Larangan yang harus ditaati oleh peserta Kongres

Kompas

Larang Kata Merdeka hingga Masih Berbahasa Belanda, Berikut 5 Fakta Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober

Grid.ID - Ada sejumlah fakta sejarah Sumpah Pemuda yang diperingati tiap tanggal 28 Oktober belum banyak diketahui publik.

Salah satu fakta sejarah Sumpah Pemuda yaitu adanya larangan menggunakan kata merdeka.

Tak hanya itu fakta sejarah Sumpah Pemuda yang lain adalah para peserta Kongres Pemuda masih menggunakan bahasa Belanda.

Baca Juga: Deretan Kisah Unik di Hari Sumpah Pemuda, Sepasang Sejoli di Yogyakarta Menikah dengan Mahar Ikrar Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan momentum penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Oleh karenanya sejarah Sumpah Pemuda perlu diketahui publik, terutama generasi muda penerus bangsa.

Istilah Sumpah Pemuda sendiri disebut tercetus usai Kongres Pemuda II dilaksanakan.

Baca Juga: Isi Sumpah Pemuda Wujud Emansipasi Pemuda dalam Capai Kemerdekaan, Sudah Hafal Belum?

Sejarah awal menyebutkan bahwa Kongres Pemuda dibentuk oleh kelompok-kelompok pemuda dari berbagai daerah.

Dilansir dari laman Kompas.com, sejak tujuh tahun berdirinya Budi Oetomo tahun 1908, para pemuda Indonesia telah membulatkan tekad dalam kemerdekaan Indonesia.

Seorang pemuda bernama Satiman merupakan pendiri Tri Koro Darmo yang menjadi wadah awal perkumpulan pemuda yang berdiri sejak 7 Maret 1915.

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2019: 10 Ucapan Sumpah Pemuda yang Cocok untuk Update Status WhatsApp Bisa Menumbuhkan Semangat Perjuangan

Satiman menjadi penggebrak utama yang bertujuan membangkitkan semangat para pemuda bangsa.

Tri Koro Darmo sendiri memiliki arti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, bukti, dan bakti,untuk perubahan Indonesia dari cara pandang para pemuda.

Lalu Tri Koro Darmo berganti nama menjadi Jong Java.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Tina Toon Sebut Jangan Mudah Diadu Domba oleh Hoax!

Jong Java membentuk konkres untuk menyempurnakan dan menyebarkan ke banyak kalangan akan pentingnya peran dari pemuda.

Akhirnya muncul kelompok dari berbagai daerah, seperti Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan sebagainya.

Akhirnya, rasa senasib para pemuda kala itu memunculkan Kongres Pemuda II pada 27 sampai 28 Oktober 1928.

Baca Juga: Tepat di Hari Sumpah Pemuda, Andhika Pratama Berikan Doa Manis untuk Ulang Tahun Sang Anak

Nama Sugondo Djojopuspito dari PPPI dicatat sebagai ketua.

Djoko Marsaid sebagai wakil ketua, Mohammad Yamin sebagai sekretaris dan Amir Sjarifuddin sebagai bendahara.

1. Kongres Pemuda II Dihadiri 6 Pemudi dari 700 Peserta yang Terlibat

Dilansir Grid.ID dari laman Bobo.grid.id, sekitar 700 orang berkumpul di Batavia (Jakarta) untuk membuat deklarasi pemuda.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Jepang Piala Asia 2018, Hari Sumpah Pemuda Jadi Momentum Semangat Skuat Garuda!

Para peserta Kongres Pemuda II berasal dari berbagai organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, di antaranya Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), dan Pemuda Kaum Betawi.

Dari sekian banyak pemuda, tercatat hanya ada 6 pemudi yang ikut serta pada peristiwa bersejarah itu.

Enak pemudi tersebut antara lain Dien Patow, Emma Poeradiredjo, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernamawoelan, dan Siti Sundari.

2. Istilah Sumpah Pemuda Baru Berlaku 31 Tahun Setelah Kongres Pemuda II

Baca Juga: Pesan Haru Ashanty untuk Putranya, Arsya Hermansyah yang Rayakan Ulang Tahun pada Hari Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 belum menggunakan istilah Sumpah Pemuda.

Pada saat itu, istilah yang digunakan adalah deklarasi pemuda.

Dilansir dari laman Tribun Manado, ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II dirumuskan oleh Muhammad Yamin.

Sekretaris sekaligus perumus tunggal dari naskah Sumpah Pemuda, Muh Yamin tak memiliki sebutan atau judul seperti yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda: Kata Merdeka Sempat Tak Boleh Disebutkan dalam Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928

Pasalnya, istilah Sumpah Pemuda baru diberlakukan sejak tahun 1959 dengan dikeluarkannya Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 yang menetapkan Hari Sumpah Pemuda sebagai Hari Nasional.

3. Larangan Menggunakan Kata Merdeka

Kongres Pemuda II tak hanya dihadiri para pemuda dari berbagai daerah, tetapi juga diawasi oleh polisi Belanda.

Dilansir dari laman Intisari, pada saat itu, Belanda melarang kata merdeka diucapkan.

Baca Juga: Istilah Sumpah Pemuda Bukan Dicetuskan oleh Kongres Pemuda II

Salah satu kekhawatiran Soegondo, pemimpin Kongres Pemuda bila kata Merdeka diucapkan adalah rapat tersebut akan dibubarkan oleh para polisi Belada.

intisari

Biola W.R. Soepratman. Biola WR Supratman, Ikon Museum Sumpah Pemuda

4. Lagu Kemerdekaan Indonesia Tidak Disyairkan

Saat Wage Rudolf Soepratman menyerahkan naskah yang berisi syair lagu kemerdekaan Indonesia, Soegondo sempat khawatir.

Pasalnya, di dalam syair lagu Kemerdekaan Indonesia yang berjudul Indonesia Raya itu terdapat banyak kata merdeka.

Baca Juga: Nikahi Wanita Idamannya, Pria asal Jogja Ini Beri Mahar Ikrar Sumpah Pemuda

Karena khawatir rapatnya akan dibubarkan bila mengucapkan syair lagu tersebut, Soegondo mengizinkan W.R. Soepratman melantunkan lagu Indonesia Raya tanpa syair.

Akhirnya W.R. Soepratman memainkan irama lagu Indonesia Raya dengan biolanya tanpa syair.

kompas

Ilustrasi Sumpah Pemuda 28 Oktober

5. Para Pemuda Gunakan Bahasa Belanda

Dalam kongres Pemuda II, dinyatakan bahwa para pemuda harus menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Baca Juga: Merdunya Suara Via Vallen Sampai Maia Estianty Bawakan Lagu Khusus Sumpah Pemuda

Akan tetapi, selama Kongres Pemuda II berlangsung masih didominasi dengan bahasa Belanda.

Misalnya, Siti Soendari yang menyampaikan pidatonya dalam bahasa Belanda.

Tak hanya Siti Soendari, para notulen rapat hingga pembicara juga menulis catatan mereka dengan Bahasa Belanda.

Meskipun demikian, ada Mohammad Yamin, sang perumus ikrar Sumpah Pemuda yang mahir berbahasa Melayu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

brainly.co.id needs to review the security of your connection before proceeding.

Tanggapan peserta sidang terhadap usulan soekarno

Lembar kerja peserta didik(LKPD) 10BAB 2.5 ppkn​

Mari Berkreasi I. Tugas Individu >> Kerjakan pernyataan-pernyataan di bawah ini, kemudian hasilnya dikumpulkan! 1. Konstitusi di suatu negara ha ...

Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi yang harus memenuhi persyaratan unsur-unsur tertentu yaitu harus mempunyai pemerintahan yang ...

Apa konsepkuensi yg harus dilakukan oleh pemerintah dengan lahirnya uu no.4/2005 danpp 74/2008

Alasan saya yakin untuk menjadi guru penggerak adalah karena saya mampu untuk menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan serta mampu untuk mempe ...

sebutkan salahsatu pelaksanaan demokrasi di Indonesia​

Pancasila Sebagai Dradigma Pemeangonan Politik Pembangunan Politik merupakan asepek Penting yg harus di ujutkan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegar ...

Agung meminjam uang kepada hamzah rp 3000.000.00, dengan syarat agung harus mengembalikannya rp 3500.000.00. pernyataan ini adalah contoh riba... *

Sebutkan kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh MPR sebelum melakukan perubahan/amandemen terhadap UUD NRI 1945​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA