Kearifan lokal yang berhubungan dengan sistem irigasi pertanian dan berasal dari Bali adalah

galamedia.pikiran-rakyat.com

Siapa yang tidak mengenal subak? Subak adalah sistem irigasi tradisional yang di kelola oleh suatu organisasi para petani dari tiap wilayah di Bali, yang merupakan wujud rasa gotong royong yang telah ada di pulau Bali yang di turunkan oleh nenek moyang secara turun menurun.  Sistem irigasi ini merupakan pola pengelolaan pengairan untuk sawah-sawah yang ada di Bali yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Pengelolaan irigasi berdasarkan sistem subak, menggunakan bentang lahan dengan memanfaatkan aliran air secara alami. Sumber air yang digunakan biasanya didapatkan dari mata air di sekitar area sawah, memanfaatkan aliran sungai yang muncul karena adanya aliran gunung vulkanik. Dalam penerapannya, sistem subak sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah. 

Sistem subak yang tak bisa lepas dari kekayaan budidaya Bali, salah satunya yaitu sistem irigasi subak menggunakan filosofi Trihita Karana. Filosofi ini menjadi prinsip penting yang di pegang oleh masyarakat Bali.  Dimana prinsip Trihita Karana merupakan cara yang digunakan masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menggunakan prinsip ini, masyarakat Bali dapat menjaga keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar. Lalu apakah hubungan antara sistem irigasi subak dengan filosofi Trihita Karana? ada hal yang perlu diketahui, dalam sistem irigasi tradisional subak di Bali, sebuah lahan sawah tidak bisa berdiri sendiri. Semua sawah yang ada di sebuah wilayah berada dalam satu kesatuan. Oleh karena itu, ketika salah satu area sawah mengalami disrupsi atau gangguan, maka keberadaan sawah lainnya juga akan terganggu. 

Subak berfungsi sangat penting dalam pengaturan sistem pengertian ataupun irigasi di sawah, sistem pengairan tersebut digunakan pada saat bercocok tanam padi. seperti yang dikatakan bahwa subak dikelola oleh sebuah organisasi, dimana peranan organisasi inilah berperan penting dalam mengatur pengairan atau irigasi. Selain pengaturan irigasi, peranan kelompok subak ini juga yang mengatur masalah lainnya seperti dalam tugas-tugas tertentu dalam mengelola pengolahan tanah, penaburan benih, pengawasan pertanian, pemilihan bibit, panen raya, upacara Yadnya (ritual keagamaan) dan pengangkutan hasil panen. Selain itu kelompok subak ini akan membahas masalah-masalah pengairan yang dihadapi dan  mengatur tata cara pengairan atau irigasi dengan adil. Biasanya kelompok subak ini secara rutin melakukan pertemuan sebulan sekali yang merujuk pada penanggalan Bali yang sebulannya berjumlah 35 hari, rapat tersebut dikenal dengan istilah Pesangkepan untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan subak, baik itu dalam pengaturan irigasi, kelancaran irigasi, kendala hama, ataupun dalam menjalankan program-program pertanian dari pemerintah. 

Keberadaan subak memberi banyak manfaat bagi masyarakat Bali, baik sosial, ekonomi dan lingkungan. Manfaat sosial yaitu meningkatkan Kesejahteraan para petani melalui sistem irigasi yang berasaskan keadilan bersama, sehingga para petani akan tetap mendapatkan air meskipun dalam keadaan krisis air, dapat menghindari terjadinya konflik antar petani hanya gara-gara memperebutkan aliran air ke sawah mereka. Selain itu dapat meningkatkan Kearifan Lokal, dengan terciptanya sistem Subak yang secara dominan menggunakan asas gotong-royong dan kekeluargaan. Manfaat ekonomi dari adanya sistem irigasi subak adalah dapat membantu petani dalam bercocok tanam, sehingga petani dapat terus bercocok tanam dan membantu petani mendapatkan penghasilan, selain itu di Bali, subak menjadi sebuah objek wisata para wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk dan masyarakat sekitar. Dalam organisasi subak manfaat ekonominya adalah dapat mensejarterakan Koperasi Unit Desa Yang Ada, Disini peranan koperasi akan sangat membantu baik melalui koperasi simpan pinjam atau sejenisnya yang juga pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat sekitar. Manfaat bagi Lingkungan dari adanya sistem irigasi subak ini dapat menjadi penggendali pencemaran air. 

Tidak hanya manfaat, subak juga salah satu sistem yang baik untuk pertanian berkelanjutan di Bali apabila dijaga dengan baik dan dikelola dengan baik, sehingga kedepannya pertanian di Bali dapat maju. Dan untuk mewujudkan hal ini petani, organisasi, masyarakat maupun pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga dan merawat kelestarian dari sistem perairan subak.


