Jurnal penyesuaian adalah salah fitur di dalam sebuah software akuntansi yang sering didengar. Lalu, apa saja contoh jurnal penyesuaian dan bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian ? Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jurnal penyesuaian, maka kita perlu memahami apa itu jurnal terlebih dahulu. pengertian jurnal secara umum di dalam akuntansi adalah dokumen yang bertujuan untuk mencatat semua transaksi dengan lebih detail dan rinci. Jenis jurnal sendiri terbagi menjadi beberapa macam misalnya jurnal umum, jurnal penutup, jurnal khusus, dan lain sebagainya. Sekarang kita akan membahas mengenai jurnal penyesuaian. Pengertian Jurnal PenyesuaianJurnal Penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk melakukan proses pencatatan saldo pada akun-akun tertentu dan dapat mencerminkan jumlah yang sebenarnya sebelum berlanjut ke proses penyusunan laporan keuangan. Mengapa memerlukan proses pencatatan terhadap akun transaksi ? Karena pada akhir periode nanti akan banyak saldo akun di buku besar yang dilaporkan tanpa melakukan perubahan apapun dalam laporan keuangan. Akuntansi sendiri mempunyai prinsip berbasis akrual maksudnya prinsip pengakuan pendapatan pada periode yang sudah diperoleh bukan pada periode penerimaan kas. Prinsip tersebut berhubungan pula dengan tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian yaitu untuk mengubah transaksi menjadi metode akuntansi akrual Di dalam jurnal penyesuaian terdapat ayat jurnal penyesuaian yaitu jurnal yang dibuat untuk mengetahui informasi transaksi seperti perubahan didalam jurnal. Baca juga : Pengertian dan Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Fungsi Jurnal PenyesuaianSecara umum, fungsinya untuk menghitung pendapatan serta beban pada periode tertentu dan menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode. Adapun beberapa fungsi lainnya yaitu :
Cara Membuat Jurnal PenyesuaianAda beberapa tahap yang dapat kamu lakukan untuk cara membuat penyesuaian yaitu:
Baca juga : Memahami Buku Besar Akuntansi dan Fungsinya Dalam Bisnis Contoh Jurnal PenyesuaianSebelumnya kita akan membahas mengenai akun-akun yang memerlukan penyesuaian. Ada 6 akun dalam akuntansi yang memerlukan penyesuaian di akhir periode diantaranya: Akun Perlengkapan memerlukan penyesuaian dikarenakan adanya pemakaian Kedua, akun aktiva tetap karena adanya penyusutan aktiva Ketiga, akun pendapatan diterima di muka memerlukan penyesuaian karena seiring berjalannya waktu nanti prestasi akan diserahkan ke pelanggan. Keempat, beban dibayar di muka bila ada penjualan yang sudah jatuh tempo Selanjutnya, akun pendapatan bila ada pendapatan yang belum terhitung sehingga belum menjadi pendapatan. Terakhir, akun beban karena ada beban yang belum terhitung pembayarannya maka dijadikan beban. Berdasarkan akun-akun yang memerlukan penyesuaian maka, kita akan membuat contohnya pada bisnis, sebagai berikut : 1. Penyusutan PeralatanPenyusutan peralatan harus dilakukan pencatatan di penyesuaian dicatat pada bagian pengakuan beban penyusutan oleh perusahaan. Beban penyusutan merupakan penggunaan dari aktiva tetap yang diakui. Nantinya beban penyusutan akan masuk ke dalam laporan laba rugi tetapi sebelumnya harus dilakukan penyesuaian. 2. Pendapatan diterima di mukaHal yang perlu diingat pendapatan yang didapatkan dimuka tidak tercatat sebagai suatu pendapatan melainkan akan dicatat sebagai hutang. Karena perusahaan belum melakukan adanya pendapatan yang nyata jadi belum menjadi hak perusahaan. 3. Beban dibayar di mukaJadi perusahaan akan membayar beban untuk periode yang akan datang terlebih dahulu maka disebut beban dibayar dimuka. Apabila kamu menemukan beban yang harus dibayarkan pada periode selanjutnya maka akan dilakukan perhitungan beban apa saja yang akan dibayarkan pada laporan periode sekarang. 4. Perlengkapan yang tersisaPerlengkapan merupakan bahan yang dibeli oleh perusahaan untuk kepentingan operasional perusahaan maka dari itu harus dilakukan pencatatan pemakaian peralatan atau bisa juga dengan perhitungan dari fisik barang yang ada atau masih tersisa. Itu dia penjelasan mengenai jurnal penyesuaian mulai dari pengertian, fungsi, serta contoh jurnal penyesuaian yang harus dicatat setiap perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Tapi sekarang kamu enggak perlu susah-susah untuk melakukan pencatatan laporan keuangan. Kenapa? karena sekarang udah ada aplikasi atau platform yang memudahkan pencatatan penjualan produk mulai dari akuntansi yang sudah termasuk jurnal penyesuaian juga. Terus kamu juga enggak perlu repot-repot untuk melakukan pencatatan stok karena sudah ada fitur untuk menghitungnya sampai upload foto produk juga gak harus satu-satu di masing-masing marketplace yang banyak. Nah, untuk menikmati semua fitur tersebut kamu bisa menggunakan platform Jubelio. Dengan Jubelio, kamu enggak perlu ribet untuk mengurus jualan kamu sendiri sebab jualan online, offline, sampai kelola gudang bisa dilakukan dalam satu sistem. Jadi, kamu bisa santai aja karena enggak perlu buat upload foto produk satu-satu di masing-masing marketplace dan memproses pesanan juga. Mau tau lebih lanjut ? klik tombol tanya Jubelio dibawah ini: Mau cari tahu sendiri tentang Jubelio dan bagaimana cara penggunaannya ? Klik link dibawah ini:
Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah saldo yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode. Fungsi jurnal penyesuaian berdasarkan informasi diatas adalah sebagai berikut:
Contoh jurnal penyesuaian dibuat untuk transaksi-transaksi berikut ini seperti:
Contoh Soal Jurnal Penyesuaian Hal yang harus diperhatikan saat membuat jurnal penyesuaian adalah mengetahui perilaku transaksi yang terjadi, dan mengetahui aturan debet kredit dalam akuntansi juga penting sebagai dasar menyusun ayat jurnal penyesuaian ini. 1. Beban / Biaya Dibayar Dimuka Seringkali perusahaan telah membayar beban untuk beberapa periode mendatang, beban ini dinamakan beban/biaya yang dibayar dimuka. Jadi, bila menemukan beban yang seharusnya dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dihitung beban mana yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang). Neraca saldo akun asuransi menunjukkan nilai Rp. 3.600.000. dan pada akhir periode, informasi saldo akun menunjukkan tersisa sebanyak Rp. 3.000.000. artinya premi asuransi yang sudah menjadi beban adalah Rp. 3.600.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 600.000 (yang harus diakui sebagai beban asuransi dan mengurangi asuransi dibayar dimuka).
2. Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka Kasus ini sama dengan kasus nomer 1. Saldo akun sewa dibayar dimuka berjumlah Rp. 19.200.000 tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya, karena sudah terpakai sewa sebesar Rp. 3.200.000. jadi beban sewa bertambah dan sewa dibayar dimuka berkurang sebesar Rp. 3.200.000.
3. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan) Pendapatan yang masih harus diterima adalah apabila suatu pendapatan sudah menjadi hak perusahaan namun belum diterima, maka hak tersebut harus dicatat sebagai pendapatan pada periode tersebut. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan yang berjumlah Rp. 550.000. Jumlah ini belum termasuk yang terdapat pada neraca saldo sebesar Rp. 15.600.00 (piutang pendapatan perusahaan). Jadi dicatat sebagai menambah piutang pendapatan dan pendapatan jasa sebesar Rp. 16.150.000.
4. Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka tidak boleh dicatat sebagai pendapatan, namun sebagai utang, sebab perusahaan belum merealisasikan pendapatan tersebut untuk apa jadi belum menjadi hak perusahaan. Saldo pendapatan diterima dimuka berjumlah Rp. 10.000.000. dan sampai akhir periode perusahaan baru mengerjakan sebesar Rp. 2.600.000. Jadi dicatat sebagai pendapatan sewa bertambah dan pendapatan diterima dimuka berkurang sebesar Rp. 2.600.000. Artinya masih ada Rp. 7.400.000 yang masih menjadi utang pendapatan perusahaan.
Penyusutan peralatan harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh perusahaan. Informasinya menunjukkan bahwa beban penyusutan/depresiasi untuk periode Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.400.000. Jadi akan menambah beban penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.400.000.
6. Pemakaian Perlengkapan Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli untuk kepentinfan operasi perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Perusahaan harus mencatat pemakaian perlengkapan atau dilakukan perhitungan fisik terhadap jumlah perlengkapan yang telah terpakai atau yang masih tersisa. Contohnya : saldo akun perlengkapan di neraca saldo sebesar Rp. 4.400.000. Pada akhir periode informasi menunjukkan perlengkapan yang masih tersisa sebesar Ro. 2.700.000. artinya perusahaan telah melakukan pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 4.400.000 – Rp. 2.700.000 = Rp. 1.700.000. jadi dicatat menambah beban perlengkapan dan mengurangi perlengkapan sebesar Rp. 1.700.000.
Gambar berikut ini adalah cara untuk menyelesaikan dan mengerjakan kasus untuk jurnal penyesuaian. Page 2
UTS Pengantar Akuntansi 1 Tipe A ► Page 3
Page 4
Page 5
|