Kenapa bayi sering mengejan saat tidur

Kenapa bayi sering mengejan saat tidur

Freepik/shurkin_son

Mengatasi sembelit pada bayi.

GridHEALTH.id – Sembelit atau susah buang air besar, bisa dialami oleh siapapun, orang dewasa, anak-anak, hingga bayi.

Sembelit pada bayi usia di bawah satu tahun, merupakan hal yang umum, tapi sering membuat khawatir orangtua.

Melansir Medline Plus, Kamis (06/01/2022), perlu diingat bahwa sistem pencernaan setiap anak berbeda-beda.

Sejak baru lahir hingga usianya satu bulan, bayi cenderung buang air besar lebih sering, yakni tiga kali sehari.

Sedangkan saat usianya bertambah, bayi bisa hanya buang air besar pagi hari saja atau bahkan seminggu sekali.

Otot perutnya yang masih lemah, membuat bayi harus mengejan lebih kuat, menangis, dan wajahnya memerah saat BAB.

Padahal dalam kondisi itu, bayi belum tentu sedang sembelit. Mereka hanya sedang berusaha untuk mengeluarkan feses.

Orangtua bisa mengamati, apakah bayi sedang sembelit atau tidak, lewat beberapa gejala berikut ini.

- Bayi selalu rewel dan sering gumoh.

Baca Juga: Super Immunity Ada Pada Mereka yang Sudah Divaksin Belum Pernah Terpapar Covid-19

- Tercium aroma yang tidak sedap dari kotoran atau feses bayi.

- Fesesnya kering dan keras, daripada biasanya.

- Selain feses, perut bayi yang sembelit juga akan terasa keras saat disentuh.

- Terdapat bercak darah di kotorannya.

Saat sedang sembelit, seorang bayi juga akan sering bergerak dan mengangkat-angkat bokongnya karena merasa tidak nyaman.

Kurang Cairan

Dilansir dari Pregnancy Birth and Baby, Kamis (06/01/2022), sembelit pada bayi sering terjadi karena mereka kurang cairan.

Sembelit lebih sering terjadi pada bayi yang sudah makan-makanan padat (MPASI) dan mengonsusmi susu formula, dibandingkan dengan yang hanya minum ASI (Air Susu Ibu).

Orangtua tidak boleh sembarangan memberikan obat pada bayi yang sembelit. Diperlukan resep dan saran dokter.

Baca Juga: Healthy Move, Berolahraga di Waktu yang Sama Setiap Hari Mempercepat Penurunan Berat Badan

Jika bayi masih minum ASI, orangtua bisa mengatasi sembelit dengan memberinya lebih banyak susu atau lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Mengatasi sembelit pada bayi yang minum susu formula, bisa dilakukan dengan mengecek kembali apakah cara penyajian susunya sudah benar sesuai dengan takaran.

Pastikan susu formula tidak terlalu padat di sendok susu.

Masukkan air terlebih dahulu ke botol, lalu susu formula. Jika kebalikannya, maka akan terlalu sedikit air di dalam botol.

Apabila bayi sudah berusia 6 bulan dan mulai makan, orangtua bisa memberikannya cairan tambahan berupa jus. Biasakan mereka untuk makan sayur dan buah kaya serat.

Cara lain untuk mengatasi sembelit yang bisa dipraktikan orangtua:

1. Lakukan gerakan seperti naik sepeda, menggerakan kaki bayi ke atas dan bawah secara perlahan untuk menstimulasi saluran pencernaan.

2. Pijat perut bayi atau memandikannya menggunakan air hangat.(*)

Baca Juga: Di Usia 3 Tahun Perhatikan Mata Anak, Apakah Juling? Ini Cirinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kenapa bayi sering mengejan saat tidur

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Bayi bukan hanya menangis, namun juga mengeluarkan suara seperti mengejan, mendengus, dan mengerang yang sering tidak dimengerti alasannya oleh Bunda. Normal bagi Bunda bila mulai khawatir saat bayi mengeluarkan suara aneh seperti mengejan. Apa yang menyebabkan bayi baru lahir mengejan?

Bayi mengeluarkan suara seperti menangis, mendengus, mengerang, dan mengejan adalah hal yang normal. Mengejan pada bayi bisa disebabkan saat bayi meregangkan otot (mengulet), mengalami konstipasi, mengalami perut kembung, atau bayi mengalami yang disebut baby grunting syndrome .

Bayi yang mengejan namun tidak menunjukkan gejala lainnya, bisa jadi hanya sedang meregangkan otot saja. Namun, bayi yang mengejan dan diiringi gangguan Buang Air Besar (BAB) bisa jadi mengalami konstipasi. 

Kondisi tersebut terjadi karena feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan. Maka dari itu, kotoran atau feses bayi menjadi keras dan kering sehingga bayi perlu lebih banyak tenaga mengeluarkannya.

Bayi berusia di bawah 4 minggu, normalnya akan BAB minimal tiga kali sehari. Bayi yang mendapat ASI eksklusif, biasanya akan BAB 6-10 kali sehari atau bahkan lebih sering. Sementara bayi juga bisa mengejan karena kondisi perut yang kembung. 

Faktor penyebab lainnya bayi baru lahir mengeluarkan suara meliputi:

Pola pernapasan tidak teratur

Bayi baru lahir mungkin mendengus saat mereka mengembangkan kontrol atas pola pernapasan mereka.

Lendir yang menumpuk

Lendir dapat terkumpul di saluran hidung sempit bayi baru lahir.

Bermimpi

Mendengus saat tidur dapat mengindikasikan mimpi atau buang air besar.

Refluks gastroesofageal (GER)

Juga dikenal sebagai refluks asam lambung, yang terjadi ketika isi perut naik ke pipa makanan. 

Mengenal Grunting Baby Syndrome (Dischezia)

Mengejan biasanya menyebabkan otot perut memberi tekanan lebih pada gerakan usus. Namun, bayi belum tahu cara mengendurkan dasar panggul mereka sehingga mereka menangis, menjerit, dan mendengus. Karena bayi tidak dapat rileks dengan benar, feses justru tidak dapat keluar. 

Grunting baby syndrome (dischezia) di sisi lain merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab bayi mengejan. Grunting baby syndrome (dischezia) adalah kondisi saat bayi menunjukkan kegelisahan bayi dengan menangis atau mendengus. 

Bayi yang baru lahir membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan tubuh dan refleks mereka sendiri. Mereka tidak tahu bagaimana mengkoordinasikan otot-otot mereka untuk buang air besar. Bayi berusia di bawah 10 minggu lebih rentan terhadap sindrom ini.

Grunting baby syndrome (dischezia) menjadi cara untuk membiarkan bayi belajar mengontrol pergerakan ususnya sendiri. Pada bayi baru lahir, kondisi cukup normal dialami dan bukan kondisi medis yang perlu dikhawatirkan. 

Berikut ciri khas bayi yang mengalami grunting baby syndrome (dischezia) :

  • Saat BAB bayi akan mengerang dan mengejan sebelum berhasil buang air besar.
  • Selain itu, ia akan terlihat tegang selama beberapa waktu yang disertai dengan perubahan warna wajah menjadi merah keunguan saat mengejan. 
  • Biasanya, tanda-tanda ini akan muncul sekitar lima sampai sepuluh menit sebelum dan akan kembali normal setelah berhasil buang air besar.

Grunting baby syndrome (dischezia) cenderung berlangsung untuk waktu yang singkat dan akan mereda ketika sistem pencernaan bayi mulai matang. Sama seperti proses lainnya, bayi pun perlu mempelajari proses buang air besar. 

Cara Mengatasi Bayi Baru Lahir Mengejan

Seperti yang telah disebutkan di atas, grunting baby syndrome (dischezia) bukanlah suatu penyakit yang perlu disembuhkan. Bunda hanya perlu menunggu dengan sabar selama beberapa bulan sampai pencernaan bayi dapat terbentuk sempurna, dan bayi terbiasa untuk BAB.

Untuk mengatasi bayi baru lahir mengejan, Bunda perlu memerhatikan masing-masing penyebabnya sebagai berikut:

Belajar buang air besar

Ketika bayi baru lahir belajar buang air besar, dengusan biasanya normal dan tidak memerlukan perawatan.

Dengkuran sering berhenti ketika bayi baru lahir belajar mengendurkan dasar panggul dan otot perut menguat. 

Jika bayi tampak kesulitan buang air besar, Bunda dapat mengoleskan petroleum jelly pada anusnya. Namun, melakukannya terlalu sering dapat mencegah bayi belajar buang air besar sendiri.

Pernapasan tidak teratur

Pola pernapasan yang tidak teratur biasanya tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika bayi baru lahir menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.

Bunda mungkin bisa memasang CCTV di kamar bayi untuk membantu memeriksa indikasi pernapasan abnormal saat bayi baru lahir tidur. Beberapa orang tua juga menggunakan monitor gerakan, yang membunyikan alarm jika bayi berhenti bergerak lebih lama dari biasanya.

Lendir yang terperangkap

Untuk mengatasi lendir pada hidung bayi Bunda dapat menggunakan aspirator hidung.

Refluks gastroesofageal (GER)

Pengobatan rumahan berikut dapat membantu mengatasi GER pada bayi baru lahir:

  • Memberi minum sedikit namun sering.
  • Menyusui bayi lebih lambat.
  • Menghindari dot botol dengan lubang besar, yang dapat menyebabkan aliran terlalu cepat.
  • Menyendawakan bayi lebih sering

Jika pengobatan rumahan ini tidak membantu, bayi baru lahir mungkin memiliki kondisi yang disebut penyakit refluks gastroesofagus (GERD).

Kapan Harus ke Dokter

Mengejan memang biasa di tahap awal pembelajaran bayi BAB. Namun, Bunda juga perlu awas terhadap gejala lain yang diiringi keluhan suara bayi. 

Berikut tanda lain bayi memerlukan pertolongan dokter selain mengeluarkan suara yang mencurigakan:

  • Tampak tertekan
  • Selalu mengejan di akhir napas
  • Demam
  • Ada semburat biru di bibir atau lidah
  • Ada jeda di antara napas
  • Melebarkan lubang hidung mereka
  • Ada tarikan dalam ke dada saat bernafas

Gejala-gejala ini dapat menunjukkan kesulitan bernapas. Jika bayi baru lahir memiliki pertanda ini, segera cari pertolongan medis, ya, Bun.

Sumber:

Medical News Today. 2018. Why Do Newborn Babies Grunt.

Healthline. 2017. Why Does My Newborn Grunt?

Being the Parent. Grunting Baby Syndrome: Symptoms and Treatment.


Bagaimana cara mengatasi bayi yang sering mengejan?

Bagaimana cara mengatasi bayi yang sering mengejan akibat sembelit?.
Ubah pola makan ibu. Bayi Anda mungkin sensitif terhadap makanan yang Anda makan sehingga mengakibatkan sembelit. ... .
Beri ASI lebih banyak. ... .
Ganti jenis susu formula. ... .
Beri makanan halus (puree). ... .
Beri cairan lebih banyak. ... .
Latihan fisik. ... .
Pijat..

Apa yang menyebabkan bayi sering mengejan?

Penyebab bayi sering mengejan Sama seperti orang dewasa, bayi juga secara refleks melakukan peregangan sehingga akan terlihat mengejan. Biasanya pula, bayi akan melakukan peregangan yang disertai mengejan ketika mengalami masalah pencernaan. Gas yang terkumpul di dalam perut akan membuat rasa tidak nyaman untuknya.

Kenapa bayi sering menggeliat dan mengejan saat tidur?

Bayi menggeliat dan mengedan bisa menandakan beberapa kemungkinan: bayi sedang meregangkan otot (ngulet) yang merupakan hal yang normal. bayi mengalami konstipasi atau sulit BAB. bayi mengalami perut kembung.

Kenapa bayi sering mengejan sampai muka merah?

Mengenai gerakan anak yang seperti kaget, merupakan refleks normal pada bayi yang baisanya menghilang pada usia bayi mencapai 5-6 bulan, refleks ini disebut juga sebagai refleks moro.