Page 2

Siapa yang tidak mengenal subak? Subak adalah sistem irigasi tradisional yang di kelola oleh suatu organisasi para petani dari tiap wilayah di Bali, yang merupakan wujud rasa gotong royong yang telah ada di pulau Bali yang di turunkan oleh nenek moyang secara turun menurun.  Sistem irigasi ini merupakan pola pengelolaan pengairan untuk sawah-sawah yang ada di Bali yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Pengelolaan irigasi berdasarkan sistem subak, menggunakan bentang lahan dengan memanfaatkan aliran air secara alami. Sumber air yang digunakan biasanya didapatkan dari mata air di sekitar area sawah, memanfaatkan aliran sungai yang muncul karena adanya aliran gunung vulkanik. Dalam penerapannya, sistem subak sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah. 

Sistem subak yang tak bisa lepas dari kekayaan budidaya Bali, salah satunya yaitu sistem irigasi subak menggunakan filosofi Trihita Karana. Filosofi ini menjadi prinsip penting yang di pegang oleh masyarakat Bali.  Dimana prinsip Trihita Karana merupakan cara yang digunakan masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menggunakan prinsip ini, masyarakat Bali dapat menjaga keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar. Lalu apakah hubungan antara sistem irigasi subak dengan filosofi Trihita Karana? ada hal yang perlu diketahui, dalam sistem irigasi tradisional subak di Bali, sebuah lahan sawah tidak bisa berdiri sendiri. Semua sawah yang ada di sebuah wilayah berada dalam satu kesatuan. Oleh karena itu, ketika salah satu area sawah mengalami disrupsi atau gangguan, maka keberadaan sawah lainnya juga akan terganggu. 

Subak berfungsi sangat penting dalam pengaturan sistem pengertian ataupun irigasi di sawah, sistem pengairan tersebut digunakan pada saat bercocok tanam padi. seperti yang dikatakan bahwa subak dikelola oleh sebuah organisasi, dimana peranan organisasi inilah berperan penting dalam mengatur pengairan atau irigasi. Selain pengaturan irigasi, peranan kelompok subak ini juga yang mengatur masalah lainnya seperti dalam tugas-tugas tertentu dalam mengelola pengolahan tanah, penaburan benih, pengawasan pertanian, pemilihan bibit, panen raya, upacara Yadnya (ritual keagamaan) dan pengangkutan hasil panen. Selain itu kelompok subak ini akan membahas masalah-masalah pengairan yang dihadapi dan  mengatur tata cara pengairan atau irigasi dengan adil. Biasanya kelompok subak ini secara rutin melakukan pertemuan sebulan sekali yang merujuk pada penanggalan Bali yang sebulannya berjumlah 35 hari, rapat tersebut dikenal dengan istilah Pesangkepan untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan subak, baik itu dalam pengaturan irigasi, kelancaran irigasi, kendala hama, ataupun dalam menjalankan program-program pertanian dari pemerintah. 

Keberadaan subak memberi banyak manfaat bagi masyarakat Bali, baik sosial, ekonomi dan lingkungan. Manfaat sosial yaitu meningkatkan Kesejahteraan para petani melalui sistem irigasi yang berasaskan keadilan bersama, sehingga para petani akan tetap mendapatkan air meskipun dalam keadaan krisis air, dapat menghindari terjadinya konflik antar petani hanya gara-gara memperebutkan aliran air ke sawah mereka. Selain itu dapat meningkatkan Kearifan Lokal, dengan terciptanya sistem Subak yang secara dominan menggunakan asas gotong-royong dan kekeluargaan. Manfaat ekonomi dari adanya sistem irigasi subak adalah dapat membantu petani dalam bercocok tanam, sehingga petani dapat terus bercocok tanam dan membantu petani mendapatkan penghasilan, selain itu di Bali, subak menjadi sebuah objek wisata para wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk dan masyarakat sekitar. Dalam organisasi subak manfaat ekonominya adalah dapat mensejarterakan Koperasi Unit Desa Yang Ada, Disini peranan koperasi akan sangat membantu baik melalui koperasi simpan pinjam atau sejenisnya yang juga pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat sekitar. Manfaat bagi Lingkungan dari adanya sistem irigasi subak ini dapat menjadi penggendali pencemaran air. 

Tidak hanya manfaat, subak juga salah satu sistem yang baik untuk pertanian berkelanjutan di Bali apabila dijaga dengan baik dan dikelola dengan baik, sehingga kedepannya pertanian di Bali dapat maju. Dan untuk mewujudkan hal ini petani, organisasi, masyarakat maupun pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga dan merawat kelestarian dari sistem perairan subak.


Lihat Nature Selengkapnya


Page 3

Siapa yang tidak mengenal subak? Subak adalah sistem irigasi tradisional yang di kelola oleh suatu organisasi para petani dari tiap wilayah di Bali, yang merupakan wujud rasa gotong royong yang telah ada di pulau Bali yang di turunkan oleh nenek moyang secara turun menurun.  Sistem irigasi ini merupakan pola pengelolaan pengairan untuk sawah-sawah yang ada di Bali yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Pengelolaan irigasi berdasarkan sistem subak, menggunakan bentang lahan dengan memanfaatkan aliran air secara alami. Sumber air yang digunakan biasanya didapatkan dari mata air di sekitar area sawah, memanfaatkan aliran sungai yang muncul karena adanya aliran gunung vulkanik. Dalam penerapannya, sistem subak sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah. 

Sistem subak yang tak bisa lepas dari kekayaan budidaya Bali, salah satunya yaitu sistem irigasi subak menggunakan filosofi Trihita Karana. Filosofi ini menjadi prinsip penting yang di pegang oleh masyarakat Bali.  Dimana prinsip Trihita Karana merupakan cara yang digunakan masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menggunakan prinsip ini, masyarakat Bali dapat menjaga keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar. Lalu apakah hubungan antara sistem irigasi subak dengan filosofi Trihita Karana? ada hal yang perlu diketahui, dalam sistem irigasi tradisional subak di Bali, sebuah lahan sawah tidak bisa berdiri sendiri. Semua sawah yang ada di sebuah wilayah berada dalam satu kesatuan. Oleh karena itu, ketika salah satu area sawah mengalami disrupsi atau gangguan, maka keberadaan sawah lainnya juga akan terganggu. 

Subak berfungsi sangat penting dalam pengaturan sistem pengertian ataupun irigasi di sawah, sistem pengairan tersebut digunakan pada saat bercocok tanam padi. seperti yang dikatakan bahwa subak dikelola oleh sebuah organisasi, dimana peranan organisasi inilah berperan penting dalam mengatur pengairan atau irigasi. Selain pengaturan irigasi, peranan kelompok subak ini juga yang mengatur masalah lainnya seperti dalam tugas-tugas tertentu dalam mengelola pengolahan tanah, penaburan benih, pengawasan pertanian, pemilihan bibit, panen raya, upacara Yadnya (ritual keagamaan) dan pengangkutan hasil panen. Selain itu kelompok subak ini akan membahas masalah-masalah pengairan yang dihadapi dan  mengatur tata cara pengairan atau irigasi dengan adil. Biasanya kelompok subak ini secara rutin melakukan pertemuan sebulan sekali yang merujuk pada penanggalan Bali yang sebulannya berjumlah 35 hari, rapat tersebut dikenal dengan istilah Pesangkepan untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan subak, baik itu dalam pengaturan irigasi, kelancaran irigasi, kendala hama, ataupun dalam menjalankan program-program pertanian dari pemerintah. 

Keberadaan subak memberi banyak manfaat bagi masyarakat Bali, baik sosial, ekonomi dan lingkungan. Manfaat sosial yaitu meningkatkan Kesejahteraan para petani melalui sistem irigasi yang berasaskan keadilan bersama, sehingga para petani akan tetap mendapatkan air meskipun dalam keadaan krisis air, dapat menghindari terjadinya konflik antar petani hanya gara-gara memperebutkan aliran air ke sawah mereka. Selain itu dapat meningkatkan Kearifan Lokal, dengan terciptanya sistem Subak yang secara dominan menggunakan asas gotong-royong dan kekeluargaan. Manfaat ekonomi dari adanya sistem irigasi subak adalah dapat membantu petani dalam bercocok tanam, sehingga petani dapat terus bercocok tanam dan membantu petani mendapatkan penghasilan, selain itu di Bali, subak menjadi sebuah objek wisata para wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk dan masyarakat sekitar. Dalam organisasi subak manfaat ekonominya adalah dapat mensejarterakan Koperasi Unit Desa Yang Ada, Disini peranan koperasi akan sangat membantu baik melalui koperasi simpan pinjam atau sejenisnya yang juga pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat sekitar. Manfaat bagi Lingkungan dari adanya sistem irigasi subak ini dapat menjadi penggendali pencemaran air. 

Tidak hanya manfaat, subak juga salah satu sistem yang baik untuk pertanian berkelanjutan di Bali apabila dijaga dengan baik dan dikelola dengan baik, sehingga kedepannya pertanian di Bali dapat maju. Dan untuk mewujudkan hal ini petani, organisasi, masyarakat maupun pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga dan merawat kelestarian dari sistem perairan subak.


Lihat Nature Selengkapnya


Page 4

Siapa yang tidak mengenal subak? Subak adalah sistem irigasi tradisional yang di kelola oleh suatu organisasi para petani dari tiap wilayah di Bali, yang merupakan wujud rasa gotong royong yang telah ada di pulau Bali yang di turunkan oleh nenek moyang secara turun menurun.  Sistem irigasi ini merupakan pola pengelolaan pengairan untuk sawah-sawah yang ada di Bali yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Pengelolaan irigasi berdasarkan sistem subak, menggunakan bentang lahan dengan memanfaatkan aliran air secara alami. Sumber air yang digunakan biasanya didapatkan dari mata air di sekitar area sawah, memanfaatkan aliran sungai yang muncul karena adanya aliran gunung vulkanik. Dalam penerapannya, sistem subak sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah. 

Sistem subak yang tak bisa lepas dari kekayaan budidaya Bali, salah satunya yaitu sistem irigasi subak menggunakan filosofi Trihita Karana. Filosofi ini menjadi prinsip penting yang di pegang oleh masyarakat Bali.  Dimana prinsip Trihita Karana merupakan cara yang digunakan masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menggunakan prinsip ini, masyarakat Bali dapat menjaga keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar. Lalu apakah hubungan antara sistem irigasi subak dengan filosofi Trihita Karana? ada hal yang perlu diketahui, dalam sistem irigasi tradisional subak di Bali, sebuah lahan sawah tidak bisa berdiri sendiri. Semua sawah yang ada di sebuah wilayah berada dalam satu kesatuan. Oleh karena itu, ketika salah satu area sawah mengalami disrupsi atau gangguan, maka keberadaan sawah lainnya juga akan terganggu. 

Subak berfungsi sangat penting dalam pengaturan sistem pengertian ataupun irigasi di sawah, sistem pengairan tersebut digunakan pada saat bercocok tanam padi. seperti yang dikatakan bahwa subak dikelola oleh sebuah organisasi, dimana peranan organisasi inilah berperan penting dalam mengatur pengairan atau irigasi. Selain pengaturan irigasi, peranan kelompok subak ini juga yang mengatur masalah lainnya seperti dalam tugas-tugas tertentu dalam mengelola pengolahan tanah, penaburan benih, pengawasan pertanian, pemilihan bibit, panen raya, upacara Yadnya (ritual keagamaan) dan pengangkutan hasil panen. Selain itu kelompok subak ini akan membahas masalah-masalah pengairan yang dihadapi dan  mengatur tata cara pengairan atau irigasi dengan adil. Biasanya kelompok subak ini secara rutin melakukan pertemuan sebulan sekali yang merujuk pada penanggalan Bali yang sebulannya berjumlah 35 hari, rapat tersebut dikenal dengan istilah Pesangkepan untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan subak, baik itu dalam pengaturan irigasi, kelancaran irigasi, kendala hama, ataupun dalam menjalankan program-program pertanian dari pemerintah. 

Keberadaan subak memberi banyak manfaat bagi masyarakat Bali, baik sosial, ekonomi dan lingkungan. Manfaat sosial yaitu meningkatkan Kesejahteraan para petani melalui sistem irigasi yang berasaskan keadilan bersama, sehingga para petani akan tetap mendapatkan air meskipun dalam keadaan krisis air, dapat menghindari terjadinya konflik antar petani hanya gara-gara memperebutkan aliran air ke sawah mereka. Selain itu dapat meningkatkan Kearifan Lokal, dengan terciptanya sistem Subak yang secara dominan menggunakan asas gotong-royong dan kekeluargaan. Manfaat ekonomi dari adanya sistem irigasi subak adalah dapat membantu petani dalam bercocok tanam, sehingga petani dapat terus bercocok tanam dan membantu petani mendapatkan penghasilan, selain itu di Bali, subak menjadi sebuah objek wisata para wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk dan masyarakat sekitar. Dalam organisasi subak manfaat ekonominya adalah dapat mensejarterakan Koperasi Unit Desa Yang Ada, Disini peranan koperasi akan sangat membantu baik melalui koperasi simpan pinjam atau sejenisnya yang juga pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat sekitar. Manfaat bagi Lingkungan dari adanya sistem irigasi subak ini dapat menjadi penggendali pencemaran air. 

Tidak hanya manfaat, subak juga salah satu sistem yang baik untuk pertanian berkelanjutan di Bali apabila dijaga dengan baik dan dikelola dengan baik, sehingga kedepannya pertanian di Bali dapat maju. Dan untuk mewujudkan hal ini petani, organisasi, masyarakat maupun pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga dan merawat kelestarian dari sistem perairan subak.


Lihat Nature Selengkapnya