Hormon progesteron bertugas merelaksasi otot-otot halus di seluruh tubuh, begitu juga di bagian saluran pencernaan. Dengan demikian, usus akan bergerak lebih lambat agar tubuh dapat mengekstrak nutrisi lebih banyak untuk Anda dan bayi. Otomatis proses pencernaan pun menjadi lebih lambat. Hal inilah yang menyebabkan sembelit.
Mencegah Sembelit pada Ibu Hamil
Sembelit dapat dicegah dengan cara mengatur pola makan dan gaya hidup, seperti berikut ini.
Konsumsi makanan tinggi serat
Serat dianggap ampuh dalam mencegah atau mengurangi sembelit karena memiliki dua manfaat. Pertama adalah mempercepat sistem pencernaan dan kedua adalah membuat feses menjadi lebih lunak. Sumber-sumber serat bisa didapatkan dari sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian. Pastikan bunda mengonsumsi 25 gram serat per hari karena inilah takaran yang tepat untuk wanita.
Disarankan untuk mulai meningkatkan jumlah serat secara perlahan-lahan tiap hari. Dikhawatirkan, jika mengonsumsi makanan kaya serat secara tiba-tiba, terdapat kemungkinan menyebabkan masalah pencernaan, salah satunya adalah sakit perut.
Minum air putih yang cukup
Ketika tubuh kurang cairan, tubuh akan mengambil cairan dari usus besar. Akibatnya, feses menjadi lebih keras. Maka dari itu, kebutuhan akan cairan tubuh dalam jumlah cukup adalah penting untuk mencegah sembelit, termasuk sembelit pada ibu hamil. Disarankan bagi bunda yang sedang hamil untuk minum 12-13 gelas air putih per hari. Selain air putih, bunda juga bisa memilih susu rendah lemak atau teh dan kopi tanpa kafein sebagai tambahan asupan cairan.
Olahraga
Selain konsumsi serat dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, melakukan aktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu mencegah sembelit pada ibu hamil. Olahraga-olahraga ringan, seperti berjalan atau berenang selama 20-30 menit tiap hari sebanyak tiga kali seminggu sudah dianggap cukup untuk ibu hamil. Yang paling penting, lakukan aktivitas yang nyaman dan hindari olahraga berat yang memiliki risiko membahayakan janin. Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsultasikan dengan dokter tentang aktivitas fisik yang aman dilakukan selama kehamilan.
Kurangi zat besi
Penyebab lain dari sembelit pada ibu hamil adalah terlalu banyak zat besi. Zat besi ini biasanya bunda peroleh dari vitamin dan suplemen kehamilan. Sifat zat besi adalah membuat feses menjadi lebih keras. Oleh karena itu, batasi konsumsi zat besi. Meski begitu, disarankan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan saran demi mencegah mengalami kekurangan zat besi.
Jika Sembelit Telanjur Terjadi
Apabila bunda telanjur mengalami sembelit, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankannya, yaitu:
Mengonsumsi probiotik
Probiotik adalah bakteri menguntungkan tubuh yang terdapat pada makanan. Sebenarnya beberapa penelitian masih belum membuahkan hasil yang konsisten ketika membuktikan secara ilmiah bahwa probiotik dapat mencegah atau meringankan sembelit. Namun, probiotik dianggap aman untuk dikonsumsi selama hamil. Oleh karenanya, hal tersebut menjadi alternatif pilihan untuk membantu meringankan sembelit dan diare pada ibu hamil. Probiotik bisa didapat di apotek atau dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt.
Minum jus prem hangat
Jus prem mengandung sorbitol tinggi sehingga menjadikannya menyerupai obat pencahar alami. Jus prem yang sudah dihangatkan dapat membantu menyembuhkan sembelit. Takaran yang dianjurkan adalah 100 ml jus prem tiap hari. Apabila bunda kesulitan mencari jus prem, cobalah menggantinya dengan mengonsumsi beberapa buah plum kering.
Sembelit pada ibu hamil memang membuat bunda tidak nyaman sebab menjadikan bunda kesulitan buang air besar secara teratur. Namun setidaknya kini bunda sudah mendapatkan informasi tentang mencegah dan meringankan sembelit pada ibu hamil di atas. Bunda dapat mencobanya agar masa kehamilan makin lancar dan terbebas dari sembelit. Apabila cara-cara di atas belum bisa bekerja dengan maksimal, Bunda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab susah BAB saat hamil. Salah satunya adalah peningkatan hormon progesteron yang memengaruhi relaksasi otot, sehingga memperlambat gerakan usus. Hal ini membuat proses pencernaan makanan menjadi lebih lama dan akhirnya menyebabkan sembelit. Ibu hamil yang mengalami sembelit akan mengalami perut kembung, feses menjadi keras, dan tidak buang air besar secara teratur.
Penyebab Susah Buang Air Besar saat Hamil
Selain peningkatan homon progesteron, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan susah buang air besar saat hamil, yaitu:
- Rahim yang membesar
Seiring bertambahnya usia kehamilan, janin pun berkembang dan membuat rahim semakin membesar. Rahim yang semakin besar dapat menekan usus dan rektum (tempat penampungan feses sebelum dikeluarkan melalui BAB), sehingga mengganggu proses pengeluaran kotoran. - Kurang mengonsumsi air putih
Sebagian ibu hamil cenderung malas minum air putih, terlebih dengan kondisi perut yang mudah merasa kembung karena melambatnya gerakan usus. Maka dari itu, disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih selama masa kehamilan agar terhindar dari sembelit dan dehidrasi. - Pengaruh pola makan
Tanpa disadari, ibu hamil mungkin menjadi sangat pemilih terhadap makanan selama hamil, sehingga tidak mau mengonsumsi makanan yang seharusnya dibutuhkan oleh tubuh, misalnya makanan berserat. Ibu hamil disarankan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan mengatur pola makan yang bergizi seimbang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan mencegah sembelit. - Mengonsumsi zat besi
Mengonsumsi suplemen zat besi memang baik untuk mencegah penurunan jumlah sel darah, terlebih untuk para ibu hamil yang mengalami anemia. Namun, efek samping suplemen zat besi selama kehamilan dapat memperburuk sembelit dan membuat ibu hamil merasa mual. - Kurang bergerak
Perut yang membesar dan berat badan yang semakin bertambah membuat kebanyakan ibu hamil menjadi malas untuk beraktivitas dan bergerak. Ibu hamil yang malas bergerak lebih berisiko mengalami susah buang air besar selama masa kehamilan. - Stres
Memikirkan hal-hal yang membuat cemas dan khawatir, dapat menyebabkan stres. Ibu hamil disarankan untuk menjaga pikirannya agar tetap positif dan rileks, karena stres dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, juga menyebabkan susah buang air besar.
Bagaimana Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar saat Hamil
Mengatasi masalah susah buang air besar saat hamil tidak boleh sembarangan, karena akan berpengaruh pada kondisi kesehatan janin di dalam kandungan. Untuk itu, cobalah melakukan cara-cara alami terlebih dahulu, sebelum menggunakan obat-obatan. Berikut beberapa cara alami yang bisa dilakukan di rumah:
- Mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat, seperti beras merah, buah, sayuran, kacang-kacangan, dan sereal.
- Mengonsumsi air putih minimal 12 gelas per hari.
- Berolahraga ringan minimal tiga kali dalam seminggu, sekitar 20 hingga 30 menit. Namun konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kandungan untuk mengetahui olahraga apa yang sesuai dengan kehamilan Bunda.
- Jika sedang mengonsumsi suplemen prenatal dan tidak sedang mengalami anemia, Bunda bisa memilih suplemen yang mengandung zat besi lebih rendah. Utamakan mencukupi kebutuhan zat besi dari asupan makanan, seperti daging, telur, kacang merah, sayur dan buah.
- Tidak menahan rasa ingin buang air besar, dan segera ke toilet saat mulai terasa ingin BAB.
Susah buang air besar saat hamil umumnya tidak berbahaya. Namun, jika mengalami sembelit parah disertai dengan nyeri perut, diare, keluarnya lendir atau darah saat BAB, hingga menyebabkan wasir, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.