Lima peristiwa konflik yang pernah terjadi di indonesia dan akibatnya

tirto.id - Indonesia yang terdiri dari beragam budaya, etnis, bahasa, dan agama rentan mengalami gesekan. Apabila perbedaan ini tak disikapi dengan baik, konflik sosial rentan muncul. Berikut ini contoh-contoh konflik sosial di Indonesia dan penyebab terjadinya.

Secara bahasa, konflik berasal dari bahasa Inggris, yaitu "conflict". Artinya adalah pertikaian, perbedaan pendapat, perkelahian, hingga berkaitan dengan peperangan.

Susvi Tantoro dalam Sosiologi (2016) menuliskan bahwa konflik sosial berarti ketidaksepakatan tajam atau oposisi atas berbagai kepentingan, ide, gagasan, pendapat, dan sebagainya. Konflik adalah pertentangan yang ada kaitannya dengan aspek psikologis, tidak sekadar pertentangan fisik.

Ketidaksepakatan ini muncul apabila terdapat beberapa orang atau sejumlah kelompok yang berbeda kepentingan. Karena itu, konflik sosial dapat terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.

Berdasarkan pengertian di atas, konflik sosial sebenarnya tidak melulu baku fisik atau pertentangan besar sampai menimbulkan pertumpahan darah. Pertengkaran suami dan istri juga bisa dikategorikan sebagai konflik sosial dalam taraf kecil.

Penyebab Konflik Sosial

Terdapat banyak faktor yang memunculkan konflik sosial. Berbagai faktor itu saling terkait sehingga konflik bisa hadir. Umumnya, konflik sosial adalah suatu gejala sosial yang lazim muncul di kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini sejumlah penyebab terjadinya konflik sosial di masyarakat, sebagaimana dikutip dari laman Kemdikbud.

  • Adanya perspektif atau pandangan berbeda tentang hidup dan masalahnya.
  • Adanya latar belakang dan karakter yang unik dari masing-masing individu atau kelompok.
  • Adanya perbedaan secara kodrati antara laki-laki dan perempuan, namun tak disikapi dengan baik sehingga muncul konflik.
  • Adanya cara hidup yang berbeda dari individu dan manusia diciptakan dengan banyak perbedaan

Contoh-contoh Konflik Sosial di Indonesia

Berikut ini sejumlah contoh konflik sosial yang pernah terjadi di Indonesia.

1. Pemberontakan PKI Madiun 1948

Pada 18 September 1948, Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan pemberontakan di Madiun. Hal ini dikarenakan sejumlah pentolan PKI tidak puas dengan pemerintahan pusat. Rencananya, Madiun dijadikan kubu pertahanan dan titik tolak untuk menguasai seluruh RI.

Peristiwa Madiun 1948 memakan banyak korban jiwa, termasuk Gubernur Jawa Timur RM Suryo, dokter pro-kemerdekaan Moewardi, serta beberapa petugas polisi dan tokoh agama.

2. Peristiwa Gerakan 30 September PKI 1965

Peristiwa Gerakan 30 September PKI 1965 atau G30S PKI merupakan kasus sejarah kelam bangsa Indonesia.

Kup PKI 1965 ini menewaskan 7 petinggi Angkatan Darat (AD), yaitu Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal S.Parman, Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT. Haryono, Brigadir Jenderal D.I Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean.

Yang lebih kelam lagi adalah peristiwa pasca G30S PKI 1965. Sekitar 500 ribu hingga 1 juta jiwa terduga afiliasi PKI melayang dipersekusi massa dan tentara. Bahkan, Sarwo Edhi yang mengomandoi pembunuhan melalui RPKAD menyebut ada 3 juta korban.

3. Peristiwa Kudatuli atau Kerusuhan 27 Juli 1996

Peristiwa Kudatuli atau Kerusuhan 27 Juli 1996 adalah kasus penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jakarta Pusat yang menewaskan lima orang, mengakibatkan 149 orang luka-luka, 136 ditahan, dan 23 orang hilang.

Penyebab kasus Kudatuli adalah dualisme kepemimpinan di tubuh PDI. Massa pendukung Soerjadi, bersama dengan aparat, menyerbu kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati.

4. Perang Sampit dan Madura 2001

Konflik sosial antara etnis Dayak dan Madura pada akhir 2000 hingga Februari 2001 menelan korban 500 orang Madura, serta lebih dari 100.000 dari mereka mengungsi keluar Sampit.

5. Konflik Partai Demokrat KLB Deli Serdang

Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang adalah momen kooptasi sekelompok politikus dengan mengesahkan kepemimpinan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Konflik sosial ini terjadi karena ketidakpuasan sekelompok politikus atas kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kubu KLB Deli Serdang bermaksud menggagalkan kepemimpinan AHY sekaligus mendapatkan legitimasi kepemimpinan Moeldoko. Salah satu tujuan kooptasi ini adalah memuluskan jalan menuju Pemilu 2024.

Baca juga artikel terkait KONFLIK SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/hdi)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia membuat lingkungan sosial menjadi begitu unik. Namun di samping itu, perbedaan juga dapat menjadi sumber konflik sosial. Tak hanya karena perbedaan, konflik sosial juga dapat terjadi karena berbagai faktor.

Adapun pengertian kata konflik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Konflik sosial adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.

Konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain di dalam masyarakat, yang ditandai adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih, yang mempunyai kepentingan relatif sama terhadap hal yang sifatnya terbatas.

Dalam bentuknya yang ekstrem, konflik itu dilangsungkan tidak hanya sekedar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi, akan tetapi juga bertujuan sampai ketaraf pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.

Baca Juga

Beberapa faktor penyebab konflik pertentangan sosial di masyarakat, antara lain:

  1. Perbedaan antara individu-individu. Perbedaan pendirian dan perasaan mungkin akan melahirkan bentrokan antara mereka, terutama perbedaan pendirian dan perasasaan. Sehingga, hal ini lantas menjadi faktor penyebab konflik yang signifikan.
  2. Perbedaan kebudayaan. Perbedaan kepribadian dari orang perorangan tergantung pula dari pola-pola kebudayaan yang menjadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian, yang sedikit banyak akan mempengaruhi kepribadian seseorang dalam kebudayaan tersebut.
  3. Perbedaan kepentingan. Perbedaan kepentingan antara individu maupun kelompok merupakan sumber lain dari pertentangan baik kepentingan ekonomi, politik, dan sebagainya.
  4. Perubahan sosial. Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat untuk sementara waktu akan mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang dapat menyebabkan munculnya golongan-golongan yang berbeda pendiriannya.

Contoh Konflik Sosial di Indonesia

1. Konflik Sosial Suku Sampit

Konflik sosial suku Sampit merupakan salah satu konflik fenomenal di Tanah Air. Kasus ini terjadi karena Indonesia memiliki karakterisik negara berkembang dan beragam budaya, suku, serta agama.

Advertising

Advertising

Salah satu kasus di Kalimantan Barat ini mengalami konflik yang dilakukan oleh suku Madura dan Dayak.

2. Konflik Sosial Lampung dan Bali

Selanjutnya, konflik sosial terjadi di Provinsi Lampung. Bagian paling selatan pulau Sumatera tersebut, juga pernah mengalami konflik sosial, yang terjadi antara Suku Lampung sendiri dengan Suku Bali.

Hal yang melatar belakangi terjadinya kasus ini adalah adanya kesenjangan sosial terutama dari segi ekonomi, singkatnya kasus ini terjadi antara masyarakat asli dan masyarakat pendatang.

3. Konflik Sosial Aceh

Siapa sangka, Aceh yang dikenal sebagai Kota Serambi Makkah pun juga pernah mengalami konflik sosial. Daerah ini terkenal dengan sumber daya alamnya (SDA), khususnya minyak bumi. Aceh juga diketahui memiliki kandungan minyak lebih besar dibandingkan daerah Timur Tengah. Karena hal ini, Aceh ingin membuat sebuah keputusan merdeka dari Indonesia sehingga dilakukan perundingan.

4. Konflik Sosial Jawa Barat

Berlanjut ke konflik sosial Jawa Barat dengan organisasi yang berbeda. Kasus ini, melibatkan front pembela Islam alias FPI dan gerakan masyarakat bawah Indonesia atay GMBI pada  2017. Meskipun tidak sampai menelan korban jiwa, tetapi banyak kerugian material yang ditimbulkan dari konflik sosial tersebut.

Baca Juga

Konflik sosial berikutnya berasal dari Yogyakarta, ketika muncul kasus diusirnya mahasiswa yang mendukung kemerdekaan Papua Barat. Kondisi tersebut memantik emosi tinggi pada masyarakat Yogyakarta untuk mengusir mahasiswa dari Papua Barat.

6. Konflik Sosial di Jakarta 1998

Konflik sosial juga terjadi di Jakarta, menyangkut posisi kawasan sebagai Ibu Kota Negara. Pada 1998, konflik terjadi dengan munculnya penolakan masyarakat, mengatas namakan pribumi dengan mengusir dan melakukan tindak kriminal kepada etnis Tionghoa.

7. Konflik Sosial Suku Lampung dan Suku Jawa

Beralih ke Lampung bagian Tengah, suku Jawa pernah mengalami perselihan dengan Suku Lampung. Hal itu terjadi, karena Kawasan Kampung Jawa berperilaku kasar dengan masyarakat Lampung, sehingga warga asli mengambil tindakan seperti pembakaran rumah, serta melakukan pembunuhan pada masyarakat sekitar.

8. Konflik Sosial Nusa Tenggara Barat

Beralih ke bagian Timur Indonesia letaknya di Nusa Tenggara Barat juga pernah mengalami konflik sosial dengan jenis lainnya.

Konflik ini terjadi pada masyarakat Kabupaten Sumbawa Besar, yaitu di desa Sekatang dengan latar belakang perbedaan suku dan budaya yang terjadi disana.

9. Konflik Sosial Ambon

Di Ambon juga pernah terjadi konflik sosial di dalam masyarakat karena kesenjangan sosial yang berlebihan antara warga beragama Islam dengan Kristen protestan pada tahun 1998.

10. Konflik Sosial Situbondo

Jawa timur tepatnya di Situbondo juga pernah terjadi konflik sosial yang disebabkan karena persoalan agama yang terjadi pada tahun 1996. Dimana terjadi penghinaan terhadap agama islam dan terjadilah konflik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA