Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Masalah limbah anorganik hingga kini belum menemukan titik terang. Meskipun beberapa ikhtiar telah dilakukan, jumlah sampah di Indonesia masih saja terbilang besar.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanaan (KLHK) pada 2019, jumlah sampah sebesar 67,8 juta ton, yang terdiri atas 57% sampah organik, 15% sampah plastik, 11% sampah kertas, dan 17% sampah lainnya.

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Minderoo Foundation, setiap warga negara Indonesia menghasilkan kurang lebih 9 kg sampah plastik sekali pakai. Indonesia bahkan menjadi negara yang membuang sampah plastik sekali pakai per kapita terbesar nomor enam di Asia Tenggara.

Pengertian Limbah Anorganik

Limbah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit untuk terurai. Berbeda dengan limbah organik, limbah ini bukan berasal dari mahluk hidup. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non hayati termasuk produk sintesis dan hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Contoh sampah anorganik yaitu sampah logam dan produk olahannya, sampah plastik, kaca, keramik, dan detergen. Sebagian besar sampah non organik ini tidak bisa diurai oleh alam atau mikroorganisme.

Perbedaan Limbah Anorganik dan Organik

Ada empat perbedaan mendasar antara limbah anorganik dengan limbah organik yang dapat dilihat dari sumber, kandungan yang dimiliki, ketahanan terhadap panas, dan reaksi yang dihasilkan.

Advertising

Advertising

Perbedaan yang pertama bisa dilihat dari sumbernya. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup.

Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga mengandung komposisi yang lebih kompleks dibandingkan limbah anogranik. Sementara itu, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral.

Sampah organik mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi yang lambat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan dapat membentuk garam.

Jenis Limbah Anorganik dan Contohnya

Limbah anorganik dibagi menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak dan limbah keras.

1. Limbah Lunak Anorganik

Limbah lunak anorganik adalah limbah yang bersifat lunak atau lentur serta mudah dibentuk. Adapun contohnya yaitu sampah plastik, baik yang berbentuk kantong plastik, styrofoam, sedotan plastik, atau bungkus makanan cepat saji. Selain itu, ada juga limbah cair, seperti bekas air deterjen, sabun cuci, minyak goreng, dan sebagainya.

2. Limbah Keras Anorganik

Kebalikan dari limbah lunak, limbah keras anorganik bersifat tidak mudah dihancurkan karena mengandung bahan yang kuat. Limbah ini hanya dapat dihancurkan dengan metode penghancuran tertentu, pemanasan, atau pembakaran. Adapun contoh limbah keras, antara lain pecahan keramik, kaca, paku berkarat, dan bekas kaleng.

Selain kedua jenis limbah anorganik di atas, ada juga limbah anorganik gas atau angin yang tidak dapat terjamah oleh indra. Limbah jenis ini berasal dari cerobong asap pabrik-pabrik produksi yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat mengakibatkan bumi semakin panas.

Mengolah Limbah Anorganik

Pengelolaan limbah anorganik dapat dilakukan dengan menerapkan sistem 3R (reuse, reduce, dan recycle).

Reuse berati menggunakan kembali sampah anorganik yang masih bisa berfungsi. Reduce berarti mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Sementara, recycle berarti mendaur ulang sampah anorganik menjadi benda-benda bermanfaat dan memiliki nilai baru.

Selain itu, berdasarkan penjelasan dalam Jurnal Formatif 4 (2), ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan saat mengelola sampah anorganik.

  • Mencegah dan Mengurangi Sampah dari Sumbernya

Mencegah dan mengurangi sampah dari sumbernya bisa dengan melakukan pemilahan atau pemisahan sampah organik dengan anorganik. Pemisahan tersebut bisa dilakukan dengan menyediakan tempat sampah khusus untuk setiap jenis sampah yang berbeda.

Cara mengolah sampah anorganik berikutnya yaitu dengan memanfaatkan kembali produk tersebut. Misalnya dengan menggunakan kertas hasil daur ulang atau membuat aneka kerajinan dari sampah plastik.

Bank Sampah sebagai upaya mengurangi limbah anorganik

Bank sampah menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi tumpukan sampah anorganik. Dengan berpegang pada prinsip 3R, kehadiran bank sampah mampu memberikan peluang menabung sekaligus menjaga lingkungan dari dampak buruk limbah anorganik.

Secara umum, sistem bank sampah di Indonesia dibagi menjadi tiga tahap, yakni pemilihan sampah, penyortiran, dan penjualan sampah.

Di tahap ini sampah dipisahkan menjadi dua kategori, yakni organik dan anorganik. Untuk anorganik, sampah dipilah kembali dalam beberapa jenis, yakni kertas, plastik, botol, maupun besi. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sementara sampah non-organik inilah yang disetor ke bank sampah.

Setelah sampah anorganik terkumpul, sampah bisa langsung disetor ke bank sampah terdekat yang nantinya dikategorikan sebagai deposit atau semacam uang yang disetor ke bank konvensional.

Sampah akan ditimbang di bank dan dikonversikan ke dalam bentuk uang ke rekening bank sampah. Jika Anda merupakan nasabah baru, petugas akan meminta Anda untuk membuat rekening. Perlu diingat, harga sampah di setiap bank sampah bisa berbeda-beda tergantung ketentuan masing-masing bank sampah. Namun, ketiga tahap ini umumnya diterapkan secara luas oleh bank sampah.

Pengertian Limbah Organik, Jenis, Ciri, dan contoh limbah organik  – Limbah menjadi salah satu problem yang cukup besar di tiap negara. Bahkan, dari masa ke masa, jumlah limbah tak juga mengalami penurunan, terlebih limbah organik. Tahukah kalian, sebenarnya apa sih limbah organik itu? 

Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah tanaman.

Dengan kata lain, limbah organik adalah bahan sisa atau sampah yang diperoleh dari proses produksi atau kegiatan, baik kegiatan dalam ranah rumah rumah tangga maupun ranah industri. Limbah organik ini adalah limbah atau sampah yang mudah terurai melalui beberapa proses alami.

Mengapa bisa mudah terurai?

Hal itu karena limbah organik didalamnya memuat zat kimia yang bisa dikatakan sifatnya stabil sehingga limbah organik ini akan lebih mudah tertimbun atau mengendap di dalam tanah, danau, sungai, bahkan laut sekalipun.

Jenis limbah organik ini lebih cepat membusuk dalam kurun waktu singkat hingga akhirnya terurai menjadi sebuah bahan yang kecil, tetapi tak menimbulkan bau. Akan tetapi, limbah organik akan menimbulkan bau tak sedap, bahkan penyakit apabila tidak dikelola secara baik.

Dengan sebab itulah, seringkali pembuatan pupuk memanfaatkan bahan dari limbah organik untuk dijadikan sebagai pupuk kompos.

Apabila dilihat dari jenisnya, limbah organik terbagi menjadi dua, yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering. Untuk penjelasan lengkapnya, berikut akan dijelaskan terkait limbah organik basah dan limbah organik kering.

Jenis Limbah Organik

Limbah organik terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik basah dan limbah organik kering. Berikut penjelasannya.

Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah
Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Ilustrasi Limbah Organik (sumber: kompas)

1. Limbah Organik Basah

Limbah organik basah adalah salah satu jenis limbah organik yang di dalamnya terpendam kandungan air dengan kadar yang terbilang tinggi dan banyak. Lazimnya, limbah organik basah mempunyai taraf kekerasan yang rendah atau bisa dikatakan lebih lunak sehingga bakteri-bakteri juga lebih mudah untuk mengolah dan menghancurkan limbah atau sampah.

Adapun beberapa contoh limbah organik basah yang perlu kalian ketahui dan pahami, di antaranya.

Contoh Limbah organik basah: sisa bahan makanan

Limbah organik basah dari sisa bahan makanan, yaitu sisa sayuran, kulit jagung, sisa buah yang membusuk, kulit bawang, biji-bijian, kulit pisang, jerami dan semacamnya. Sisa bahan yang telah disebut itu, sering kita jumpai untuk bahan memasak di dapur.

Limbah organik jenis tersebut semestinya dipisahkan dari limbah lainnya sebab kita masih dapat memanfaatkan dan mengolahnya kembali, misalnya, diolah menjadi pupuk kompos, atau bisa pula diolah menjadi sesuatu kerajinan menarik (tentu diperlukan proses pengeringan terlebih dahulu).

Contoh Limbah organik basah: kotoran makhluk hidup

Limbah organik basah dari kotoran makhluk hidup dapat diolah kembali untuk dijadikan pupuk kandang yang bisa bermanfaat untuk tanaman di rumah. Biasanya, pupuk kandang dihasilkan dari kotoran hewan seperti kotoran ayam, kotoran sapi, ataupun kotoran kambing.

Mungkin kalian akan bertanya, mengapa harus diolah menjadi pupuk kandang? Hal itu karena pupuk kandang memiliki kandungan zat hara mikro dan makro yang baik bagi tanah sehingga apabila dimanfaatkan untuk bidang perkebunan, tanaman tersebut akan tumbuh subur.

Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah
Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Pembuatan, Aplikasi, & Bisnis: Pupuk Organik dari Limbah Pertanian, Peternakan, & RT

Pupuk organik yang sudah teruji keunggulannya, tidak hanya bermanfaat untuk menyuburkan tanaman, tetapi juga untuk memperbaiki unsur hara dan mengembalikan kesuburan tanah.

Kalian dapat mengolah sendiri pupuk non-kimia yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah pertanian, limbah peternakan, bahkan sampah rumah tangga.

Buku ini secara lengkap menjelaskan cara membuat pupuk organik padat maupun cair, sekaligus aplikasi pemanfaatannya untuk pertanian, peternakan, maupun perikanan.

2. Limbah Organik Kering

Berbanding terbalik dengan limbah organik basah, limbah organik kering umumnya menyimpan kandungan air dengan kadar yang cenderung sedikit. Hal itu menyebabkan limbah organik kering memerlukan jangka lebih lama untuk hancur agar bisa diolah kembali.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

Berikut ada beberapa contoh limbah organik kering yang sulit terurai, di antaranya.

Lazimnya, batang kayu bersumber dari pohon yang ditebang. Seperti yang kita ketahui bahwa batang kayu sangat sulit untuk hancur, bahkan membutuhkan waktu yang terbilang lama, padahal kita sudah menimbun atau menguburnya di dasar tanah. Cara efektif yang bisa dilakukan agar proses penghancuran batang kayu lebih cepat, yaitu dengan memotong batang kayu tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil.

Contoh Limbah organik kering: kulit telur

Kulit telur menjadi salah satu sisa makanan rumah tangga yang tergolong ke dalam limbah organik kering. Hal itu karena kulit telur memiliki bahan yang cukup keras sehingga menyebabkan proses daur ulang memakan waktu cenderung lama. Dengan begitu, dalam pengolahannya pun membutuhkan kehati-hatian yang lebih baik.

Contoh Limbah organik kering: tempurung kelapa

Tak heran bilamana tempurung kelapa termasuk ke dalam limbah organik kering. Hal itu karena tempurung kelapa mempunyai kadar air yang sangat sedikit, kemudian teksturnya juga sangatlah keras. Kemudian, tempurung kelapa juga membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa hancur.

Hal itu bisa dibuktikan apabila kalian sedang berkunjung ke sebuah pantai, kemudian melihat tempurung kelapa yang sudah sangat kering, akan tetapi tempurung itu masih sangatlah keras dan belum sepenuhnya hancur.

Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah
Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Cara Asik Membuat Pupuk Organik Padat

Ada berbagai jenis pupuk yang membuat para petani dan pengusaha kebun memiliki banyak pilihan dalam menentukan pupuk yang menurutnya paling murah atau yang paling mudah. Akan tetapi, karena banyaknya ragam pupuk tersebut, terkadang petani dan pengusaha kebun sulit menentukan pupuk yang hendak digunakan karena belum mengetahuinya dengan pasti.

Maka melalui buku ini akan dibahas dan diperkenalkan tentang pupuk organik padat dan cara pembuatannya.

Ciri-Ciri Limbah Organik

Ada cara mudah untuk membedakan mana limbah organik dan mana yang bukan, yaitu dengan mengenali dan memahami karakteristik atau ciri-cirinya. Berikut ini akan dijabarkan secara singkat ciri-ciri dari limbah organik.

  1. Umumnya, limbah organik mempunyai kandungan air dengan kadar yang banyak. Selama proses pembusukan, kandungan air yang terdapat di dalam limbah tersebut akan menguap hingga akhirnya mengering.
  2. Limbah organik berasal dari sisa bahan alam yang apabila itu merupakan hasil olahan manusia, tak melalui proses panjang dan di dalamnya memuat banyak zat kimiawi.
  3. Limbah cenderung mudah membusuk, tanpa perlu melewati berbagai proses pengolahan. Hal itu dapat dibuktikan saat kalian menemukan limbah atau sampah yang hendak hancur begitu saja meski hanya dibiarkan selama beberapa jangka tanpa menjalani berbagai proses.
  4. Mikroba atau kuman pengurai yang ada di dalam atau dasar tanah mampu menghancurkan limbah atau sampah. Dengan kata lain, apabila mengubur atau memendam limbah organik di dalam tanah dengan cara yang benar, kondisi di dalam atau dasar tanah pun tak akan tercemar.

Manfaat dari Limbah Organik

Mungkin kalian pernah berpikir bahwa limbah atau sampah sama sekali tak ada guna atau manfaatnya. Pemikiran itulah yang kurang tepat. Hal itu karena sampah atau limbah organik tentu memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan sumber pemasukan apabila diolah menjadi bentuk atau produk yang bermanfaat.

Terlebih, pemanfaatan tersebut dapat meminimalisir banyaknya kuantitas sampah yang ada di TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. Masih tidak percaya? Simak penjabaran berikut terkait beberapa manfaat dari limbah organik.

1. Limbah Organik dapat Diolah menjadi Pupuk Organik atau Kompos

Apabila kalian memiliki hobi berkebun dan menanam tumbuhan di pekarangan rumah, kalian bisa memanfaatkan limbah organik yang telah diolah menjadi pupuk kompos sebagai penyubur tanaman kalian.

Manfaatkan limbah organik, seperti sisa sayur, sisa buah-buahan yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Untuk proses pembuatan pupuk kompos atau organik ini, tidaklah rumit.

2. Limbah Organik sebagai Penyubur Tanah

Selain dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik atau kompos, limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah. Bagaimana caranya? Kalian cukup menanam atau memendam sampah atau limbah organik di dalam tanah.

Kemudian, nantinya limbah organik tersebut akan membusuk dan memberikan zat hara yang dapat menyuburkan tanah sehingga tanaman yang kalian miliki juga tumbuh lebih sehat.

Limbah organik juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Kalian dapat menggunakan secara langsung sisa sampah atau limbah organik sebagai bahan makanan hewan ternak, misalnya, pakan kambing, kerbau, ataupun sapi.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan hewan ternak, ternyata limbah organik pun dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan. Nutrisi tinggi yang ada di dalam limbah organik mampu membuat hewan ternak tumbuh menjadi lebih sehat.

4. Limbah Organik menjadi Sumber Listrik dan Biogas

Selanjutnya, manfaat dari limbah organik adalah dapat diolah menjadi sumber listrik dan biogas. Limbah organik yang bisa dimaafkan sebagai sumber listrik dan bahan biogas, di antaranya kotoran makhluk hidup, tahu, dan tempe.

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menyiapkan media atau wadah tertutup untuk dijadikan penampungan gas yang sudah ditambahkan air, kemudian aduk kedua campuran itu agar proses pembuatan atau pengolahannya dapat berjalan dengan baik dan cepat.

5. Limbah Organik dapat Diolah menjadi Kerajinan Tangan

Sebagian orang, termasuk kalian mungkin berpikir bahwa yang dapat diolah menjadi bahan kerajinan tangan hanyalah limbah anorganik. Padahal, limbah organik juga bisa, loh.

Limbah organik sejenis tumbuhan eceng gondok bisa dikeringkan dan dibakar yang kemudian diolah menjadi sebuah tas cantik. Tak hanya itu, tempurung kelapa pun dapat diolah dan dimanfaatkan untuk peralatan makan, seperti mangkuk yang berukuran kecil, cangkir, dan lainnya.

Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah
Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Membuat Pupuk Organik Cair dengan Mudah

Buku ini akan membahas tahap demi tahap cara untuk membuat sendiri pupuk organik cair dengan bahan-bahan yang sudah ada, dan tentunya dengan biaya yang lebih ringan dibandingkan harus terus menerus membeli pupuk buatan.

Cara Mengolah Limbah Organik

Setelah mengetahui beberapa manfaat dari limbah organik, saatnya untuk mengetahui bagaimana cara mengolahnya. Berikut akan dijelaskan secara ringkas terkait cara mengolah limbah limbah organik yang bisa kalian ikuti di rumah.

Cara Mengolah Limbah Organik menjadi Pupuk Kompos

Sebelum masuk tahap pembuatannya, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu, yaitu media atau wadah berukuran besar dengan tutupnya (bisa gunakan ember atau tong besar), sarung tangan, limbah rumah tangga (kalian dapat menggunakan limbah sisa sayuran atau makanan lainnya), tanah, air secukupnya, arang sekam, kapur pertanian, dan cairan pupuk EM4 untuk bahan tambahan.

Sekarang, masuk ke tahap pembuatan limbah organik menjadi pupuk kompos. Pertama, siapkan limbah organik atau sampah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk kompos atau organik. Kemudian, pisahkan limbahkan organik, misalnya sisa sayuran atau makanan dengan limbah plastik. Hal itu karena limbah organiklah yang hendak dipakai untuk pembuatan pupuk kompos.

Selanjutnya, sediakan wadah atau media berukuran besar yang tadi sudah disiapkan di awal. Ingat, wadah atau media yang hendak digunakan harus ada penutupnya. Hal itu agar pupuk yang hendak dibuat tak akan terkontaminasi dengan udara luar. Lalu, masukkan tanah ke dalam wadah secukupnya saja, pastikan wadah tersebut juga telah diisi dengan limbah organik. Untuk ketebalannya sendiri, kalian bisa sesuaikan dengan media atau wadah serta banyaknya limbah organik yang digunakan.

Tuang dan siram permukaan tanah tersebut dengan air, secukupnya saja. Masukkan limbah organik yang telah dicampur arang sekam (ini hanyalah optional), dan kapur pertanian ke dalam wadah atau media tadi.

Coba untuk pastikan bahwa limbah yang disimpan itu merata. Dengan kata lain, ketebalan antara sampah dan tanah haruslah setara. Kemudian, tuang dan siram dengan air yang sudah dicampuri dengan EM4. kemudian, masukkan lagi tanah ke wadah. Tanah di sini berfungsi sebagai penutup sampah. Terakhir, tutup rapat wadah tersebut dan diamkan selama kurang lebih 21 hari atau tiga minggu.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kalian membuat pupuk kompos atau organik ini sendiri di rumah. Pertama, pastikan wadah untuk membuat pupuk kompos tak terkontaminasi oleh air hujan dan juga binatang atau hewan lainnya. Kemudian, jangan biarkan wadah terkena paparan sinar dari matahari.

Nah, bilamana semua itu sudah dilakukan, kalian bisa segera gunakan pupuk kompos atau organik yang telah kalian buat untuk memupuk berbagai jenis tanaman atau tumbuhan yang ada di pekarangan rumah kalian.

Cara Mengolah Limbah Organik menjadi Biogas

Biogas dihasilkan dari proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerob, yakni bakteri atau kuman yang hidup dan tumbuh dalam kondisi padat udara. Lazimnya, semua jenis bahan organik yang dikelola akan menghasilkan biogas. Akan tetapi, bahan organik yang padat dan cair homogen saja yang mampu menghasilkan biogas.

Adapun tiga jenis bahan yang menjanjikan untuk dikelola sebagai bahan baku biogas rumah tangga di Indonesia, di antaranya limbah organik, kotoran hewan atau manusia, dan limbah cair. Berikut akan dijelaskan terkait proses pembuatan biogas rumah tangga.

Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah
Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Skema Biogas (sumber: perkim.id)

Pertama, campurkan limbah organik dengan air, perbandingannya 1:1. Lalu, masukkan bahan biogas ke reaktor lewat tempat pengisian sebanyak 2.000 liter, selanjutnya akan ada proses produksi biogas di dalam reaktor tersebut.

Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dan penampung biogas akan mengembung dan mengeras. Hal itu karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah bisa dipakai sebagai bahan bakar dan kompor biogas bisa digunakan.

Kemudian, jangan lupa untuk menggoyangkan reaktor biogas sesekali agar terjadinya penguraian sempurna dan gas di bagian bawah akan naik ke atas. Lakukan pula di tiap pengisian reaktor.

Untuk pengisian bahan biogas berikutnya bisa dilakukan setiap hari, yakni setiap pagi dan sore sebanyak 40 liter. Adapun sisa pengolahan bahan biogas berupa lumpur akan keluar dengan sendirinya atau spontan pada setiap dilakukannya pengisian bahan biogas. Terakhir, sisa hasil pengolahan bahan biogas itu akhirnya dapat dimanfaatkan langsung sebagai pupuk organik. Dengan begitu, biogas sudah bisa digunakan guna kebutuhan rumah tangga.

Itulah informasi seputar Limbah Organik, mulai dari jenis, ciri, manfaat hingga cara mengolah limbah organik. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait pengolahan limbah organik atau sejenisnya, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya!

Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah
Limbah untuk membuat kerajinan yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai disebut limbah

Pestisida Organik, Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri

Buku ini memberikan pengantar tentang pertanian organik dan pestisida organik yang dapat dibuat sendiri, bahan-bahannya mudah dan ada di sekitar kita. Selain ramah lingkungan, pestisida organik juga dapat menjadi peluang usaha. Cara membuatnya yang tidak repot dapat dipraktikkan kapan dan di mana saja.

Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien