pexels/Andrea Piacquadio
Penyebab sering buang air kecil di malam hari
GridHEALTH.id - Sebagian dari kita pasti pernah buang air kecil di malam hari.
Namun, bila terus menerus buang air kecil di malam hari juga perlu diketahui apa penyebabnya.
Ada beberapa penyebab sering buang air kecil pada malam hari.
Nokturita adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari.
Selama waktu tidur, tubuh kita menghasilkan lebih sedikit urin yang lebih terkonsentrasi.
Jadi, kita tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama enam hingga delapan jam.
Namun, penderita nokturia justru sering buang air kecil di malam hari hingga mengganggu kualitas tidur mereka.
Apa penyebabnya?
Ada banyak hal yang bisa memicu nokturia. Berikut penyebab nokturia:
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih Rentan Dialami Wanita, Lakukan Ini untuk Mencegahnya
1. Pembesaran prostat
Kondisi ini tentu saja terjadi pada pria. Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat pria akan membesar sehingga membuat mereka sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Sebab, kelenjar prostat yang membesar akan menghambut aliran urin.
Biasanya, kondisi ini terjadi saat usia 60 tahun ke atas.
2. Disfungsi kandung kemih
Seiring bertambahnya usia, dinding kandung kemih meregang dan tidak dapat menyimpan banyak urin.
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah disfungsi kandung kemih.
Disfungsi kandung kemih bisa terjadi akibat adanya hipertrofi pada pria, yang menyebabkan obstruksi kandung kemih sehingga kandung kemih terlalu aktif.
3. Diabetes
Baca Juga: Wanita Sering Buang Air Kecil Hingga Mengompol saat Menopause, Kenapa?
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol menghasilkan jumlah urin yang tinggi, terutama karena kadar glukosa darah yang tinggi.
Hal inilah yang membuat mereka juga kerap merasakan dorongan yang sering untuk buang air kecil.
Biasanya, nokturia pada penderita diabetes disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pembengkakan dan kerusakan saraf diabetes.
Riset 2020 yang dipublikasikan dalam Journal of Wound, Ostomy, and Continence Nursing juga menemukan bahwa wanita yang menderita diabetes memiliki frekuensi buang air kecil yang tinggi di malam hari.
4. Edema
Hal ini sering terjadi pada pasien dengan penyakit jantung atau gagal jantung kongestif.
Edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh kita.
Pembengkakan cairan akibat edema sering terjadi di bagian kaki. Hal inilah yang memicu peningkatan buang air kecil.
Baca Juga: Sering Kencing Bisa Jadi Tanda Penyakit Diabetes, Ini Yang Perlu Diperhatikan
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, 4 hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan
Apa Saja Gejalanya?
Ketika seseorang menderita Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT2) biasanya ada gejala umum yang sering muncul dan ini patut diwaspadai. Tiga gejala umum tersebut bisa dilihat jika seseorang mengalami tanda-tanda seperti berikut:
1. Sering haus (polydipsia), penderita diabetes biasanya sering haus, hal ini karena penderita sering buang air kecil.
2. Sering lapar (polyphagia), makanan yang dikonsumsi sulit sekali diubah menjadi energi karena kurangnya hormon insulin yang diproduksi tubuh, sebab itu tubuh jadi mudah lapar walau sudah makan teratur.
3. Sering kencing (polyuria) terutama di malam hari, karena kadar gula darah terlalu tinggi tubuh akan berusaha mengeluarkannya lewat urin, hal ini yang menyebabkan penderita akan sering buang air kecil.
Di luar gejala khas yang disebut di atas, beberapa gejala juga akan muncul mengikutinya, seperti, luka yang sulit sembuh, lalu berat badan turun drastis tanpa diketahui penyebabnya, badan juga akan menjadi cepat lelah dan mengantuk, sering kesemutan di kaki dan tangan, serta penglihatan menjadi kabur, biasanya ditandai dengan sering berganti ukuran kacamata.
“Segera periksakan diri Anda ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala tersebut”