. ^ "Bima Sakti, Galaksi Rumah Kita". planetarium.jakarta.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-18. Diakses tanggal 2021-02-12. 
  16. ^ Mumpuni, Emanuel Sungging (2010-09-01). "Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti". Berita Dirgantara. 9 (3). 
  17. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. 
  18. ^ Sanders, Robert (January 9, 2006). "Milky Way Galaxy is warped and vibrating like a drum". UCBerkeley News. Diakses tanggal 2006-05-24. 
  19. ^ Frommert, H.; Kronberg, C. (August 25, 2005). "The Milky Way Galaxy". SEDS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-11. Diakses tanggal 2007-05-09. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  20. ^ Christian, Eric; Samar, Safi-Harb. "How large is the Milky Way?". Diakses tanggal 2009-02-06. 
  21. ^ Sawitar, W. (26 Oktober 2016). "BIMA SAKTI, Mitologi dalam Budaya Jawa". planetarium.jakarta.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-18. Diakses tanggal 31 Juli 2020. 
  22. ^ Putri, Gloria Setyvani (19 Oktober 2018). "9 Fakta Galaksi Bima Sakti, dari Kisah Wayang sampai Serangan Bintang". Kompas. Diakses tanggal 30 Juli 2020. 
  23. ^ Sanders, Robert (January 9, 2006). "Milky Way Galaxy is warped and vibrating like a drum". UCBerkeley News. Diakses tanggal 2006-05-24. 
  24. ^ Frommert, H.; Kronberg, C. (August 25, 2005). "The Milky Way Galaxy". SEDS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-11. Diakses tanggal 2007-05-09. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)

  • Dambeck, Thorsten Dambeck (March 2008). "Gaia's Mission to the Milky Way". Sky & Telescope: 36–39. 
  • Chiappini, Cristina (November–December 2001). "The Formation and Evolution of the Milky Way" (PDF). American Scientist: 506–515. 
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Milky Way Galaxy.
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Bima Sakti.
  • Milky Way Galaxy di Encyclopædia Britannica
  • Milky Way – 3D Map
  • Milky Way – Entire Galaxy (Up & Down) in One Image
  • Milky Way – Basic plan map – Includes spiral arms and Orion spur
  • Milky Way – IRAS (infrared) survey – wikisky.org
  • Milky Way – H-Alpha survey – wikisky.org
  • Milky Way – MultiWavelength – Images and VRML models (NASA)
  • Milky Way – Panorama (9 billion pixels).
  • Milky Way – Animated tour Diarsipkan 2013-06-12 di Wayback Machine., University of South Wales
  • Milky Way – SEDS Messier website
  • Milky Way – Infrared Images
  • Milky Way Video (02:37) – VISTA IR Telescope Image (October 24, 2012)
  • Milky Way Video (06:37) – in RealTime (Oregon; September 17, 2016)
  • All-Sky Map – Radiasi CMB (Planck; survei setahun)

 

Diklik

Lokasi Bumi di Alam Semesta

(tampilkan • diskusikan)

 

Bumi

 

Tata Surya

 

Sabuk Gould

 

Lengan Orion

 

Bima Sakti

 

Grup Lokal

 

Supergugus Virgo

 

Supergugus Laniakea

 

Alam Semesta

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bima_Sakti&oldid=21099438"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA